Memang sering hal tersebut ditanyakan. Pasutri dulu diberkatin oleh seorang imam, e imamnya keluar dan nikah dsb dsb.
Gereja dalam pelayanan Sakramen membedakan Ex opere operantis dan Ex Opere operato. Makanya, hasil sah pelayanan sakramen itu, tergantung pada orang yang melayani dan ada yang tergantung pada sakramennya sendiri bukan orang yang melayani. Umpama, Misa yang dipersembahkan oleh Imam gadungan, tentu saja sakramen itu tidak sah; tetapi kalau ada pastor dosa berat, baik pelayanan sakramen tobat dan misa yang ia lakukan, tetap sah.
Jadi, jangan bingung, sakramen apa saja yang dulu telah anda terima sejauh itu sah, tetap sah, meski pastor sudah meninggal, keluar ataupun kena suspensi!
> Kalau pastor tersebut sudah keluar, ya sudah,
apalagi keluarnya baik-baik, mereka diawamkan, mereka masih bisa berbuat banyak untuk Gereja, mengapa harus dikucilkan atau dihukum ??? Keluar ya keluar !
> Tentang Pedofilia: terjadi tidak hanya di kalangan imam di masyarakat umum di USA jauh lebih mengerikan.Karena ada rasa benci kepada Gereja Katolik baik oleh pers maupun banyak kelompok tertentu itu menjadi bahan empuk untuk di expose. Akibatnya, harta Gereja dhedhel-dhuwel habis terkuras untuk memnbayar ganti rugi.
Imamnya? Perlu direhabilitasi! Butuh penyembuhan.
Mungkin dengan sendirinya lalu mereka dihindari orang-orang dalam pelayanan. Itu sudah hukuman yang berat. Ini bukan masalah selibat atau tidak, karena dikalangan masyarakat biasa yang berkeluarga, jauh lebih banyak terjadi, tetapi tidak diexpose. Itu kata orang-orang di USA. Jadi imam nikah bukanlah jawaban!
Apa masa depan akan ada imam katolik yang berkeluarga?
Yang ada sekarang ialah, pendeta yang berkeluarga menjadi katolik dan minta izin menjadi pastor katolik.Ini ada. Ada beberapa bapak, yang istrinya telah meninggal, lalu belajar teologi, dan memenuhi syarat lalu ditahbiskan. Ada meski tidak banyak. Selibat imam itu Hukum Gereja. Selama Gereja tidak mengubah Hukum itu, ya tetap begitu, dan suatu ketika bila Gereja mengubahnya, bisa saja Selibat untuk imam tidak ada, atau juga pilihan sebagaimana halnya pastor di Gereja Orthodox Yunani. Dari Sejarah gereja, selibat itu pilihan, baru abad 9 atau 10, menjadi ketetapan Gereja! Bagaimana Gereja masa depan dalam hal ini: No body knows !
Sekian. Berkat Tuhan!
Subroto Widjojo SJ