Sunday, March 03, 2013    
Logo BPN      
  Pembaruan Karismatik Katolik  
       
buku pengajaran ISAO LOGO Info Iman Katolik BPN PKK pusat informasi artikel iman sharing dan kesaksian tanya jawab berita dan kegiatan hubungi kami

    | PROFIL | KEGIATAN BPN | VISI & MISI ORGANISASI | BAGAN ORGANISASI | BPPG-BPPG |

Cari:



Alkitab Online


"Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati daripada membagi rampasa dengan orang congkak."
Kita perlu untuk jujur terhadap satu sama lain dalam menceritakan pelanggaran dan juga kemenangan kita. Saat kita bersikap tulus dan transparan terhadap orang lain, kita memberi mereka kemerdekaan untuk "membuka topeng mereka" di hadapan kita.

Amsal 16:19

 

BUKU-BUKU PENGAJARAN


Items
DIPACU OLEH ROH KUDUS

Pembaruan Karismatik Katolik telah menjadi karunia istimewa dari Roh Kudus kepada Gereja untuk membaruinya. Buku ini adalah panduan yang sangat berguna bagi setiap orang untuk memahami sifat asli dari Pembaruan Karismatik Katolik. Pada hari ini, tanggal 16 Oktober, hari peringatan Baptisan saya, dengan sangat bersukacita  saya merekomendasikan buku ini kepada para gembala umat dan para pemimpin Pembaruan agar supaya dapat membantu mereka di dalam membimbing gerakan itu pada arah yang benar di dalam keuskupan dan daerah mereka. ... [more info]



Items
PEDOMAN DASAR

Telah tersusun PEDOMAN DASAR dengan kepanitiaan yang diketuai oleh Romo Antonius Gunardi, MSF. Pedoman dasar ini telah diterima dan disahkan oleh KWI dalam Sidang tahunannya, November 2005.... [more info]



Items
VISI DAN MISI PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK di IN

Mengingat perkembangan Karismatik di Indonesia yang cukup pesat, tetapi tanggapan umat maupun pimpinan Gereja yang sering masih simpang-siur, maka dirasa semakin dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari pimpinan Gereja yang resmi, yang lebih jelas dan sesuai dengan iman Gereja. ... [more info]



Tentang BPN PKK : KEGIATAN BPN
SIDANG PLENO BESAR BPN PKKI 13 - 15 OKTOBER 2009

Items


SIDANG PLENO BESAR BPN PKKI
Hotel Oranje, Denpasar, Bali
13 - 15 Oktober 2009

Pada tanggal 13 - 15 Oktober 2009 menjelang akhir periode kepengurusan BPN 2006-2009 yang dikoodinir oleh JosephTedjaindra digelar Sidang Pleno Besar.  Orang-orang yang hadir di dalam pertemuan ini terdiri atas para pengurus organisasi pendukung BPN, BPPG dan BPK-BPK dari Keuskupan-keuskupan mewakili seluruh Gereja dalam keluarga besar PKK.

Pengarahan Episcopal Advisor, Mgr.  Michael Angkur, OFM:

Perutusan dan Evaluasi Dalam Pengantar Misa Pembukaan Mgr Angkur mengatakan bahwa sebagai suatu kejadian pertemuan ini harus memberikan suatu stimulasi /dorongan untuk ke depan.  Sejak tanggal 10 Oktober Gereja/Keuskupan-keuskupan melalui para moderator mengadakan hari refleksi di dalam pertemuan Modernas IV yang diadakan di tempat lain di kawasan yang sama.

Mulai tanggal 15 Oktober sore hari sampai dengan 18 Oktober, pemimpin-pemimpin karismatik setanah air dan juga negara tetangga dari Timor Leste dan Singapore dengan dua orang wakilnya mengalami pentakosta baru, untuk melihat dua dimensi dalam pengutusannya, yaitu perutusan dan evaluasi.  Evaluasi berarti: ada hal yang dijanjikan yang belum dilaksanakan dan mengakuinya kepada Tuhan.

Bersama Mgr.  Angkur melalui homilinya peserta diajak merenungkan kembali perutusan yang kali ini dikemas dalam Konvenas Biarlah Rohmu menyala-nyala untuk melayani Tuhan .

Salah satu perutusan sebagai orang karismatik adalah melayani, melaksanakan keadilan terutama bagi orang miskin dalam suatu karya nyata yang oleh Gereja dianggap sebagai tujuan pertemuan tersebut.  Tujuan utama lainnya adalah untuk menjaga agar hubungan antara Roh dan Tubuh ditata baik oleh kelompok PKK melalui BPK, BPPG dan BPN. 

Koordinator BPN, Joseph Tedjaindra:Perayaan Empat Peristiwa

Lebih dahulu Joseph memberitakan bahwa 18 orang dari Padang telah mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam pertemun ini namun tidak dapat hadir karena musibah gempa ter-jadi.  Maka hadirin menaikkan doa bersama untuk korban gempa di Sumatera Barat.

Selanjutnya beliau memberitahukan bahwa pertemua para leaders di Denpasar ini adalah dalam rangka merayakan empat peristiwa, yaitu, pertama, Modernas IV, di mana Francis dari Philipina memberi penjelasan kepada 48 pastor yang datang dari seluruh pelosok nusantara tentang excorcisme.  Kedua, Sidang Pleno Besar, ketiga, Pemilihan Koordinator Baru, disusul perayaan ketiga, Konvensi Nasional XI.

Joseph Tedjaindra memberikan sharing suka-duka sebagai koordinator awam pertama di BPN.  Beliau berterima kasih atas dukungan yang selama ini diterimanya.  Ternyata setelah melewati dua periode beliau merasa dekat dengan para uskup dan para pastor yang ternyata begitu baik dan mau mengenal BPN lebih jauh.  Selanjutnya beliau mengatakan bahwa apa yang mau diwujudkan melalui Konvenas yang akan datang merupakan sumbangan PKK kepada Gereja.  Setelah bekerjasama dengan giat BPN Harian mau minta kepada para leaders yang hadir agar menyampaikan pembicaraan-pembicaraan hasil konvenas didalam pertemuan kepada uskup masing-masing.

Semua usulan BPK sudah ditampung dan sesuai dengan Pedoman Dasar, ada dua calon koordinator yang diusulkan setelah melalui discernment sederhana yaitu George Wangsanegara dan Endie Rahardja.  Kemudian beliau mengemukakan tentang 13 buku jenjang pembinaan sebagai hasil karya BPN yang diterbitkan untuk membantu umat PKK.  Kepada panitia dari BPK Denpasar beliau menyampaikan pujiannya dan terima kasihnya dalam hal melayani dengan roh yang semakin menyala.  Beliau menutup dengan ujar-ujar: Kalau bukan saya siapa lagi, dan kalau bukan sekarang, kapan lagi .  Selanjutnya beliau resmi membuka sidang dengan tiga kali ketuk palu.

Sambutan Co-Moderator Rm.  Antonius Gunardi, MSF: PKK yang Sehat

Meninjau tahun-tahun terakhir perjalanan PKK, enam tahun yang lalu temanya: Komunitas yang berbuah .

Kemudian ditinjau lagi dalam Konvenas di Surabaya: Kamu adalah karunia bagi Gereja dan Masyarakat. Ketika BPN merayakan HUT ke 25 di Padang dengan bangga dinyatakan; Kami mau melayani lebih sungguh .  Maka marilah kita mendengarkan kembali sabda Tuhan: Duc in Altum .  Mari kita kembangkan lagi tekad untuk melayani lebih sungguh, tidak berhenti pada kulit pembaruan melainkan masuk lebih dalam.  Mencermati lagi apakah cocok dengan pembaruan yang kita cita-citakan, semakin dekat atau semakin menjauh?  Agar dengan demikian PKK menjadi berkat yang hidup.  Dalam session awal Modernas, diungkapkan tentang uskup-uskup yang semakin gembira dengan adanya PKK.  Perkembangan yang ada jangan membuat kita bodoh.  Di sana sini ada kelesuan.

Rm 12:11 mengatakan, Janganlah kerajinanmu menjadi kendor, layanilah Tuhan…

Enam tahun terakhir ini ada empat Modernas, bertempat di Canosa, Surabaya, Sawangan dan sekarang ke empat di Denpasar.  Semakin banyak yang datang, entusiasme dari keuskupan-keuskupan yang dulu belum hadir.

Mencek dan recek sejauh mana PKK ini berada di atas relnya.  Ternyata PKK ini sehat.  Ketika imam-imam mempelajari lagi dokumen-dokumen PKK ternyata pedoman itu masih tetap aktual dijalankan.  Mari memanfaatkan saran-saran dari Tuhan melalui para uskup supaya PKKI merupakan berkat yang hidup bagi Gereja dan masyarakat; dalam kegembiraan merayakannya bersama sebagai saudara dalam Konvenas XI nanti; dihidupkan dan disemangati kembali untuk diteruskan kepada seluruh umat.

Romo mengakhiri sambutannya dengan menyatakan kegembiraannya melihat hadirnya lima orang wakil kaum muda .

Endie Rahardja Tata tertib bersidang

Sejak Januari 2006 BPN memiliki PEDAS (Pedoman Dasar) dengan mana diharapkan agar perjalanan BPN tidak menyimpang.  Endie mengajak melihat sekilas apa yang tertulis. Dijelaskannya siapa-siapa yang termasuk anggota, yang berhak memberikan suara, dan menghi-tung jumlah hadirin untuk sahnya sidang in serta mengadakan peninjauan kembali hal-hal yang sudah dilaksanakan sesuai PEDAS.  Keputusan-keputusan setelah dirumuskan oleh tim perumus akan disebarluaskan kepada seluruh PKK melalui wakil-wakilnya yang hadir di sini.  Keputusan-keputusan nanti akan menghantar BPN kearah yang tepat. Berdasarkan presensi, yang hadir adalah 56 dari 60.  Maka Sidang Pleno Besar dinyatakan sah dalam keputusan-keputusannya.

George Wangsanegara:PKKI Menyiapkan Program Kerja Perjalanan BPN selama tiga tahun bukan suatu perjalanan yang lurus dan mulus. 

Di sana sini ada banyak kekurangan, tapi kalau kita membandingkan dengan Konvenas di Ambarawa, pada waktu itu Sidang Pleno Besar dilaksanakan dengan amat sederhana di suatu pelataran besar bertenda.  Ada satu meja di hadapan Rm Sukarno yang waktu itu menjabat Koordinator.  Tak ada pemungutan suara.  Joseph Tedjaindra terlibat terus dalam kepengurusan selama tahun-tahun berikutnya dan dalam kepengurusan sekarang ini suasana sudah sangat berubah.  PKK sudah bisa membuat suatu program untuk tiga tahun mendatang didalam Konvenasnya.

Beliau menghimbau agar peserta mempersiapkan diri untuk acara laporan Joseph Tedjaindra dengan membaca lebih dulu laporan tertulisnya sehingga besok siap untuk mengemukakan pendapat-pendapat.  Agar setiap BPPG yang sekarang hadir ikut di dalam warung minat dan menyiapkan progam kerja untuk tiga tahun mendatang secara obyektif, realistis dan bisa dilaksanakan.

Beliau juga berpesan agar pada pemilihan nanti jangan melihat figur atau harapan-harapan pada seseorang melainkan berdasarkan discernment.  Baik pak Endie maupun George mempunyai kesulitan-kesulitan namun masing-masing mau taat kepada kehendak Allah.  Maka hendaknya peserta melakukan discernment dengan baik. 

Refleksi Mgr.  Angkur, OFM: Duc in Altum

Saat Yesus menyaksikan kegagalan perutusan para rasulNya ia bersabda: Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan .  Perintah Yesus ini ditanggapi dengan kata-kata: Guru telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi In Verbo Tuo : Karena Engkau menyuruhnya aku akan menebarkan jala juga.  Sebagai akhir episode ini Yesus memberikan suatu tugas baru kepada Petus dengan berkata: Mulai sekarang engkau akan menjala manusia .

Sebagai anggota karismatik dari kita dituntut suatu kerja keras dan pemikiran yang sehat sehingga dapat menjawab tuntutan-tuntutan yang sedang berkembang di dalam Gereja dan juga mempunyai suatu pendirian rohani serta bekerjasama dengan para gembala.

Pembaruan dalam Roh menyimpan kekayaan-kekayaan rohani yang besar serta kemungkinan pastoral maka para gembala merasa perlu untuk tidak saja menaruh hati tetapi memberikan pendampingan dan dorongan pada pertumbuhan.  Gereja Indonesia telah memberikan kepada kelompok karismatik bantuan-bantuan rohani termasuk perangkat-perangkat regulasi dan pedoman.

Tema Konvenas yang kita angkat sekarang ini berbunyi: Biarlah rohmu semakin menyala-nyala dalam melayani Tuhan .

Tema ini oleh Santo Paulus dalam konteks wejangan yang berisi nasihat dan kata-kata mutiara bersandar pada pesan dasar yaitu Kasih tanpa Pamrih yang ia tuangkan dalam macam-macam bentuk dan cara.  Paulus ingin mengarahkan umatnya termasuk kita juga agar mengarahkan diri kepada kehidupan terhormat.  Seorang murid Tuhan diatas segala-galanya harus melayani Tuhan dan melakukan hal-hal baik di mata Allah serta menemukan bimbingan Roh Kudus.  Perlu pula diingat bahwa setiap orang dianugerahi karisma Roh yang beranekaragam, namun demi kepentingan bersama.

Melalui mimbar ini, saya patut menyampaikan rasa syukur karena selama di bawah pendampingan saya 11 tahun terakhir jumlah anggota karismatik masih cukup menggembirakan terutama BPN, BPPG dan BPK menemukan dirinya untuk membantu rekan-rekannya.

Pengutusan pembaruan karismatik diterima dan diakui oleh hierarki Indonesia sebagai salah satu dari sekian banyak upaya dan berntuk pembaruan yang mengejawantahkan hati manusia oleh daya kekuatan Roh Kudus.

Karena itu seluruh kelompok karismatik hendaknya akrab dengan Roh Kudus dan menjadi ragi dalam Gereja; untuk lebih menyadarkan orang tentang konsekuensi menjadi murid Yesus.

Felix Ali Chendra:PKK dahulu, sekarang dan yang akan datang

Felix mengajak hadirin untuk melakukan refleksi yang berfokus pada target pleno besar keesokan harinya. Klimaks acara Pleno Besar bukanlah pemilihan Koordinator baru melainkan Program Kerja baru untuk tiga tahun mendatang.Untuk itu tema yang hendak direnungkan adalah: PKK dahulu, sekarang dan yang akan datang .Felix memberikan pengarahan dengan memberikan beberapa contoh perbedaan PKK dahulu dan sekarang, termasuk kumpulan kata-kata Paus Yohanes Paulus II bagi PKK semenjak awal masa jabatannya dan kata-kata Paus lain yang senantiasa mengacu kepada pekerjaan Roh Kudus yang ada di dalam PKK.  Hal ini dimaksudkan agar para leaders melaksanakan pembicaraan di dalam Roh Kudus saat berkumpul nanti.  Felix juga mengajak untuk mengambil sikap anak kecil yang amat pasrah kepada Bapa yang akan memberikan yang terbaik di dalam bervisualisasi tentang PKK masa mendatang.  Sifat BPN mengikuti perkembangan internasional, dahulu ICCRO yaitu office yang berarti memerintah sekarang menjadi ICCRS (service) berarti melayani, maka jabatan tertinggi bukan ketua tapi koordinator.

Dalam enam kelompok leaders membicarakan tentang enam topik yang berbeda. 

Topik yang dibahas dikemukakan dalam enam pertanyaan:
1) Apa tujuan utama PKK? 
2) Hal-hal mana yang tidak boleh berubah? 
3)
Hal-hal mana yang harus berubah? 
4) Kira-kira seperti apa PKK enam tahun mendatang? 
5) Kira-kira seperti apa PKK 30-40 tahun mendatang? 
6) Hal-hal apa yang terlupakan?

Dalam waktu 30 menit para leaders itu membicarakan dan mencatat hasil pembicaraan untuk nantinya dibahas bersama dalam acara forum besar.  Sebagai hasil akhir dari refleksi ini terciptalah program kerja tiga tahun mendatang yang akan dipersembahkan kepada Koordinator Terpilih sebagai tugas yang harus diembannya dalam periode 2009-2012.

Koordinator Terpilih periode 2009-2012, George Wangsanegara Acara sidang pada tanggal 14 Oktober 2009 malam adalah Pemilihan Koordinator untuk periode 2009-2012.

Joseph Tedjaindra dan Romo Broto memberikan penjelasan dan pengarahan tentang tatacara pemilihan.  Mgr. Angkur, Rm Broto, Rm.  Anton dan Rm Adrian tidak memberikan hak suara.

Pemilihan diawali dengan doa dan pujian bersama dipimpin Rm.  Broto untuk mohon bimbingan Roh Kudus dalam pertimbangan mereka agar memilih orang yang dikehendaki Tuhan.  Diiringi lagu-lagu puian yang syahdu dan doa-doa kepada Allah dan Santa Maria setiap peserta maju ke depan memberikan suara menurut Roh Kudus yang membimbing mereka masing-masing.

Pemilihan berlangsung dalam dua putaran.  Setelah putaran kedua Rm.  Broto, Rm.  Adrian dan Dr.  Robert Reverger yang menjadi panitia penghitungan suara berseru bersama-sama dengan lantang:  HABEMUS ……….. yang artinya KITA MEMILIKI KOORDINATOR YANG BARU .  Nama yang terpilih diumumkan yaitu George Wangsanegara.

Hadirin bertepuk tangan, dan bergiliran mengucapkan selamat kepada George diiringi lagu syukur.  Ibu Lucy, isteri pak George pun diminta persetujuannya yang dijawab dengan: Saya taat kepada kehendak Tuhan .  Kemudian semua hadirin mendoakan George bersama Bapak Uskup yang menumpangkan tangan atas kepala George serta memberikan berkat uskupnya.

Dalam pidato pertama nya George Wangsanegara menyatakan bahwa dalam doanya ia ingin melayani lebih sungguh sebagai wakil atau staf saja ketimbang menjadi koordinator.  Namun karena sudah terpilih ia percaya akan bantuan Allah apapun kesulitan yang dihadapinya dan akan terikat kepada enam point haluan BPN.

Ia mengemukakan rencananya untuk menjadikan Endie Rahardja sebagai Wakil Koordinator dalam masa kepengurusannya serta mohon doa dan dukungan umat di dalam melaksanakan tugas.

Pak George kemudian akan menjadi formateur tunggal dibantu pak Endie membentuk kepengurusannya.  Dengan rendah hati pak George mengatakan bahwa dalam kepengurusannya nanti ia mengharapkan dapat mempertahankan PKK paling tidak tetap seperti yang sekarang atau lebih maju sedikit.***TT

sumber: Warta Shekinah Edisi Nov- Des 2009


    Informasi lain mengenai : KEGIATAN BPN :
  • Kunjungan BPN ke Dubes Vatican
    Kedatangan BPN yang diwakili oleh Joseph Tedjaindra, Endie Rahardja, Felix Ali Chendra ke kedutaan Vatican diterima oleh duta besarnya yaitu Uskup Agung Leopoldo Girelli. [lebih lengkap ...]

  • PACE,MACE ... BANGKITLAH ! (Sharring Pengalaman Pelayanan ke Papua oleh Agapitus
    9 Agustus 2007, tepat jam 07.00 WIT, ketika pesawat yang membawaku, johan, cello & niko mendarat dengan mulus di bandara Sentani Jayapura. Ingin tahu yang kami lakukan pertama kali? Hal pertama yang kami lakukan berempat begitu menginjak tanah Papua adalah BERFOTO.... Mungkin itu juga yang membuat panitia penjemput yang terdiri dari Pak Iwan dan Pak Gunawan tidak kesulitan mengenali rombongan sie kepemudaan dan langsung menyapa kami, “Pitus yang mana?” [lebih lengkap ...]

  • ISAO MEETING di Singapura
    Pada tanggal 9 – 11 Desember 2006, di Singapore diadakan ISAO meeting yang dihadiri delegasi dari 13 negara. Delegasi Indonesia diwakili oleh: Mgr. M. Angkur, OFM, Joseph Tedjaindra, Rm. Subroto Wijoyo, SJ, dan Felix Ali Chendra. Wimpie Santosa juga hadir karena mendapat undangan khusus dari Pastor Bart.Tujuan pertemuan adalah untuk menghimpun keluarga karismatik di Asia Pasific dan makin saling mengenai antar kedaerahan. [lebih lengkap ...]

  • Temu Wicara BPN PKKI dengan KWI
    Pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2007, diadakan pertemuan antara pengurus BPN PKKI dengan KWI, bertempat di kantor KWI, Jalan Cut Meutia No. 10. BPN PKKI diwakili oleh Bp. Joseph Tedjaindra , Bp. George Wangsanegara, Bp. Ali Rachman, Bp. Endie Rahardja dan Bp. Felix Ali Chendra. [lebih lengkap ...]

  • 11 April 2007 BPN PKKI bertemu dengan Uskup Agung Jakarta
    Pada pertemuan BPN dengan Uskup Agung Jakarta, Mgr. Julius Darmaatmadja,SJ tanggal 11 April 2007, team BPN melaporkan kepada Uskup hal-hal yang penting antara lain, bahwa PKK sudah mendapat 3 dokumen, yaitu pada tahun 1983, 1993, 1995 dan diterima BPN. Sekarang ini judulnya adalah Aneka Karunia, Satu Roh dan di dalamnya dengan judul Pembaruan Hidup Kristiani sebagai Karisma Roh   [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional I, Jakarta. 3 s/d 6 Juni 1981

    Tema       : “Jadilah SaksiKu.” Peserta    : 250 orang dari 12 keuskupanPembicara tamu : Pastor Fio Mascarenhas SJ, Direktur Internasional Catholic Charismatic Renewal Office di Roma, dan Pastor Rufus Pareira Pr, Wakil Ketua Pembaharuan Karismatik Katolik di India. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional II, Malang 24 Juni s/d 1 Juli 1983

    Tema: “Kamu akan diberi Kuasa” (Kis 1:8) dengan jumlah peserta 372 orang dari 18 keuskupan. Pembicara tamu : Fr. Michael Marsch, OP (Perancis – Jerman) & Miss Kim Colins, USA .Peninjau: 5 orang dari Malaysia Timur (Sabah) [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional III, Salatiga, Semarang. 9 – 13 Juli 1985

    Tema: “Jadilah Jantung Gereja” Peserta tercatat 870 (yang hadir lebih dari 900) orang dari 37 Kota di 19 Keuskupan.Peninjau 1 orang awam dari Singapura. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional IV di Bandung, 5 – 9 Juli 1988
    Konvenas ini mengambil tema Aku Mengutus Kamu” dengan jumlah peserta 961 orang dari 23 Keuskupan dan peninjau 18 orang dari Brunei, Serawak, Malaysia, dan Singapore. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional V di Surabaya. 1 – 3 Juli 1990
    Dengan tema “Kuasa Dalam Kesatuan” dan jumlah peserta    : +/- 1500 orang dari seluruh Indonesia (Data arsip belum ditemukan) [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional VI di Wisma Kinasih, Caringin, Bogor. 30 Juni – 3 Juli 1993
    Dengan Tema “Siapkan Jalan Bagi Tuhan” dan dihadiri oleh peserta 1200 orang. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional VII di Batu, Malang. 26 – 29 Juni 1996

    Tema“Kamulah Bangsa Terpilih” dan peserta  Diikuti oleh 29 Keuskupan, dan diperincikan sebagai berikut. Konvensi Top Leader A denga jumlah 151 peserta dan Konvensi Leader A dan B  dengan jumlah 633 peserta, juga diikuti tamu kita dari Keningau (4 orang awam) dan dari Singapura (6 orang awam).Acara : Kaderisasi Top Leaders bagi Leader A, dalam bentuk Renungan / Ceramah Umum dan Refleksi dan Pengajaran (Session) bagi Leader B (BPK). [lebih lengkap ...]

  • Tema Konvenas PKK Indonesia
    Konvensi nasional (Konvenas) merupakan ajang pertemuan bagi para leader Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) Indonesia, yang pada umumnya dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. [lebih lengkap ...]

  • SERBA-SERBI Perayaan 25 tahun BPN di Padang

    Kamis, 10 April 2008 subuh… kami tiba di Terminal 1, Cengkareng agak pagi, karena jalanan belum macet. Ketika masih di dalam Taksi aku sempat bilang ke Pak Endie bahwa mungkin kami yang tiba lebih dulu.. jebule… eh.. ternyata.. bapak Uskup malah sudah tiba di Terminal 1 sejak jam empat pagi, beliau berangkat pagi-pagi sekali dari kediamannya di Bogor sebelum ayam jantan berkokok, sebelum matahari menampakkan wajah dari peraduannya di balik awan kelabu, karena alasan yang sama takut macet. Memang beberapa hari sebelumnya akses menuju Bandara Cengkareng sempat pamer paha -- padat merayap tanpa harapan. Tapi tetap saja kami salut dengan bapak Uskup, yang walau sudah menanti lebih dari dua jam masih tampak fresh… Salut untuk bapak Uskup yang telah memberikan contoh sebagai gembala yang baik, selalu berada di depan kami, domba-domba yang kadang masih suka nakal dan membuat Sang Gembala sakit kepala.

      [lebih lengkap ...]

  • Temu Konsultasi Teologis seputar Pembaruan Karismatik Katolik

    Selaku Ko-Moderator Badan Pelayanan Nasional  Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI), Romo Anton Gunardi, MSF, mengantar pertemuan itu dengan menjelaskan bahwa temu konsultasi teologis seputar pembaruan karismatik katolik ini dalam kesempatan memperingati  seabad munculnya gerakan pentakostalsime,   empat puluh tahun lahirnya pembaruan karismatik dalam Gereja,dan dua puluh lima tahun berdirinya BPN PKKI.Romo BS. Mardiatmadja, SJ, penasehat teologi KAJ, mengarahkan Temu Konsultasi ini  dengan mengatakan: “Tujuan pertemuan kita adalah melakukan konsultasi perihal masalah-masalah yang secara teologis relevan dengan fenomen Pembaruan Karismatik Katolik  di Indonesia” .
    [lebih lengkap ...]

  • Memelihara Semangat Pelayanan
    Bulan Oktober 2008 yang lalu BPN menggelar sidangnya yang kedua di tahun 2008.  Pada Misa Pembukaan  Romo Alex Fandy dari Padang dalam homili memberikan pembedaan antara pengalaman beriman dan pengalaman mendapat mujizat. Kasih Tuhan ataupun mujizat belum tentu mengubah orang dengan sebetulnya. Dan pengalaman iman bukan soal mujizat. Dalam kitab suci pun kita melihat, banyak orang yang disembuhkan Yesus tetapi tidak mengikuti Yesus. Yang membuat orang memiliki pengalaman iman adalah Taqwa (adalah sikap takut akan Allah).
    [lebih lengkap ...]

  • DARI BUMI KATULISTIWA PONTIANAK

    Pagi itu jam masih menunjukkan pukul 11.00 WIB ketika aku berangkat ke bandara International Juanda. Tapi diluar sana suasana sudah mirip malam hari. Gelap sekali. Ya, menurut laporan Badan Meteorologi dan Geofisika hampir di sebagian besar wilayah Surabaya di lingkupi oleh awan hitam gelap, dan kilat tampak menyambar-nyambar di iringi oleh tiupan angin yang kencang sekali. Itu merupakan gejala alam akibat pengaruh awan kemulunimbus. [lebih lengkap ...]

  • Konvenda V Manado di Tomohon
    Tomohon adalah kota yang sejuk dengan tanah yang subur dan terkenal sebagai “Kota Bunga”, dengan pelaksanaan Konvenda V Pembaharuan Karismatik Katolik di Tomohon, maka Keuskupan Manado mendapat kehormatan untuk kedua kalinya mengadakan Konvenda, yang pertama tahun 1995 dan yang kedua yang diadakan sekarang ini.Konvenda diikuti peserta dari Keuskupan Agung Makassar (Kota Makassar, Rantepao dan Makale), Keuskupan Amboina (Kota Ambon, Ternate) dan dari Kesukupan Manado ( Kota Manado, Palu, Bitung) dengan jumlah peserta lebih kurang 300 orang dan dihadir juga oleh pastor–pastor dan suster biara yang aktip dalam Pembaharuan Karismatik Katolik. [lebih lengkap ...]

  • PERAYAAN EKARISTI SYUKURAN BERSAMA HUT KE-13 PERHIMPUNAN SHEKINAH BINA INSANI
    Acara diawali dengan sambutan yang ramah oleh Bpk. Irwanta pada pukul 09.00 pagi. Bersama tim pujian dari St. Bartholomeus-Taman Galaksi, Bekasi, seluruh undangan yang berjumlah sekitar 80 orang, diajak memuji kebaikan Tuhan dengan nyanyian S bab Tuhan Dia baik dan mengiring awal Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Anton Gunardi MSF sebagai selebran utama yang didampingi oleh Pater Susilo MSC dan Pater Koelman SJ, dengan nyanyian Besar Anug rahMu. [lebih lengkap ...]

  • Konferensi ICCRS 2009 di Kkottongnae, Korea Selatan
    Konferensi ICCRS tahun 2009 ini mengambil tempat di Kkottongnae, Korea Selatan (Lihat kolom Sejarah Kkottongnae). Tema besar yang diambil untuk kali ini adalah LOVE IN ACTION. Acara diadakan mulai tanggal 1 – 9 Juni 2009 dan dihadiri oleh Kardinal Albert Vanhoye selaku Emiritus of the Pontifical Biblical Institute in Rome, 13 orang Uskup dan Uskup Agung, puluhan Imam, biarawan dan biarawti, lebih dari 300 peserta dari 45 negara, serta lebih dari seribu peserta dari Korea Selatan. Dari Indonesia sendiri yang berangkat melalui BPN adalah Rm. F.X. Sukarno, Rm. Hendra Kimawan dari Bandung, Rm Lioe Foet Khien dari Banjarmasin,  Bp. Felix Ali Chendra, Bp & Ibu Endie Rahardja dan Bp. Saut Lumban Tobing dari Medan. [lebih lengkap ...]

  • Jika Komitmen Dilakukan Dengan Kasih, Maka Semuanya Dapat Terjadi
    Sabtu (18/4) diadakan misa upacara pelantikan Pengurus Perhimpunan Shekinah Bina Insani (PSBI), masa bakti 2009-2012, dipimpin oleh Romo Vikjen Keuskupan Agung Jakarta yaitu Romo Yohanes Subagyo, Romo Koelman dan Romo Subroto. [lebih lengkap ...]

  • Konvenas XI: Persekutuan Doa Yang Penuh Berkat
    Dalam kurun waktu ± 30 tahun, Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) telah bertumbuh kembang dan mencatat sejumlah kontribusi penting bagi Gereja Katolik dan masyarakat di Indonesia tercinta. Tidak terbilang jumlah orang-orang Katolik yang mengalami pembaruan, sehingga mereka menemukan jati dirinya kembali dan  mengalami pembaruan  iman, serta menemukan kesadaran baru untuk hidup menggereja, berbangsa dan bernegara. Tidak sedikit juga keluarga-keluarga Katolik yang menemukan kembali kekuatan Allah yang mempersatukan pasangan suami istri, para imam yang mengalami Kristus yang hidup dalam Ekaristi, biarawan-biarawati yang menemukan  semangat baru dalam melayani, para pengusaha dan kalangan berada tersentuh nuraninya untuk ikut memperjuangkan kaum lemah, miskin dan terpinggirkan, serta pemuda-pemudi yang menemukan panggilan hidup imamat dan membiara. [lebih lengkap ...]

  • Sidang Pleno Kecil II 2009 BPN PKKI
    BPN kembali mengelar sidang pleno kecil pada tanggal 3 -5 Desember 2009 di MegaMendung. Pak Joseph Tedjaindra membawakan materi tentang HISTORY OR VICTORY dalam melayani pentingnya menghasilkan buah-buah Roh daripada hanya mengingat pengalaman masa lalu. [lebih lengkap ...]

  • KONVENAS XI, Bali 15-18 Oktober 09- Semakin Menyala-nyala Dalam Melayani Tuhan
    Acara Pembukaan Konvenas dimulai dengan masuknya Perarakan Vandel. Paling awal vandel BPN Karismatik Katolik Indonesia, disusul vandel-vandel dari BPK-BPK yaitu Denpasar, Bali dan Lombok, Amboina, Atambua, Bandung, Banjarmasin, Bogor, Fakfak, Keuskupan Agung Jakarta, Ketapang, Kupang, Makassar, Malang, Manado, Maumere, Manokwari -Sorong, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Pangkalpinang, Pontianak, Ruteng, Samarinda, Sanggau, Keuskupan Agung Semarang, Sibolga, Singapura, Cikuna, Surabaya, Tanjungkarang, Tanjungselor, Timika, Timor Leste, Weetebula dan Mimika. [lebih lengkap ...]

  • MISA PELANTIKAN PENGURUS BPN PKKI 2009-2012

    “Dengan Roh Semakin Menyala Meningkatkan Koordinasi dan Kaderisasi Pembaruan Karismatik Katolik”.Rasa penuh syukur memenuhi sanubari umat saat diselenggarakan Misa Pelantikan Pengurus BPN PKKI 2009-2012 dengan tema: “Dengan Roh Semakin Menyala Meningkatkan Koordinasi dan Kaderisasi Pembaruan Karismatik Katolik” yang diadakan tanggal 11 Maret 2010 pada hari Kamis, puku 18.00 WIB di Gereja St. Laurentius, paroki St. Laurentius, Bandung dengan rangkaian acara, Puji-pujian, Misa Pelantikan, dan Ramah Tamah. [lebih lengkap ...]

  • PERTEMUAN PENYEMANGATAN PLENO BPK PKK SURABAYA

    Sekitar 90 orang berkumpul di ruang atas Catholic Center, jalan Bengawan 3, Surabaya pada hari Minggu tanggal 28 Maret 2010 yang lalu.Mereka adalah para aktivis, pengurus, anggota team pelayanan BPKPKK Surabaya, PDKK-PDKK yang berada dalam keuskupan Surabaya. Kota asal bukan hanya dari Surabaya dan sekitar, melainkan juga dari Madiun, Mojokerto, Wlingi, dan lain-lain. [lebih lengkap ...]

  • Pertemuan Para Leaders BPK Makassar - “Back to Basics”
    Dalam rangkaian kunjungan kerja di kota Makassar tanggal 25 April  2010 Bapak Felix Ali Chendra melakukan tatap muka sekaligus melayani umat PKK di BPK Makassar, pada hari pertama Minggu tiba dari Jakarta. Beliau langsung menuju tempat acara di Restaurant Imperial  dimulai pada jam 11.00 WIT dengan agenda temu para Leader dengan pembahasan Back To Basics. [lebih lengkap ...]

  • Retret Karunia Roh Kudus di Oelolok (Timor).
    Nama tempat ini baru pertama kali saya dengar ketika tiba di kota Kupang – Timor pada hari Minggu tgl 1 Agustus 2010.Perjalanan darat dengan bus malam yang membawa kami dari Kupang menuju Oelolok membutuhkan waktu 7 jam.Jalan yang cukup sempit (untuk ukuran Pulau Jawa) penuh dengan kelokan tajam yang tak kunjung henti. Penduduk Timor mengatakan bahwa jalan tersebut disebut “letter S”, karena belokan-belokan berbentuk huruf “S” mengantarkan kami sampai ke tempat tujuan.  [lebih lengkap ...]

  • KONVENSI NASIONAL MUDA - MUDI KATOLIK IV
    Sobat, hari Kamis 28 Oktober 2010 yang notabene merupakan hari Sumpah Pemuda, juga menjadi awal bagi sebagian teman – teman kita, untuk memulai langkah yang baru. Dengan mengikuti rangkaian acara Konvensi Nasional Muda Mudi Katolik IV yang diselenggarakan pada 28 – 31 Oktober 2010 di Bukit Doa Immanuel (BDI), Prigen, Jawa Timur, para pemimpin muda mudi Katolik bersatu untuk belajar bersama menjadi pemimpin yang berjiwa pelayan untuk membawa berkat dari Tuhan untuk semua. “Be A Blessing Servant Leader” sesuai dengan tema Konvenas tersebut. Dihadiri 280 peserta dan 35 fasilitator serta puluhan undangan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua, menjadikan peserta dapat saling bertukar pikiran mengenai kemajuan Persekutuan Doa atau lingkungan Katolik Karismatik di tempat asal mereka. [lebih lengkap ...]

  • Visi Tema Konvenas Muda Mudi Katolik IV
    Visi tema Konvensi Nasional Muda Mudi Katolik IV yaitu “Be a Blessing Servant Leader” dimulai dari beberapa bulan sebelum saya resmi dilantik menjadi Ketua Sie Kepemudaan BPN PKKI pada bulan Maret 2010. Beberapa waktu lamanya Tuhan beri dorongan dan visi yg kuat mengenai satu hal yaitu orang2 muda diajak dan diharapkan untuk menjadi pemimpin/leader, bukan sembarang leader. Tuhan ingin kita menjadi leader/pemimpin yang sungguh berani memberikan diri untuk melayani dan mau menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kita. Be a Blessing Servant Leader ! [lebih lengkap ...]

  • KONVENDA PERTAMA BPPG SAMARINDA
    Setelah dinanti-nantikan sekian lama, akhirnya Konvenda I BPPG Samarinda diadakan pada tanggal 8 – 9 Mei 2010, bertempat di Bukit Rahmat, Putak, Loa Duri, Samarinda. Tema yang diambil dalam acara Konvenas ini adalah “Berakar, bertumbuh dan berbuah”. Konvenas ini diikuti oleh sekitar 120 peserta dari 3 Keuskupan, yaitu Keuskupan Palangka Raya, Keuskupan Banjarmasin dan Keuskupan Agung Samarinda. Peserta dari Keuskupan Tanjung Selor menyatakan akan hadir, namun ternyata tidak muncul sampai acara penutupan. [lebih lengkap ...]

     
Copyright © 2007 Pembaruan Karismatik Katolik. All rights reserved.