Renungan Harian - Tuesday, 31 December 2024
TERANG KEHIDUPAN DARI DIRI KITA SEBAGAI KARATER KRISTUS YANG HIDUP

Selasa, 31 Desember 2024
1 Yohanes 2:18-21
Mazmur 96:1-2.11-12.13
Yohanes 1:1-18
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.” ---- Yohanes 1:4
HADIAH APA yang kita siapkan pada orang terdekat? Jawabnya bisa beraneka macam. Akan tetapi bagi pasangan kita misalnya, sebagai orang dewasa tidak akan berhenti sampai pada apa yang diberikan, melainkan menatap mata yang memberikan dengan penuh ungkapan syukur. Seakan dari tatapan keduanya mau mengatakan bahwa “kita telah merasakan pahit dan getir dalam mengayuh bahtera bersama pasangan, dan mengalami perjalanan panjang yang penuh dengan dinamika dan sensasi. Ada suka dan duka, pun terdapat situasi menyenangkan di kala sehat, dan kondisi yang memprihatinkan ketika satu atau keduanya mengalami sakit dan penderitaan.
Sedangkan bagi anak yang belum dewasa, pemberian berupa kado atau hadiah itu akan dititikberatkan pada apanya, dan cenderung melupakan sang pemberi, sesaat setelah dari mulutnya mengucapkan kata terimakasih yang disertai dengan irama bahasa tubuh. Perbedaan cara pandang atas kejadian hadiah yang diberikan, ternyata mengandung makna berbeda dari rasa senang atau sukacita karena berkat Allah disalurkan. Bagi kita yang sudah dewasa rohani akan memandang bahwa setiap berkat dari Allah Bapa, pasti datangnya sesuai dengan Kehendak-Nya. Sebab DIA menyediakan kebutuhan kita, bukan keinginan kita.
Lalu bagaimana bagi kita yang seringkali terjebak dalam kekerdilan rohani, masih memiliki fokus pada ego dan belum bergerak ke depan? Jawabannya berpulang pada tiap insan yang pasti akan diproses oleh Tuhan Allah dengan cara-Nya. Sehingga kita yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan bakat dan talenta yang sudah Tuhan berikan pada kita, hendaknya terus dipelihara dan dirawat sebagai cerminan bahwa dalam diri kita ada terang kehidupan yang menyinari jalan-jalan kita. Kita hanya diminta untuk setia berada dilintasan jalan-Nya, mengikuti proses dalam tuntunan-Nya serta belajar untuk mengerti isi hati Tuhan lewat teladan ketaatan yang Dia contohkan. Sehingga mata batin dan telinga batin kita dibuat-Nya peka untuk mengerti rancangan-Nya yang indah.
Untuk menjelaskan tentang respon atau tanggapan kita atas kebaikan Allah yang berupa hadiah istimewa, baik berupa ; karunia kesehatan, rahmat keselamatan maupun limpahan kasih-Nya lewat perjumpaan-perjumpaan dengan orang-orang yang tepat dan kesesuaian waktu yang tepat pula, tentu ada wajah Kristus yang hadirat-Nya dirasakan oleh sesama saat kita bertindak dengan pola penyaluran kasih. Doa dan tindakan yang kita wujudkan bagi orang yang sangat membutuhkan begitu berharga dan penerima manfaaat dapat merasakan kasih-Nya yang tercurah lewat alat-alat-Nya yang Dia pakai.
Itulah terang yang bisa kita pancarkan lewat tindakan dan perilaku kita dimanapun. Kebaikan, kepedulian terhadap sesama dan ungkapan kasih yang kita sajikan mengandung apa yang benar dan dijiwai sebagai sikap taat yang diberi teladan oleh Kristus sendiri, sehingga kita memahami kebenaran dan berusaha hidup dalam kebenaran serta ditandai oleh penyajian yang manis bagi sesama sebab kita sungguh menempel ketat pada pokok anggur. (Bonaventura Hermawan)
DOA: ”Tuhan Yesus Kristus, Raja Damai yang bertahta di dalam Kerajaan Surga. Seperti prinsip Kerajaan Surga yang kami imani, bahwa atas hadiah istimewa yang Engkau berikan kepada setiap kami yang percaya kepada-Mu, maka benarlah bahwa, pengharapan akan Engkau hanya lahir setelah kami taat menekuni jalan panjang bersama-Mu. Maka mampukan kami, untuk selalu belajar dan mau diajar oleh-Mu sendiri di tiap stasi jalan salib kami, Amin.”
JANJI: “Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.” - Mazmur 96:2
PUJIAN: Pesta Santo Silvester. Santo Silvister adalah Paus yang berkarya tahun 314-335 pada masa Pemerintahan Kaisar Konstantin Agung. Pada masa itu, posisi hukum Gereja menjadi sangat kuat. Istana Lateran dihadiahkan kepada Takhta Suci oleh Konstantin. Kemudian oleh Paus Silvister istana itu dirubah menjadi Gereja Katedral Keuskupan Roma, sebagai lambang kemerdekaan Gereja dari penguasaan kaisar Romawi. Paus Silvester juga mendirikan Sekolah Seni Suara di Roma. Selain berjuang memajukan kehidupan liturgi.
Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)
Bagikan :
Renungan Harian lainnya :
TERANG KEHIDUPAN DARI DIRI KITA SEBAGAI KARATER KRISTUS YANG HIDUPTuesday, 31 Dec 2024 |
MENGAMBIL PERAN DALAM TUGAS PERUTUSANMonday, 30 Dec 2024 |
KERINDUAN BERADA DI RUMAH-NYASunday, 29 Dec 2024 |
YESUS ADALAH PENDAMAIANSaturday, 28 Dec 2024 |
BERSEKUTU DENGAN TUHANFriday, 27 Dec 2024 |
SETIA SAMPAI AKHIRThursday, 26 Dec 2024 |
MARILAH KITA PERGI KE BETLEHEMWednesday, 25 Dec 2024 |
MEMUJI ATAS JANJI ALLAHTuesday, 24 Dec 2024 |
JALAN KASIH SETIA DAN KEBENARANMonday, 23 Dec 2024 |
KEHADIRAN TUHANSunday, 22 Dec 2024 |
PANGGILAN KASIH ALLAHSaturday, 21 Dec 2024 |
NELAYAN TUHAN JAMAN INISaturday, 30 Nov 2024 |