Jawaban :
Yesus tidak peduli dengan cara Ibadat ? Cukup menjalankan perintah-Nya ???
Yesus, sejak kecil mengikuti tatacara Ibadat agama orangtuanya: disunat, diserahkan kepada Tuhan di Kenisah, mulai ikut ziarah ke Yerusalem waktu usia 12 tahun (Luk 2:21-52). Setelah dewasa, Ia selalu beribadat di hari Sabat (Luk 4:16), selain di tempat terbuka Yesus mengajar juga di sinagoga (waktu ibadat) - silakan cari sendiri masih banayak ayat ;
KritikNya : Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia Mrk 7:8 (Perintah Allah termasuk untuk beribadat!!!) Baca Luk 11: 42 > Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan!
Ibadat Kristiani : Dalam Perjamuan Malam yang diadakan oleh Yesus, dikatakan: Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku! (Luk 22:19; 1 Kor 11:24; baiknya bacalah utuh dari laporan Perjamuan Malam Mat 26:20-29; Mrk 14:17-25; Luk 22 14-23).
Ibadat Ekaristi dilakukan oleh Umat Gereja Perdana ( Kis 2:42). Waktu ada kebiasaan jelek di kalangan umat dalam pertemuan Ekaristi Paulus marah dan protes serta meluruskannya (1 Kor 11:17-29).
Dalam Ibadat Katolik, dipercayai sebagaimana para rasul Roti dan anggur benar-benar Tubuh dan Darah Tuhan (baca Yoh 6:25-66; 1 Kor 11:27-29). Sedang dalam Ibadat Gereja Prostenat, umumnya, tidak mempercayai kehadiran Yesus dalam Roti dan Anggur. Mereka anggap itu hanya simbol saja. Tetapi sekarang sudah mulai ada pergeseran pemahaman teologi yang mendekati katolik. Dulu umumnya hanya seperti Ibadat Sabda saja, tetapi sekarang sudah ditambah kadang kala dengan Perjamuan!
Sebagai pengikut Kristus, langkah pertama adalah percaya secara pribadi kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat, Utusan Allah (hubungan pribadi), langkah kedua, percaya pada ajaran, perintah dan apa yang diperbuat oleh Yesus Kristus. Kita menjalankan perintah-Nya karena kita percaya kepada-Nya dan cinta pada-Nya. Dan iman ini adalah karunia Tuhan kepada kita. Dan sewaktu Yesus dan zaman para rasul belum ada Alkitab Perjanjian Baru. Baru kemudian Gereja menghasilkan Sabda Ilahi yang dibukukan didibakukan (kanosisasi). Dan betul kita perlu menjadi anak-anak kecil, sebagai Yesus adalah Anak Allah Bapa. Dan Allah Bapa kita semua yang beriman kepada Yesus. Bukan pertama untuk mengikuti perintah Bapa tetapi sebagaimana anak-anak kecil, kita perlu percaya sepenuhnya kepada Allah dalam penyelenggaraan Ilahi-Nya, dan sebagai anak-anak kita cinta pada-Nya!
Salam
Subroto Widjojo SJ
Tanya Jawab untuk Artikel : Artikel Iman
KIRIMKAN PERTANYAAN ANDA !
Apakah Anda memiliki pertanyaan ? Silakan isi formulir di bawah ini untuk menanyakan mengenai iman.
Setiap pertanyaan akan dijawab oleh pihak yang berkompeten. Terima kasih !