Share Media :

Temu Leaders Kepemudaan BPN PKKI 2017: Keep Your Ministry on Fire

SEBUAH percakapan menarik mewarnai sela-sela break selama kegiatan Temu Leaders Kepemudaan BPN PKKI yang di mulai hari jumat (29/9) kemarin. Berto, salah satu peserta asal Agats, sebuah distrik di Kabupaten Asmat, Papua, yang dikenal sebagai Kota di atas papan, berbagi pengalamannya tiba di Jakarta. Ia bersama dengan ketiga temannya dan 1 pastor harus menempuh perjalanan kurang lebih 15 jam untuk sampai di Jakarta. Terlebih lagi, biaya transportasi dari Agats ke Jakarta sendiri tidaklah murah, “Pesan Romo, uang bisa dicari tapi kegiatan untuk pertumbuhan rohani itu penting”, ucap Berto mengutip apa yang dipesankan oleh Romo. Semangat ini lah yang mengantar teman-teman dari Agats ke Jakarta dan tiba di Bogor sore harinya.

Sebelumnya, ada sekitar 50 leaders Kepemudaan dari berbagai BPK di Seluruh Indonesia mengikuti kegiatan ‘Temu Leaders Kepemudaan BPN PKKI 2017’ di Bogor Green Forest Hotel yang berlangsung selama 3 hari 2 malam sejak Jumat, 29/9 sampai dengan Minggu, 1/10. Masing-masing BPK diwakili oleh 1-5 orang leader OMPKK. Para peserta datang dari Jakarta, Bandung, Bogor, Ketapang, Pontianak, Padang, Bali, Agats, Jayapura, Ruteng, Ende, Malang, Purwokerto, Samarinda, Manado, Pangkal Pinang, Palembang dan Yogyakarta.


“Keep Your Ministry On Fire”: Ceramah umum dan Pleno

 

(Ket Foto: Johan Wijaya dan Maria Tjiumena memimpin sesi pleno)

Temu Leaders kali ini mengusung frasa, “Keep Your Ministry on Fire”. Para peserta di berikan pengajaran umum mengenai Leadership. Topik materi-materi yang dibagikan seperti: ‘Servant Leader’ dibawakan oleh Maria Tjiumena, ‘Great Anointing’ dibawakan oleh Johan Wijaya, dan ‘Passing the Authority’ dibawakan oleh Krismanto Kusbiantoro. Berbicara mengenai Passing the Authority, Krismanto membagikan sedikit pengajaran yang sangat bagus yang didapatkan dari Homili Mgr. Ignatius Suharyo tentang sosok Barnabas sebagai seorang Leader. Dikatakan bahwa Barnabas adalah orang baik yang penuh dengan Roh Kudus dan Iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan (bdk. Kis 11:24).

Dalam kisah ini, ada suatu transfer kepemimpinan dari Barnabas kepada Paulus. Sosok Paulus sebelum bertobat merupakan orang yang mengejar-ngejar umat Kristen dan membantainya. Sampai suatu ketika Paulus bertemu dengan Yesus dalam perjalanannya ke Damyik. Ia bertobat dan kemudian menjadi Rasul. Paulus pergi ke Yerusalem dan datang ke hadapan Petrus untuk ikut melayani, namun saat itu Ia ditolak dan dipulangkan ke Tarsus. Di sisi lain, ketika jemaat di Antiokia mulai berkembang, Barnabas tahu bahwa ia membutuhkan bantuan. Ia kemudian pergi menjemput Paulus di Tarsus. Barnabas tidaklah melihat masa lalu Paulus. Barnabas tahu bahwa Paulus istimewa dan Ia mempercayakan jemaat di Antiokia kepada Paulus untuk dikembangkan.

Melalui sosok Barnabas, kita diajak untuk menjadi leader yang mau mendukung sepenuhnya serta memberikan kepercayaan kepada leader baru yang sudah Tuhan pilih, karena menyerahkan tongkat kepemimpinan membutuhkan kepercayaan.

Selain ceramah umum, ada sesi Pleno yang dibawakan oleh Tim Kepemudaan BPN. Tujuan dari diadakan pleno ini adalah untuk mendengar dan mengetahui secara langsung dari para leader mengenai kondisi atau keadaan PD/Kepemudaan di BPKnya masing-masing.

Di Pleno, para peserta juga memiliki kesempatan untuk bertanya dan berkonsultasi seputar permasalahan yang sering di hadapi. Bagi tim Kepemudaan BPN sendiri, Pleno ini akan membantu mereka dalam menyusun program-program mendatang yang sesuai dengan kebutuhan OMPKK saat ini.

(Ket Foto: Leaders sebelum memulai sesi Outbond)


Dukungan Bagi Orang Muda

 

(Ket Foto: Endie Rahardja, Koordinator BPN PKKI, sedang memberikan kesan dan pesan)

Pelaksaan temu leader ini sendiri tidak lepas dari dukungan Endie Rahardja selaku Koordinator BPN PKKI. Dalam satu kesempatan ketika memberikan kata sambutan, Beliau mengemukakan harapannya agar semakin banyak tokoh-tokoh anak muda yang mau duduk di kursi kepemimpinan di BPN.

“Saya pernah mendengar kalimat kalau anak muda sekarang takut untuk menduduki kursi kepemimpinan karena takut kurang urapan. Tapi pernyataan itu langsung dibantah oleh Prof. Dr. Mary Healley, salah satu tokoh Karismatik di Amerika yang membawahi bagian Doktrinal di ICCRS. Beliau mengemukakan, bahwa bagaimana bisa orang muda mendapat ‘urapan’ kalau mereka sendiri tidak diberi kesempatan. Kalau mereka berani berkata ‘yes’, maka Tuhan sendiri yang akan mengurapi. Maka jangan takut untuk duduk di kursi kepemimpinan karena Tuhan akan memperlengkapi kita dan akan mengurapi kita”, ungkapnya.

Temu Leaders ditutup dengan PDP (Pelayanan Doa Pribadi) oleh tim Kepemudaan BPN dan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Paul, dari BPK Agats. *** (Tim Medikom BPN)

Foto-foto kegiatan Temu Leaders Kepemudaan dapat didownload di sini!



Share with :

Anda mempunyai pertanyaan / komentar / saran mengenai BPN PKK, silahkan email kami ke INFO@KARISMATIKKATOLIK.ORG
kami akan segera merespon pertanyaan / komentar / saran Anda secepatnya. IG: @KARISMATIKKATOLIK  YOUTUBE: KARISMATIK KATOLIK INDONESIA

Copyright © 2007-2024 Badan Pelayanan Nasional, Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPK PKK).
versi archive 2007 link : WWW.KARISMATIKKATOLIK.ORG/ARCHIVED/