Renungan Harian - Saturday, 31 August 2024

BODOH, LEMAH, DAN BERDOSA TAPI DIPILIH


Sabtu, 31 Agustus 2024

1 Korintus 1:26-31

Mazmur 33:12-13.18-19.20-21

Matius 25: 14-30


"Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti." --- 1 Kor 1:27-28


MISERANDO ATQUE ELIGENDO, adalah motto Paus Fransiskus yang sebentar lagi akan mengunjungi kita, umat Katolik dan seluruh masyarakat Indonesia, 3-6 September 2024. Secara sederhana motto Paus tersebut berarti "Karena belaskasih, Dia memanggilnya." Atau dalam konteks teks Kitab Suci hari ini bisa diartikan sebagai "Bodah, lemah, dan berdosa tapi dipilih Allah." Baik Rasul Paulus maupun Paus Fransiskus sungguh menyadari bahwa mereka bukanlah orang-orang hebat namun hanya oleh belaskasih Tuhan mereka dilayakkan untuk berdiri di hadapan Allah.

Rasul Paulus dan motto Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa segala macam kelemahan dalam diri tidak bisa menghalangi belaskasih Allah terhadap kita. Paulus bahkan meneguhkan sekaligus mendorong kita untuk menjadikan segala kelemahan itu sebagai kekuatan, Jika aku lemah maka aku kuat (2Kor. 12: 10). Dengan semangat ini maka kita tidak akan hidup sebagai orang yang pesimis tetapi penuh optimisme. Dasar dari semua itu adalah pengalaman akan belaskasih Allah. Apakah Anda memiliki pengalaman akan belaskasih Allah?

Dalam Injil, Yesus memberikan perumpamaan yang sangat jelas tentang orang yang optimis dan pesimis. Orang yang optimis menerima segala pemberian Tuhan entah kecil atau besar dengan penuh syukur dan dengan segala macam keterbatasan dan kelemahan diri berusaha untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Ia yakin akan belaskasih Allah dan percaya Tuhan telah menyediakan yang terbaik untuk masa depannya. Berbeda dengan orang yang pesimis. Ia menerima pemberian Tuhan dengan rasa kurang. Mungkin karena ia membandingkannya dengan dua temannya yang lain. Ia melihat itu sebagai kekurangan dan tidak mudah untuk mengembangkannya.

Ia tidak percaya akan rencana Allah di dalam hidupnya, akhirnya ia tidak dapat menemukan Allah yang berbelas kasih. Saudara/i yang terkasih, kita bersyukur telah mengenal dan percaya kepada belaskasih Allah. Kita dulu lemah, penuh dosa dan bisa saja ada yang memandang kita sebagai orang bodoh karena iman kita. Namun Tuhan tidak memperhitungkan semua itu. Ia akan tetap memberikan Roh-Nya untuk menguatkan kita. Ingatlah "Buluh yang patah terkulai takan diputuskan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya?" (Yes. 42:3). Sekali lagi, kita diajak untuk tetap optimis sebab Tuhan akan selalu berkarya di dalam hidup kita. Teruslah bekerja dan berusaha mengembangkan segala pemberian yang kita terima dari Tuhan. Ingatlah Ia telah menyediakan sesuatu yang berharga bagi masa depan kita. (Rm. Aris Fenanlampir)

 

DOA: "Ya Tuhan, kami bersyukur atas segala pemberian yang telah Engkau anugerahkan ke dalam hidupku. Mampukanlah aku agar selalu percaya akan belaskasih-Mu. Kuatkanlah di kala aku merasa lemah. Tanamkanlah semangat optimisme agar aku bekerja dengan segiatnya untuk memuji dan memuliakan nama­ Mu, Amin."

JANJI: "Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan." - Mazmur 33:18-19

PUJIAN: Aidan adalah seorang biarawan Irlandia yang hidup pada abad ketujuh. Ia tinggal di biara besar di Iona yang didirikan oleh Santo Kolumbanus (Columba of Iona, pesta : 9 Juni). Ketika Santo Oswald menjadi Raja Inggris Utara pada tahun 634. Raja yang kudus ini mengundang para misionaris untuk mewartakan Injil kepada rakyatnya yang masih kafir. Setelah tigapuluh tahun masa pelayanan St Aidan, setiap biarawan atau imam yang datang ke daerah itu akan disambut dengan penuh sukacita oleh segenap penduduk desa. Di Pulau Lindisfarne, St Aidan mendirikan sebuah biara besar. Betapa banyak orang kudus dihasilkan dari sana hingga Lindisfarne dikenal sebagai Pulau Kudus. Sedikit demi sedikit, pengaruh pewartaan yang giat ini mengubah Inggis Utara menjadi sebuah pulau Kristen yang beradab. St Aidan wafat pada tahun 651.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MENSYUKURI KELEMAHAN

Saturday, 05 Oct 2024

DENGARKANLAH SUARA TUHAN

Friday, 04 Oct 2024

ANAK DOMBA DI TENGAH SERIGALA

Thursday, 03 Oct 2024

MINYAK, SUMBER DAYA HIDUP

Friday, 30 Aug 2024

PLIN PLAN

Thursday, 29 Aug 2024

HAI ANAK MUDA, ... BANGKITLAH!

Tuesday, 27 Aug 2024

MENUTUP PINTU

Monday, 26 Aug 2024

TETAP PERCAYA

Sunday, 25 Aug 2024

MEMBUKA DIRI

Saturday, 24 Aug 2024

KASIH YANG SEMPURNA

Friday, 23 Aug 2024