Sunday, March 03, 2013    
Logo BPN      
  Pembaruan Karismatik Katolik  
       
buku pengajaran ISAO LOGO Info Iman Katolik BPN PKK pusat informasi artikel iman sharing dan kesaksian tanya jawab berita dan kegiatan hubungi kami

    | PROFIL | KEGIATAN BPN | VISI & MISI ORGANISASI | BAGAN ORGANISASI | BPPG-BPPG |

Cari:



Alkitab Online


"Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati daripada membagi rampasa dengan orang congkak."
Kita perlu untuk jujur terhadap satu sama lain dalam menceritakan pelanggaran dan juga kemenangan kita. Saat kita bersikap tulus dan transparan terhadap orang lain, kita memberi mereka kemerdekaan untuk "membuka topeng mereka" di hadapan kita.

Amsal 16:19

 

BUKU-BUKU PENGAJARAN


Items
DIPACU OLEH ROH KUDUS

Pembaruan Karismatik Katolik telah menjadi karunia istimewa dari Roh Kudus kepada Gereja untuk membaruinya. Buku ini adalah panduan yang sangat berguna bagi setiap orang untuk memahami sifat asli dari Pembaruan Karismatik Katolik. Pada hari ini, tanggal 16 Oktober, hari peringatan Baptisan saya, dengan sangat bersukacita  saya merekomendasikan buku ini kepada para gembala umat dan para pemimpin Pembaruan agar supaya dapat membantu mereka di dalam membimbing gerakan itu pada arah yang benar di dalam keuskupan dan daerah mereka. ... [more info]



Items
PEDOMAN DASAR

Telah tersusun PEDOMAN DASAR dengan kepanitiaan yang diketuai oleh Romo Antonius Gunardi, MSF. Pedoman dasar ini telah diterima dan disahkan oleh KWI dalam Sidang tahunannya, November 2005.... [more info]



Items
VISI DAN MISI PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK di IN

Mengingat perkembangan Karismatik di Indonesia yang cukup pesat, tetapi tanggapan umat maupun pimpinan Gereja yang sering masih simpang-siur, maka dirasa semakin dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari pimpinan Gereja yang resmi, yang lebih jelas dan sesuai dengan iman Gereja. ... [more info]



Tentang BPN PKK : PROFIL
MERETAS JALAN IMAMAT

Items


Meretas Jalan Imamat

 Dibesarkan dalam latar belakang keluarga Katolik, serta dukungan Tarekat MSF, telah membentuk Pastor Antonius Gunardi Prayitna, MSF menjadi imam yang memiliki daya juang dan rasa  kekeluargaan yang besar untuk umat.

Telah 25 tahun, Pastor Antonius Gunardi Prayitna, MSF, merentang karya imamat. Ia telah berkarya di beberapa paroki di Jawa Tengah, dan saat ini memimpin sebuah paroki di pinggiran Jakarta. Selain itu, hingga saat ini ia juga berkarya di Tarekat MSF dan Karismatik.

Proses perjalanan hidupnya memilih kehidupan imamat, telah dimulai saat ia masih kecil. Dengan latar belakang keluarga Katolik, ia dibesarkan dalam didikan keteladanan sang Ibu, Veronica Lie Soen Nio, juga ayahnya Yohanes Tan Swie Hong. Di usianya ke-7, sang Oma memperkenalkan padanya sebuah jubah imam yang dihadiahkan sebagai hadiah ulang tahunnya. Sang Oma ingin cucunya kelak menjadi imam.

Harapan sang Oma berproses bersamaan dengan berjalannya waktu. Anton kecil saat itu juga aktif sebagai putera altar di Paroki St. Familia Atmodirono, Semarang. Liku-liku menggapai panggilan ia rasakan ketika itu. Masa kecilnya tetap ia lewatkan bersama teman-temannya, meski saat SD ia sempat merasa malu mengaku jika dirinya berniat menjadi imam. 

Hingga selanjutnya bimbingan panggilan ia dapatkan saat berada di kelas II SMA De Britto. Pastor Anton mengenal retret untuk pertama kalinya, dengan pembimbing pastor pamong, Pastor G.Koelman, SJ. Ia merasa, mimpi menjadi imam muncul kembali setelah sekian lama tersimpan.

 

Memilih MSF

Dari iklan di sebuah majalah rohani, ia mengenal Tarekat MSF. Ia pun mulai membuat surat meminta informasi tentang tarekat ini. Saat itu, direkturnya adalah Pastor M.Hastawidjaja, MSF. Gayung pun bersambut, tanggapan yang cepat membuatnya semakin bersemangat. Ia mulai berpikir bagaimana menyampaikan rencananya untuk masuk seminari pada orang tuanya.

Hingga selepas ujian SMA, saat pendaftaran ke universitas sudah dibuka, ia memberanikan dirinya mendaftar ke Seminari Berthinianum, tetapi ia terlambat karena hari untuk tes sudah lewat. Bersamaan dengan itu, kabar buruk tentang 2 orang imam di parokinya yang meninggalkan jalan imamat, sempat membuat umat di sana pesimis terhadap panggilan imamat. Orang tua Pastor Anton juga semakin tidak suka jika ia masuk seminari.

Namun, tak ada yang bisa menghalangi jika Tuhan berencana. Pada akhirnya ia diterima di Seminari Berthinianum tanpa tes! Ini terjadi setelah ia menghadap Pastor F.Prajasuta, MSF dan Pastor Wim vd.Weiden, MSF di Wisma Nazareth. Di tahun ajaran 1973, ia memulai hidupnya sebagai seminaris di Wisma Betania Ungaran. Hal itu terjadi karena di Berthinianum muridnya hanya tiga orang, termasuk dirinya dan 2 calon yang lain. Dengan jumlah murid 3 dan sekitar 6-7 orang guru, maka MSF memutuskan memindahkan Berthinianum ke Wisma Nazareth Yogyakarta.

Babak selanjutnya dimulai saat ia diterima di Novisiat MSF Salatiga (sekarang menjadi Wisma Kana). Ketika itu, ada 22 novis yang merupakan gabungan dengan kelas yang dipimpin  Mgr. Sutrisna, MSF. Setelah tahun novisiat berakhir, ia mengikrarkan kaul pertama di Gereja Keluarga Kudus, Wisma Nazareth, 31 Januari 1975. Hidupnya sebagai biarawan MSF semakin diasah dalam studi di IFT dan dalam komunitas.           Proses perjalanan menggapai imamat berlanjut dengan aktivitas TOP (Tahun Orientasi Pastoral) tahun 1978 di Keuskupan Banjarmasin.

Hingga pada 6 Januari 1982 ia mengikrarkan kaul bersama 4 orang rekannya yang lain, dengan uskup penahbis, Mgr. W. Demarteau, MSF, Uskup Banjarmasin saat itu. Mimpi itu menjadi kenyataan. Masa studi dengan suka dan duka di Wisma Nazareth berakhir.

 

Diutus untuk Domba

Ia mendapat tugas pertama sebagai pastor pembantu di Paroki St. Yusuf, Pati, tahun 1982-1983. Saat ia bertugas di paroki ini, umat yang ada berjumlah 2500 jiwa. Paroki ini berbatasan dengan Keuskupan Surabaya, dan terletak di area Pantura (Pantai Utara Jawa). Saat berada di paroki ini, ia bertugas memimpin Misa Kudus, mengunjungi umat, dan mendampingi orang muda.

Tugas selanjutnya adalah sebagai pastor pembantu di Paroki Keluarga Kudus, Banteng, Yogyakarta, tahun 1983-1986. Saat bertugas di paroki ini, Pastor Anton juga merangkap tugas sebagai Ekonom Skolastikat MSF. Sebagai pastor pembantu, ia terlibat dalam tugas parokial, seperti memimpin Misa.

Langkah selanjutnya adalah saat bertugas sebagai Pastor Kepala Paroki St.Petrus dan Paulus Temanggung, 1986-1990. Wilayah paroki ini meliputi : Paroki Adm. Keluarga Kudus, Parakan, Paroki Rawaseneng, dan Paroki St. Petrus dan Paulus. Saat bertugas di Temanggung, ia mendapat pengalaman berkesan berelasi bersama para petinggi pemerintahan, dengan Bapak Bupati serta para pendeta. Kerja sama yang baik juga terjadi antar para religius PBHK di Parakan, OCSO, dan OP di Rawaseneng, serta PI di Temanggung. Hal ini semakin memperkuat panggilannya.

Selanjutnya Pastor Anton kembali berkarya sebagai Pastor Kepala di Paroki St. Yohanes Evangelista, Kudus, dan Paroki Stella Maris, Jepara, tahun 1990-1992. Saat bertugas sebagai pastor kepala di paroki ini, ada 2 wilayah besar yaitu Kudus dan Jepara, serta beberapa stasi. Meski merupakan paroki kecil, wilayah Kudus tergolong dinamis, karena kegiatan umat hidup. Selain itu, kota ini terkenal sebagai kota industri rokok.

         Hingga pada Januari 1992, Kapitel Provinsi MSF memilih Pastor Anton menjadi Asisten III Depimprof dan ia juga dipercaya menjadi menjadi ekonom Provinsi MSF Jawa. Bulan Agustus 1992, ia dipindahkan ke markas MSF di Jl.Guntur 20 menemani Pastor F.Suryaprawata, MSF sebagai Provinsial. Masa tugas ini diwarnai dengan kepergian ayah Pastor Anton dalam usia 72 tahun pada bulan November 1992.

Saat bertugas di markas MSF, pengembangan pelayanan misi MSF bertambah ke Jawa, Flores, Papua Nugini, dsb. Pada Januari 1995, Kapitel Provinsi MSF memilih Pastor Anton sebagai Asisten III Depimprof dan ia pun masih tetap menjabat sebagai  ekonom. Tugas itu pun ditambah dengan menjadi Prokurator Misi I MSF. Saat  itu yang menjadi Provinsialnya adalah Pastor Harjosusanto, MSF. Selama menjabat sebagai Prokurator Misi, ia sempat mengunjungi konfrater di Papua Nugini dan juga ke Flores.

Babak baru ia jalani setelah 5,5 tahun tinggal di Guntur 20. Pada 4 Maret 1998, ia mendapat tugas baru menjadi Pastor Kepala di Paroki Keluarga Kudus Rawamangun, Jakarta Timur, tahun 1998-2003.

Rute tugas pun bergulir kembali selepas bertugas di Rawamangun. Pada 4 September 2003, ia bertugas sebagai Pastor Kepala Paroki Ratu Rosari Jagakarsa. Paroki yang resmi pada Mei 1994 ini hingga sekarang belum memiliki gedung gereja paroki, karena proses perizinan yang rumit dan sulit, maka inisiatif pelebaran Kapel Desa Putera menjadi alternatif untuk sarana ibadah umat. Saat ini, para umat di Paroki Jagakarsa  merayakan Ekaristi di Kapel Desa Putera dan Bahtera Kasih, juga di Gereja Katolik yang berada di seputar area Paroki Jagakarsa.

 

Karya dalam Karismatik

Pastor Anton terlibat di Karismatik sejak tahun 1983. Saat ini ia menjabat sebagai Ko-Moderator BPN sejak tahun 2001 – 2009. Ia bertugas mendampingi Pengurus BPN dalam melaksanakan pelayanan, agar dari sudut iman dan moral, PKK mewujudkan semangat Alkitab dan Gereja Katolik. Selain itu juga membantu komunikasi BPN dengan Penasihat Episkopal dan Sekretaris Komisi KWI untuk kerasulan awam. Ko-moderator juga menghadiri sidang Pengurus Harian BPN, Pengurus Inti, Pleno Kecil dan Besar, serta konvensi tingkat daerah, nasional, dan pertemuan internasional PKK.

Selain itu, Pastor Anton juga menjabat sebagai Ko-Moderator BPK PKK KAJ hingga sekarang. Tugasnya adalah mendampingi Moderator BPK PKK KAJ. Dan jika Moderator berhalangan hadir, ia menggantikan tugas Moderator sebagai penasihat teologis untuk gerakan Karismatik di Jakarta. Dalam tugasnya ini, Pastor Anton juga menjadi moderator beberapa komunitas PD di Jakarta.

 

Yohana Sri W.

sumber : Majalah Warta Shekinah


    Informasi lain mengenai : PROFIL :
  • Mengunjungi Koordinator BPPG Semarang Plus di kota Malang
    BPPG Semarang Plus mencakup BPK-Semarang, BPK Purwokerto, BPK Surabaya, BPK Malang, BPK Denpasar dengan Bpk. Hendrono sebagai Koordinatornya. Beliau telah bertugas pada periode 2002 - 2005 dan kembali ditugaskan untuk periode  2005-2008.Dalam kesempatan berwawancara dengan beliau Warta Shekinah menanyakan apa kiatnya menjadi koordinator yang dinilai berhasil baik sehingga terpilih kembali. Beliau menjawab bahwa kiatnya adalah kerjasama yang baik dari BPK-BPKnya [lebih lengkap ...]

  • Mengenal Lebih Dekat dengan Dr.Gun
    Sejak hidup baru tahun 1984 hidup doa mulai tumbuh, bahkan pernah mengalami masa semacam jatuh cinta kepada Yesus, membaca kitab suci sampai berjam-jam bahkan pernah sampai 4 jam, seperti mengejar ketinggalan karena dulu tak pernah membaca KS. Pembimbing, seorang pastor, menasihatkan agar jangan berlebihan karena dapat menimbulkan kebosanan dant idak baik kalau meninggalkan pekerjaan-pekerjaan dunia. Sekarang kami tetap berdoa meskipun kadang-kadang mengalam masa kering dan menerapkan disiplin, doa dengan firman selama 1 jam atau lebih,”demikian kata Pak Gun. [lebih lengkap ...]

  • Mgr.Michael Cosmas Angkur OFM
    Anak petani kelahiran Flores ini menjalani proses panggilan imamatnya sejak ia masih anak-anak. Hingga 40 tahun ia mengabdikan diri sebagai abdi Allah, ia tetap ingin rendah hati, berusaha menjalani dan menerima keterbatasannya. [lebih lengkap ...]

  • Profil - Maria Helena Monica Judy Nuradi
    Sosok wanita yang low profile ini, adalah Kepala Sentra Evangelisasi Pribadi Santo Yohanes Penginjil BPK PKK Surabaya tahun jabatan 2003 sampai dengan tahun 2009. Berangkat dari keluarga bukan Katolik, sosok yang akrab dipanggil ibu Judy ini, mengenal agama Katolik dari Sekolah Katolik dimana beliau menuntut ilmu sejak kecil.
    [lebih lengkap ...]

  • Andreas Sardjono, Koordinator BPPG PKK Palembang
    Sore menjelang malam di kota Palembang saat itu angin bertiup sepoi-sepoi basah seakan sebentar lagi akan turun hujan. Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Bpk. Andreas Sarjono, Koordinator BPPG PKK Palembang, datang bersama ibu Maria Josephine Tyra. Hujan gerimis mulai nampak turun. Akhirnya kami memutuskan wawancara dilakukan sambil makan malam di restoran yang ada di hotel yang jaraknya hanya sekitar 1,5 km rumah keluarga bapak Andreas.
    [lebih lengkap ...]

  • Wawancara dengan Bapak Joseph Tedjaindra dan Ibu irene Tedjaindra
    Bapak Joseph Tedjaindra adalah awam pertama yang menjabat sebagai Koordinator Badan Pelayanan Nasional Karismatik Katolik Indonesia.Khusus untuk Perayaan 25 tahun BPN, beliau dan isteri mau diajak berwawancara dan bertanya-jawab. [lebih lengkap ...]

  • PROFIL : JUNGKY JUNANTO
    Kali ini Warta Shekinah (WS) memilih seorang tokoh muda sebagai “Profil”. Seorang profesional muda yang aktif bukan saja dalam dunia usaha tapi juga giat berkiprah dalam pelayanan sosial kerohanian. Ayah dari dua orang putra ini bernama Jungky Junanto. Saat ini Jungky Junanto menjabat antara lain sebagai Ketua Sie Kepemudaan BPN PKKI periode 2009 – 2012. Penulis mewawancarai beliau dari jarak jauh, namun terasa sangat dekat seperti layaknya bertatap muka, yaitu melalui surat elektronik (email).  [lebih lengkap ...]

     
Copyright © 2007 Pembaruan Karismatik Katolik. All rights reserved.