Sunday, March 03, 2013    
Logo BPN      
  Pembaruan Karismatik Katolik  
       
buku pengajaran ISAO LOGO Info Iman Katolik BPN PKK pusat informasi artikel iman sharing dan kesaksian tanya jawab berita dan kegiatan hubungi kami

    | PROFIL | KEGIATAN BPN | VISI & MISI ORGANISASI | BAGAN ORGANISASI | BPPG-BPPG |

Cari:



Alkitab Online


"Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati daripada membagi rampasa dengan orang congkak."
Kita perlu untuk jujur terhadap satu sama lain dalam menceritakan pelanggaran dan juga kemenangan kita. Saat kita bersikap tulus dan transparan terhadap orang lain, kita memberi mereka kemerdekaan untuk "membuka topeng mereka" di hadapan kita.

Amsal 16:19

 

BUKU-BUKU PENGAJARAN


Items
DIPACU OLEH ROH KUDUS

Pembaruan Karismatik Katolik telah menjadi karunia istimewa dari Roh Kudus kepada Gereja untuk membaruinya. Buku ini adalah panduan yang sangat berguna bagi setiap orang untuk memahami sifat asli dari Pembaruan Karismatik Katolik. Pada hari ini, tanggal 16 Oktober, hari peringatan Baptisan saya, dengan sangat bersukacita  saya merekomendasikan buku ini kepada para gembala umat dan para pemimpin Pembaruan agar supaya dapat membantu mereka di dalam membimbing gerakan itu pada arah yang benar di dalam keuskupan dan daerah mereka. ... [more info]



Items
PEDOMAN DASAR

Telah tersusun PEDOMAN DASAR dengan kepanitiaan yang diketuai oleh Romo Antonius Gunardi, MSF. Pedoman dasar ini telah diterima dan disahkan oleh KWI dalam Sidang tahunannya, November 2005.... [more info]



Items
VISI DAN MISI PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK di IN

Mengingat perkembangan Karismatik di Indonesia yang cukup pesat, tetapi tanggapan umat maupun pimpinan Gereja yang sering masih simpang-siur, maka dirasa semakin dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari pimpinan Gereja yang resmi, yang lebih jelas dan sesuai dengan iman Gereja. ... [more info]



Tentang BPN PKK : KEGIATAN BPN
DARI BUMI KATULISTIWA PONTIANAK

Items


DARI BUMI KATULISTIWA PONTIANAK

(sebuah catatan pribadi)

Pagi itu jam masih menunjukkan pukul 11.00 WIB ketika aku berangkat ke bandara International Juanda. Tapi diluar sana suasana sudah mirip malam hari. Gelap sekali. Ya, menurut laporan Badan Meteorologi dan Geofisika hampir di sebagian besar wilayah Surabaya di lingkupi oleh awan hitam gelap, dan kilat tampak menyambar-nyambar di iringi oleh tiupan angin yang kencang sekali. Itu merupakan gejala alam akibat pengaruh awan kemulunimbus.

 

Tepat jam 12.00 WIB, aku sudah siap didepan counter Batavia Air untuk check in. Dengan sangat ramah petugas di bandara memberitahu bahwa pesawat yang menuju ke Pontianak dengan transit di Yogyakarta akan delay 1 jam karena cuaca yang buruk. Tak lupa aku kabarkan ke panitia penjemput di Pontianak dan aku juga sms pak Arwianto tentang delay pesawat ini. Kami berdua diminta melayani acara Kebangunan Rohani Orang Muda Katolik (KROMK) dan retret team Sel Komunitas Keluarga Kudus Nasareth

 

Jam di tanganku menunjuk pukul 18.30 WIB ketika roda pesawat pertama kali menyentuh landasan di bandara Supadio Pontianak.

Sebentar kemudian aku melihat mobil Tanto masuk halaman bandara, maka kami bergegas masuk ke mobil. Didalam mobil sudah ada Mina istrinya yang menyambut kedatangan kami dengan ramah. Tanto itu dulu waktu masih Mahasiswa adalah seniorku. Kami bersama-sama melayani di Badan Pelayanan Mahasiswa Pembaharuan Karismatik Katolik Keuskupan Agung Semarang. Dan pembimbing rohaninya juga sama yaitu bapak Arwianto. Jadi ini merupakan nostalgia antara guru dengan muridnya. Rupanya Tanto termasuk tokoh penting di PKK Keuskupan Agung Pontianak. Selain menjadi pengurus di BPK juga menjadi Pembina di Sel Komunitas Keluarga Kudus Nasareth. Kami berdua kemudian di ajak menuju ke Restoran Gajah Mada. Sebentar kemudian bergabung si Wendy, ketua panitia KROMK. Sambil makan, si Wendy bercerita soal persiapan acara KROMK hari Jumat malam. Setelah makan malam, kami sempatkan mengunjungi rekan-rekan muda yang sedang berlatih untuk persiapan acara retret sel komunitas.

 

Jam masih pagi sekitar jam 07.00 WIB ketika kami berdua diajak Tanto untuk mengikuti pertemuan para pelayan Sel di rumah pak Candrasono yang juga dijadikan sebagai tempat persewaan buku. Waktu kami tiba, baru 2 orang yang sudah hadir, tapi tak berapa lama kemudian hampir seluruh pelayan sel Komunitas Keluarga Kudus Nasaret hadir. Kami memulai pertemuan pagi itu dengan menaikkan Pujian & Penyembahan kepada Allah. Pujian & Penyembahan yang dinaikkan pagi itu nggak terlalu lama, mungkin hanya sekitar 20 atau 30 menit, lagunya pun juga kebanyakan lagu-lagu lama, bukan lagu yang baru keluar di kaset, tetapi justru hadirat Allah sungguh sangat terasa. Kemudian acara dilanjutkan dengan pengajaran oleh Pak Arwianto. Pagi itu pak Arwianto banyak berbicara mengenai perlunya pengenalan batin seorang pelayan agar kita sungguh-sungguh berkenan bagi Allah. Pengenalan Batin yang di ambil banyak diambil dari “Puri Batin” dari St. Teresa Avilla. Pengajaran dari pak Arwianto juga diselingi oleh tanya jawab atau sharing dari para pelayan sel. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10.20 WIB.

 

Agenda kami selanjutnya adalah menjemput ibu Marni Hadibrata (Ketua BPK Pontianak) untuk bersama-sama menghadap Bapak Uskup Mgr. Hyronimus Bunbun, OFM Cap. Rupanya siang itu bapak Uskup sedang tidak ada acara, jadi kami bisa ngobrol cukup lama dengan beliau. Obrolan kami sekitar persiapan acara KROMK, retret Komunitas Keluarga Kudus Nasaret, persiapan Konvenda dan Ajaran Sosial Gereja (ASG). Dari obrolan tersebut, sangat kelihatan sekali antusias beliau terhadap gerakan orang muda di Keuskupan Agung Pontianak. Bahkan kabar burungnya nich, saat penutupan KROMK nanti bapak Uskup berkenan memimpin misa penutupan. Dan menurut si Wendy, ketua panitia KROMK, bapak Uskup pernah punya rencana untuk mengundang Uskup-uskup yang lain seregio Kalimantan, khusus untuk menghadiri penutupan Kebangunan Rohani Orang Muda Katolik (KROMK) tersebut. Wah kalau itu terjadi, bakal dahsyat man! Agenda hari jumat siang itu diakhiri dengan makan Yam Mie, dan ikut nimbrung juga dr. Gunawan Hadibrata (salah seorang pengurus pleno kecil BPN yang juga suami dari ibu Marni).

 

KROMK yang ke delapan, kali ini diadakan di paroki Stella Maris - Siantan. Letaknya agak keluar kota, dipinggir jalan menuju ke arah Singkawang. Dari pusat kota Pontianak, perlu waktu 45 menit sampai 1 jam perjalanan.

Jam di tanganku menunjuk angka 18.00 WIB, ketika mobil yang kami tumpangi masuk halaman gereja. Sambil menunggu acara dimulai, kami mencoba bertamu ke pastoran untuk berkenalan dengan pastor paroki Rm.Sonny, Pr. Rupanya Rm.Sonny sedang keluar, jadi kami di sambut oleh Frater Niko yang kebetulan bertugas untuk memimpin doa pembukaan Novena KROMK malam ini.

         

Acara Novena KROMK malam itu di awali dengan tari-tarian adat Dayak dengan seorang penari putra yang menari sambil membawa Mandau (senjata khas suku Dayak), yang mendahului perarakan patung Bunda Maria dan Panji-panji. Suasana terasa sangat mistis karena saat perarakan dilakukan lampu di dalam gereja dipadamkan, sedangkan sang penari sering berteriak melengking (jujur aja...kalau bukan acara KROMK, mungkin aku dah lari hehehe...)

 

Setelah perarakan dan peletakan patung Bunda Maria dan Panji-panji selesai, maka acara diteruskan dengan Pujian & Penyembahan khas KRK, tapi berhubung yang bertugas memimpin Pujian & Penyembahan adalah temen-temen dari mudika, yang baru pertama kali memimpin acara sebesar KRK dan bukan dari lingkungan Persekutan Doa sendiri, jujur aku harus angkat topi salut untuk keberanian dan kemauan temen-temen mudika Stella Maris.

 

Jam 07.00 pagi, semua peserta Retret Komunitas Keluarga Kudus Nasaret sudah berkumpul di Toko Buku Didache untuk bersama-sama menuju tempat retret yang katanya sich lumayan jauh, rada dipinggir kota gitu (salut juga dengan kedisiplinan anggota komunitas ini, karena nggak ada yang terlambat lho)

 

Perjalanan menuju ke tempat retret sekitar 1 hingga 2 jam. Setelah hampir satu jam lebih digoyang-goyang dalam mobil karena lebih banyak jalan tanahnya daripada jalan aspal, akhirnya kami sampai di rumah retret.

Rumah retret ini kepunyaan para imam ordo CDD, bentuknya rumah panggung terbuat dari kayu, sedang bagian bawahnya adalah tanah gambut yang mirip dengan rawa. Jadi kalau berjalan pasti menimbulkan suara dan lumayan bergetar ....

 

Sekitar jam 10.00 WIB kita mulai retret dengan Misa oleh Rm.Raphael Samosir, OFMCap. Dalam homilinya, Romo Raphael bercerita tentang salah satu khotbah dari Rm.Cantalamesa mengenai banyaknya para pelayan yang akhir-akhir ini mudah stres karena mereka kebanyakan bukan mencari kehendak Allah tetapi hanya mengejar prestasi dalam pelayanan. Sungguh suatu khotbah yang berisi suatu permenungan yang mendalam juga dari seorang pastor muda yang sangat mencintai Tuhannya.

 

Sebelum rehat untuk makan siang, pak Arwianto mengajak para peserta untuk melakukan pemeriksaan batin sebagai seorang pelayan. Pemeriksaan batin yang dilakukan menggunakan metode/cara “PURI BATIN” dari St. Teresa Avilla, dimana dalam Puri Batin tersebut, hubungan/relasi kerohanian seseorang dengan Allah di ibaratkan seperti sebuah “Puri” atau istana yang terdiri dari banyak ruangan. Ada 7 ruangan dimana pada ruang ke tujuah, Allah sendiri bertahta. Dari pemeriksaan batin ini diharapkan kita mengetahui sudah di ruang berapa relasi kita dengan Allah. Apakah kita masih bisu dan tuli akan panggilan Allah atau kita sudah mendengar tetapi kita tidak mempunyai daya untuk menjawab panggilan Allah tersebut.

 

Hari sabtu, jadwalnya tak kalah padatnya, apalagi malamnya ada rencana untuk pembasuhan kaki antar peserta. Jadi mulai pagi hari menuju ke malam, session-session yang diberikan diarahkan lebih kepada evaluasi pribadi sebagai para pelayan Tuhan di hadapan Tuhan dan sesama. Diharapkan melalui session yang diberikan, para peserta memahami situasi dan kondisi hidup berkomunitas. Bagaimana kerohanian kita bertumbuh justru melalui banyak perbedaan dan tantangan.

 

Ada pemandangan yang sangat indah, ketika acara Pembasuhan kaki antar peserta. Satu persatu mereka saling membasuh kaki, saling berbicara dan saling memaafkan. Beban yang selama ini tersimpan di hati, malam itu terasa lepas tak berbekas. Banyak yang mengeluarkan air mata. Apakah ada pengampunan dan pertobatan yang sesungguhnya? Kita tunggu aja buah-buahnya saat mereka kembali di komunitas.

 

Hari minggu, merupakan hari terakhir retret, dan merupakan hari yang sangat menggelisahkan bagi nama-nama yang dicalonkan menjadi ketua baru. Ya, pagi itu memang agendanya adalah pemilihan pengurus baru.

Setelah nama 2 kandidat calon ketua Komunitas terpilih, akhirnya Rm.Raphael mulai berbicara memberikan sedikit pengarahan kepada semua peserta. Beliau memberikan suatu bahan permenungan yang katanya juga di pakai saat pemilihan provinsial di ordo Capusin. Ada 4 point yang patut di renungkan oleh semua yang hadir saat itu, antara lain :

 

What is my relationship with ....?

Does this relationship affect my vision of his qualities to guide the community?

Do I honestly consider the needs of the community towards to better tomorrow be better served by ....?

Before God, can I overcome by personal attitudes to vote for.....?

 

Kemudian para peserta di ajak merenungkan sejenak, renungan yang di berikan oleh Rm.Raphael, dan kemudian di bawa dalam doa. Dan sekali lagi hasil pemilihan siang itu sungguh mengejutkan, karena dari pemilihan suara para anggota komunitas, terpilih ketua yang baru yaitu ARWIN. Seorang yang masih sangat muda, yang dulu kuliah di Australia, dan sempat kerja di Jakarta dengan jabatan dan gaji yang cukup bagus, tetapi dia telah memilih untuk meninggalkan semua itu untuk kembali ke Pontianak dan mengembangkan komunitas ini. Maka kalau nurut aku pribadi, orang seperti Arwin perlu di beri kepercayaan dan kesempatan untuk membalas kasih Tuhan lewat pelayanannya di komunitas.

 

Teladan yang cukup bagus di berikan oleh Petrus sebagai ketua yang di gantikan oleh Arwin, dalam kata sambutannya mengajak semua anggota untuk mendukung dan bekerjasama membangun komunitas keluarga kudus Nasaret. Tidak kelihatan wajah yang sedih atau sakit hati karena telah digantikan oleh yang lebih muda, tetapi dengan lapang dada justru siap membantu ketua yang baru untuk membangun komunitas tercinta. Dan saat Arwin sebagai ketua komunitas yang baru terpilih di berikan kesempatan memberikan sambutan, ada hal yang perlu di garis bawahi bahwa Arwin siap bekerjasama dengan siapapun untuk membangun komunitas demi Kemuliaan Kerajaan Allah. Proficiat Arwin dan terima kasih Petrus dan temen-temen pengurus lama, yang telah dengan susah payah membangun komunitas Keluarga Kudus Nasaret.

 

Setelah Misa penutupan dan perutusan, kami semua kembali ke rumah masing-masing.

Melalui retret Komunitas Keluarga Kudus Nasaret ini, mata seorang pelayan yang tak berguna ini sekali lagi boleh melihat Kemurahan dan Kemuliaan Allah tercurah. Tiada upah yang lebih besar bagi seorang pelayan Tuhan selain melihat Allah hadir dan mencurahkan kasihNya yang tak habis-habisnya. Semoga persahabatan dan keakraban yang telah terbina dapat terus berlanjut. Sekali lagi Proficiat buat kalian.

 

(pitus)

 

SUmber: Warta Shekinah Nov- Des 2008


    Informasi lain mengenai : KEGIATAN BPN :
  • Kunjungan BPN ke Dubes Vatican
    Kedatangan BPN yang diwakili oleh Joseph Tedjaindra, Endie Rahardja, Felix Ali Chendra ke kedutaan Vatican diterima oleh duta besarnya yaitu Uskup Agung Leopoldo Girelli. [lebih lengkap ...]

  • PACE,MACE ... BANGKITLAH ! (Sharring Pengalaman Pelayanan ke Papua oleh Agapitus
    9 Agustus 2007, tepat jam 07.00 WIT, ketika pesawat yang membawaku, johan, cello & niko mendarat dengan mulus di bandara Sentani Jayapura. Ingin tahu yang kami lakukan pertama kali? Hal pertama yang kami lakukan berempat begitu menginjak tanah Papua adalah BERFOTO.... Mungkin itu juga yang membuat panitia penjemput yang terdiri dari Pak Iwan dan Pak Gunawan tidak kesulitan mengenali rombongan sie kepemudaan dan langsung menyapa kami, “Pitus yang mana?” [lebih lengkap ...]

  • ISAO MEETING di Singapura
    Pada tanggal 9 – 11 Desember 2006, di Singapore diadakan ISAO meeting yang dihadiri delegasi dari 13 negara. Delegasi Indonesia diwakili oleh: Mgr. M. Angkur, OFM, Joseph Tedjaindra, Rm. Subroto Wijoyo, SJ, dan Felix Ali Chendra. Wimpie Santosa juga hadir karena mendapat undangan khusus dari Pastor Bart.Tujuan pertemuan adalah untuk menghimpun keluarga karismatik di Asia Pasific dan makin saling mengenai antar kedaerahan. [lebih lengkap ...]

  • Temu Wicara BPN PKKI dengan KWI
    Pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2007, diadakan pertemuan antara pengurus BPN PKKI dengan KWI, bertempat di kantor KWI, Jalan Cut Meutia No. 10. BPN PKKI diwakili oleh Bp. Joseph Tedjaindra , Bp. George Wangsanegara, Bp. Ali Rachman, Bp. Endie Rahardja dan Bp. Felix Ali Chendra. [lebih lengkap ...]

  • 11 April 2007 BPN PKKI bertemu dengan Uskup Agung Jakarta
    Pada pertemuan BPN dengan Uskup Agung Jakarta, Mgr. Julius Darmaatmadja,SJ tanggal 11 April 2007, team BPN melaporkan kepada Uskup hal-hal yang penting antara lain, bahwa PKK sudah mendapat 3 dokumen, yaitu pada tahun 1983, 1993, 1995 dan diterima BPN. Sekarang ini judulnya adalah Aneka Karunia, Satu Roh dan di dalamnya dengan judul Pembaruan Hidup Kristiani sebagai Karisma Roh   [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional I, Jakarta. 3 s/d 6 Juni 1981

    Tema       : “Jadilah SaksiKu.” Peserta    : 250 orang dari 12 keuskupanPembicara tamu : Pastor Fio Mascarenhas SJ, Direktur Internasional Catholic Charismatic Renewal Office di Roma, dan Pastor Rufus Pareira Pr, Wakil Ketua Pembaharuan Karismatik Katolik di India. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional II, Malang 24 Juni s/d 1 Juli 1983

    Tema: “Kamu akan diberi Kuasa” (Kis 1:8) dengan jumlah peserta 372 orang dari 18 keuskupan. Pembicara tamu : Fr. Michael Marsch, OP (Perancis – Jerman) & Miss Kim Colins, USA .Peninjau: 5 orang dari Malaysia Timur (Sabah) [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional III, Salatiga, Semarang. 9 – 13 Juli 1985

    Tema: “Jadilah Jantung Gereja” Peserta tercatat 870 (yang hadir lebih dari 900) orang dari 37 Kota di 19 Keuskupan.Peninjau 1 orang awam dari Singapura. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional IV di Bandung, 5 – 9 Juli 1988
    Konvenas ini mengambil tema Aku Mengutus Kamu” dengan jumlah peserta 961 orang dari 23 Keuskupan dan peninjau 18 orang dari Brunei, Serawak, Malaysia, dan Singapore. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional V di Surabaya. 1 – 3 Juli 1990
    Dengan tema “Kuasa Dalam Kesatuan” dan jumlah peserta    : +/- 1500 orang dari seluruh Indonesia (Data arsip belum ditemukan) [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional VI di Wisma Kinasih, Caringin, Bogor. 30 Juni – 3 Juli 1993
    Dengan Tema “Siapkan Jalan Bagi Tuhan” dan dihadiri oleh peserta 1200 orang. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional VII di Batu, Malang. 26 – 29 Juni 1996

    Tema“Kamulah Bangsa Terpilih” dan peserta  Diikuti oleh 29 Keuskupan, dan diperincikan sebagai berikut. Konvensi Top Leader A denga jumlah 151 peserta dan Konvensi Leader A dan B  dengan jumlah 633 peserta, juga diikuti tamu kita dari Keningau (4 orang awam) dan dari Singapura (6 orang awam).Acara : Kaderisasi Top Leaders bagi Leader A, dalam bentuk Renungan / Ceramah Umum dan Refleksi dan Pengajaran (Session) bagi Leader B (BPK). [lebih lengkap ...]

  • Tema Konvenas PKK Indonesia
    Konvensi nasional (Konvenas) merupakan ajang pertemuan bagi para leader Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) Indonesia, yang pada umumnya dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. [lebih lengkap ...]

  • SERBA-SERBI Perayaan 25 tahun BPN di Padang

    Kamis, 10 April 2008 subuh… kami tiba di Terminal 1, Cengkareng agak pagi, karena jalanan belum macet. Ketika masih di dalam Taksi aku sempat bilang ke Pak Endie bahwa mungkin kami yang tiba lebih dulu.. jebule… eh.. ternyata.. bapak Uskup malah sudah tiba di Terminal 1 sejak jam empat pagi, beliau berangkat pagi-pagi sekali dari kediamannya di Bogor sebelum ayam jantan berkokok, sebelum matahari menampakkan wajah dari peraduannya di balik awan kelabu, karena alasan yang sama takut macet. Memang beberapa hari sebelumnya akses menuju Bandara Cengkareng sempat pamer paha -- padat merayap tanpa harapan. Tapi tetap saja kami salut dengan bapak Uskup, yang walau sudah menanti lebih dari dua jam masih tampak fresh… Salut untuk bapak Uskup yang telah memberikan contoh sebagai gembala yang baik, selalu berada di depan kami, domba-domba yang kadang masih suka nakal dan membuat Sang Gembala sakit kepala.

      [lebih lengkap ...]

  • Temu Konsultasi Teologis seputar Pembaruan Karismatik Katolik

    Selaku Ko-Moderator Badan Pelayanan Nasional  Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI), Romo Anton Gunardi, MSF, mengantar pertemuan itu dengan menjelaskan bahwa temu konsultasi teologis seputar pembaruan karismatik katolik ini dalam kesempatan memperingati  seabad munculnya gerakan pentakostalsime,   empat puluh tahun lahirnya pembaruan karismatik dalam Gereja,dan dua puluh lima tahun berdirinya BPN PKKI.Romo BS. Mardiatmadja, SJ, penasehat teologi KAJ, mengarahkan Temu Konsultasi ini  dengan mengatakan: “Tujuan pertemuan kita adalah melakukan konsultasi perihal masalah-masalah yang secara teologis relevan dengan fenomen Pembaruan Karismatik Katolik  di Indonesia” .
    [lebih lengkap ...]

  • Memelihara Semangat Pelayanan
    Bulan Oktober 2008 yang lalu BPN menggelar sidangnya yang kedua di tahun 2008.  Pada Misa Pembukaan  Romo Alex Fandy dari Padang dalam homili memberikan pembedaan antara pengalaman beriman dan pengalaman mendapat mujizat. Kasih Tuhan ataupun mujizat belum tentu mengubah orang dengan sebetulnya. Dan pengalaman iman bukan soal mujizat. Dalam kitab suci pun kita melihat, banyak orang yang disembuhkan Yesus tetapi tidak mengikuti Yesus. Yang membuat orang memiliki pengalaman iman adalah Taqwa (adalah sikap takut akan Allah).
    [lebih lengkap ...]

  • Konvenda V Manado di Tomohon
    Tomohon adalah kota yang sejuk dengan tanah yang subur dan terkenal sebagai “Kota Bunga”, dengan pelaksanaan Konvenda V Pembaharuan Karismatik Katolik di Tomohon, maka Keuskupan Manado mendapat kehormatan untuk kedua kalinya mengadakan Konvenda, yang pertama tahun 1995 dan yang kedua yang diadakan sekarang ini.Konvenda diikuti peserta dari Keuskupan Agung Makassar (Kota Makassar, Rantepao dan Makale), Keuskupan Amboina (Kota Ambon, Ternate) dan dari Kesukupan Manado ( Kota Manado, Palu, Bitung) dengan jumlah peserta lebih kurang 300 orang dan dihadir juga oleh pastor–pastor dan suster biara yang aktip dalam Pembaharuan Karismatik Katolik. [lebih lengkap ...]

  • PERAYAAN EKARISTI SYUKURAN BERSAMA HUT KE-13 PERHIMPUNAN SHEKINAH BINA INSANI
    Acara diawali dengan sambutan yang ramah oleh Bpk. Irwanta pada pukul 09.00 pagi. Bersama tim pujian dari St. Bartholomeus-Taman Galaksi, Bekasi, seluruh undangan yang berjumlah sekitar 80 orang, diajak memuji kebaikan Tuhan dengan nyanyian S bab Tuhan Dia baik dan mengiring awal Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Anton Gunardi MSF sebagai selebran utama yang didampingi oleh Pater Susilo MSC dan Pater Koelman SJ, dengan nyanyian Besar Anug rahMu. [lebih lengkap ...]

  • Konferensi ICCRS 2009 di Kkottongnae, Korea Selatan
    Konferensi ICCRS tahun 2009 ini mengambil tempat di Kkottongnae, Korea Selatan (Lihat kolom Sejarah Kkottongnae). Tema besar yang diambil untuk kali ini adalah LOVE IN ACTION. Acara diadakan mulai tanggal 1 – 9 Juni 2009 dan dihadiri oleh Kardinal Albert Vanhoye selaku Emiritus of the Pontifical Biblical Institute in Rome, 13 orang Uskup dan Uskup Agung, puluhan Imam, biarawan dan biarawti, lebih dari 300 peserta dari 45 negara, serta lebih dari seribu peserta dari Korea Selatan. Dari Indonesia sendiri yang berangkat melalui BPN adalah Rm. F.X. Sukarno, Rm. Hendra Kimawan dari Bandung, Rm Lioe Foet Khien dari Banjarmasin,  Bp. Felix Ali Chendra, Bp & Ibu Endie Rahardja dan Bp. Saut Lumban Tobing dari Medan. [lebih lengkap ...]

  • Jika Komitmen Dilakukan Dengan Kasih, Maka Semuanya Dapat Terjadi
    Sabtu (18/4) diadakan misa upacara pelantikan Pengurus Perhimpunan Shekinah Bina Insani (PSBI), masa bakti 2009-2012, dipimpin oleh Romo Vikjen Keuskupan Agung Jakarta yaitu Romo Yohanes Subagyo, Romo Koelman dan Romo Subroto. [lebih lengkap ...]

  • Konvenas XI: Persekutuan Doa Yang Penuh Berkat
    Dalam kurun waktu ± 30 tahun, Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) telah bertumbuh kembang dan mencatat sejumlah kontribusi penting bagi Gereja Katolik dan masyarakat di Indonesia tercinta. Tidak terbilang jumlah orang-orang Katolik yang mengalami pembaruan, sehingga mereka menemukan jati dirinya kembali dan  mengalami pembaruan  iman, serta menemukan kesadaran baru untuk hidup menggereja, berbangsa dan bernegara. Tidak sedikit juga keluarga-keluarga Katolik yang menemukan kembali kekuatan Allah yang mempersatukan pasangan suami istri, para imam yang mengalami Kristus yang hidup dalam Ekaristi, biarawan-biarawati yang menemukan  semangat baru dalam melayani, para pengusaha dan kalangan berada tersentuh nuraninya untuk ikut memperjuangkan kaum lemah, miskin dan terpinggirkan, serta pemuda-pemudi yang menemukan panggilan hidup imamat dan membiara. [lebih lengkap ...]

  • SIDANG PLENO BESAR BPN PKKI 13 - 15 Oktober 2009
    Pada tanggal 13 - 15 Oktober 2009 menjelang akhir periode kepengurusan BPN 2006-2009 yang dikoodinir oleh JosephTedjaindra digelar Sidang Pleno Besar.  Orang-orang yang hadir di dalam pertemuan ini terdiri atas para pengurus organisasi pendukung BPN, BPPG dan BPK-BPK dari Keuskupan-keuskupan mewakili seluruh Gereja dalam keluarga besar PKK. [lebih lengkap ...]

  • Sidang Pleno Kecil II 2009 BPN PKKI
    BPN kembali mengelar sidang pleno kecil pada tanggal 3 -5 Desember 2009 di MegaMendung. Pak Joseph Tedjaindra membawakan materi tentang HISTORY OR VICTORY dalam melayani pentingnya menghasilkan buah-buah Roh daripada hanya mengingat pengalaman masa lalu. [lebih lengkap ...]

  • KONVENAS XI, Bali 15-18 Oktober 09- Semakin Menyala-nyala Dalam Melayani Tuhan
    Acara Pembukaan Konvenas dimulai dengan masuknya Perarakan Vandel. Paling awal vandel BPN Karismatik Katolik Indonesia, disusul vandel-vandel dari BPK-BPK yaitu Denpasar, Bali dan Lombok, Amboina, Atambua, Bandung, Banjarmasin, Bogor, Fakfak, Keuskupan Agung Jakarta, Ketapang, Kupang, Makassar, Malang, Manado, Maumere, Manokwari -Sorong, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Pangkalpinang, Pontianak, Ruteng, Samarinda, Sanggau, Keuskupan Agung Semarang, Sibolga, Singapura, Cikuna, Surabaya, Tanjungkarang, Tanjungselor, Timika, Timor Leste, Weetebula dan Mimika. [lebih lengkap ...]

  • MISA PELANTIKAN PENGURUS BPN PKKI 2009-2012

    “Dengan Roh Semakin Menyala Meningkatkan Koordinasi dan Kaderisasi Pembaruan Karismatik Katolik”.Rasa penuh syukur memenuhi sanubari umat saat diselenggarakan Misa Pelantikan Pengurus BPN PKKI 2009-2012 dengan tema: “Dengan Roh Semakin Menyala Meningkatkan Koordinasi dan Kaderisasi Pembaruan Karismatik Katolik” yang diadakan tanggal 11 Maret 2010 pada hari Kamis, puku 18.00 WIB di Gereja St. Laurentius, paroki St. Laurentius, Bandung dengan rangkaian acara, Puji-pujian, Misa Pelantikan, dan Ramah Tamah. [lebih lengkap ...]

  • PERTEMUAN PENYEMANGATAN PLENO BPK PKK SURABAYA

    Sekitar 90 orang berkumpul di ruang atas Catholic Center, jalan Bengawan 3, Surabaya pada hari Minggu tanggal 28 Maret 2010 yang lalu.Mereka adalah para aktivis, pengurus, anggota team pelayanan BPKPKK Surabaya, PDKK-PDKK yang berada dalam keuskupan Surabaya. Kota asal bukan hanya dari Surabaya dan sekitar, melainkan juga dari Madiun, Mojokerto, Wlingi, dan lain-lain. [lebih lengkap ...]

  • Pertemuan Para Leaders BPK Makassar - “Back to Basics”
    Dalam rangkaian kunjungan kerja di kota Makassar tanggal 25 April  2010 Bapak Felix Ali Chendra melakukan tatap muka sekaligus melayani umat PKK di BPK Makassar, pada hari pertama Minggu tiba dari Jakarta. Beliau langsung menuju tempat acara di Restaurant Imperial  dimulai pada jam 11.00 WIT dengan agenda temu para Leader dengan pembahasan Back To Basics. [lebih lengkap ...]

  • Retret Karunia Roh Kudus di Oelolok (Timor).
    Nama tempat ini baru pertama kali saya dengar ketika tiba di kota Kupang – Timor pada hari Minggu tgl 1 Agustus 2010.Perjalanan darat dengan bus malam yang membawa kami dari Kupang menuju Oelolok membutuhkan waktu 7 jam.Jalan yang cukup sempit (untuk ukuran Pulau Jawa) penuh dengan kelokan tajam yang tak kunjung henti. Penduduk Timor mengatakan bahwa jalan tersebut disebut “letter S”, karena belokan-belokan berbentuk huruf “S” mengantarkan kami sampai ke tempat tujuan.  [lebih lengkap ...]

  • KONVENSI NASIONAL MUDA - MUDI KATOLIK IV
    Sobat, hari Kamis 28 Oktober 2010 yang notabene merupakan hari Sumpah Pemuda, juga menjadi awal bagi sebagian teman – teman kita, untuk memulai langkah yang baru. Dengan mengikuti rangkaian acara Konvensi Nasional Muda Mudi Katolik IV yang diselenggarakan pada 28 – 31 Oktober 2010 di Bukit Doa Immanuel (BDI), Prigen, Jawa Timur, para pemimpin muda mudi Katolik bersatu untuk belajar bersama menjadi pemimpin yang berjiwa pelayan untuk membawa berkat dari Tuhan untuk semua. “Be A Blessing Servant Leader” sesuai dengan tema Konvenas tersebut. Dihadiri 280 peserta dan 35 fasilitator serta puluhan undangan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua, menjadikan peserta dapat saling bertukar pikiran mengenai kemajuan Persekutuan Doa atau lingkungan Katolik Karismatik di tempat asal mereka. [lebih lengkap ...]

  • Visi Tema Konvenas Muda Mudi Katolik IV
    Visi tema Konvensi Nasional Muda Mudi Katolik IV yaitu “Be a Blessing Servant Leader” dimulai dari beberapa bulan sebelum saya resmi dilantik menjadi Ketua Sie Kepemudaan BPN PKKI pada bulan Maret 2010. Beberapa waktu lamanya Tuhan beri dorongan dan visi yg kuat mengenai satu hal yaitu orang2 muda diajak dan diharapkan untuk menjadi pemimpin/leader, bukan sembarang leader. Tuhan ingin kita menjadi leader/pemimpin yang sungguh berani memberikan diri untuk melayani dan mau menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kita. Be a Blessing Servant Leader ! [lebih lengkap ...]

  • KONVENDA PERTAMA BPPG SAMARINDA
    Setelah dinanti-nantikan sekian lama, akhirnya Konvenda I BPPG Samarinda diadakan pada tanggal 8 – 9 Mei 2010, bertempat di Bukit Rahmat, Putak, Loa Duri, Samarinda. Tema yang diambil dalam acara Konvenas ini adalah “Berakar, bertumbuh dan berbuah”. Konvenas ini diikuti oleh sekitar 120 peserta dari 3 Keuskupan, yaitu Keuskupan Palangka Raya, Keuskupan Banjarmasin dan Keuskupan Agung Samarinda. Peserta dari Keuskupan Tanjung Selor menyatakan akan hadir, namun ternyata tidak muncul sampai acara penutupan. [lebih lengkap ...]

     
Copyright © 2007 Pembaruan Karismatik Katolik. All rights reserved.