Sunday, March 03, 2013    
Logo BPN      
  Pembaruan Karismatik Katolik  
       
Halaman Utama buku pengajaran ISAO LOGO Info Iman Katolik BPN PKK pusat informasi artikel iman Sharing dan Kesaksian tanya jawab berita dan kegiatan hubungi kami
 

Cari:



Alkitab Online


"Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati daripada membagi rampasa dengan orang congkak."
Kita perlu untuk jujur terhadap satu sama lain dalam menceritakan pelanggaran dan juga kemenangan kita. Saat kita bersikap tulus dan transparan terhadap orang lain, kita memberi mereka kemerdekaan untuk "membuka topeng mereka" di hadapan kita.

Amsal 16:19

 

BUKU-BUKU PENGAJARAN


Items
DIPACU OLEH ROH KUDUS

Pembaruan Karismatik Katolik telah menjadi karunia istimewa dari Roh Kudus kepada Gereja untuk membaruinya. Buku ini adalah panduan yang sangat berguna bagi setiap orang untuk memahami sifat asli dari Pembaruan Karismatik Katolik. Pada hari ini, tanggal 16 Oktober, hari peringatan Baptisan saya, dengan sangat bersukacita  saya merekomendasikan buku ini kepada para gembala umat dan para pemimpin Pembaruan agar supaya dapat membantu mereka di dalam membimbing gerakan itu pada arah yang benar di dalam keuskupan dan daerah mereka. ... [more info]



Items
PEDOMAN DASAR

Telah tersusun PEDOMAN DASAR dengan kepanitiaan yang diketuai oleh Romo Antonius Gunardi, MSF. Pedoman dasar ini telah diterima dan disahkan oleh KWI dalam Sidang tahunannya, November 2005.... [more info]



Items
VISI DAN MISI PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK di IN

Mengingat perkembangan Karismatik di Indonesia yang cukup pesat, tetapi tanggapan umat maupun pimpinan Gereja yang sering masih simpang-siur, maka dirasa semakin dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari pimpinan Gereja yang resmi, yang lebih jelas dan sesuai dengan iman Gereja. ... [more info]



SHARING DAN KESAKSIAN

  • Kesaksian dari Vania [], tanggal : 9/9/2024

    MENGIKUTI SHDR TAHUN 2008

    Saya ikut PD setelah ikut Seminar Hidup Baru Dalam Roh tahun lalu dan tidak pernah absen lagi sampai sekarang. Memang dari dulu saya tahu di pikat selalu ada pengumuman Persekutuan Doa diadakan hari Senin... dst tapi pikir saya buat apa ke gereja selain hari Minggu? Saya juga takut, perkumpulan apa itu? Tidak berani saya pergi sendiri. Tapi mama saya yang baru lulus KEP diajak temannya untuk ikut PD. Mama saya heran akan katolik gaya baru , apalagi ketika retret pengutusan KEP ada sesi pencurahan Roh Kudus. Beliau bertanya banyak sampai akhirnya temannya bilang, Aduh susah dijelaskan, lebih baik kamu ikut persekutuan doa. Disana diajarkan banyak hal dan akhirnya kamu akan mengerti.

     

    Nah waktu itu kalau tidak salah hanya selang 1 minggu setelah retret pengutusan KEP, Seminar Hidup Baru diadakan di gereja Kristo. Setelah minggu pertama SHB kami ikut PD, juga karena dorongan pembimbing SHB yang adalah anggota PD. Kebetulan juga di akhir minggu, hari Jumatnya diadakan Kebangunan Rohani Katolik (KRK) yang tiketnya dijual waktu SHB. Lengkap sudah kami berkenalan dengan karismatik katolik dalam waktu 1 minggu!

     

    Sebelumnya kami memang tidak asing dengan puji-pujian & pengajaran lewat khotbah, karena kami suka mendengar radio Heartline yang diadakan oleh berbagai macam denominasi Kristen. Saya akui saya suka sekali & iman saya bertumbuh lewat siaran radio tersebut. Bahkan kami pernah ikut pertemuan & pengajaran seorang pendeta. Mereka menyanyikan lagu-lagu dengan semangat & berbahasa roh, begitu dashyat sampai saya merasa goncang & air mata menetes. Saya pikir luar biasa, Tuhan hadir di sini!

     

    Sampai suatu hari kerinduan saya memuncak dan saya bilang ke mama saya, Saya mau mencari Tuhan. Apa saya bisa bertemu Tuhan dalam gereja kita? Mulai saat itu iman saya berontak & saya mulai mencari-cari gereja Kristen mana yang paling hebat. Mama saya tidak bisa berbuat apa2, karena waktu itu kami belum mengenal KEP, apalagi PD. Saya bilang, katolik itu kering, coba bandingkan dengan gereja lain yang bisa memanggil Tuhan turun & berdiri di hadapan kita! Karena dulu tiap kali misa, saya hanya merasa Tuhan itu jauh, di surga, di langit tinggi & Ia tak akan turun menjumpai saya. Mama saya hanya menenangkan, Kita dibesarkan dalam Gereja Katolik. Bukankah itulah rumah kita? Kita rasakan kedamaian ketika berada dalam gereja.. Untunglah sebelum saya nekat pindah gereja, mama saya ikut KEP. Dan ada hal-hal baru dalam KEP yang sangat menarik, seperti dulu pernah saya ceritakan sebelumnya. Nah ketika pertama kalinya kami ikut PD, wahhhh saya antara tertawa & menangis. Inilah yang saya cari, inilah kerinduanku yang haus akan Tuhan, dan ternyata ada di dalam gereja katolik! Bodoh sekali saya mencari-cari di dunia luar, tapi tidak pernah mencari tahu apa yang ada dalam gereja sendiri.

     

    Sejak itu kami senantiasa bercerita & mengajak teman, saudara & warga lingkungan untuk ikut PD. Kita butuh lebih dari sekadar ibadat-ibadat liturgi, kita butuh kehadiran Tuhan yang hidup dan secara luar biasa berperan dalam hidup kita, yaitu Roh Kudus. Tidak cukup hanya ke gereja seminggu sekali, mendengarkan kotbah pastur, karena misa jika tidak dihayati ya hanya sekedar kewajiban belaka. Intinya, apa kita bisa membaca Kitab Suci dan mengerti pesan Tuhan secara pribadi kepada kita jika bukan karena Roh Kudus? Apa kita bisa menghayati perayaan Ekaristi & sungguh2 merasa Tuhan hadir secara pribadi dalam hosti kudus? Saya pribadi berpendapat tidak bisa tanpa Roh Kudus. Mulut bisa berkata saya bisa, saya percaya Tuhan hadir tapi hati tetap terasa hampa. Memang banyak yang berkata bahwa iman jangan didasarkan pada perasaan. Tapi lewat Roh Kudus, saya mampu merasakan! Dan itu sangat membantu iman saya yang masih dangkal. Sejak Seminar Hidup Baru dalam Roh,  hadirat Tuhan dapat saya rasakan. Perasaan yang terasa secara fisik juga, seperti tangan yang kaku & sedingin es & dialiri setrum, atau hati yang hancur, air mata, gemetar atau bisa juga perasaan sukacita sampai saya ingin tersenyum selebar-lebar mungkin.

     

    Bagi saya, salah satu fasilitas untuk membangkitkan kuasa Roh Kudus & memeliharanya adalah ikut persekutuan doa, yang menjadi bagian dari karismatik katolik. Saya kira banyak orang kurang menyukai karismatik mungkin karena belum merasakan Roh Kudus itu. Secara fisik, memang nyanyian dalam PD disuguhkan dengan volume tinggi dan meriah. Tapi di dalam kemeriahan itulah saya menemukan Tuhan yang hadir dengan lembut, menyentuh hati & membebaskan saya dari setiap kepenatan & beban hidup. Apalagi yang bisa saya katakan? Yah mengutip teman mama saya : Aduh susah dijelaskan, lebih baik kamu ikut persekutuan doa. Disana diajarkan banyak hal dan akhirnya kamu akan mengerti. Saya tambahkan sedikit, ikutlah Seminar Hidup Baru Dalam Roh dulu, setelah itu anda akan sangat menikmati setiap nyanyian dalam persekutuan doa :)

     

    Saya hanya ingin menyampaikan pesan berdasarkan pengalaman pribadi saya, mari rasakan Roh Kudus & hubungan anda dengan Tuhan tidak akan sama lagi. Tuhan yang dulu hanya sekadar ikon, agama, jadi sungguh-sungguh hidup dan Ia menyapa anda dengan nama panggilan anda masing-masing. Tuhan yang misterius itu menjadi sahabat baik anda! Luar biasa kan? Juga anda akan mampu membedakan antara yang baik & dan yang jahat, antara perbuatan terang dan kegelapan menjadi nyata sehingga hidup anda tidak akan terjerat dan tertipu lagi.  Hidup anda walaupun pahit tapi jadi manis, karena jika sesuatu terjadi, toh ada Tuhan yang jadi tempat bersandar. Mau apa lagi? Susah senang, semua kebutuhan materi, semua mimpi, apapun itu ada Tuhan yang bisa memenuhi.

     

    Hidup ini jadi indahhh!

    Haleluya!

    Vania




  • Kesaksian dari Budi Yoga Pramono [], tanggal : 7/28/2009
    Saya mau sharing : Saya masuk katolik karena istri saya adalah katolik . Saya memilih dia karena didoakan oleh seorang hamba Tuhan yang Kristen & melalui peneguhan & tanda2 istri saya yakin bahwa saya adalah jodohnya. Istri saya aktif di PDKK sehingga saya senang karena hampir tidak beda dgn kristen . Tapi devosi kepada Maria yang sering menjadi ganjalan karena Yesus seperti dinomorduakan. Ada seorang romo berkata jadilah karismatik yang menghormati Maria. Saya juga pernah sharing dengan teman yang memang katolik bukan karismatik, aktif prodiakon dan kegiatan gereja lain katanya : yang penting doa kepada Yesus minta kekuatan, perlindungan, berkat dariNya, soal Maria lewat doa rosario, senakel, novena dll itu sih tambahan jangan bingunglah.Biar aja orang lain melakukan itu tapi yang penting doa kepada Yesus. Mungkin pendapat saya kurang berkenan tapi saya percaya The One & Only is Jesus. Ada pendapat : Melalui Maria datang kepada Yesus , menurut saya itu sah-sah aja. Saya pernah juga datang ke LEMBAH KARMEL nya Romo Yohanes. Ikut Doa Jalan salib dengan devosi kepada Bunda Maria. Sepertinya ada seseorang yang menjamah saya sehingga saya dapat ikut doa jalan salib dengan sukacita & kusuk. Saat istirahat menjelang misa jam 10 saya duduk kmdn ada yang berkata “Sana doa didepan Bunda Maria”, saya patuh dan berdoa demikian : Bunda ampuni saya bila saya kurang bisa berdoa lewat engkau karena sesungguhnya Yesuslah yang menjadi perantara kita dengan Bapa, saya percaya Bunda adalah orang yang lemah lembut dan rendah hati dan berkenan mengampuni.dan saya ingin doa hanya kepada Tuhan Yesus “.Hati saya rasanya lega dan saya siap untuk masuk misa. Ruangan Gereja penuh sesak padahal saya ingin duduk didepan. Ada suara yang berkata “ kamu lewati gang itu maju terus dan stop ada dua bantal kosong , duduk disitu , dibelakangmu ada dua hambaku yang dapat membawa engkau masuk dalam hadiratku mulai saat pujian sampai selesai, dialah malaikatmu”. Hadirat Tuhan sungguh terasa sampai terharu akhirnya menangis karena sungguh indah sekali hadirat Tuhan. Pada Misa saat adorasi pada saat monstran mendekat, kepala saya tidak kuat sehingga tertunduk ke lantai karena hadirat Tuhan Yesus sungguh luarbiasa. Sebulan kemudian ketika saya berdoa Tuhan Yesus berkata bahwa “Akulah yang membelai kamu” pada saat di Lembah karmel dimana saya dapat penglihatan Yesus mengusap kepala saya dengan memakai jubah putih berselempangkan kain merah dengan rambut kemerahan sebahu. Saya bersyukur saya mengenal Karismatik melalui istri saya . waktu di Gereja Kristen saya bisa mengalami suasana seperti itu & dapat juga saya rasakan di Gereja Katolik. Saya percaya Tuhan Yesus punya rencana yang indah dan selalu sediakan yang terbaik untuk saya & keluarga saya. Bukan dari Gereja mana kita bisa bertemu denganNya tetapi sejauh mana kita merindukanNya hadir didalam hidup kita , maka kita dapat merasakan dan bahkan menikmati kasihNya. Mungkin saat ini saya kurang bisa berdoa lewat Bunda Maria tapi saya percaya Tuhan Yesus punya rencana yang indah. JESUS LOVES YOU .


  • Kesaksian dari Alex Mulyana [aleximulyana@yahoo.com], tanggal : 1/31/2009

    Dear Pembaca Karismatik Katolik, Keninginan saya kuat sekali u/ sharingkan hal ini, Saya ikut Katolik sudah sejak sy masih SD thn 1985-an. Kemudian sy ikut Karismatik di Bandung bergabung dengan UNPAR, sy dr kecil hingga lulus kuliah pun hidup dlm lingkungan Katolik / Kristen. Sepanjang perjalanan sy yg paling rumit adalah soal karir.

    Sy sering kali keluar - masuk pekerjaan, entah karena tidak betah / tidak cocok dng lingkungan / ingin berkembang lebih baik, dll. Sp suatu saat sy mengambil komitmen u/ berkeluarga.

    Pd saat itu sy di phk, sy bingung sekali karena harus menyiapkan dana u/ menikah, sy terus menerus berdoa agar pernikahan kami tetap berjalan. Berbagai upaya kami lakukan. Tidak lama 2 bln sejak pernikahan kami, sy bekerja juga. Ya, sy ini orgnya rajin mengeluh. Sejak dari sy lulus 2000 sp saat ini sy selalu mengeluh.

    Entah, bagaimana akhirnya aku pindah kerja ke perusahaan yg lebih besar dan gaji yg ok, masih juga aku mengeluh dan tidak cukup. Sp suatu hari aku dipanggil sama atasanku dan dia mengatakan tidak memperpanjang kontak sp akhir bulan ini. Sy seperti tersambar petir, sy bingung sekali, hrs bagaimana kreditan berjalan, kebutuhan berjalan.

    Ada sesuatu yg mengganjal dlm hati, Kenapa ini terjadi? Sy sharingkan hal tsb dengan atasan sy dan bosnya lagi. Rasanya ada yg tidak adil dengan perlakuan mereka thdp sy. Seminggu berlalu, sy terus mencari info pekerjaan ke teman, internet, dan HRD2 yg pernah interview dengan sy, terus sy f/up. Hari semakin mendekati akhir bulan sehingga sy semakin menjadi bingung dan gundah.

    Sp akhirnya aku pasrah dan hanya menangis sj di mobil dengan pikiran yg berkecamuk & emosi kekecewaan. Tiba2 perusahaan yg pernah interview dengan sy kembali menghubungi sy u/ ttd kontrak u/ pekerjaan baru. Puji Yesus, betul sekali pada saat yg tepat. Tuhan tidak pernah tinggalkan kita. Dan yg sy dapat adalah kepala cabang junior di kota kecil di tangerang.

    Dari pelajaran itu ada beberapa hal yg sy peroleh; 1. Tuhan tidak akan tinggalkan kita. Dia bahkan jadikan kita kepala bukan lg ekor. 2. Hidup bersyukur selalu baik pekerjaan itu sulit / atasan kita ber politik . 3. Bekerja sungguh2 dan jangan ber sungut2 4. Mencari teman / komunitas yg bisa membuat kita bertumbuh lg. 5. Jangan menyerah, pasti selalu ada jalan. 6. Terbuka menerima perubahan. Jika ada dari pembaca yg mengalami hal yg sama / ingin mengkonsultasikan pekerjaan, silakan kirimkan emailnya ke saya. GBU.




  • Kesaksian dari Verdiandy ( yaya ) [viya1713@yahoo.com], tanggal : 11/25/2008

    Syaloom, bapak, ibu dan saudara sekalian Pada kesempatan ini saya mau berbagi pengalaman saya mengenai Katolik Kharismatik yang saya kenal lewat Sekolah Evangelisasi Pribada ( SEP ) di Shekinah Duta Merlin.Saya salah saltu alumni angkatan 17.

    Jauh kebelakang sejak saya berumur 4 tahun saya sudah di masukan dalam gereja Kristen Indonesia ( GKI ) di wilayah wahid hasyim jakarta. dan saya bertumbuh dalam iman Kristen saya. ( saya lahir tahun 1966 ) samapi tahun 1998 saya di baptis secara katolik di gereja Gembala baik melalui paroki St Yoseph Matraman. dan di tahun yang sama saya menikah. awal - awal mengikuti misa katolik sangat membosankan dan hal ini sering saya utarakan pada Romo Paroki, waktu itu Romo Yan Madya dan sedikit bercanda Romo suka jitakin kepala saya dan selalu Romo bila Ah kamu ... dan itu memang saya alami, masuk gereja dan keluar gereja ya begitu - begitu aja, jadi seperti formalitas saja atau rutinitas mingguan.

    Saya mulai berpindah - pindah gereja, kadang ke gereja katolik kadang ke gereja Kristen, saat anak saya berumur 2,8 bulan , Akhirnya saya mencoba ke gereja GBI di Ratu Plaza waktu itu pembicaranya Pdt Vitri Kumaseh dan saya suka sekali dan saya mendapat ke sukaan di sana dan akhirnya saya setiap minggu ke gereja GBI sampai 3 kali hari minggu.

    Pada hari sabtunya saya dan keluarga bertamasya ke Puncak, kami berangkat pagi sekali dan sampai di puncak jam 7.30an Disaat kami baru tiba di puncak, tiba - tiba anak saya main ke taman, di sana ada ayunan yang sedang di mainkan anak - anak lain, saat ayunan itu mengayun anak saya coba menaiki dan hasilnya mata kanan anak saya tercolok besi ayunan. Wah .. langsung suasana liburan saya berubah 360 derajat.Mata anak saya langsung merah dan di sekitar matanya mulai membesar. Di saat saya mulai panik menanyakan kepada satpam setempat di mana rumah sakit ?, tapi karena waktu itu bertepatan dengan Idul Fitri maka keterbatasan dokter bahkan kemungkinan tidak ada sama sekali dokter. tapi waktu itu satu hal yang saya lakukan berdoa, saya mohon perlindungan bagi anak saya, di lapangan itu juga saya topang tangan kepada anak saya. Memang anak saya berhenti menangis walau matanya tidak membuka. akhirnya anak itu tertidur. Saya hanya mempersiapkan beberapa obat demam, karena saya takut terjadi apa - apa pada malam hari nanti, untuk kembali ke Jakarta rasanya saya ga tega dengan keluarga yang lain. sekitar jam 14.00 anak saya terbangun dan apa yang terjadi dari mata anak saya keluar darah bercampur belek. Disaat itu kembali saya berdoa. Di saat kecemasan itu ponakan saya bilang Suk ( panggilan paman dalam silsilah mandarin ) besokkan ada adorasi penyembuhan di Romo Yohanes , kita kesana aja , oh ya, boleh - boleh jawab saya cepat. saya bertekat kalau besok pagi kita ke Lembah Karmel, Romo Yohanes.

    Hari berlalu, tapi saya baru bangun jam 09.00 dan rasanya males sekali, ponakan saya menanyakan lagi Jadi ga suk ke Romo Yohanes ?, saya cuma menjawab setenga males dan jam 9.00, belum apa2 anaknya aja blm bangun. waktu berjalan dan saya malah cuci mobil trus cek bahan bakar dan memang sudah tinggal sedikit, akhirnya saya pikir mending isi solar dulu dan beli ikan gurame goreng kering di tapal kuda arah cianjur.ya gagal jadinya ke Romo Yohanesnya. Saya dan anak saya ( karsten nama anak saya ) serta ponakan saya pergi mengisi solar dan beli ikan itu sekitar jam 10an, Saat kami mau kembali ke villa ( villa kami di Permata Gadog) ternyata macet total, hampir tidak bergerak, tiba - tiba ada anak - anak muda yang mengarahkan jalan tikus, masukke jalan kecil yang bisa tembus di gadog. dan saya mengikuti arah yang di maksud, pada saat bertemu persimpangan tiba - tiba saya melihat arah panah yang bertulisan LEMBAH KARMEL,

    Di sinilah sebenarnya Tuhan telah membawa saya untuk melihat karya - karya Tuhan dalam gereja Katolik. dan saya putuskan saat itu juga untuk ke lembah karmel dan saya tiba di sana percis saat adorasi di mulai, waktu itu umat yang hadir sekitar 4000 umat, dan saya dapat duduk di luar paling belakang dengan sepotong koran, kami duduk dan anak saya saya pangku, anak saya matanya masih tertutup dan bengkak. Biasanya anak saya kalau saya ajak ke bina iman, dia tidak dapat bertahan lebih dari 5 menit, dia pasti akan berlari kesana kesini. Tapi kali ini dia duduk diam, seolah - olah dia mendengarkan pujian demi pujian. di saat kekhusukan itu tiba tiba ponakan saya ( Fanny namanya dia juga sekarang telah lulus SEP Mudika angkatan ke 2 Shekinah )berkata suk Karsten matanya sembuh !, karena anaknya saya pangku , jadi saya ga melihat wajah anak ini, tapi ponakan saya melihat kalau matanya sudah normal tanpa bekas apapun. ( bahkan setelah kami Plg di jakarta Dr yang memeriksa, ga percaya kalau anak saya beberapa hari yang lalu tercolok besi) saat itu saya menitikan air mata, saya terharu akan kebaikan Tuhan Yesus, dan saya begitu khusuk di adorasi Romo Yohanes tersebut, tiba - tiba saya mendengar suara yang mengatakan ya...yaya .. inilah gereja katolik yang kamu lihat dan pergilah ke sana ...! waktu itu saya reflek atau apa saya hanya menjawab ya Tuhan .. Saat itu saya merasa saya bangga menjadi katolik, karena apa yang selama ini saya dapat kan di gereja kristen di katolik juga ada, katolik gereja yang lengkap.

    Sejak peristiwa itu saya begitu berapi - api menceritakan peristiwa yang saya alami ke semua orang, ga peduli dia beriman apa, asal ada kesempatan saya selalu cerita akan kebaikan Tuhan.Dimanapun saya bersaksi, sampai suatu hari saat saya bersaksi di Gereja Theresia, ada seorang yang menyarankan saya untuk datang ke Shekinah di Duta Merlin. Dan saya pergi ke Duta merlin dan waktu itu saya di sambut oleh Agus ( SEP 16 ) dan kembali saya bercerita, padahal kami ga saling kenal, dan saya mendaftar untuk ikut SEP angkatan 17, saya di interview oleh Ibu Mei Fung dan saya di terima. Di SEP ini banyak yang saya dapatkan dan luar biasa. saya semakin bertumbuh dalam iman katolik. Dan sampai sekarang saya masih aktif membantu di berbagai acara yang di selengarakan oleh shekinah. Dan juga saya sudah beberapa kali membawakan renungan dan kesaksian di persekutuan Doa - persekutuan Doa dari gereja Behel Indonesia merek menyebutnya COOL ( Community Of Love ) di mana di setiap acara yang saya bawain saya selalu mengatakan kalau saya Katolik dan saya juga selalu bilang kepada mereka saya bangga menjadi umat katolik.

    Walau sebelumnya ada juga yang mencoba dengan pertanyaan - pertanyaan tentang penyembahan Patung Bunda Maria dan perpuluhan, tapi puji Tuhan saya mampu menjawab dengan bantuan Roh Kudus tentunya, hingga sampai saat ini saya masih suka exist di acara mereka dan mereka begitu menyukai saya. Demikian kesaksian saya, semoga boleh menjadi berkat bagi banyak orang. Terima kasih.

    God Bless You All. Salam : untuk Pak Yoseph Tedja dan ibu Irene, Ibu Mei Fung, Pak Edi dan Bu Eva, Pak Mulyo dan Ibu Leny, Pak Yoppi dan Bu Ivone, Pak Gerald dan Ibu Lany, Romo Kolman, Romo Mardi, Romo Andang. Romo Subroto,

     


    Kesaksian untuk Artikel : SEJARAH KARISMATIK

  • Kesaksian dari maria crecentia angela [ms_crunchy_turtle], tanggal : 11/20/2008
    banyak sekali kalau mau kasih kesaksian bahwa Tuhan itu baik dengan segala hal yang Dia berikan kepadaku, terutama keluargaku semua dipulihkan satu persatu dengan proses yang Tuhan sendiri berikan, sangat nyata dan sangat tidak mungkin kalau dipikir dengan otakku waktu itu Tuhan beri waktu lebih buat mama untuk memulihkan hubungan dengan Tuhan Jesus sebelum mama meninggal karena sakit. Prosesnya memang bener bener sakit dan bener bener HERAN tapi JESUS bener bener ada di dalamnya, THANKS JESUS gitu juga dengan aku waktu itu proses mama untuk pulih dalam hubungannya dengan TUHAN JESUS membuat aku melihat dan dipulihkan, THANKS JESUS tak lama, papa mulai mengenal dan mau ikut JESUS dan juga kakakku.....THANKS JESUS buat semua jalan yang terjadi, semua memang sudah di tentukan dan Engkau yang membimbingku menjalani semuanya sekali lagi JESUS, Terima kasih....


  • Kesaksian dari lyvia [l1vy4@yahoo.com], tanggal : 11/6/2008

    aku baru terlibat dalam persekutuan doa karismatik katolik dan sekami. dan aku sangat senang melayani Tuhan. kejadiannya pada hari minggu. saat anak anak berdoa Bapa KAmi ada tiga anak saat berdoa saling dorong mendorong dan ketawa tawa.

    setelah selesai doa aku panggil ke3 anak itu, aku jelaskan kenapa saat doa kita tidak boleh main main dan akhirnya aku menghukumnya dengan berdiri didepan kelas hanya 10 menit. lalu aku pergi mengajak anak - anak lain untuk ke patung Antonius padua kebetulan saat itu kami memperkenalkan pelayan sang santo. belum 10 menit dua anak udah nyacir keluar, melarikan diri dari hukuman dan aku diamkan saja aku pikir sudah cukup bagi mereka, namun ada satu anak masih diam duduk dipojok kelas. lalu aku katakan bahwa waktu hukuman telah habis, tapi dia tidak ada respon, aku mengajaknya untuk bergabung dengan teman lain ia tidak mao ikut, malah matanya berkaca kaca. waktu itu aku sangat ketakutan sekali dalam hati aku berkata mati deh aku anak orang sampai nangis tamat deh.

    ada ketakutan juga dalam hatiku, tetapi seperti ada suara halus mengatakan jangan takut bukan salah kamu menghukumnya itu udah benar, tetapi dia merasa sedih karna dia dihukum. setelah hening sejenak aku menghampirinya dan menjelaskan kembali kenapa dia sampai dihukum. tapi dia tetap kekeh gak mau gabung dengan temannya. lalu aku katakan kepadanya. sayang kalau kakak berbuat salah sama kamu kakak minta maaf, tetapi kamu juga jangan membuat kakak menghukum kamu karna kelakuanmu. kamu mau kan memaafkan kakak. kalau kamu gak mau memaafkan kakak bagaimana Tuhan Yesus masuk kedalam hati kamu dan menyembuhkan luka batin kamu. (anak ini sudah luka batin dia sering dipukul tanpa sebab oleh orang tuanya dan neneknya, informasi ini aku dapat dari pengakuannya sendiri) kalau kamu berdoa saling main Tuhan Yesus akan sedih dan menangis dipojok kelas seperti kamu saaat ini. tapi tidak ada reaksi. lalu aku mulai memakai jurus sentuhan fisik seperti memeluknya, mengelus kepalanya, menggenggam jemarinya dengan penuh kasih sayang dan menciumnya. lalu aku mengajaknya berdoa.

    Tuhan Yesus masuklah kedalam hatiku sembuhkanlah luka ajarilah aku supaya menjadi anak yang berbakti pada MU sentuh hatiku ubah hidupku Tuhan menjadi yang baru curahkan damai sejatera dalam hatiku dan berikanlah kasih karuniaMU ke dalam hatiku. bimbinglah aku Tuhan agar aku menjadi seperti yang Kau kehendaki.amin. setelah berdoa aku melihat ada secercah senyum manis yang masih tersembunyi. lalu aku mengodanya sambil bermain berdua seakan hanya kami berdua yang ada dikelas itu. secara berlahan namun pasti dia tertawa dan akhirnya kembali bergabung dengan teman teman yang lain. ini adalah masa yang pali indah selama aku mengajar disekami. aku percaya dengan kekuatan doa yang tulus dapat mengubah hati yang keras. aku bersyukur pada Tuhan dari peristiwa ini aku banyak belajar bahwa aku harus tetap mencari anak yang terluka, mendampingi anak anak yang terluka. Tuhan memberikan aku kesempatan yang indah karna aku tidak memiliki anak dari rahimku tetapi Tuhan memberikan aku anak anak yang mau menyayangi aku dan mengajari aku akan dunia mereka masing masing.

    trima kasih Tuhan atas karuniaMU




  • Kesaksian dari Timoteo Gomes Pires [tymus7@gmail.com], tanggal : 8/1/2008

    Kesaksian Hamba Kristus di Saat Menghadapi Ujian Skripsi dan Saat Mencari Kerja Kita manusia sering lupa bahwa kita adalah gambaran rupa Allah sang Pencipta dunia dan isinya. Allah begitu mencintai manusia sehingga sang penebus dosa manusia dijanjikan di saat manusia telah jatuh dalam pergumulan dosa, Yesus Kristus adalah Putra Allah yang menjadi penebus dosa manusia melalui penggorbanan darah dan wafat disalibkan di atas kayu salib, pewartaan tentang pertobatan sejak masa Yohanes pembabtis sekiranya harus dikumandangkan sampai saat ini karena pintu pertobatan dibukakan kepada manusia.

    Kejadian ini berawal saat saya sedang mengikuti proses bimbingan sampai pada saat saya lulus ujian skripsi, Sungguh ini pertama kali saya berdoa dengan sungguh-sungguh dan dalam doaku selalu aku berserah diri dalam penyelenggaraan ilahi bahwa aku percaya akan bimbingannya halangan rintangan tidak akan berarti ketika saya Tuhan Yesusu sendirilah yang telah mendampingiku. aku merasa doaku sungguh didengar Tuhan setiap rintangan selama proses bimbingan yang mana saya sempat kewalahan sebab dosen pembimbingku berdomisili di surabaya sedang saya kuliah di Malang-jawa timur,membuat saya bertanya-tanya dalam hati sudah beberapa kali saya ingin bimbingan tetapi dosennya selau berhalangan masuk kampus.

    Ketika itu semua terjadi saya berdoa minta Tuhan mendampingi aku untuk memberanikan diri menghadap kepala program studi (prodi) guna menyampaikan masalah yang saya hadapi berkenaan dengan dosen pembimbingku yang tidak punya waktu buat membimbing saya. Karena prodi melihat sudah sekian kali saya gagal bertemu dengan dosen yg ditunjuk buat membimbing saya maka akhirnya surat keputusan penunjukan pembimbing baru diajukan dan ditandatangani oleh Dekan fakultas. setelah itu semua saya lega akhirnya saya menemukan dosen pembimbing yang baru, tetapi Tuhan masih menguji kesabaranku, baru berjalan kurang lebih sebulan dosen pembimbing baruku dijadwalkan untuk pergi naik haji di Arab saudi selama 40 hari lamanya belum ditambah masa cuti setelah pulang dari naik haji tersebut. saya hampir down saat itu tapi saat itu saya masih tetap tekun dalam doa minta Tuhan Yesus mendampingiku.

    Setelah tinggal seminggu lagi pemberangkatan dosen pembimbingku tanpa diduga dosenku memberikan saya keringanan untuk lebih dipercepat maju mempertanggungjawabkan proposal penelitian skripsi. akhirnya sebelum keberangkatan dosen pembimbingku saya telah maju dahulu ujian proposal skripsi dan tinggal penelitian. setelah ujian selesai saya bertemu dengan dosenku dan beliau berpesan agar disaat beliau tidak ada saya harus sudah melakukan penelitian dan memang waktu yang diberikan saya manfaatkan untuk penelitian skripsi dan selesai sesuai dengan jadwal dalam rencana usulan proposal saat- saat menjelang ujian adalah saat yang paling mendebarkan dan seperti biasa saya menyerahkan diri dalam penyelenggaraan Ilahi dan memohon Tuhan Yesus untuk berjalan mendampingi saya, dan hasilnya ujian selama 90 menit saya lalui dengai dinyatan Lulus dan ada sedikit perbaikan pada bab tertentu.

    Saya lulus dari Univ. Gajayana Malang-jawa timur pada bulan september tahun 2006, setelah lulus masalah baru muncul bagaimana bisa cepat dapat kerja....sebuah pergumulan hati dan akhirnya saya tetap bersandar kepada sang Pencipta dan Penebusku kepada-Nya saya berserah diri dan bersyukur dan memohon dampingan-Nya bahwa Tuhan saya sedang membutuhkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangku sarjana ekonomi jurusan studi pembangunan dan sebuah mujijat terjadi lagi Tuhan Yesus menjawab doaku ini aku diwawancarai kerja bulan november 2006 dan dinyatakan lulus bekerja start efektif pada bulan jan 2007.

    Tiada kesaksian dan pujian yang sungguh besar saya ucapkan kepada Tuhan Yesus karena masih mau mendengarkan doa hambanya ini sangat nista dihadapan-Nya. TUHAN YESUS KRISTUS SAYA BERSAKSI DIATAS BUMI INI BAHWA ENGAKAULAH YANG SELALU MENDAMPINGIKU DISAAT SAYA LEMAH, LETIH,CAPEK, DAN TAK TAU ARAH KEHIDUPAN INI....YA YESUS TUHANKU TERIMA KASIH ENGKAU SUNGGUH BAIK TERHADAP ANAK-ANAKMU INI TERLEBIH-LEBIH ENGKAU YA YESUS JURUSELAMATKU MAU MENGGABULKAN PERMOHONAN ANAKMU INI....MELALUI PERANTARAAN BUNDA TERPILIH MARIA SAYA MENGUCAP SYUKUR KEHADIRATMU YA MARIA IBU TUHAN KAMI TERIMA KASIH ENGKAU TELAH MENGUATKAN DOA-DOA DAN PERMOHONAN ANAKMU INI...AKU PERCAYA PADAMU BUNDA MARIA KETIKA BUNDA YANG MEMINTA ATAS NAMA KAMI MAKA PERMOHONAN KAMI AKAN NISCAYA TERKABULKAN,.....AKU PERCAYA BAHWA DENGAN NAMA TUHAN YESUS MAKA SEGALA JIWA AKAN TERSELAMATKAN. AMIN

    salam damai Dalam NAMA YESUS KRISTUS TUHAN DAN JURU SELAMAT MANUSIA.




  • Kesaksian dari Angelique [angel@hotmail.com], tanggal : 5/26/2008

    saya akan coba sharing pengalaman pribadi saya saja. Ketika saya mengenal Karismatik Katolik.

    Dari kecil saya dibiasakan mengikuti tata cara liturgi gereja katolik.

    Saya organis, pianis, juga anggota paduan suara. Bertahun-tahun saya sudah terbiasa begitu, dan sama sekali tidak suka melihat gaya karismatik yang bertepuk tangan dan bunyi-bunyian yang aneh. Bagi saya, itu tidak khusuk, tidak hikmat. Aneh. Ditambah orangtua saya juga paling anti yang begituan, yang namanya PD, Kebangunan Rohani, Seminar Hidup Baru (sekarang Seminar Hidup dalam Roh) dsb. Bagi saya, lagu yang benar ya lagu2 himne, gregorian , klasik. Diluar itu, yang jenisnya lagu agak gaya pop, lagu rohani, itu tidak hikmat. Saya mencap itu lagu Kristen, bukan Katolik. Bahkan saya lalu banyak membaca buku2 tentang iman Katolik, agar bisa semakin Katolik , dalam artian, bisa menjawab semua argumen teman2 saya yang Kristen tentang iman Katolik. Tapi lama2 saya malah menjadi kering. Doa kering.

    Melayani dalam paduan suara pun jadi kering, tidak tahu lagi, sebenarnya saya melayani buat siapa.

    Lalu saya berdoa minta rahmat Tuhan, agar saya bisa mengenal Yesus secara pribadi sebagai Juru Selamat saya.

    Tanpa saya sadari setelah itu saya mulai rajin membaca kitab suci, mendengarkan kotbah, seminar2, ikutan kelompok sharing dengan teman2 oikumene, Katolik dan Kristen, di kos saya.

    Kemudian, 30 tahun setelah saya beriman Katolik, dan setahun setelah saya betul2 mencari Tuhan sungguh2, saya masih ingat tanggalnya, 30 Januari 2005, ketika saya sedang di dalam gereja, tiba-tiba badan saya terguncang , airmata mengalir deras, dan dari lidah saya mengalir suatu bahasa baru yang saya tidak pernah tahu sebelumnya.

    Sebagai seorang Katolik yang sebelumnya tidak pernah mengetahui apa2 tentang karisma2 Roh, saya jelas bingung, saya pikir seperti kesurupan. Tapi ini beda. Sesuatu dalam diri saya meluap-luap, seperti rasa sukacita yang amat sangat, dan memuliakan Tuhan. Saya masih tergetar bila ingat ini. Bahkan saya harus memegang tangan teman saya, pada saat konsekrasi, waktu Imam mengangkat Hosti. Airmata saya gak berhenti mengalir deras, dan lidah saya bergetar menyuarakan bahasa baru yang saya tidak kenal, hati saya meluap-luap sukacita. Itu saat pertama saya merasakan dalam hati saya berkata, Itu Tuhan, Tuhan hadir dalam Ekaristi .

    Sampai malam hari saat saya harus melayani organis dalam gereja, pertama kali saya menyadari lagi, untuk apa saya ada di gereja ini, bermain organ, dan setiap bunyi2an yang keluar benar2 suatu untaian nada2 baru, keluar dari hati. Dan sekali lagi, saya menangkap maksudnya, Tuhan sedang memberikan nyanyian baru pada saya.

    Malamnya, pada saat sharing (komsel) dengan teman2 kos saya, membahas Lukas, perjumpaan 2 murid di Emaus, kembali hati saya meluap-luap, saya merasa, saya adalah murid di Emaus itu, yang bertahun-tahun berjalan bersama Tuhan, tapi tidak mengenal Tuhan secara pribadi.

    Tapi setelah saat pagi itu, mata saya dibukakan, saya melihat Tuhan, saya mengenal Tuhan, saya merasakan Dia dalam hati saya.

    Dan hari2 setelah itu saya sadar, saya tidak pernah sama lagi. Setiap hari saya menanti-nantikan berdiam dalam doa pribadi saya, memuji, menyembah, dengan lagu maupun dalam keheningan, membaca kitab suci, mendengarkan suara Tuhan.

    Saya juga diperbarui total, dalam cara pandang saya untuk menerima paham Kristen Protestan dan iman Katolik dengan saling melengkapi; karena saya menghargai semuanya. Juga saya menjadi semakin mencintai Ekaristi. Sadar, bahwa Tuhan benar2 hadir.

    Saya juga menikmati lagu2 himne, lagu2 Gregorian, dan mencintai lagu2 Taize.

    Semuanya begitu indah. Roh Allah bekerja dari abad ke abad secara sempurna, melalui karya2 orang2 pilihanNya.

    Dalam Persekutuan Doa dimana saya menjadi pelayannya saat ini, saya bersorak, mengangkat tangan, bertepuk tangan dengan sukacita. Karena saya tidak bisa menahan tangan saya terangkat saat mengagungkan Tuhan.

    Ia begitu mulia, Ia begitu Agung, Ia Dahsyat, Ia luar biasa.

    Bagaimana saya tidak mengekspresikan sukacita saya?

    Sama seperti pada saat tim bulutangkis wanita Indonsia saat semifinal Uber mendapatkan angka saat menjatuhkan lawan, saya bersorak, memberikan semangat, walau saya tahu, saya cuma nonton di depan TV saya.

    Apalagi pada saat doa. Bagaimana saya bisa berdiam diri saja merasakan roh Tuhan dalam saya menggerakkan saya untuk memuji dan menyembah DIA dengan seluruh keberadaan saya ? Ia jauh lebih nyata dari pemain bulu tangkis yang sedang saya semangati itu. Dan Ia sungguh hadir, bukan cuma lewat TV.

    Bila ruang gerak itu diperkenankan, bagaiman saya tidak mengekspresikannya?

    Tapi bila dalam suasana hening saat Taize, semua lagu2nya meditatif , berisi perenungan, secara otomatis pun Roh yang ada dalam saya juga mengarahkan saya untuk merenungkan kasih Tuhan dan meresapinya dalam hati.

    Satu hal yang perlu diingat, Roh Tuhan itu TERTIB, menurut Alkitab.

    Ia tidak liar atau tidak terkendali.

    Ia akan mengarahkan kita , menuntun kita, menginsyafi kita akan segala

    dosa2 kita, Ia mengajar kita, dan menyampaikan apa yang Allah Bapa kehendaki.

    Ia menempa karakter kita.

    Bukan soal karismatik atau tidak.

    Bukan soal pujian itu berisik atau senyap , yang tiba2 tanpa disadari

    orang2 sudah ketiduran.

    Bukan masalah Homili Pastor bikin ngantuk, ato yang lucu, berapi-api dan membangun iman.

    Bukan juga masalah Koornya yang nyanyi bikin fals, bikin orang yang ngerti not, pingin nimpuk.

    Tapi itu semua kembali kepada HATI kita. Apakah hati kita siap menerima Tuhan pada saat awal misa maupun pada saat kita memulai hari kita.

    Bahasa Roh adalah Karunia. Sama halnya dengan karunia penyembuhan, mengajar, melayani, dan sebagainya.

    Yang memiliki karunia ya jangan jadi sombong rohani. Tapi yangkepadanya belum dipercayakan karunia / karisma, juga jangan menghakimi, menghujat orang itu sesat.

    Tuhan tidak pernah memberikan suatu karunia tanpa suatu tujuan.

    Semuanya kembali kepada kita. Apakah kita mau sungguh2 menggunakannya itu untuk kemuliaan Tuhan, atau untuk kemegahan diri kita sendiri.

    Apakah kita menuntun orang lain dekat dengan Tuhan, atau malah kita menjadikan diri kita pusat perhatian sehingga dipuji2.

    Saya percaya Tuhan menjamah hati setiap pribadi secara special, unik, menurut caraNya.

    Satu hal, jangan menutup hati kita. Belajar seperti anak kecil yang tak puas2nya mau belajar hal baru, seperti spon , yang menyerap semua rahmat Tuhan.

    Ia lebih merindukan kita semua untuk mengenal Dia secara pribadi, dengan caraNya, dengan waktuNya, asal pintu hati kita terbuka.

    Semoga sharing saya bisa membantu.

    Tuhan memberkati.

     Angelique

     

     




  • Kesaksian dari Veronica Yonathan [yanwianto@yahoo.com], tanggal : 5/2/2008

    Kesaksian ini diawali dari tahun 97 ketika saya berumur 18 tahun terserang strook yang pertama di Jakarta,

    kelainan pembuluh darah bawaan lahir mengakibatkan pendarahan diotak yang mendadak, tanpa gejala sehingga langsung harus segera dioperasi saat itu, kalau tidak, dapat menyebabkan koma, lumpuh, buta, bahkan meninggal, tapi Tuhan menjamah dengan menyediakan kemudahan segala sesuatunya dimulai dari Dokter (Prof.Padmo) yang kebetulan ada di Indonesia jadi bisa langsung dibedah (bongkar & lubangi batok kepala) dan disedot darahnya juga masalah dananya yang sangat besar bagi kemampuan kami.

    Lalu tahun 98 saya terserang lagi strook kedua (pecah pembuluh darah di otak lagi) di Bandung, tapi menurut Dokter tidak boleh dioprasi lagi karena tubuhnya masih lemah, sampai saat itu pun bahkan saya belum mampu berjalan maupun melihat karena darah diotak terus menekan syaraf-syaraf diotak.

    Dokter berkata kemungkinan serangan ketiga yaitu saat hamil atau melahirkan, tapi kami bawa dalam doa, walaupun saat itu juga saya terserang radang sendi karena terlalu banyak mengkonsumsi obat.tulang-tulang bengkok, kaku & sakit setiap pagi bangun dari tidur, harus ada proses peregangan. Saat 2 tahun setelah menikah dan melakukan segala pengobatan berkala dan terapi sampai dinyatakan sehat, kami diberi anugerah kehamilan. Itupun ternyata kami disarankan oleh Dokter-Dokter agar memikirkan kembali, karena terlalu beresiko bukan hanya pada saat melahirkan dioperasi Caesar, dibius tidak bangun lagi,jadi disarankan jangan bius total, tapi juga disaat masa 9 bulan hamil kemungkinan berbahaya( masalah tensi, dll), tapi kami percaya & berserah, bila Tuhan sudah mengijinkan saya hamil, kami imani artinya akan ada kekuatan lebih dalam menghadapi penyakit ini. Dokter tulang pun berkata khawatir tulang saya tidak mampu menopang berat tubuh yang bertambah saat hamil karena ada juga pengecilan otot di lutut saya.

    16 Agustus 07 menurut rencana kami akan sesar, semua keperluan pernak-pernik bayi, ranjang, sudah lengkap ditata semua, tinggal menunggu hari termasuk membooking Rumah sakit & perjanjian dengan para Dokter. Kami sangat antusias menyambut anggota keluarga baru kami yang mungil.

    Memang saat hamil, saya banyak kendala, karena bulan ke-3, shock selagi menyetir ditabrak lari angkot, tetap kerja&menyetir sampai bulan ke-8, bulan ke-4 masuk rumah sakit karena hyperemesis(tubuh menolak / tidak bisa menerima makanan&minuman),bulan ke-5 sedih yang mendalam karena kakek meninggal, bulan ke-6 masuk rumah sakit lagi karena demam berhari-hari &antibodi drop, dicurigai juga terkena virus Demam berdarah. bulan ke-7 ditinggal suami kerja ke Jkt sendirian dirumah 2bulan, bulan ke-8 saya khawatir, berat badan saya &bayi tidak kunjung naik / lambat, masih kurang walau diberi obat pembesaran bayi (tetapi bukannya berat badan naik malah turun selama kehamilan, turun 14 kg).

    4 Agustus tiba-tiba saya colaps, merasa pusing yang hebat, kejang& muntah terus, keluarga panik menduga inilah serangan strook ke-3. Saya didoakan suami, diberi air suci, dilarikan kerumah sakit bersalin yang terdekat dari rumah, tapi 5 Dokter menyatakan terlambat, ibu&bayi sudah meninggal, bahkan mereka sudah tanda tangan surat kematian & tidak melakukan apapun.

    Saat itu, Romo Tarpin datang memberi sakramen perminyakan agar kiranya kalaupun saya masih ada waktu kesempatan hidup didunia ini mohon saya dijamah disembuhkan, akan tetapi bila saya tidak selamat, maka mohon kiranya Tuhan melapangkan jalan supaya saya bisa berpulang dengan tenang. Suami saya terus menerus mendoakan saya. Tetapi ajaib, Setelah berjam kemudian saya dipindahkan ke ruangan biasa & dianggap sudah meninggal, ada sedikit reaksi, tapi walaupun diusahakan diinkubasi memakai ventilator,

    Dokter berkata sudah tidak mungkin dapat hidup kembali, kalau adapun harapan, kemungkinan hidupnya hanya 3% dan harus tersiksa hidup ditopang alat-alat sampai waktu yang tidak tentu dengan resiko terburuk meninggal juga akhirnya. Saat itu pula Tuhan mengirimkan perpanjangan TanganNya melalui salah satu saudara dari suami saya yang adalah seorang Dokter ahli anestesi, dan saat itu beliau dapat datang dan langsung melakukan pertolongan maksimal dengan memasang alat bantu pernafasan resusitasi / ventilator.

    Iman suami & pengharapan keluarga yang tegar membuat saya segera dilarikan ke ICU rumah sakit lain & diusahakan mempertahankan agar saya dapat hidup lagi dan dapat tertolong nyawanya. Saya koma berhari-hari, dan saat itupun ginjal saya mendadak tidak berfungsi sama sekali, obat-obat yang berupa cairan dialirkan melalui infus yang ditusuk di leher, tetapi cairan tidak keluar sama sekali sehingga tubuh saya terjadi pembengkakan. team Dokter-Dokter ahli ginjal berusaha menyaring racun dengan cara cuci darah terus menerus, terlebih Dokter kebingungan bagaimana cara mengeluarkan jenazah bayi kami karna itu semakin meracuni tubuh saya jika tidak segera dikeluarkan & membuat keadaan makin tak stabil. Tidak mungkin juga oprasi caesar karna sangat beresiko berbahaya(karena masih koma, dikhawatirkan malah membuat kesempatan untuk sadar jadi makin sulit).

    Saat itu juga virus demam berdarah menjadi positif, diduga gejala saat hamil dulu menjadi berkembang biak lagi. Tapi Tuhan ajaib, dengan mujizatnya yang heran dan permohonan doa suami & keluarga saya & karena begitu sayangnya anak kami kepada mamanya, tanggal 6 bayi kami lahir keluar sendiri utuh (tidak terpisah-pisah) tanpa harus operasi, penyedotan ataupun mengeden karna saya masih dalam keadaan koma, hal yang tidak bisa dijelaskan menurut ilmu kedokteran. Itulah juga yang membuat saya berangsur-angsur sadar dari koma, walau masih muntah darah & harus di kuret untuk mengeluarkan sisa plasenta & hidup bergantung dari selang-selang masih ditusuk ditubuh.

    Mujizat lainnya, menurut Dokter saya harus cuci darah 2x seminggu seumur hidup, tapi setelah menjalani 10x, ternyata racun berangsur membaik. Mujizat lain, Dokter khawatir kalaupun saya hidup akan ada kemunduran fisik seperti lumpuh, amnesia, bahkan jadi terbelakang mentalnya, tapi ternyata Tuhan memberi kesempatan hidup ke- 3 & mengembalikan saya secara utuh.

    Kekuatan doa dari suami, keluarga, dan teman-teman Choice(Mudika katolik kristen)& PP (Powered Personality)-Jkt sangat kuat, sampai sayapun bisa keluar Rumah sakit setelah 1 bulan kritis& lebih cepat dari perkiraan Dokter,bahkan selang cuci darah yang ditanam didekat jantung sudah diangkat dan tidak usah melakukan cuci darah lagi.

    Keanehan Saat koma di ICU, ada orang tua tak saya kenal berambut putih panjang, mukanya biru menyapa tiap hari &yang saya tahu saat itu namanya Santo Bartolomeus, yang ternyata adalah santo penjaga.(bila boleh dapat saya percaya, Tuhan mengirimnya untuk menjaga saya) Juga ada penglihatan kumpulan orang hitam berjubah hitam membawa tombak tajam seakan mengepung dan mau membunuh diruangan sempit, tapi datang 2 peri sebarkan kunang-kunang dan menolong saya sampai gerombolan itu lenyap(saya percaya bahwa itu malaikat kiriman Tuhan untuk menyelamatkan saya). Juga mimpi penglihatan anak lelaki yang bermain bola memakai baju persib, saya yakini itu hadiah penglihatan dari-Nya bahwa anak kami, Darren sudah sampai & sehat disurga.(itulah yang menjadi pegangan keyakinan saya ketika kadang sekarang saya tiba-tiba merindukan anak saya dan kembali bersedih, supaya kami jadi dikuatkan lagi).karena ternyata pada saat anak kami dimakamkan, baju persib kecil yang saya beli ketika usia kandungan 7 bulan disertakan pula didalam peti anak kami.

    Kami sadar kita tidak punya hak apapun didunia ini, jadi kami harus merelakan anak kami pulang duluan. Memang peristiwa ini sangat berat untuk kami, terutama untuk seumur saya. RencanaNya tak dapat kita mengerti, tapi saya percaya ini pasti bukan rancangan kecelakaan ( pengkotbah 3:11).

    Menurut team Dokter, saya disarankan tidak boleh hamil lagi karena terlalu beresiko mengingat umur, dan sampai kini tidak ada penjelasan medis tentang kematian, hidup kembali, dan kelahiran ajaib ini. Tuhan Maha Baik, walau saya berdosa& sering menyakitiNya, tanpa saya berdoapun (karna sedang koma) Ia sudah memberi jamahan yang terbaik.

    Ayat pegangan saya 1 Kor 10:13 semakin nyata dalam hidup kami (“Pencobaan yang Dia berikan tidak pernah melampaui kemampuan umatnya,dan disaat kita dicobai, Ia setia memberikan jalan keluarnya”).

    Bahkan setelah sekian lama Dokter&keluarga merahasiakan tentang kematian anak kami, saat saya diberi kenyataan bahwa anak saya meninggalpun saya diberi ketabahan extra untuk menerima. Saya harus tetap semangat menjaga supaya kesehatannya tidak drop lagi dan saya tidak mau menyia-yiakan kesempatan pinjaman hidup yang ke-3 ini yang Tuhan beri.

    Mungkin Tuhan masih mempunyai maksud belum mengambil saya dari dunia ini, kami percaya masih ada tugas yang belum saya lakukan, terlebih saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk memperbaiki hidup ini sebelum saya benar-benar dipanggil meninggal nanti.

    Sekarang saya & suami sudah mulai bersaksi di gereja-gereja Katolik dan Kristen bertujuan untuk membagikan kabar baik bahwa Tuhan sangat sayang pada anakNya walaupun kita sering menyakitiNya, tetapi disaat kita memohon pertolonganNya, Dia pasti akan hadir mengulurkan tanganNya. Kami juga berkeliling berbagi pengalaman, berdoa ke Rumah Sakit atau rumah-rumah bagi saudara yang membutuhkan semangat didalam keadaan sakit agar kita saling menguatkan dan dapat jadi berkat.

    Saya bersyukur diselamatkan oleh iman suami dan penggenapannya oleh anak kami dengan caraNya lahir ajaib yang sangat membantu kesembuhan saya. Darren pahlawan kami. Sekarang saya masih dalam tahap pemulihan, tetapi sudah banyak kemajuan dalam hal kesehatan & relasi dalam kehidupan rumah tangga kami semakin erat dengan hikmah yang banyak kami dapat dari kejadian mujizat luar biasa ini. Tuhan mampu mengubah hidup seseorang semudah membalikkan telapak tangan, tetapi bukan hal yang mustahil bila Ia berkehendak menjamah anakNya. Dia peduli, Ia mengerti kita & tak akan meninggalkan kita. Kami sayang anak kami, tetapi Tuhan lebih sayang Darren & Tuhan tahu yang jalan yang terbaik. Walaupun Darren hanya hidup 9 bulan dalam rahim saya, tapi dia akan tetap hidup dalam hati kami selamanya…

    Salam damai dalam Kristus,

    Antonius Yan Wianto & Vincencia Veronica Yonathan

    Bandung




  • Kesaksian dari kahono [kahana_2004@yahoo.com.sg], tanggal : 1/18/2008

    Mengenang Anne Satya Adhika

    Saat ini Anne Satya Adhika (12) mungkin sudah bisa melihat wajah Tuhan. Ia sudah memperoleh apa yang pernah dijanjikan oleh Tuhan Yesus yang datang dua kali dalam mimpinya. Dalam mimpi itu Tuhan Yesus berkata akan mengambil dua benda dari tubuhnya, namun Ia akan mengganti dengan sesuatu yang paling baik buat Anne. Yang paling baik bagi puteri pasangan Antonius Yosef Sri Kahono (43) dan Yohana Fransisca Emy Kusindriati (38) tiada lain adalah surga!

    Karena Anne dipanggil Tuhan pada 26 September 2007, setelah melewati pergulatan panjang dari operasi tumor 3 April 2007 berikut rangkaian enam kali kemoterapi. Anne Satya Adhika, terlahir 7 Juni 1995 dengan badan sehat dan gemuk. Anne yang penurut dan lugu, menurut ayahandanya adalah anak yang pendiam, namun anehnya Anne punya banyak teman. Walaupun terkesan pendiam, Anne pandai merangkai doa bahkan memimpin doa dengan rangkaian kata-kata yang dibuatnya sendiri. Kecintaan Anne untuk berdoa juga terbukti dengan rajinnya Anne ikut ibadat, doa rosario atau pun misa baik di paroki, maupun di rumah. Di kamar Anne yang bernuansa pink, tertempel doa Bapa Kami dalam bahasa Inggris, menunjukkan kecintaan Anne pada Tuhan dan keinginannya untuk belajar bahasa Inggris.

    Tingginya semangat belajar Anne dan keinginannya untuk mengetahui sudah terbukti dari prestasi belajar yang ia dapatkan dari sekolahnya di SD Kanisius Demangan Baru. Beberapa kali Anne mendapatkan ranking di sekolahnya, terutama ketika Anne belajar di kelas 1 sampai dengan 3. Di kelas 6, seperti anak-anak lain yang juga ingin mempersiapkan ujian, maka Anne mengikuti les-les supaya memperoleh nilai bagus dalam ujian dan bisa melanjutkan ke sekolah favorit. Menjelang ujian, tanpa ada gejala sakit sebelumnya tubuh Anne tampak mengurus namun perutnya agak besar.

    Setelah dicek di RS Panti Rapih ternyata ada tumor di bagian perut, terang Bapak Kahono. Kemudian waktu itu dokter menganjurkan supaya segera dilakukan operasi. Vonis tersebut membuat pak Kahono dan istri merasa panik dan stress. Disaat-saat suasana hati yang tidak enak, orangtua Anne mohon bantuan doa kepada sanak saudara dan tettangga, maka malamnya dirumah pak Kahono diadakan doa lintas agama untuk kekuatan dan kesembuhan Anne, pukul 18.00 doa dari beberapa warga yang beragama Islam, dan pukul 19.00 dilanjutkan doa dari warga yang beragama Katolik. Ada keinginan untuk mengikuti pengobatan alternatif. Namun, menurut dokter hal ini hanya akan memperparah kondisi pasien. Itu sebabnya tanpa memikirkan masalah biaya, mereka menyetujui operasi pengangkatan tumor Anne. Kami hanya ingin Anne sembuh. Namun, ternyata Tuhan mempunyai rencana lain untuk Anne dan kami sekeluarga. jelas Ibu Emy tabah. Ibunda Anne dan Gisela Sotya Gracia Diwyacita (3,5) ini ternyata masih harus berjuang untuk membujuk putri sulungnya agar mau dioperasi.

    Namun, ternyata hanya Tuhan Yesus sendiri yang bisa membujuk Anne. Malam sebelum dioperasi Anne bermimpi bertemu Tuhan. Katanya, dia melihat Tuhan Yesus menungguinya di ruang operasi dan memegangi tangan kanannya. Jadi, setelah mimpi itu dia pasrah saja dioperasi. ujar Ibu Emy. Mimpi itu adalah kali pertama Anne bertemu Tuhan Yesus. Sebelumnya, Anne belum pernah menceritakan perjumpaan dengan Tuhan. Namun, Anne sangat suka berdoa. Ia gemar berdoa rosario dan memimpin doa spontan. Bahkan setelah ia meninggal orang tuanya menemukan diari doa Anne yang dibuatnya sejak ia duduk di kelas 3 SD. Kami tidak tahu kalau Anne menulis berbagai doa mulai doa di hari ibu, hari pahlawan, sampai hari kelahiran Gisela. Dan baru menjelang saat-saat terakhirnya ia menulis doa untuk dirinya sendiri, tutur Bapak Kahono. Dalam doanya yang terakhir, Anne juga sempat memohon berkat agar kedua orang tuanya sehat dan mempunyai cukup rejeki untuk membiayai pengobatan di rumah sakit.

    Padahal saat itu tidak seorang pun yang memberitahu bahwa kedua orang tuanya kesulitan menutup biaya yang tidak sedikit. Dan untunglah sebagian biaya dibantu oleh perusahaan tempat Pak Kahono bekerja. Bantuan juga datang dari sanak saudara, juga dari teman-teman di milis yang bersimpati dengan Pak Kahono. Namun bantuan itupun belum bisa menutup seluruh biaya pengobatan yang luar biasa mahalnya. Maka atas kebaikan perusahaan tempat Pak Kahono bekerja meminjami uang untuk menutup biaya tersebut, sedangkan untuk pengembaliannya Pak Kahono harus rela dipotong gajinya setiap bulan, yang jumlahnya cukup besar. Saya tidak tahu berapa tahun potongan gaji itu akan selesai. kata Pak Kahono. Maka untuk menutup kebutuhan setiap bulannya yang selalu minus pak kahono harus berjuang mencari kerja dimalam hari diluar perusahaannya.  

    Perjumpaan Anne dengan Tuhan Yesus dalam mimpi ternyata membawa mukjijat bagi kondisi fisik dan mentalnya. Secara mengejutkan, rekam jantung dan berbagai pemeriksaan sebelum operasi memungkinkan bagi terlaksananya operasi. Padahal dua hari sebelumnya, rekam jantung Anne sangat jelek. Begitu senangnya Anne berjumpa Tuhan sampai dia bisa menghibur sang ibu. Sebelum masuk kamar operasi, Anne sempat bilang pada saya: Ibu, wajahnya jangan begitu. Senyum to...da…da... kenang Ibu Emy.

    Operasi yang menyita waktu 3 jam 45 menit itupun seperti mukjizat, karena sebelumnya dokter sempat memberitahukan bahwa setelah operasi Anne pasti membutuhkan perawatan di ICU, namun hal ini tidak terjadi. Tuhan seakan menjawab doa Anne dan keinginan Anne. Sebelum operasi Anne sempat bilang kepada Ibunya, Ibu setelah operasi saya maunya kembali ke kamar ini. Dan memang benar, setelah operasi, Anne tidak memerlukan perawatan di ICU. Anne dikembalikan ke kamar perawatan semula dan dia kelihatan tegar, tidak merasa sakit. Pasca operasi dengan semangat hidup yang luar biasa, Anne ngotot ikut ujian kelulusan sekolah dasar. Waktu itu Anne tidak pernah belajar karena sakit dan masuk rumah sakit. Tapi, syukurlah Anne bisa lulus ujian kelulusan sekolah dasar dan diterima di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, kata Bapak Kahono.

    Anne pun tetap rajin menyalin pelajaran guna mengejar ketertinggalannya selama dia harus mengikuti kemoterapi. Saat-saat mendampingi kemoterapi Anne, Bapak Kahono dan Ibu Emy merasakan beban yang sangat berat. “Setiap bulan, kurang lebih 4 sampai 5 hari kami harus mendampingi Anne yang pasti merasakan sakit, pusing berat, mual, muntah, dan menggigil sampai tempat tidurnya bergoyang hebat. Setelah itu, di rumah kadang-kadang Anne susah minum obat.” Kata kedua orangtua Anne.

    Disaat-saat Anne menggigil karena efek dari kemoterapi ia selalu bilang pada ibunya, Bu...dingin banget, doakan Anne ya bu... Kenang ibu Emy sambil menangis. ia anak yang tabah, semangat dan selalu ingat pada Tuhan, saya bisa merasakannya betapa sakitnya orang menjalani kemoterapi, tetapi saya harus tabah dan kuat selama mendampingi anak saya . Di tengah beratnya pendampingan itu, keduanya tidak putus asa. Meski doa mereka agar sang anak tidak kesakitan paska kemoterapi tidak dikabulkan Tuhan, mereka terus berdoa agar Anne disembuhkan. Dengan kepercayaan penuh mereka membimbing Anne agar terus berpasrah dan berdoa. Bahkan Pak Kahono juga rajin berpuasa agar Anne segera sembuh dan Pak Kahono bisa sabar melayani Anne. Dari kemoterapi pertama sampai keempat, kondisi fisik Anne sangat bagus. Meski harus kesakitan setelah kemoterapi, ia bisa kembali beraktifitas dengan ceria. Bahkan setelah menjalani kemoterapi ia antusias untuk masuk sekolah, ia dengan semangat dan senang hati selalu ingin bersekolah berjumpa dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.

    Kali ini tantangan besar menanti keluarga Kahono karena kerontokan rambut Anne tidak bisa dicegah. Anne pun mengalami stres berat. Berbagai cara dilakukan oleh keluarganya agar rasa percaya diri Anne kembali. Mulai dari membeli wig sampai jalan-jalan untuk sekadar makan atau membeli pensil pun dilakoni keluarga ini agar Anne bisa merasa senang. Syukur kepada Allah karena dengan cepat Anne bisa menerima kenyataan ini, dia sempat stress selama 4 hari, selalu marah karena hampir setiap hari rambutnya lepas satu per satu. Kami hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar kami diberi kesabaran dan ketabahan, maka disaat-saat selesai doa malam atau disaat-saat kami makan bersama diluar secara pelan-pelan kami mencoba menjelaskan kepada Anne mengenai kerontokan rambutnya kata pak Kahono. Dan syukur kepada Allah sekali lagi Anne akhirnya mau mendengarkan dan mau menerima kenyataan ini .

    Setelah kemoterapi ketiga, Anne bermimpi ketemu Tuhan Yesus lagi. Pada sang ibu, Anne bercerita, Ibu, Tuhan datang lagi. Tuhan bilang Dia telah ambil salah satu organ tubuhku sebanyak dua buah. Tuhan bilang agar aku tidak khawatir, suatu saat akan diganti yang lebih baik, tetapi tidak dalam waktu dekat. Kemudian Tuhan bilang dengan bahasa lain yang tidak pernah aku mengerti. Tapi aku paham dengan apa maksud perkataan Tuhan padaku. Bu kira-kira apa ya organ yang diambil itu? Lewat pertemuan kedua ini, akhirnya Tuhan Yesus sendiri yang menunjukkan pada Anne apa yang terjadi dalam operasi itu. Mengingat tumor seberat 3,2 kg itu menempel pada kedua indung telurnya, dokter memutuskan untuk mengangkat indung telur Anne sekaligus. Pengangkatan kedua indung telur ini tidak disampaikan oleh keluarga pada Anne agar dia tidak stress.

    Rencananya baru akan disampaikan setelah dia dewasa karena dia tidak akan bisa punya anak. Namun, justru Tuhan sendiri yang memberitahukannya langsung pada Anne. Perjumpaan Anne yang kedua dengan Tuhan Yesus ini juga menimbulkan perubahan drastis pada dirinya. Menurut cerita keluarga dan para tetangga, setelah kemoterapi ketiga Anne tidak seperti dirinya lagi. Pada seorang anggota keluarganya dia berkata, Mbak, Anne minta maaf ya kalau ada salah. Sementara itu, pada kedua orang tuanya ia sering minta supaya para kerabat diundang makan-makan. Dengan undangan ini dia seakan berpamitan.

    Ketika itu Anne juga ingin sekali bertemu dengan emak Inge dan oma Maria, mereka berdua adalah sahabat orangtua Anne yang begitu baik memperhatikan Anne. Namun sayang keinginan itu tidak bisa terlaksana, Anne sangat senang sekali dengan pemberian boneka dari emak Inge dan emak Nancy juga rosario dari oma Maria, maka Anne sering memeluk boneka dan memakai rosario disaat-saat Anne opname di rumah sakit. Dia juga berkesan dengan para suster yang selalu menjenguknya, suster Gratia, suster Theresia. Juga romo Agus dan ibu guru Erna yang selalu setia menemani dan mendampingi Anne sejak operasi bulan April. Menjelang kemoterapi ke-6 Anne sebenarnya sudah menolak, bahkan sempat kirim sms kepada ibunya Bu..aku tidak mau dikemo lagi, aku tahu bapak ibu ingin menyembuhkanku, tapi aku sudah tidak kuat lagi.. begitu isi dari sms yang ia kirimkan kepada ibunya. Bahkan Anne sempat kirim sms juga kepada ibu gurunya bu tolong aku, aku tidak mau dikemo lagi, kalau ibu gak mau menolong aku maka kita tidak akan berjumpa lagi . Dan bagi Kahono hal itu pun sangat dilematis. Menurut dokter kemoterapi harus dijalani, Pak ini kemo terakhir, sayang kalau tidak dijalani, biar tuntas begitu kata dokter. Bahkan ketika ibu Anne menanyakan soal kemoterapi yang ke-6 kepada dokter, maka dokter hanya menjawab memang begitu skedulenya bu, harus dijalani . Padahal kondisi Anne saat itu sangat stress dan bahkan hasil lab sangat tidak baik, lekosit dan trombosit tutun drastis. Namun Anne seakan ingin memakai waktu-waktu terakhirnya untuk menyenangkan semua orang. Ia tidak mau orang tuanya sedih, Bapak jangan gitu, Bapak jangan sedih ya, ucapnya setiap kali sang ayah nyaris menitikkan air mata. Anne juga sempat membelikan kado ulang tahun bagi temannya di sela kesakitan paska kemoterapi keempat. Menjelang kemoterapi terakhir, ia sempat momong Gisela bermain di sebuah mall di Yogyakarta. Waktu itu Anne punya keinginan yang tidak bisa ditolak, ia ingin mengajak adiknya untuk bermain disebuah mall.

    Ia juga berjuang menyiapkan sepucuk doa Malaikat Tuhan yang ditulis rapi untuk kedua orang tuanya. Doa itu belum sempat diajarkan pada orang tuanya karena Tuhan sudah menemuinya untuk yang ketiga kali. Hari Selasa sore 25 september pukul 14.20 WIB, Tuhan Yesus menjumpai Anne yang sedang mengalami masa kritis. Saat itu Anne selalu meminta bapak dan ibunya untuk memeluknya. Tiba-tiba Anne minta duduk, lalu memandang ke arah sudut ruangan. Seperti ketakutan ia menunjuk ke sudut ruangan dan berkata dengan nada yang terpatah-patah, Ibuuu.. ka..ta Tuu..han Yesusss, o..rang yang ma…mau me…ning..gal itu su..su..lit bernafas...bapaaaak...ibuuu, aku ta..kutt..

    Anne lalu meminta agar kedua tangannya dipegang dengan erat oleh kedua orangtuanya. Ketika itu Anne juga menanyakan saudara-saudaranya kepada ibunya, Bu...mana budhe dan pak dhe, mana mbak vita, mbak Nuke...kok sepi to Kenang ibu Emy. Bahkan ketika itu Anne juga menanyakan adiknya dan keponakannya, katanya ...mana Marsa, mana Gisela…Gisela mbak Anne mau meninggal... kenang pak kahono sambil menitikkan air mata. Kata-kata Anne seperti itu membuat perasaan orangtua Anne menjadi tidak karuan. Maka pak Kahono segera menelepon seluruh sanak saudara untuk datang ke rumah sakit, dan juga menelepon Romo Agus.

    Sore itu juga pada pukul 18.00, Anne menerima sakramen minyak suci. Ketika upacara pemberkatan minyak suci berlangsung Anne bisa mengikutinya dengan khidmat, dan setelah selesai kepada Romo ia masih berucap, Terima kasih Romo. Doakan saya ya Romo. Lalu setelah itu dilanjutkan dengan doa roasio oleh warga lingkungan dan Anne pun juga bisa mengikuti dengan tenang.

    Mulai jam 21.00 – 03.30 Anne tidak bisa tidur, sesekali minta minum karena haus sekali, tetapi ketika diberi minum selalu dikeluarkan lagi. Orangtua anne sehari tidak tidur menunggui Anne. Keesokan paginya, hari Rabu, dokter yang memeriksa Anne bilang bahwa Anne membutuhkan cuci darah karena kondisinya semakin menurun. Namun kata dokter melihat kondisi seperti ini cuci darah tidak berani.

    Pukul 9 pagi, Anne mengalami masa kritis lagi. Meski ketakutan akan berpisah dengan orang-orang terkasih dan terutama adik yang dinantinya tujuh tahun lamanya Anne manut saja mengikuti bimbingan doa dari sang ayah. Pada saat itu, pak Kahono membimbing Anne untuk berdoa Bapa Kami yang diikuti Anne dengan pelan-pelan. Anne minta air karena merasa haus sekali. Tapi Anne sudah tidak bisa menelan lagi. Anne hanya minta dipeluk kedua orangtuanya sambil sesekali memanggil orangtuanya dengan nada pelan bapaaaak...ibuuuuu... tangan Anne begitu kuat memegang tangan kedua orangtuanya, tangan kanan memegang tangan ibunya, sedang tangan kiri minta dipegang bapaknya.

    Pada saat itu, Papa Anne membimbing Anne untuk berdoa. Sekali lagi pak Kahono membimbing Anne untuk berdoa dan Anne pun bisa mngikuti doa walaupun dengan suara yang pelan dan terpatah-patah. Ya Tu...han, Ampuni hamba-Mu Anne. Pe...ganglah tangan Anne ke dalam pangkuan-Mu... tuntunlah hamba-Mu kedalam surga Dan pada waktu itu, kedua orangtuanya sempat minta maaf juga. Anne, bapak ibu minta maaf ya, bapak dan ibu banyak dosa dan salah pada Anne. Anne pun menjawab, “Aku ituuu sudah me..maaf..kan.” Saat itu juga Anne sempat minta maaf kepada bapak dan ibunya. Anne juga ya bu minta maaf.. Kahono sambil menangis menjawab, Anne gak punya salah. Bapak dan ibu sudah memaafkan . Setelah itu Anne memanggil Bapak Ibu-nya sekali lagi dan memegang dengan kuat tangan orangtua itu. Bapak Kahono pun berdoa untuk yang terakhir pada Tuhan, Tuhan yang Maha Kasih, Tuhan yang Maha Agung, seandainya Anne harus Kau panggil, maka tuntunlah dan peganglah Anne ke dalam pangkuan-Mu di surga. Tapi apabila Engkau menghendaki mukjizat, kami siap untuk membimbingnya kembali. Sekali lagi Anne berkata Ba..paaak..ibuuuu Perlahan pegangan Anne terasa semakin mengendur dan akhirnya Anne pergi memenuhi panggilan Tuhannya.

    Saat itu kedua orangtua Anne terasa lemas sekali, mau bicarapun tidak bisa, hanya cucuran airmata yang ada. Para suster berusaha untuk memompa paru-paru Anne tetapi nampaknya sia-sia karena Anne memang sudah tiada... orangtua anne menangis habis-habisan sambil berdoa memohon ampun kepada Sang Maha Suci. Rasa menyesal, rasa kecewa, dan marah pada dokter berbaur menjadi satu saat itu. ujar pak Kahono. Ketika para sahabat pada datang dan bertanya Anne sakit apa, kok meninggal, kemarin khan masih sehat . Dengan nada kesal pak Kahono pun menjawab Anne meninggal karena di kemoterapi . Rasa kesal dan kecewa masih terlihat diwajah pak Kahono saat itu, untunglah banyak sahabat, saudara dan juga romo mencoba menenangkan hati pak Kahono. Selamat jalan anakku, selamat jalan Anne...banyak kenangan indah bersamamu yang tidak akan aku lupakan selamanya, engkau begitu baik, bersemangat dan bahkan mau maaf memaafkan menjelang engkau pergi. Sekali lagi maafkan segala kesalahan bapak ibu nak….damai dan bahagia di Surga Amin begitu kata pak Kahono. Begitulah Anne Satya Adhika menyelesaikan peziarahannya di bumi dalam doa. Kisah dan percakapan tersebut diatas adalah kisah nyata yang sebenarnya, tanpa mengurangi dan menambahi sedikitpun. Pak Kahono bercerita apa adanya, ia memang ingin berbagi pengalaman iman kepada kita semua. Saya ingin sharing pengalaman pribadi dan iman kepada semua sahabat tanpa kecuali, bahwa mendampingi seseorang yang sedang sakit terlebih oarnga yang mau meninggal dunia itu sangat-sangat penting kata pak Kahono. Sekali lagi, mudah-mudahan sharing ini berguna... lanjutnya.

    salam kami

    kahono

    Catatan: Kisah ini ditulis dari hasil wawancara orangtua Anne dengan seorang teman wartawan pada tanggak 29 September 2007 (tiga hari setelah Anne tiada) dan dilanjutkan pada awal bulan Nopember setelah 40 hari peringatan Anne. Artikel ini berencana akan dimuat di dua media, yaitu majalah Utusan yang akan terbit bulan Desember dan salah satu media di jakarta yang akan terbit Januari 2008. Untuk melihat foto-foto Anne, silakan kunjungi blog kenangan Anne Satya Adhika: http://anne1995.wordpress.com

     




  • Kesaksian dari paulus [paulus_thomas1984@yahoo.com], tanggal : 1/15/2008

    Saya menyelesaikan pendidikan S1 saya pada tahun 2007. Skripsi saya selesaikan pada bulan Februari, dan wisudanya adalah pada bulan April 2007.

    Semasa itu, saya bekerja part time sebagai asisten dosen di universitas yang sama. Saya sempat mengirimkan lamaran beasiswa untuk meneruskan pendidikan S2, namun menurut saya itu hanya untung2an saja.

    Seraya menunggu wisuda, saya mulai mengirimkan lamaran pekerjaan ke beberapa perusahaan, dengan harapan cepat mendapat pekerjaan. Namun saya tidak terlalu khawatir waktu itu, karena toh pada saat itu saya masih ada kegiatan mengajar.

    Sampai pada bulan April saya wisuda, masih belum ada titik terang mengenai pekerjaan tetap yang saya inginkan. Di akhir bulan yang sama, pekerjaan part time saya sebagai asisten dosen harus berakhir karena status saya pada saat itu tidak lagi mahasiswa. Maka resmilah sudah pada waktu itu saya menganggur.

    Setiap hari saya berdoa kepada Tuhan untuk meminta pekerjaan yang tepat, namun memasuki bulan Juli, saya masih belum mendapat pekerjaan. (berarti sudah hampir 6 bulan dari saat saya mengirimkan lamaran pertama saya). Hari-hari saya penuh dengan kekhawatiran. Orangtua juga mulai cemas karena anaknya ini tidak juga mendapat kerja.

    Saya sangat membutuhkan ketenangan, akhirnya saya berjanji untuk mengikuti misa harian di Katedral Bogor setiap hari. Misa dimulai setiap pukul 6 pagi, dan selalu saya akhiri dengan rosario dan novena kepada hati kudus Yesus dan juga Santa Maria. Sejak saat itu, banyak telepon yang masuk dari perusahaan2, namun yang membuat saya tidak habis pikir adalah mengapa pada saat saya ditelp, hampir selalu saya tidak dapat mengangkatnya. Pernah saya ditelp pada saat saya ada di kereta api (handphone saya taruh di tas sehingga tidak kedengaran). Pernah pula pada saat saya di kamar mandi, dan masih banyak lagi.

    Tepat pada hari ke 9 dari novena saya, seperti biasa saya pergi ke gereja di pagi hari, dan pulang sampai ke rumah sekitar pukul 08.30. Sesampainya di rumah saya melakukan kegiatan rutin, membuat sarapan dan sebagainya. Siang harinya, handphone saya berdering. Anda tahu, itu bukanlah telepon dari perusahaan manapun. Itu adalah telepon dari dosen saya. Dia menanyakan apakah saya sudah mendapat kerja. Jika belum, dia menawarkan sebuah beasiswa untuk meneruskan studi S2 di Korea Selatan. Namun ada beberapa persyaratan yang harus saya tempuh, untuk kemudian diputuskan apakah saya mendapat beasiswa penuh atau hanya sebagian. Kemudian saya berjanji untuk menemuinya hari senin yang akan datang.

    Tidak lama setelah saya menutup telepon itu, saya menerima telepon dari sebuah perusahaan terkemuka di Indonesia, untuk panggilan psikotest. Tentu saja saya mau, apalagi mengingat saya tidak begitu yakin dengan beasiswa itu. Terlebih lagi saya tidak akan mampu jika hanya menerima beasiswa sebagian.

    Namun, psikotest itu diadakan pada hari senin, dimana saya telah berjanji untuk menemui dosen saya tadi. Secara spontan saya menolak dgn alasan sudah ada janji di hari tersebut. Malam hari itu saya benar2 bingung dan takut. Apakah saya membuat keputusan yang tepat? Apakah tadi seharusnya saya lebih memilih psikotest tersebut?

    Saya berdoa dan kembali berusaha untuk pasrah, dan biar Tuhan yang menjadi nahkoda hidup saya. Pada hari senin, saya memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan untuk beasiswa ybs, dan mengenai hasilnya akan diumumkan minggu depan.

    Pada masa2 itu, saya tetap ke gereja setiap pagi, saya kecanduan dengan ketenangan dan kekuatan yg saya dapat dari ekaristi setiap pagi. Tidak beberapa lama, ternyata saya kembali di telepon oleh perusahaan terkemuka yang sama. Mereka me-reschedule psikotest saya di hari senin yang akan datang. Saya bersyukur kepada Tuhan, dan pada hari Senin itu saya mengikuti psikotest di tempat yang telah ditentukan. Ketika psikotest hampir selesai, saya merasakan handphone saya bergetar2 di dalam kantung. Test terakhir pada saat itu adalah test menggambar, sehingga saya diperbolehkan untuk ijin ke belakang. Disana saya menerima telepon itu, dan ternyata..... saya berhasil mendapat beasiswa penuh!

    Saya segera menyelesaikan psikotest tersebut, dan saya pulang. Sepanjang perjalanan saya bersyukur kepada Tuhan di dalam hati karena Dia telah menunjukkan rencanaNya untukku hari itu. Sampai pada saat ini, setelah satu semester, saya masih sulit untuk percaya betapa indahnya rencana Tuhan, yg bahkan lebih indah daripada keinginan saya. Jadi teman2, ada satu yang mau saya bagi. Kita tahu apa KEINGINAN kita, tapi hanya Tuhan-lah yang tahu apa KEBUTUHAN kita. Please jangan menyerah pada saat keinginan kita tidak terkabul. Karena di depan sana, Tuhan Yesus sedang mempersiapkan berkat yang luarrrrr biasa untuk kita. Selalu beryukur ya..

    GBU all...

    Paulus

     




  • Kesaksian dari Warta Shekinah Edisi Sep-Okt 2007 [wartashekinah@centrin.net.id], tanggal : 12/21/2007

    Sukacita dalam derita- Mujizat itu Nyata

    Ketika seseorang dalam keadaan baik, diberkati, sehat dan nyaman, mudah rasanya untuk mengucap syukur dan mengatakan Tuhan itu baik. Namun disaat kita susah dan kekurangan, rasanya berat untuk melakukannya. Apalagi jika mendengar vonis dokter bahwa kita menderita penyakit yang berbahaya, penyakit kanker ganas, suatu penyakit yang mengerikan yang membawa kepada suatu kematian.

    Saat menghadapi kesulitan, beberapa orang tumbuh sayap, sedangkan yang lain mencari tongkat penyangga. Sebetulnya kesulitan adalah peluang untuk membuat diri kita menjadi kuat. Kita seringkali membuat rencana dalam hidup kita, namun seringkali pula apa yang telah direncanakan itu tidak dapat terwujud. Mengapa hal itu terjadi? Dalam Kitab Suci, Tuhan pernah bersabda, Rancanganmu bukanlah rancanganKu . Kita mungkin sulit menerima hal ini, namun kita harus percaya padaNya. Kadang-kadang kita bertanya dalam hati, Apa yang telah saya lakukan sampai saya harus mengalami semua kejadian buruk ini? Atau mungkin kita menyalahkan Tuhan, dan berseru Mengapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi pada saya?

    Inilah kesaksian iman saya:

    Tidak pernah terbayangkan jika di dalam tubuh saya bersarang penyakit kanker ganas. Ketika saya mendengar hasil diagnosa bahwa saya mengidap kanker payudara stadium IIB (ganas) saya percaya Tuhan mempunyai rencana yang indah bagi hidup saya.

    Sebelumnya saya tidak pernah merasakan kelainan atau sakit pada bagian payudara saya. Sampai suatu saat setelah selesai doa malam, tepatnya bulan Mei 2004 saya sempat merasa aneh karena ada suara yang menyuruh saya meraba payudara saya. Suara itu berkali-kali, semakin lama semakin kuat. Lalu saya menemukan bahwa disebelah bawa payudara kiri ada benjolan sebesar kelereng. Saya pikir itu hanya kelenjar biasa.

    Kemudian saya memeriksakan diri ke dokter dan menjalani pemeriksaan Ultrasonografi dan Mamografi. Dari hasil pemeriksaan, tanggal 15 Juni 2004 dokter rumah sakit bagian bedah menyarankan agar saya dioperasi dan setelah operasi baru dapat diketahui benjolan tersebut berbahaya atau tidak. Mendengar hal itu saya bingung.

    Jam 18.00 sore hari itu juga saya menghadiri KRK Penyembuhan dengan Rm. Frans Dai bertema Melalui Ekakristi kita disembuhkan . Di hadapan Sakramen Mahakudus, air mata saya tidak tertahan mengalir terus selama misa. Saya berdoa mohon kepada Tuhan untuk memberi petunjuk dan kekuatan serta mohon penyembuhan, seraya menyerahkan penyakit yang ada di dalam tubuh saya. Seusai misa, saya merasakan ketenangan dan segera teringat untuk menelpon tante saya untuk menceritakan keadaan saya. Saya disuruh memeriksakan diri lagi ke dokter Tumor dan Kanker spesialis payudara di daerah Menteng Jakarta Pusat. Berdasarkan hasil pemeriksaan USG dan Mamografi, dokter yang saya temui tgl 19 Juli 2004 itu menyarankan untuk menjalani biopsi. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapati bahwa benjolannya bukan hanya satu melainkan ada dua benjolan lagi di sebelah atas. Hasil biopsi menunjukkan Tumor Jinak. Dokter menyarankan agar segera dioperasi namun saya tidak mau. Ada kekuatan luar biasa yang walaupun saya tahu ada tumor di payudara, saya tidak merasa takut ataupun cemas. Saya tetap bekerja seperti biasa, ikut pelayanan di Komunitas Amazing Grace, bergabung dengan peyanan ibu-ibu Cinta Kasih, melayani Keluarga Nelayan Cilincing dengan suster Putri Kasih, Bahkan masih ikut KPKS semester II. Penyakit tomur tersebut tidak menghambat aktivitas saya dan di dalam hati saya percaya Tuhan memberikan mujizat yang akan terjadi dalam hidup saya. Walaupun dalam keadaan sakit, tubuh saya tidak kelihatan kurus malah bertambah berat badan, sehingga teman-teman mengingatkan saya dan bertanya apakah saya sudah sembuh?

    Pada suatu hari setelah 15 bulan berlalu saya merasakan nyeri pada payudara kiri saya yang semakin sering. Pada benjolan sebelah atas sudah terasa keras dan berwarna merah memar. Setelah pemeriksaan tanggal 13 Oktober 2005 dan biopsi ternyata tumor tersebut sudah menjadi kanker stadium IIB (ganas). Dokter menyuruh saya untuk menjalani operasi secepatnya karena benjolan tersebut sudah membesar 3 kali lipat dari pemeriksaan tahun 2004.

    Saya pun menjalani USG Abdomen, Bone scan, Thorax, EKG, pemeriksaan darah, dokter menetapkan rencana melakukan operasi pada tanggal 26 Oktober 2005 jam 7.00 pagi. Pada hari tersebut saya menerima sakramen perminyakan dari romo paroki untuk mendapat kekuatan dan melakukan penyerahan diri pada Tuhan.

    Operasi berjalan dengan lancar selama 4,5 jam dan ketika saya sadar saya tidak merasakan sakit ataupun pusing. Yang ada adalah rasa damai dan tenang. Saya tidak merasa sedih dan kecewa ketika saya mengetahui payudara yang dioperasi sudah terangkat semua. Ini semua karena kekuatan dari Allah yang membuat saya dapat menerima keadaan yang terburuk pun.

    Ayat Kitab Suci yang meneguhkan saya:

    Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Flp 4:13)

    Yang hatinya teguh Kau jagai dengan damai sejahtera, sebab kepadaMulah ia percaya (Yes 26:23)

    Sebab itu kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus (Rm 5:1)

    Dalam keadaan seperti inipun saya masih boleh mengucapkan syukur kepada Tuhan atas segala yang saya alami saat ini dengan penyakit yang saya alami dan saya percaya pencobaan-pencobaan yang saya alami tidak akan melebihi kekuatan saya (1Kor 10:13).

    Tuhan menyatakan mujizatnya

    Lima minggu setelah operasi saya harus menjalani kemoterapi setiap tiga minggu sebanyak 8 kali.

    Dalam masa itu saya berdoa kepada Tuhan dan melakukan novena kepada Bunda Maria setiap malam. Saya percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi saya. Saya mohon mujizat dan Tuhan mencukupkan segala keperluan yang saya butuhkan.

    Mujizat itu nyata terjadi pada saya karena setelah kemo hanya mengalami rasa mual selama 3 hari saja. Dalam keadaan seperti itu saya masih bisa makan dan minum juice sehingga kondisi badan saya bisa cepat pulih. Trombosit, leukosit dan Hb bisa normal kembali dan dapat menjalani kemoterapi selanjutnya dan selama menjalani 8 kali kemoterapi hanya 2 kali saya disuntik. Karena Leukosit dan Hb selalu bagus saya tidak pernah membutuhkan tranfusi darah. Tuhan mencukuplan segala yang saya butuhkan dan berat badan saya bukannya berkurang melainkan semakin bertambah. Walaupun dalam keadaan tubuh lemah setelah menjalani kemo, saya masih bisa ikut dalam pelayanan, menghadiri PD dalam aktivitas KAG dan memberikan kesaksian-kesaksian bahkan bertugas pada koor malam paskah.

    Ada sukacita dalam menjalani kemoterapi dan Tuhan mempunyai rencana dibalik semua peristiwa penyakit yang saya alami. Melalui peristiwa ini saya boleh melayani orang-orang yang sakit kanker, mendoakan dan memberikan kekuatan bagi mereka yang sakit kanker. Banyak orang yang konseling melalui telpon walaupun dalam keadaan lemah, saya boleh mewartakan kasih Allah melalui sharing iman bagi mereka yang merasa takut operasi dan merasa putus asa.

    Dari awal operasi sampai dengan menjalani kemoterapi, saya dapat tetap setia merayakan misa syukur di gereja tiap minggu dan kadang-kadang misa harian. Melalui sakramen ekaristi itu saya mendapat kekuatan dan kesembuhan.

    Pada tangga l9 Oktober 2006 saya kembali ke dokter membawa hasil pemeriksaan evaluasi ulang (check up ulang keseluruhan). Hasilnya menunjukkan BAIK dan tidak ada penyebaran sel-sel kanker. Terpujilah Tuhan, karena ketika kupercaya dan ketika kuberdoa MUJIZAT ITU NYATA. KEMULIAAN HANYA BAGI TUHAN.

    Terpujilah Tuhan karena saya boleh mengalami kasih Allah dengan melayani Tuhan sehingga saya dapat memberikan pengalaman iman melalui kesaksian-kesaksian dan tulisan ini.

    Pembaca terkasih, saya bisa belajar dari suatu pengalaman hebat dan bahkan sangat menyakitkan dalam hidup saya. Dari pengalaman ini, saya bisa menata masa depan saya berlandaskan pada kasih dan kebenaran Tuhan. Marilah anda dan saya membangun hidup ini berdasarkan apa yang Tuhan kehendaki JADILAH SEPERTI YANG KAUINGINI TUHAN .

    Semoga kesaksian ini memberi kekuatan pada yang mengalami sakit. **

    Laurentia Mery H

     




  • Kesaksian dari maria agnes [m14_agnes@yahoo.com], tanggal : 12/18/2007
    Saya dan suami saya baru menikah kira2 6 bulan yang lalu.Dan dalam masa 1 bulan menikah saya hamil anak pertama kami.tapi itu hanya sebentar saja karena di indung telur sebelah kanan saya terdapat semacam kista.dan dokter ingin mengaborsi bayi saya.lalu saya dan suami saya mengambil 2nd opinion kami berdua secepatnya berangkat ke singapura.dan dokter di sana mengatakan bahwa saya harus menjalankan operasi pengangkatan indung telur yang sebelah kanan.tp kehamilan saya belum dapat diganggu dulu n kita harus menuggu hasil dari operasi.waktu sampai di hotel saya langsung menangis dan tidak tau harus berbuat apa2 lagi.saya menelpon ibu saya dan tante saya,semua orang2 terdekat saya.dan saya berada dalam pelukan suami saya.

    saat itu masih saja saya merasakan perasaan takut,kalut,kecewa..tp pada saat itu saya benar2 tidak marah dengan Tuhan.Tiba2 dipikiran saya mengatakan saya harus pergi ke rumah Tuhan.bukankah jika kita mengetuk pintu rumahNya dan kita pasti diterimanya,pada saat itu juga saya mengajak suami saya untuk mengantar saya ke gereja.Dan sesampainya di gereja saya menagis di bawah salib Yesus dan berkata Ya Yesus ini aku anak yang datang dengan kesedihan dan segala ketakutan,dan penderitaan,kekecewaan.Yesus jika bayi yang kukandung ini belum berjodoh denganku aku rela dia kembali ke rumahMu.dan jika aku harus menjalankan cobaan ini,kuminta hanya kesabaran dan kekuatan dariMU.

    Pagi2nya perutku sakitnya tidak dapat ditahan lagi,dan aku tidak bisa berjalan dan aku membangunkan suamiku yang lagi tertidur pulas.dan pagi itu juga aku harus ke rumah sakit dengan ambulan.dan ajaibnya lagi pada saat aku kesakitan itu adalah hari NAtional Day di singapura.dan puji Tuhan dokter2nya mau datang untuk menolongku untuk melakukan operasi.Tapi apa yang aku lihat pada saat aku mau masuk di pintu operasi ini bukan mimpi,bukan khayalanku..ini kenyataan akau melihat Sang Juru Selamat Yesus Kristus berdiri dalam awan putih dan langit biru cerah sambil tersenyum padaku memberikan aku komuni yang sangat bercahaya.sejak saat itu aku kuat.

    hasil operasiku adalah aku mempunyai kanker di indung telur sebelah kanan dan aku harus menjalankan chemotherapy.dan bayi ku harus di aborsi.tp aku takut dia diaborsi dalam keadaan hidup,dan aku berdoa lagi kepada Tuhan,jika benar dia harus kembali kepadamu ambillah dia pada saat ini.besoknya saya kembali ke dokter kandungan saya dan hasilnya denyut nadi bai saya sudah tidak ada.tp saya tidak menangis karena saya tahu Tuhan mendengarkan saya.dan saya sudah selesai menjalankan chemotherapy saya yang terakhir.

    yang saya nantikan saat ini adalah mengandung lagi,karena saya hanya bisa mengandung 1 kali dan setelah itu semua rahim saya harus diangkat. Dibalik itu semua saya tidak mau marah ama Tuhan.saya yakin akan ada rencana indah yang telah Tuhan siapkan buat saya.


  • Kesaksian dari Judy N [ayve@sby.centrin.net.id], tanggal : 12/17/2007
    Pada suatu hari, pada bulan September 2007, saya sedang duduk seorang diri di ruang tamu rumah keluarga tempat saya menginap ketika sedang melayani suatu Kursus Evangelisasi Pribadi di kota tersebut. Saat itu saya sedang menunggu teman yang akan mengantarkan ke airport untuk pulang ke Surabaya. Dalam keheningan, saya berdialog dengan Tuhan.

    Tiba-tiba mata saya terpaku pada suatu benda yang ada di hadapan tempat duduk saya, yaitu sebuah rak sepatu. Sebetulnya sejak hari pertama di rumah itu, saya sudah melihat benda tersebut, bahkan setiap kali masuk rumah, saya letakkan sepatu di tempat itu juga, tanpa sedikitpun memberikan perhatian extra. Dan pada hari terakhir inilah, justru saya merasa Tuhan mau berbicara sesuatu dengan saya melalui rak sepatu ini.

    Tiba-tiba muncul dalam benak saya untuk menuliskan dalam buku catatan kecil(saya memang senang menulis, meskipun tercecer di mana-mana, karena bagi saya jauh lebih mudah untuk mengungkapkan perasaan / pemikiran secara tertulis dari pada secara lisan). Dan jadilah demikian : Di depanku ada rak sepatu Di atasnya diatur 16 pasang sepatu dan 2 buah yang sudah menjanda Tidak ada yang baru, karena memang rak ini tidak berada di toko sepatu Aku bertanya kepada sepatu yang menjanda : Di mana pasanganmu? Jawabnya : Tidak tahu ..... atau mungkin terbawa dalam karung yang dikirim ke pengungsi gempa di Sumatra .... Lalu apa pengharapanmu sekarang? Supaya aku juga dikirim ke Sumatra ... Siapa tahu bisa ketemu lagi dengan pasanganku di sana ... Sebetulnya, sepatu itu tidak berkata apa-apa kepada saya.

    Semua ini adalah daya imaginasi saja. Tetapi melalui inipun Tuhan berbicara kepada saya. Apa yang dikatakanNya kepada saya ? Melalui sepatu itu, saya mesti belajar mencintai dan setia. Tidak mengenal putus asa dan selalu menaruh pengharapan. Mau mencari yang hilang sekalipun tidak punya daya untuk melakukannya. Dan saya mempunyai Tuhan Yesus yang memberikan kuasa dan kesanggupan untuk terus mencintai orang-orang dekat, setia kepada siapa dan apa yang harus saya setiai dan selalu optimis dalam pengharapan di dalam Tuhan Yesus, yang kedatanganNya selalu saya nantikan dengan rindu. Syukur kepada Tuhan yang mau terus mendidik saya.


  • Kesaksian dari Hendra Chen [hendra.chen@yahoo.com], tanggal : 12/12/2007

    Seperti biasa jam 5 lewat sedikit, aku langsung kemas-kemas untuk pulang. Hari ini ada PD, karena kecapekan dan tidak enak badan, aku kasih tahu temenku kalau aku ga datang. Aku kecapekan karena kurang istirahat sehabis pelayanan RHDR di salah satu kampus. Keluar dari parkir seperti biasa berterima kasih untuk hari ini, dan pekerjaan yg bisa kukerjakan hari ini. Waktu diatas motor, aku berdoa dalam bahasa roh. Kebiasaan ini memang kulakukan sudah lama, karena aku tidak perlu mikir, semua lepas saja. Kantorku ada di tomang, dan kalau pulang ke binus, arahnya lewat ke arah TA. Pada saat perjalanan, aku melihat di sebelah kiri sekali ada bis besar yg langsung mau masuk ke jalur tangerang (dengan jarak yg sudah dekat sekali, lsg bis itu mau belok). Aku berusaha utk rem (waktu itu memang tidak terlalu kencang), karena kalau aku ikut, bisa-bisa aku ikutan ke arah tangerang. Sebelum aku rem, dari belakang aku dengar suara teriakan yg begitu kencang, aku ga jelas apa katanya dan motorku dihantam dari belakang oleh motor, suaranya begitu keras. Aku pikir saat itu aku akan mati di tempat. Yang luar biasa adalah, motorku sama sekali tidak kehilangan keseimbangan, oleng dikit aza tidak, aku sama sekali tidak merasakan satu kepanikan sama sekali, dan masih sambil berbahasa roh aku ambil jalur ke kiri. Sampai di dekat TA, aku seperti diingatkan bahwa, hal yang barusan terjadi tidak masuk akal, dan bagiku merupakan satu mukjijat. Sambil jalan pulang itu, aku sambil menangis dan memuji nama Tuhan. Aku teringat mazmur pagi yang aku baca yaitu Mzm 103:4 “Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat” Hari itu aku diingatkan kembali bahwa sampai hari ini aku masih hidup menunjukkan Tuhan berkuasa utk menyelenggarakan hidupku. Aku hidup berarti Tuhan besertaku. call upon the name of the Lord and be saved.

    dikirim 12 Desember 2007




  • Kesaksian dari Laurentius DH [crazydanang@yahoo.co.uk], tanggal : 11/15/2007

    POWER OF ROSARY PRAYER

    Hampir 7 bulan saya tidak punya kerja tetap. Suatu saat sekitar akhir 2004, saya ziarah doa ke Muntilan. Berziarah ke makam Beato Romo Sanjaya. Saya berdoa rosario minta kepada Tuhan agar diberikan pekerjaan yang saya butuhkan. Saya karismatik dan setia pada tradisi Gereja Katolik. Termasuk dengan devosi pada para Kudus. Ajaib, Desember 2004, saya lolos ujian CPNS, dan diterima sebagai pegawai negeri sipil. Dan itu satu-satunya, saya sebagai orang Katolik yang diterima di Kota Cirebon (tempat domisili saya). Seperti diketahui, tes CPNS adalah sangat-sangat sulit. Apalagi jika kita tidak punya koneksi orang berpangkat. Namun, saya ingat bhw saya punya Pribadi yang Pangkatnya Paling Top sejagad, Yakni Raja Yesus Kristus (Lord Jesus). Luarbiasa...God is good.




  • Kesaksian dari mg [], tanggal : 11/14/2007

    Tuhan menyembuhkan mataku

    Kira-kira sebulan yang lalu tidak sengaja mataku kena colok ujung kertas-kertas brosur yang dipegang anakku yg masih kecil... Yah maklum anakku itu suka main-main kumpulin kertas-kertas, dan pas aku mau membetulkan sandalnya yang terlepas, aku tidak kelihatan bahwa ujung kertas2 yang runcing itu persis mengenai mataku waktu aku mau membungkuk. Sakitnya bukan kepalang, aku tidak bisa melihat, walau hanya satu mata, tapi mata yang satunya lagi bila membuka, mata yang terluka tadi itu terasa seperti kecolok yang tak terhingga. Setelah ke dokter mata pun hampir seminggu lebih berangsur-angsur sembuh. Barusan saja, tidak tahu kenapa, setelah kejadian sebulan itu, mataku yang satu ini sakit luar biasa lagi. Memerah lagi dan berasa seperti kecolok yang terhingga bila dibuka. Akupun tidak bisa membuka mata seperti biasa lagi. Padahal sekarang aku ada di tempat lain yang masih asing dan sulit mencari dokter mata. Aku sudah memakai obat tetes mata, namun sudah 2 hari tidak ada tanda-tanda sembuh. Terus pagi hari itu aku bangun dengan mata kesakitan, setengah bisa dibuka setengah tidak bisa, kalau dibuka terasa sakit seperti kecolok. Aku berdoa pagi seperti biasa, minta Tuhan menyembuhkan dan juga teringat, aku ada air Lourdes se-container sedang yang pernah diberikan oleh mamaku. Selalu kubawa dan kusimpan tapi tidak pernah kupakai. Istriku yang juga kuatir akan keadaanku juga mendorong aku untuk mencuci mataku dengan air suci Lourdes dengan menyiapkannya. Maka aku berdoa kepada Bunda Maria agar Bunda Maria mau mendoakan dan memintakan kesembuhan bagiku. Aku ambil air suci Lourdes itu dan aku cuci mataku yang sakit itu. Rasa sakit berangsur-angsur hilang. Dan setiap pagi sebelum atau sesudah doa pagi, selama tiga hari berturut-turut aku mencuci mataku dengan air Lourdes dan mohon perantaraan dari Bunda Maria untuk kesembuhanku. Sekarang aku sudah sembuh. Aku bersyukur pada Tuhan dan karena aku sempat terpikir sewaktu aku berdoa untuk membagikan pengalamanku ini, maka sekarang aku menceritakan hal ini. Terima kasih kepada Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus, dan kepada Bunda Maria atas perantaraannya. bmg.




  • Kesaksian dari Ignas Iwan Waning [ignas_iwan_waning], tanggal : 11/11/2007
    Saya tinggal di perantauan, jauh dari keluarga dan orangtua. Namun, sejak saya merantau di tanah orang (thn 2005) sampai sekarang ada beberapa hal sederhana, misalnya: saya tidak mengalami banyak kesulitan dalam berelasi dengan siapapun. Saya banyak mendapat kemudahan dalam banyak kegiatan pribadi. Banyak orang yang membantu meskipun saya tidak meminta/mengemis. Banyak orang berbelaskasihan pada hidupku. Dalam terang iman saya merenungkan bahwa peristiwa kecil yang saya alami sungguh buah penyelenggaraan Ilahi. Tuhan sungguh peduli pada umat-Nya. Ignas Iwan Waning Palembang


  • Kesaksian dari D.Agus Goenawan [http://www.dag-katolik-karismatik.blogspot.com/], tanggal : 10/16/2007

    Bapak Biasa Bicara di Hadapan Berapa Orang ?

     Waktu bulan September, saya mendapatkan kesempatan untuk melayani umat Katolik di Pangkal Pinang, Pulau Bangka, bersama dengan Bapak Yoseph Tedjaindra, ketua BPN PKK (Badan Pelayanan Nasional Pembaharuan Karismatik Katolik) Indonesia selama 3 hari.
    Pelayanan kami disana terdiri dari dua bagian, yaitu memberikan rekoleksi selama dua malam untuk para peserta Kursus Evangelisasi Pribadi, dan menguji peserta Trainers Course Misi Evangelisasi pada hari ketiganya.

    Waktu sore hari pertama sebelum acara rekoleksi, ketika kami tiba di tempat parkir Gereja Katedral Pangkal Pinang, pak Teddy, Ketua BPPKK Bangka Belitung, bertanya kepada saya : “Pak Agus, Bapak biasa bicara di hadapan berapa orang ?”. Saya agak kaget juga mendengar pertanyaan tersebut, karena memang saya paling banyak baru bicara di hadapan sekitar 200 orang umat di Bogor pada salah satu acara seminar, yang sering sih paling di hadapan sekitar 60 orang.

    Saya berpikir negatip, apakah pak Teddy meremehkan saya ? (padahal memang benar untuk acara rekoleksi atau retret saya baru sekali ini membawakannya, karena kepercayaan dan bimbingan pak Yoseph). Ternyata bukan itu maksudnya, pak Teddy mengatakan agar saya tidak kecewa karena peserta rekoleksi tidak banyak, hanya sekitar 20 orang saja. Dia juga menceritakan bahwa ada Hamba Tuhan dari gereja lain yang tidak mau melayani umat di Pangkal Pinang, karena waktu KKR yang akan dipimpinnya umat yang hadir tidak mencapai 500 orang. Saya dan pak Yoseph kaget mendengar hal itu, dan kami meyakinkan pak Teddy bahwa berapa pun yang hadir kami akan melayani mereka dengan sebaik-baiknya.

    Puji Tuhan semua pelayanan di Pangkal Pinang dapat berjalan dengan lancar.

     

     

     

     




  • Kesaksian dari Hoenijati S [Hoeni.S@Gmail.com ], tanggal : 10/15/2007

    Mujizat itu Nyata ...

    Saya juga mau sharing ach karena dorongan hati begitu kuat untuk sharing.

    Bukan ngiri lho he...he... cuma mau membagikan berkat yang sudah saya terima dari Tuhan yang sungguh luaaaaaaaar biasa.

    MUKJIZAT itu juga saya rasakan saat saya ....... akhirnya diberi kepercayaan oleh Nya untuk menjadi seorang Mami setelah kehamilan ke 5 dan itu terjadi di tahun ke 5 usia perkawinan kami.

    Moga-moga nggak bosan bacanya yach, cerita nya :

    1. Kami married 8 Jan 93 dan bulan Feb 93 saya hamil (masih nyetir sendiri) namun hanya bertahan 2 bulanan saya keguguran.

    2. Sambil cari informasi dan mempersiapkan diri untuk hamil lebih baik lagi maka kami erkonsultasi dengan dokter Endy Moegni dan melakukan beberapa test seperti TORCH, dll. Semua hasilnya baik dan kondisi baik adanya untuk persiapan hamil lagi.

    3. Kemudian pertengahan tahun 93 saya hamil lagi dengan sangat berharap kehamilan kedua akan berjalan dengan baik. Namun kembali kami kecewa karena ternyata kehamilan kedua juga tidak berjalan dengan mulus ada flek2 darah dan akhirnya harus opname dan ternyata terjadi kehamilan di luar kandungan tepatnya di saluran menuju sel telur dan jalan satu-satunya untuk keselamatan jiwa maka janinnya harus dikeluarkan dengan cara operasi Caesar.Betapa sedihnya setelah Caesar tersebut dilakukan di sekeliling saya setelah keluar dari kamar operasi semua mendapatkan bayi hanya saya sendiri yang habis Caesar tapi nggak ada bayi.

    4. Kami masih bisa berbesar hati saling menghibur bahwa Tuhan belum berkenan memberikan kepercayaan kepada kami untuk merawat seorang anak,bahwa kalau nanti ternyata melahirkan kondisi anak nggak baik seperti cacat, dll. Itulah satu-satunya hiburan yang dapat kami terima. Dan waktu saya mengantar Papa dan Mama medical check up di SIN, mereka juga minta saya untuk memeriksakan diri dan dinyatakan kondisi juga baik.

    5. Kembali dokter mempersiapkan kami kembali dan awal tahun 94 saya hamil lagi. Namun kembali Tuhan masih belum memberikan kepercayaan kepada kami, terjadi perdarahan dan setelah diselidiki ternyata janin saya tidak mau berkembang dan harus dikeluarkan. Kami meminta nasihat dokter apa yang harus kami lakukan atau test apa lagi yang harus kami lakukan untuk mencari tahu sebenarnya gangguan apa yang menyebabkan ini semua. Maka kami melakukan test TORCH lagi, test Kromosom kami berdua, dll. Karena kalau memang ada kekurangan / gangguan dalam diri kami supaya bisa diobati. Tetapi ternyata semuanya baik adanya.

    6. Pada saat saya liburan ke Semarang saya ke Kanjengan (dekat pasar Johar) dibawah tangga saya melihat seorang gelandangan yang sudah punya anak 3 dan sedang menyuapi bayinya yang paling baru berusia 2 mingguan dengan pisang. Disitu mulai iman saya goyah, saya marah sama Tuhan kenapa Tuhan memberikan anak lebih dari 1 kepada gelandangan itu yang jelas – jelas sangat kesulitan keuangannya. Sedangkan saya, 1 saja masih bisa Tuhan, tetapi kenapa Tuhan nggak mau kasih? Itulah yang disebut iman kita sedang jatuh dan saya baru menyadarinya setelah ikut Evangelisasi( maluuuuu banget).

    7. Karena dokter menyatakan semuanya baik dan sudah boleh hamil lagi maka benar terjadi saya hamil lagi yang ke 4 di pertengahan tahun 94 dan saya langsung ganti dokter sesuai saran dari teman. Tetapi kembali saya kecewa karena Tuhan masih belum berkenan mempercayai kami untuk merawat seorang anak. Saya keguguran lagi dan harus di kuret. Akibat dari kuret ini ternyata sangat fatal terlalu dalam dan membuat saluran menjadi buntu dan sayangnya baru saya ketahui 2 tahun kemudian.

    8. Tahun 95 saya tidak hamil sama sekali. Di tahun 96 saya diminta mengantar Papa dan Mama medical check up lagi di SIN, dan mereka juga minta saya untuk memeriksakan diri ke dokter yang lain yang lebih baik lagi terutama yang menguasai kesuburan. Begitu bertemu dengan dokter (Profesor terkenal) dan saya ceritakan semua apa yang sudah saya alami, dokter hanya bilang dia mencurigai sesuatu dan meminta saya melakukan pemeriksaan dengan memberikan cairan ke rahim dan seharusnya mengalir ke 2 saluran tetapi apa yang terjadi? Cairan tersebut tidak bergerak kemana-mana yang artinya saya TIDAK mungkin bisa hamil normal karena sudah buntu salurannya & dijamin 200%. Dan satu-satunya cara kalau ingin punya anak hanya dengan cara bayi tabung. Dimana tingkat keberhasilan hanya 25% dan biaya sangat mahal membuat saya down.

    9. Singkat cerita, Tuhan menjamah suami saya dan dia mau menerima saya apa adanya dan bersedia mengadopsi anak karena dia tidak tega melihat saya mesti mengalami proses bayi tabung.

    10. Di saat seperti itulah setiap orang/teman yang tahu kondisi saya, mereka hanya bisa bilang supaya saya pasrah. Dan saya mengatakan bahwa saya sudah pasrah dengan keadaan saya. Namun ternyata kepasrahan saya itu hanya dimulut saja karena terbukti dibawah alam bawah sadar, saya tetap menginginkan anak. Sering mimpi sedang hamil, menggendong bayi, dlll.

    11. Akhirnya saya menyesali diri dan mohon ampun kepada Tuhan bahwa apa yang saya bilang pasrah itu hanya di mulut saja. Dan akhirnya saya berjanji kepada Tuhan bahwa saya benar-benar mau pasrah apapun yang terjadi dengan saya. Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan untuk memberi saya kelegaan menerima cobaan ini.

    12. Saya baru menyadari bahwa selama kita mengandalkan kekuatan sendiri ternyata Tuhan tidak pernah mau campur tangan walaupun dengan mudahnya Tuhan mampu membalik semuanya. Apapun, siapapun bahkan professor terkenal sekalipun boleh bilang TIDAK MUNGKIN tapi kalau Tuhan bilang JADI tiada yang mustahil bagi Dia maka akan terjadi. Luar biasa Tuhan kita,

    13. Sampai suatu ketika di bulan April 97, saya melihat ada yang nggak beres dengan saluran kencing karena ada darah pada saat kencing(maaf ya).Begitu ke lab ternyata ada protein di urine dan itu tidak boleh terjadi pada orang normal. Langsung saya ke dokter dan pertanyaan pertama yang diajukan adalah apakah ibu sedang hamil? Saya langsung menjawab TIDAK MUNGKIN saya hamil. Diberi obat antibiotic dan 1 minggu kemudian mesti test lagi. Setelah 1 minggu ternyata hasil test di urine masih mengandung protein. Dan dokter mengganti dgn obat antibiotic yang dosisnya lebih keras. Setelah minum obat resep ke 2, dikantor saya muntah-muntah yang tidak pernah saya alami sebelumnya, besok pagi nya test pack ternyat + hamil. Bukan senang yang saya rasakan tapi ketakutan karena sudah minum obat antibiotic 1minggu. Segera saya ke dokter kembali dan mpuji Tuhan dokter menyatakan bahwa dia sudah mengantisipasi terjadinya kehamilan dengan memberikan dosis antibiotic yang ringan.

    14. Ternyata Tuhan masih belum memberikan kelegaan buat saya, kehamilan ke 5 ini masih terjadi flek-flek dan akhirnya saya harus bed rest selama 7 bulan dengan perasaan trauma penuh ketakutan kalau keguguran lagi, sering sekali saya menangis. Saya bingung harus ke dokter yang mana? Tuhan mempertemukan saya dengan dokter Frans Putuhena yang sangat luar biasa memberikan saya kekuatan : Emang kalau ibu menangis, darahnya akan berhenti? Kalau ibu sedih, janinnya akan menjadi kuat? Ibu harus percaya kalau memang Tuhan berkenan PASTI janin ibu akan kuat dan lahir dengan selamat luar biasa vitamin yang saya dapat dr dokter Frans.

    15. Puji Tuhan ternyata Tuhan mengabulkan doa anak Nya yang benar-benar berserah diri dan pasrah seutuh-utuhnya kepada Nya. Pengorbanan saya tidak sia-sia, tanggal 6 Februari 1998 dengan cara caesar lahirlah Nathan Febriano anak pertama kami laki-laki dari kehamilan ke 5 sungguh luar biasa sempurnalah kebahagiaan kami.

    16. Nggak terasa saya setelah Nathan berusia 9bulan ternyata saya hamil lagi yang kedua, Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan, Tuhan kalau saya harus bed rest lagi dikehamilan kedua ini, saya nggak sanggup Tuhan. Dan sungguh luar biasa baiknya Tuhan, saya nggak bed rest sama sekali hingga lahirlah anak kedua kami tanggal 28 September 1999 Marcel Septiano.

    17. Sekitar bulan November tahun 2000 saya baru menyadari bahwa ternyata saya hamil lagi dengan usia kandungan hamper 3 bulan kami kaget sekali karena setiap bulan mens seperti biasa hanya volumenya lebih sedikit. Tanpa ada gangguan apapun selama kehamilan ketiga akhirnya tanggal 11 Juni 2001 lahirlah putra ke tiga kami Matthew Junio.

    18. Sungguh Tuhan itu sungguh baik hati, kami minta 1 anak saja Tuhan malah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengasuh 3 anak laki-laki. Demikianlah sharing saya tanpa bermaksud menyombongkan diri, dan mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan dengan tulisan diatas dengan rendah hati sekali lagi saya minta maaf dan terima kasih atas kesempatan ini semoga semakin menguatkan pembaca yang memdambakan buah dari cinta kasihnya setelah menunggu sekian lama tiada yang mustahil dimata Tuhan.

    Dan Tuhan akan memberikan yang terbaik buat kita menurut :

    1. WAKTUNYA TUHAN BUKAN WAKTUNYA KITA

    2. RENCANANYA TUHAN BUKAN RENCANA KITA

    Tuhan memberkati kita semua.

    Regards,

    Hoeni




  • Kesaksian dari Pauline [pauline@jssjakarta.co.id], tanggal : 9/30/2007

    APA ADANYA

    Shaloom! Haloo Temanz, numpang sharing yah.. aku lagi seneng banget nih... kejadiannya kemarin sore waktu aku di dalam bus menuju Shekinah. di dalam bus itu agak penuh trus sopirnya rada ngebut gitu deh... pas sampe di jalan biak tiba-tiba aja ada dorongan hati untuk berdoa.. trus aku doa.. aku berusaha masuk dalam keheningan di tengah kebisingan... aku cuma memejamkan mata sambil membayangkan Yesus juga ada di dalam bus itu dan DIA lagi ngeliatin aku yang lagi bete sambil tersenyum.. wow luar biasa!... trus aku bisa ngerasa tenang, relax, sukacita... en gak bete lagi ama sopir bus itu... aku mulai bisa mikir si sopir itu pasti punya alasan mengapa dia ngebut... dengan begitu aku langsung tenang. trus tiba² muncul lagu mengasihi lebih sungguh dan saya mau cinta Yesus di dalam hatiku... wah rasanya senang banget!! Tuhan Yesus emang luar biasa! Dia melihat dengan jelas siapa kita. dari kejadian itu... aku bisa merasakan kalo Yesus tuh cinta banget ama aku apa adanya dan DIA juga mau aku mencintai DIA sebagaimana adanya aku dengan segala kekurangan dan kelemahanku. Pastor Anthony de Mello Sj dalam bukunya Berjalan di atas Air menulis (hal. 76) ... Dan, (ketika) Anda sedang mempersalahkan diri Anda sendiri karena segala dosa Anda, Yesus menerima semua itu, Dia membiarkan Anda mempunyai segala cacat ini. Meskipun demikian, Dia memahaminya dan membuat suatu kelonggaran. Cacat-cacat tsb tidak mengubah kebaikan dan keindahan yang Dia lihat di dalam diri Anda. Intinya.. Yesus mencintai kita semua sebagaimana adanya kita dan DIA minta kita semua untuk menerima cintaNYA sebagaimana adanya kita. Adalah baik menjadi diri sendiri dan menyadari seluruh keberadaan diri kita pada hari ini dan membiarkan Tuhan membentuk dan menyempurnakan kita. Tuhan Yesus Memberkati! ...

    en thanks for reading my sharing...

    :-) -pauline-





    KIRIMKAN KESAKSIAN ANDA !

    Apakah Anda memiliki kesaksian ? Silakan isi formulir di bawah ini untuk mengisikan kesaksian Anda. Setiap kesaksian akan diverifikasi oleh tim Web, untuk kemudian ditampilkan. Terima kasih !

    Nama :

    Email Address :

    Masukkan TEKS IMAGE :
    Change Image
     *

    Kesaksian Anda :  *
  •  
    Copyright © 2007 Pembaruan Karismatik Katolik. All rights reserved.