Pertanyaan :

Romo yang mempersembahkan Misa tidak pantas karena ada love affair .Iman romo koq gak kuat dan ada yang gak aktif dalam gereja, sedangkan romo kan sebagai teladan dan panutan ? Melihat perilaku kakak dan romo, tergoda untuk masuk Protestan saja !

Jawaban :

1. Romo juga manusia yang bisa tergoda dan jatuh cinta, pernah komitment tinggi dan membara, tetapi kalau tidak dipelihara dan disiram dengan renungan firman serta hidup rohani, komitment bisa menggendur dan akhirnya buyar. Apalagi kalau romo miskin dalam hal kasih sayang dalam keluarga sewaktu kecil, dan belum bisa mengolah semua pengalaman hidup. Ia harus akan kemsraan. Nah ya begitu contohnya.
Misa yang ia persembahkan tetap sah dan Yesus tetap hadir. Sah-nya bukan tergantung pada keadaan orangnya melainkan pada diri orang yang telah ditahbiskan (Ex opera operato, bukan ex opera operantis!). Dan Roh Kuduslah yang mengubah roti menjadi Tubuh Kristus dan anggur menjadi darah Kristus.

Masalah orang lalu jijik dengan romo yang perilakunya demikian dan mempersembahkan Misa, lain soal ! Kalau memang berat menghadiri Misa yang diperwsembahkannya , baiklah tidak hadir saja, supaya tidak menambah beban.

2. Tepat dan bagus kalau anda telah memperingatkan kakakmu, kalau perlu bawa saudara atau teman yang juga mengetahui hal itu, kalau sampai tiga kali dengan selang waktu anda memperingatkannya, dan tetap bandel, tanggungjawab anda sebagai adik yang beriman, selesai, meski tetep merasa gak enak di hati. Tetapi juga tidak salah kalau memperingatkan romo bersangkutan, apalagi anda adik dari wanita yang menggoda romo ! Ada saja usaha umat untuk mengingatkan romo seperti itu. Dan juga umat tidak dilarang kalau melapor kepada atasan atau bapak Uskup, dan mengatakan bahwa anda dan umat telah berusaha.

3. Nah itulah sisi hitam romo sebagai manusia, seperti semua orang. Ya sayang kalau seorang romo yang menjadi pemimpin, teladan dan panutan, tingkahlakuknya tidak sepadan dengan martabat imamat dan harapan umat pada umumnya.

4. Mau pindah Protestan ? Silakan. Ini berarti anda kecewa berat, marah sama Tuhan dan marah sama Gereja. Tetapi kita harus ingat bahwa romo tersebut bukan Gereja apalagi Tuhan. Kalau kita dewasa dalam iman, iman kita berpaut pada Yesus dan Gereja-Nya dan tidak mudah dibingungkan akan apa yang terjadi dalam Gereja-Nya.
Hal-hal yang mengecewakan tersebut sudah terjadi dan masih serta akan terjadi dalam Gereja , mungkin bentuk-bentuknya lain.

Kalau anda berkeinginan meninggalkan Gereja Katolik, itu adalah godaan iblis. Yang rugi bukan Gereja tetapi kita sendiri. Telah banyak kesaksian dari orang-orang katolik yang nyebrang ke gereja-gereja non-katolik dan kemudian balik kembali. David Curri, tokoh fundamentalis non-katolik benci katolik sejak lahir, akhirnya menulis buku “Mengapa aku menjadi Katolik”. Demikian juga Scott Hamn dan istrinya, coba baca “Romo Sweet Home” – Roma – Rumahku. Memang kita diharapkan menyanyi “Mengikut Yesus – keputusanku – aku tak ingkar!” Tetapi untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi serta boleh bergabung dalam Gereja Katolik yang didirikan oleh Yesus sendiri, suatu kehormatan, suatu keistimewaan, dan itu semua karunia dari Tuhan saja. Gereja itu ya manusiawi dan ilahi, sisi manusiawi boleh bopeng, tetapi sisi ilahi tetap kudus.

Subroto Widjojo, SJ

Apakah Anda memiliki pertanyaan ? Silakan isi formulir di bawah ini untuk menanyakan mengenai iman. Setiap pertanyaan akan dijawab oleh pihak yang berkompeten. Terima kasih !