Monday, March 04, 2013    
Logo BPN      
  Pembaruan Karismatik Katolik  
       
buku pengajaran ISAO LOGO Info Iman Katolik BPN PKK pusat informasi artikel iman sharing dan kesaksian tanya jawab berita dan kegiatan hubungi kami

    | What is ISAO | Apakah ISAO itu? |

Cari:



Alkitab Online


Untuk hari ini belum ada !

 

BUKU-BUKU PENGAJARAN


Items
DIPACU OLEH ROH KUDUS

Pembaruan Karismatik Katolik telah menjadi karunia istimewa dari Roh Kudus kepada Gereja untuk membaruinya. Buku ini adalah panduan yang sangat berguna bagi setiap orang untuk memahami sifat asli dari Pembaruan Karismatik Katolik. Pada hari ini, tanggal 16 Oktober, hari peringatan Baptisan saya, dengan sangat bersukacita  saya merekomendasikan buku ini kepada para gembala umat dan para pemimpin Pembaruan agar supaya dapat membantu mereka di dalam membimbing gerakan itu pada arah yang benar di dalam keuskupan dan daerah mereka. ... [more info]



Items
PEDOMAN DASAR

Telah tersusun PEDOMAN DASAR dengan kepanitiaan yang diketuai oleh Romo Antonius Gunardi, MSF. Pedoman dasar ini telah diterima dan disahkan oleh KWI dalam Sidang tahunannya, November 2005.... [more info]



Items
VISI DAN MISI PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK di IN

Mengingat perkembangan Karismatik di Indonesia yang cukup pesat, tetapi tanggapan umat maupun pimpinan Gereja yang sering masih simpang-siur, maka dirasa semakin dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari pimpinan Gereja yang resmi, yang lebih jelas dan sesuai dengan iman Gereja. ... [more info]



What is ISAO : Apakah ISAO itu?
LINTAS PERISTIWA 1ST ASIA OCEANIA CCR LEADERS’ CONFERENCE

Items


4 November 2008

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lintas Peristiwa

1st Asia Oceania CCR Leaders Conference

14-18 September 2008 bertempat di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta

Untuk mewujudkan persatuan yang lebih erat antar negara dan ungkapan yang berbeda-beda dalam Pembaruan Karismatik Katolik, ICCRS mendorong terbentuknya konsep kepengurusan regional. ICCRS Sub-Comittee for Asia-Oceania (ISAO) dibentuk setelah 42 pemimpin dari Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, Australia, Selandia Baru, dan Oceania bertemu di Singapura pada tanggal 9 dan 10 Desember 2006 untuk berdoa, berdiskusi, dan menysusun rencana dengan dukungan ICCRS.

Salah satu rencana yang telah terwujud adalah pertemuan Konperensi ISAO yang pertama yang diadakan pada tanggal 14-18 September 2008 bertempat di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta.

Hari pertama, Minggu, 14 September 2008

dengan MC:  Mrs. Jessica Fransisco dan penerjemah Josef Riko Ariefano, yang biasa dikenal dengan panggilan Riko

 

Perayaan Ekaristi dan Pembukaan

Memasuki ruangan tempat penyelenggaraan ISAO Conference peserta disambut oleh pagar ayu yang terdiri dari gadis-gadis cantik berpakaian daerah.

Pada layar I dalam ruangan terpampang tema Konperensi ini: Born Yesterday, Living Today and Growing Tomorrow.

Konperensi ISAO I yang diselenggarakan di Jakarta ini diwarnai dengan budaya bumi nusantara. Pada Perayaan Ekaristi Pembukaan, iring-iringan para pastor yang akan memimpin perayaan ini didahului dengan rombongan penari dari daerah Sunda yang bergerak dengan gemulai diiringi musik gamelan Sunda, menghantar para imam dan uskup ke altar. Mgr. Sutrisnaatmaka, MSF, sekretaris KWI, sebagai selebran utama di dampingi lima uskup lain dan seorang imam di altar dan 24 imam lainnya di samping altar.

Sebelum Perayaan Ekaristi dimulai, umat terlebih dahulu memuji dan menyembah Tuhan sampai pada Singing in the Spirit bersama Tim Pujian dari Indonesia dipimpin oleh Kunardihalim dan Yurika Agustina, yang biasa dikenal dengan nama Phakist dan Rika. Suasana awal yang sukacita meriah beralih menjadi tenang khidmat ketika berkumandang lagu “Come, now is the time to worship….”

Homili Mgr. Sutrisnaatmaka, MSF bertema “A Call to Communion and Fellowship”  menyampaikan pesan bahwa salib bagi orang yang diselamatkan adalah ungkapan kasih Allah. Manusia tak bisa selamat hanya berdasarkan pengetahuan dan kepandaian sendiri. Saliblah yang telah mempersatukan Allah dan manusia.

Setelah homili dan doa umat diperkenalkan wakil-wakil umat PKK dari negara-negara di Asia, yaitu Indonesia, Jepang, Korea, China, Philipina, Singapore, India, Kuwait, Nigeria, Malaysia dan dari negara di Oceania, yaitu Papua, Australia dan New Zealand. Tentu saja juga hadir Ketua ICCRS, Michelle Moran dari Inggris dan Ketua ISAO Cyril John dari India.

Usai Perayaan Ekaristi, Rika dengan team musik harpa melantunkan ucapan syukur yang meluap dalam lagu Thank you Lord……, I just want to thank you Lord…….

Kemudian ada sambutan dan ucapan selamat datang dari Ketua ISAO Cyril John dan Ketua Badan Pelayanan Nasional (BPN PKKI) Joseph Tedjaindra.

Selesai Perayaan Ekaristi acara dilanjutkan dengan Pembukaan Konperensi.  Ada 700 peserta memadati ruangan itu dan kelompok peserta terbanyak tentunya dari Indonesia yang menghadirkan delegasi-delegasi yang diwakili pemimpin-pemimpin PKK dari beberapa keuskupan di seluruh nusantara.

Dalam acara pembukaan ini disuguhkan atraksi tarian “Selamat Datang” yang menarik. Lagipula tak kalah menariknya acara “Angklung Song” dari Mang Udjo Bandung. Setiap peserta telah dibekali sebuah angklung dengan tangga nada tertentu sebagai salah satu hadiah dari panitia pada waktu pendaftaran kembali. Mengagumkan sekali bagaimana Ika membimbing para peserta dalam negeri maupun luar negeri yang sebelumnya belum pernah memegang sebuah angklung, kini mampu mengisi seluruh ruangan dengan lagu-lagu rakyat sampai kepada lagu-lagu pop dan lagu-lagu internasional. Suara angklung yang meriah dan merdu itu terdengar sebagai suatu kesatuan yang merupakan tanda akan persatuan di antara umat yang berkumpul pada saat itu.

 

Hari kedua, Senin, 15 September 2008

dengan MC: Brendan Woodnutt dan penerjemah Iwan Rahadi

 

Sejak pagi hari kedua ini Konperensi mendapat tempat pertemuan yang lebih luas di hotel yang sama. Terdengar Theme Song Isao Conference dinyanyikan berjudul “Born, Live and Grow”, suatu lagu gubahan Joppy Taroreh yang sangat sesuai bagi pertemuan bangsa-bangsa umat Allah pada saat itu. Puji-pujian yang  juga dipimpin tim Indonesia pagi ini mencairkan suasana: “It s good to see you here with me…., I m so glad to see you today….., The Lord loves you and so do I……” Dinyanyikan dengan gaya, membuat semua peserta gembira dan siap untuk acara-acara selanjutnya dengan keterbukaan hati. Suasana pertemuan saat itu riang gembira, bersemangat dan meriah.

Pada hari kedua ini Michelle Moran memberikan sambutan yang merupakan kunci bagi pesta PKK sebagai bekal kebersamaan di hari-hari mendatang saat berlangsungnya Konperensi ini dan berikutnya. Michelle mengajak semua berdoa agar Allah melakukan sesuatu yang baru di dalam hidup kita, “Do something new in my life, O Lord….”

Cyril John memberikan suatu penyegaran kembali bagi peserta dengan ceramahnya tentang Ciri-ciri PKK dan segala tantangannya. Hal ini bukan sesuatu yang baru namun agar membuat kita semua terjaga untuk tetap berada di dalam panggilan PKK.

Pada tengah hari ada Jam Suci selama satu jam dibimbing Fr. Bart Pastor dari Philipina dengan ujud pertobatan. Sakramen Mahakudus ditahtakan di altar sebagai singgasana yang dihias amat indah. Tim pujian Philipina mendukung Jam Suci  ini. Dengan lagu-lagu bergaya Taize dan ruang diredupkan kiranya membantu peserta untuk berada dalam keheningan dan kedamaian hadirat Allah. Umat berlutut untuk menyembah Sakramen Mahakudus. Dalam acara ini juga ada kesempatan untuk mengaku dosa. Para imam mengambil tempat di sekeliling umat bagian pinggir dan umat bergiliran menghampiri untuk mengaku dosa.

Setelah makan siang diadakan acara sharing kelompok di mana peserta berbaur antara bangsa-bangsa menurut nomor yang didapat.

Sore hari acara yang tertulis sebagai sharing dari Rm. Deshi Ramadhani, SJ ternyata merupakan suatu bahan refleksi yang cukup mendalam untuk melengkapi perjalanan PKK. Judulnya adalah “CCR and Evangelization in Asia Oceania, A Voice in the Wilderness?” Sambil membawakannya di dalam bahasa Inggris beliau sendiri menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Disusul oleh Joseph Tedjaindra yang memberikan sharing tentang kehidupannya di dalam PKK dan merasa amat beruntung dan bersyukur karena mendapat Rm. Deshi sebagai penerjemahnya ke dalam bahasa Inggris.

Kembali diadakan Perayaan Ekaristi pada senja hari kedua ini dengan selebran dan homilist Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ, Uskup Agung Jakarta. Homilinya bertema “A Call to Holiness” dengan Roy Setjadi sebagai penerjemahnya. Pesan yang disampaikan Kardinal adalah bahwa kita dipanggil kepada kekudusan oleh Allah yang Mahakudus untuk berpartisipasi dalam kehidupan Ilahi-Nya.

Kehendak-Nya yang kuduslah merupakan satu-satunya alasan untuk undangan ini seperti halnya Musa yang dikehendakiNya untuk menjadi dekat denganNya dan menjadi pemimpin umatNya yang terpilih. Untuk itu kita perlu bertobat dan mengikuti Yesus pemimpin kita. Dia telah menderita sampai wafat dalam penyerahan diri total yang diungkapkannya di atas kayu salib dalam satu kalimat yang sangat penting yaitu: “Bapa, Kuserahkan nyawa-Ku ke dalam tangan-Mu”.

Dalam PKK panggilan kita akan kekudusan ini juga membutuhkan penyerahan diri seperti Yesus agar dapat membawakan tugas untuk mengevangelisasikan diri kita sendiri dan orang-orang lain dunia khususnya Asia dan Oceania. Evangelisasi sejati mengandung arti  berkomunikasi dengan kebudayaan dengan orang dari iman dan kepercayaan yang lain dan orang miskin.

Malam harinya acara Country Sharing menutup hari kedua ini. Pertama-tama George Wangsanegara sebagai wakil dari Indonesia, disusul wakil dari Malaysia, Mgr. Ballin sebagai wakil dari Kuwait, Bruder James Shin sebagai wakil dari Korea, menyampaikan tayangan presentasi singkat tentang situasi dan kondisi PKK di negara mereka masing-masing. Di antara mereka itu delegasi Korea menambahkan pada sharingnya suatu ke istimewaan dengan membawa serta budaya negara mereka dengan mengajarkan sedikit bahasa dan nyanyian Korea yang memuji Tuhan, mereka menampilkan tim pujiannya yang terdiri atas bruder dan biarawati yang amat lincah, memberikan atraksi gerak dan lagu dengan pakaian dan musik tradisional Korea dan mereka menari-nari di panggung bersama dengan Pastor Thomas Oh dan Bruder James Shin. Uniknya para penari itu semuanya biarawati. Peserta sangat entusias dan banyak yang mengambil gambar acara langka ini sebagai kenang-kenangan. Suasana amat menggembirakan dan mereka mendapatkan tempik sorak yang meriah. Yang mudah diingat adalah salam kasih “Haramida”. Kedua lengan diangkat dan dibuka seraya mengarahkan ujung-ujung jari kedua tangan ke atas ubun-ubun kepala menggambarkan bentuk hati, mengucapkan “Haramida….”

 

Hari ketiga, Selasa, 16 September 2008

dengan MC: Felix Ali Chendra

 

Pada pagi hari ketiga, tim pujian dari Singapore yang  memimpin pujian dengan bagusnya.

Ceramah yang dberikan tentang “The Importance of Charism” oleh Fr. Rufus Pereira dan “Use of Charism in Evangelization” oleh Michelle Moran.

Sebelum makan siang kembali ada Jam Suci dengan Doa Penyembuhan yang kali ini kembali dipimpin oleh Fr. Rufus Pereira. Sesudahnya sampai sore hari ada Workshop tentang “Using the Gifts for CCR Members, CCR leaders and CCR Youth Leaders” oleh Brendan Woodnutt, Michelle Moran dan Gerard Francesco.

Perayaan Ekaristi pada senja hari dengan tema “Ecclesial Maturity” dipersembahkan oleh Mgr. Anthony Lee Kok Hin, uskup dari Miri, Malaysia di dampingi enam uskup lain dan satu imam pada altar serta 43 imam di samping altar.

Pengantar misa oleh Mgr. Lee Kok Hin: Suatu keuntungan dan kehormatan untuk merayakan Ekaristi. Allah yang Mahakuasa mengorbankan diri untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita. Ini berkat bagi kita semua. Oleh karena itu serahkan semua dosa-dosa anda seluruhnya kepada Yesus karena hanya melalui Yesus ada pengampunan, karena hanya dengan menyesali semua dosa kita dan menyerahkannya kepada Yesus kita menerima pengampunan itu. Maka betapa beruntungnya dan bangganya kita karena menjadi orang katolik.

Mgr. Jose Palma, uskup dari Philipina yang baru pertama kali ke Indonesia dan Jakarta, membawakan homili yang diterjemahkan Rm. John Lefteuw. Beliau mengajak merenungkan tentang Kedewasaan Gerejawi. Bukan untuk mengatakan tentang hal baru namun sebaliknya mengundang untuk merenungkan apakah pikiran-pikiran di otak kita telah meresap ke dalam hati kita, agar supaya yang kita ketahui itu menjadi keyakinan dan menjadi bagian hidup kita.

Ciri-ciri Kedewasaan Gerejawi antara lain adalah pertumbuhan dalam kekudusan dan dipenuhi kekuatan dari Roh Kudus. Kedewasaan Gerejawi dicapai melalui proses berkelanjutan, proses seumur hidup. Bila kita melangkah maju, tanda kemajuannya antara lain adalah pertobatan, bersatu dengan seluruh Gereja, hormat akan Magisterium dan Tradisi Gereja, menghargai karisma orang-orang lain, merayakan liturgi, menyadari pengutusan kita untuk melayani dan pelayanan akan penderitaan. Pada hari-hari yang lalu dan hari ini,di mana kita merayakan Kemenangan Salib, Bunda yang berdukacita di kaki salib, peringatan akan dua martir. Liturgi ini secara ilahi memperlihatkan sesuatu kepada kita dan mengandung pesan bahwa dunia kini membutuhkan mencari suatu ketenangan.

Pada malamnya, hari ketiga ini diakhiri dengan saling mendoakan di dalam kelompok antar peserta.

 

Hari Keempat, Rabu, 17 September 2008

dengan MC: Gerard Fransisco dan penerjemah Riko

 

Hari keempat ini pujian di pagi hari dipimpin tim Philipina dengan sangat halus dan indah, yang mampu mengangkat hati ke dalam hadirat Allah.

Joseph Chee memberikan ceramah berjudul “Leadership in the CCR” dan merasa diberkati dapat berada di Jakarta yang mana merupakan impiannya sejak lama. Beliau mengatakan bahwa untuk menjadi pemimpin di dalam PKK ada beberapa kualifikasi yang harus dipenuhi. Antara lain, dibaptis di dalam Roh Kudus, menghayati karunia-karunia, mengasihi Gereja dan menderita bersama Gereja.

Setelah rehat dilanjutkan dengan Sharing dari para pemimpin negara-negara yang masing-masing pembicaranya mendapat waktu 12 menit.

Gerard Fransisco Ketua BPN PKK Singapore dan Executive Committee ISAO mensharingkan tentang Vision. Sebagai pemimpin harus mempunyai pandangan sampai jauh ke depan dan jangan sampai  menjadi kabur ataupun kehilangan pandangan.

Fritz William, Wakil Ketua BPN PKK Australia memberikan sharing pengalaman sebagai kepala keluarga yang karismatis. Ia mengatakan bahwa doa pribadi dan bersama keluarga membuatnya tumbuh dalam Roh, Kitab Suci dan dalam menghayati sakramen-sakramen. Ia menasihatkan agar sebagai pemimpin dalam keluarga mematikan kedagingan, mengasihi pasangan, jangan menjatuhkannya di hadapan anak-anak dan jangan membuat anak-anak tawar hati.

Mgr. Greg Keukenberg, Episcopal Advisor dari Keuskupan Cebu, Philipina mensharingkan tentang mengembangkan empat komponen visi yaitu pembaruan, Ekaristi, bersama Maria dan penginjilan di antara para tertahbis. Beliau sendiri mula-mula tidak peduli terhadap karunia-karunia tapi kemudian berubah. Ketika sedang belajar mengenai atom, beliau dicobai untuk memikirkan struktur atom sakramen mahakudus. Dalam pergumulannya beliau menangkap sabda Tuhan: “cukuplah karuniaKu bagimu.” Beliau mentaati sabda Tuhan itu dan berhasil mengatasi cobaan. Maka cobaan dan ketaatan kepada Allah menghasilkan banyak buah. Beliau membuat program Adorasi yang sekarang sudah berkembang di mana-mana.

Bruder James Shin dari Korea Selatan, anggota Dewan ICCRS mensharingkan tentang keberhasilan SHDR di antara para seminaris. Ketika belakangan ada delapan tahbisan imam, lima di antaranya adalah dari komunitas PKK.

Acara kemudian diteruskan dengan Country Sharing dari Thailand, Pakistan, UA Emirates, Hongkong dan Bangladesh.

Pada siang hari keempat ini, sebagaimana pada hari ketiga, diadakan Workshop yang kali ini merupakan Pembelajaran Kasus-kasus: Konflik, Analisa dan Tinjauan tentang Penglihatan oleh Felix Ali Chendra, Fr. Bart dan Brendan Woodnutt.

Sore hari peserta masuk kembali dalam Sharing Kelompok yang kali mendapat pengarahan dari Fr. Bart dan mengambil tema “Is CCR Effective?”

Pada Perayaan Ekaristi senja hari dengan tema “Mary a Model for Catholic Charismatic Renewal”, sebagai selebran adalah Mgr. Nicholas Chia Uskup dari Singapura dan pembawa homili Mgr. Michael Angkur, OFM, Uskup dari Bogor. Pada awal terjadinya PKK tampaknya Maria disingkirkan, namun dalam jangka waktu 30 tahun pengalaman karismatik dalam Gereja Katolik telah memperlihatkan adanya semangat Maria yang mendalam di dalam PKK dan kini kehadiran Maria itu telah membawa begitu banyak rahmat kepada PKK. Maria dilahirkan 2000 tahun yang lalu tapi masih bersama kita hari ini dan esok ia juga semakin bertumbuh.

Malam harinya ada Doa mohon Pencurahan Roh Kudus secara baru diarahkan oleh Michelle Moran. Semua peserta menghampiri pendoa dan banyak yang mengalami Resting in the Spirit baik imam, rohaniwan-rohaniwati maupun awam.

 

Hari Kelima, Kamis, 18 September 2008    dengan MC Anne Marie Gattenby dan penerjemah Riko

 

Orang Muda tampil sebagai pemimpin pujian pada pagi hari kelima dan hari terakhir pertemuan ini. Cyril John memberikan ceramahnya berjudul “Where to from Here: Vocation and Mission of ISAO”.

Kemudian siang hari sebelum Perayaan Ekaristi ada atraksi tarian daerah yang diselenggarakan oleh BPK Bogor. Tarian itu ingin  mengungkapkan doa sebagaimana disuarakan oleh Lanny Kardiman dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Anne Marie Gattenby, “Ya Allah, Bapa Surgawi, dengan segenap hati kami bersukacita dalam suara gemuruh berkumandang dari bertalu-talunya rampak gendang karena kami bersama telah menemukan arah dasar serta kebijakan yang menjadi terang langkah selanjutnya dari International Catholic Charismatic Renewal Subcomittee for Asia Oceania. Engkau berbaik hati menciptakan langit dan bumi melainkan juga mengutus PuteraMu kepada kami umat yang berdosa. Engkau telah mencurahkan Roh Kudus dan GerejaMu yang muda itu Kaujadikan matang dan dewasa, GerejaMu yang tersembunyi itu Kaujadikan saksi yang nyata bagiMu. Dengan perantaraan Roh KudusMu Engkau telah mengutus PuteraMu terkasih Yesus Kristus di dalam hati umatMu di seluruh dunia dan mengutus kami umatMu untuk mewartakan kasihMu dan semakin berani mengabdikan diri dalam pembaruan GerejaMu. Amin.” Dengan demikian peserta negara-negara lain mengerti arti maksud dari tari-tarian itu.

Menyusul tari-tarian itu diselenggarakan Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Duta Besar Vatikan Mgr. Leopoldo Girelli didampingi lima uskup lain dengan tema “Sent Forth in the Power of the Holy Spirit” dan beliau sendiri memberikan homili. Beliau berpesan bahwa orang yang layak untuk diutus dalam kuasa Roh Kudus adalah orang yang menyadari ketidak layakannya sebagai pendosa, mendapat kasih Tuhan karena diampuni dosa-dosanya, menyadari kasih Tuhan itu sehingga dengan demikian membalas kasih Tuhan dengan semangat bernyala-nyala dalam menceritakan kisah yang paling besar yaitu bahwa Yesus sudah wafat bagi dosa-dosa kita, bangkit dan tetap hidup. Pada akhir Perayaan Ekaristi, Nuncio memberikan pengutusannya sambil mengingatkan agar pergi dalam kesahajaan. Berkat dari Sri Paus Benediktus XVI diberikan dan diterima hadirin dengan khidmat. Nuncio mengucapkan terima kasih bahwa hari itu PKK telah mengasihi Sri Paus dan berdoa bagi beliau.

Kesaksian-kesaksian dari para peserta mengakhiri pertemuan di Mercure Hotel. Masih ada pertemuan di malam harinya pada Acara Penutupan ISAO Conference (APIC) di JITEC Mangga Dua Square.**                                                                         

~Tresita

more pictures click here


    Informasi lain mengenai : Apakah ISAO itu? :
  • Berkenalan dengan Wakil Ketua ISAO
    Felix Ali Chendra lahir di Medan tahun 1960, sebagai anak bungsu dari sembilan bersaudara. Waktu masih kecil di tahun 1966 beliau diboyong orangtuanya ke Jakarta dan tumbuh besar di daerah Petojo. Dalam usia 14 tahun beliau memutuskan untuk dibaptis menjadi Katolik, yaitu pada tahun 1974 di Gereja Kemakmuran (BHK) saat menjadi siswa SMP Pax-Kemakmuran karena melihat koq wajah Pastor Weite, MSC begitu sabar dan ramah. [lebih lengkap ...]

  • Informasi Konvensi ISAO untuk peserta dari Indonesia
    Tempat penyelenggaraan Konferensi ISAO yang pada mulanya akan diadakan di Kinasih akan dialihkan ke Via Renata  & Hotel Delamar, Cimacan – Puncak. Berikut ini adalah keterangan mengenai biaya pendaftaran untuk peserta Konvensi dari Indonesia. [lebih lengkap ...]

  • APAKAH ISAO itu?
    Vatikan telah mengenal International Catholic Charismatic Renewal Services (ICCRS) sebagai badan untuk mempromosikan Pembaruan Karismatik Katolik, dengan karakter yuridis, berdasarkan Kanon 116, dan juga telah menyetujui Statuta ICCRS. Pada tingkat internasional, peran serta ICCRS sebagaimana digariskan di dalam dokumen resmi dari Tahta Suci, adalah untuk melayani pembaruan ini diseluruh dunia dalam segala bentuk ungkapan dan identitasnya. Pada bulan April 2000, Paus Yohanes Paulus II mengatakan lewas pesan pribadinya [lebih lengkap ...]

  • DOA ISAO CONFERENCE
    Ya Allah, Bapa penuh kasih sayang,Yesus Kristus PuteraMu lahir di Asia,tanah tempat kami berada saat ini.Ia berkeliling sambil berbuat baik.Ia menawarkan DiriNya menjadi Sahabat dan Guru,yang membawa terang sejati kepada umat manusia [lebih lengkap ...]

  • Surat dari Uskup Bogor, Mgr. Cosmas Michael Angkur, OFM

    Salam persaudaraan dari Bogor, Indonesia!Dengan penuh sukacita saya menulis surat undangan ini untuk acara Konvensi Pertama Para Pemimpin Pembaruan Karismatik Katolik se-Asia-Oceania yang diselenggarakan oleh ICCRS Sub-Committee for Asia- Oceania ( ISAO) di Via Renata dan Hotel Delamar, Puncak, Indonesia pada tanggal 14 -18 September 2008. [lebih lengkap ...]

  • Undangan dari Cyril John Ketua ICCRS- ISAO
    Atas nama ICCRS Sub-Committee for Asia-Oceania ( ISAO), dengan sepenuh hati saya mengundang para pemimpin dan anggota Pembaruan Karismatik Katolik di negara-negara se-Asia dan Oceania untuk bersama-sama sebagai satu keluarga besar hadir di acara Konvensi Pertama Para Pemimpin Pembaruan Karismatik Katolik se-Asia-Oceania di  Via Renata dan Hotel Delamar , Puncak, Indonesia. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 14-18 September 2008. Memasuki tahun ke 41 dari Pembaruan Karismatik Katolik, sudah selayaknyalah kita bersyukur kepada Tuhan yang Maha Besar untuk BerkatNya yang luar biasa bagi Gereja melalui rahmat Pencurahan Roh Kudus. [lebih lengkap ...]

  • DOA ISAO CONFERENCE
    Shallom, Bapak dan Ibu. Mohon doakan kegiatan Konvensi Para Aktivis Gerakan Pembaruan Karismatik Katolik se Asia-Oceania yang akan diadakan pada tanggal 14 - 18 September 2008 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta - Indonesia. [lebih lengkap ...]

  • A CALL TO COMMUNION AND FELLOWSHIP ( BAHASA INDONESIA)
    Saudara yang terkasih dalam homili ini  akan saya tawarkan sebuah renungan dalam tema Dipanggil dalam persekutuan dan persatuan dalam terang Pesta Salib suci hari ini.Pertama tama perlu ditekankan bahwa salib adalah bersifat sangat menentukan untuk keselamatan dan berlaku secara universal. [lebih lengkap ...]

  • Pengajaran Michelle Moran pada Isao hari pertama
    Dalam arti tertentu awal keberadaan kita adalah pada Pentakosta. Roh Kudus telah hadir sepanjang segala abad namun di abad ke 20, kita mengalami beberapa pencurahan Roh Kudus yang tak terduga pada semua orang dan di semua Gereja. [lebih lengkap ...]

     
Copyright © 2007 Pembaruan Karismatik Katolik. All rights reserved.