Monday, March 04, 2013    
Logo BPN      
  Pembaruan Karismatik Katolik  
       
buku pengajaran ISAO LOGO Info Iman Katolik BPN PKK pusat informasi artikel iman sharing dan kesaksian tanya jawab berita dan kegiatan hubungi kami

    | Artikel Menarik | ROH KUDUS | TEOLOGI | SABDA TUHAN | SAKRAMEN | DOA | EVANGELISASI | ICCRS Newsletter | KONVENAS XII - Jakarta 2012 |

Cari:



Alkitab Online


Untuk hari ini belum ada !

 

BUKU-BUKU PENGAJARAN


Items
DIPACU OLEH ROH KUDUS

Pembaruan Karismatik Katolik telah menjadi karunia istimewa dari Roh Kudus kepada Gereja untuk membaruinya. Buku ini adalah panduan yang sangat berguna bagi setiap orang untuk memahami sifat asli dari Pembaruan Karismatik Katolik. Pada hari ini, tanggal 16 Oktober, hari peringatan Baptisan saya, dengan sangat bersukacita  saya merekomendasikan buku ini kepada para gembala umat dan para pemimpin Pembaruan agar supaya dapat membantu mereka di dalam membimbing gerakan itu pada arah yang benar di dalam keuskupan dan daerah mereka. ... [more info]



Items
PEDOMAN DASAR

Telah tersusun PEDOMAN DASAR dengan kepanitiaan yang diketuai oleh Romo Antonius Gunardi, MSF. Pedoman dasar ini telah diterima dan disahkan oleh KWI dalam Sidang tahunannya, November 2005.... [more info]



Items
VISI DAN MISI PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK di IN

Mengingat perkembangan Karismatik di Indonesia yang cukup pesat, tetapi tanggapan umat maupun pimpinan Gereja yang sering masih simpang-siur, maka dirasa semakin dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari pimpinan Gereja yang resmi, yang lebih jelas dan sesuai dengan iman Gereja. ... [more info]



Artikel Iman : Artikel Menarik
PARA IMAM DIBAHARUI OLEH ROH KUDUS

Items


Pada  hari  Jumat,  tanggal  23 Juli 2010, pukul 10 pagi  di  Shekinah, sekitar 32 iman dari beberapa paroki di Keuskupan Agung Jakarta,  Bandung,  Sorong termasuk Bapak Uskup Mgr. Petrus Boddeng Timang, Pr dari Keuskupan Banjarmasin  hadir dalam pertemuan dengan Pastor Robert Faricy, SJ dan Sheryl Nguyen  dari Amerika. Pastor  Robert Faricy, SJ dan Sheryl Nguyen sudah melakukan pelayanan bersama  sebagai satu  tim selama 8 tahun.  Sheryl  Nguyen selaku orang  awam juga  melakukan kaul kemiskinan, kesetiaan dan ketaatan sama seperti kaul Pastor Robert Faricy, SJ. Sebelum terlibat dalam pelayanan Sheryl Nguyen seorang  ahli teknik  yang beberapa tahun yang  lalu memberikan dirinya untuk pelayanan secara penuh bagi  Tuhan.

PANGGILAN MENJADI IMAM

       Kemudian Pastor Robert Faricy, SJ  mensharingkan pengalamannya bagaimana Tuhan memanggil dirinya menjadi seorang imam. Sebagaimana umumnya keluarga Katolik, beliaupun dibaptis sejak bayi tetapi perjalanan hidupnya sebelum menjadi imam, bisa dibilang beliau adalah Katolik KTP, karena sudah lama tidak ke gereja apalagi melakukan pengakuan dosa. Saat SMA beliau dikeluarkan dari sekolah sebanyak 3 kali dengan alasan yang  selalu sama yaitu  membuat keributan. Beliau merasa punya karunia untuk  mengumpulkan  orang-orang  untuk  berbuat  keribuatan. Namun karena ayahnya orang yang berpengaruh beliau diterima kembali di sekolah  tersebut.

        Lulus dari SMA beliau  bergabung dengan angkatan laut dan pangkatnya sangat rendah. Suatu hari kapal perang beliau berada di Lisbon, dan beliau mendengar ada bus yang akan pergi  ke Fatimah karena saat itu sedang ada penampakan Bunda Maria di Fatimah, karena  beliau  merasa  Katolik maka beliau ikut  perjalanan tersebut. Meskipun beliau merasa bukanlah orang yang rohani.  Ada sekitar 500 orang di lapangan besar, saat itu belum ada basilikan.  Saat akan kembali ke Lisbon beliau harus  menunggu bus selama 5 jam, karena tidak tahu harus  melakukan apa, beliau membeli sebotol anggur dan setelah  minum  anggur tersebut beliau merasa  sungguh menjadi  orang Katolik, setelah itu beliau membeli  rosario  tetapi beliau tidak  tahu  cara  berdoa rosario, kemudian beliau membeli buku kecil tentang cara berdoa rosario,  namun  rosario  dan  buku tersebut hanya dimasukkan ke kantongnya  karena  selama ini beliau tidak pernah berdoa.  Setelah beliau kembali ke Lisbon, beliau  masuk ke  bar  dan minum anggur lebih banyak  lagi  hingga  beliau mabuk berat dan saat  terbangun  beliau sangat terkejut dan menangis karena ternyata beliau berada di kapal  yang  salah dan saat itulah beliau merasa bahwa Tuhan memanggilnya untuk menjadi seorang imam. Beliau mengatakan  mungkin  beliau adalah satu-satunya imam katolik yang  dipanggil Tuhan untuk menjadi seorang imam saat mabuk. Kemudian 2 orang  polisi Militer  membantu  membawanya  ke kapal  yang  benar. Saat beliau berada di kapal yang sedang mengarungi samudara Atlantik, beliau bertengkar dengan Tuhan, beliau merasa mana mungkin beliau menjadi seorang imam dengan kehidupannya selama ini yang banyak melakukan kesalahan. Kemudian beliau membuat  kesepakatan dengan Tuhan, “Oke saya akan coba menjadi  seorang imam. Jika Engkau yang melakukanNya, aku lakukan.” Saat beliau mengungkapkan keinginannya untuk menjadi imam tidak ada yang percaya termasuk keluarganya. Bahkan orangtuanya bermaksud mengirimnya ke Psikiater. Beliau  adalah  anak  yang selalu membuat masalah di dalam keluarga, saat beliau menanyakan kepada adiknya,  adiknya menjawab kamu  tahu  apa yang kamu lakukan . Orang-orang di kampungnya  tidak  percaya  bahwa  beliau akan menjadi imam dan mengira sepupunya yang mempunyai  nama yang sama dengan  beliau  yang  akan  menjadi  imam.

         Sebenarnya ayahnya  menginginkan beliau  menjadi seorang pengacara bukan imam, karena ayahnya seorang pengacara terkenal. Bahkan teman baiknya seorang penerbang menanyakan “ada apa dengan perempuan” beliau jawab “tidak ada apa-apa”, dan temannya mengatakan lebih lanjut “kamu  tidak  akan  bisa  hidup tanpa perempuan”, dan beliau menjawab “Para imam sudah hidup 2000 tahun tanpa  perempuan  dan bisa,   saya  juga  bisa.” Akhirnya beliau keluar dari angkatan laut dan menjadi seorang imam dari Serikat Yesus. Dengan bercanda beliau mengatakan saya tidak mau taat kepada Bapak Uskup, makanya saya menjadi Jesuit. Beliau juga mengatakan bahwa Ibunya sampai meninggal tidak percaya bahwa beliau adalah seorang Jesuit dan seorang imam yang baik.

MENJADI KHARISMATIK

       Pada mulanya beliau sangat membenci kharismatik, suatu hari saat beliau ingin beristirahat lebih awal ternyata ada pertemuan kharismatik di Amerika  yang  tempatnya  persis  berada di bawah kamarnya. Beliau tidak bisa beristirahat karena  mendengar suara ribut di bawah, kemudian beliau turun untuk melihat  dan   beliau  tidak  suka  melihat  apa  yang  mereka lakukan saat itu yang saling berpelukan. Kemudian beliau dipindahkan ke Roma untuk menjadi dosen di Universitas Gregorian. Beliau adalah dosen dari pastor-pastor  yang  dikirim  untuk  kuliah.

       Saat di Roma beliau ditugaskan oleh dekannya untuk membuka dan menutup pintu bagi pertemuan kharismatik, dan beliau harus menunggu di kantornya sampai pertemuan selesai, dan pertemuan  itu dilakukan pada hari minggu dimana merupakan hari liburnya, maka beliau sangat membenci orang-orang kharismatik tersebut. Mengetahui bahwa beliau membenci kharismatik, maka mereka mendoakan beliau agar Tuhan membaptis beliau dengan Roh Kudus.  Ternyata Tuhan mengabulkan doa mereka dan jadilah beliau kharismatik.

      Suatu hari saat beliau di kantornya, beliau membaca berita tentang  adanya pertemuan  para  pemimpin  kharismatik di Roma untuk memilih anggota Badan Pelayanan Nasional, dan  beliau merasa Tuhan menyuruhnya untuk hadir dipertemuan tersebut padahal beliau tidak bisa berbicara bahasa Itali. Kemudian beliau hadir dalam pertemuan tersebut, karena tidak ada yang beliau lakukan beliau  diluar mendoakan seorang wanita tua yang sakit. Pada jam 2 pagi datang seseorang memanggil beliau dan mengatakan bahwa ada nubuat yang mengharuskan beliau untuk ikut  rapat. Kemudian beliau ikut rapat dan beliau ditunjuk untuk memimpin  rapat  tersebut. Rapat tersebut dimaksudkan untuk memilih anggota bagi Badan Pelayanan Nasional Kharismatik - Itali. Mereka telah melakukan rapat sepanjang malan. Saat mereka makan siang datang seorang perempuan memberikan kepada beliau daftar yang berisi nama 5 orang  dan kemudian datang  juga  seorang laki-laki memberikan daftar  yang  berisi  nama 5 orang  dengan  mengatakan “ini daftar nama dari Tuhan”, kedua  orang tersebut tidak kenal satu sama lain. Dan ternyata nama beliau ada di  antara ke-5 nama tersebut yang diberikan oleh ke-2 orang tersebut. Setelah makan siang mereka kembali   rapat dan beliau membacakan nama ke-5 orang dalam daftar tersebut, dimana nama beliau ada dalam daftar tersebut, kemudian mereka berdoa dalam bahasa Roh, setelah itu  mereka mengatakan bahwa kita tidak perlu melakukan discerment lagi karena para anggota sudah terpilih dan beliau terpilih menjadi  pembimbing rohani  Badan Pelayanan Nasional Kharismatik di Roma selama 5 tahun.

         Dan sejak beliau bergabung dalam kharismatik dan mengalami pembaptisan dalam Roh, bahkan sampai 4 kali mengalami pembaptisan dalam roh, beliau mengalami perubahan dalam kepribadiannya, beliau menjadi orang yang tidak sama lagi dengan beliau yang dulu, dan  juga  mengalami pemulihan luka batin yang luar biasa, dan beliau bisa mengampuni ayahnya, yang selama ini tidak bisa beliau lakukan, serta bisa menjadi orang yang lebih sabar, karena sebelumnya  banyak orang yang takut  dan  luka batin  dengan  beliau.

PEMBAPTISAN DALAM ROH

      Para  imam  yang  hadir tidak semuanya pernah mendapat pembaptisan dalam roh, maka dilakukanlah pembaptisan dalam roh untuk memperbaharui para imam.  Pembaptisan  dalam  roh  bukanlah sakramen, melainkan suatu rahmat yang besar dari Tuhan. Dan mereka mengajurkan untuk berdoa dalam bahasa roh dalam doa pribadi mereka, karena berdoa dalam bahasa roh adalah doa kontemplatif yang bersuara. Dengan berdoa  dalam bahasa roh akan membantu  doa pribadi  dan doa hening kita. Dalam  berdoa  bahasa roh diperlukan kerendahan hati, dan tidak perlu memikirkan kata-kata yang harus diucapkan. Dengan berdoa dalam bahasa roh kita berkata-kata seperti seorang bayi yang berkata-kata tanpa mempunyai arti. Dan dalam pembaptisan roh tersebut para imam mendapat penguatan dari Tuhan melalui  kata-kata nubuat yang disampaikan  melalui  Pastor Robert Faricy, SJ,  yaitu  2 Tawarikh 29 : 10-11 yang berbunyi : “Sekarang  aku  bermaksud  mengikat  perjanjian  dengan TUHAN, Allah Israel, supaya murkaNya yang menyala-nyala itu undur dari pada kita. Anak-anakku, sekarang janganlah kamu lengah, karena kamu telah dipilih TUHAN untuk berdiri di hadapanNya untuk melayani Dia, untuk menyelenggarakan kebaktian dan membakar korban  bagiNya.”  Dan  nubuat yang lainnya Aku memperbaharuimu dalam RohKu dan untuk  para  imam Aku memperbaharui setiap imam yang didoakan, Aku memperbaharui engkau dengan rahmat dan karunia-karuniaKu  untuk jalan dalam imamatmu, engkau adalah imamKu, Aku memberikan karunia-karunia yang baru kepadamu, Aku memperbaharuimu .

         Pembaptisan dalam roh bisa dilakukan lebih dari sekali, karena bukan sakramen.  Pastor Robert Faricy, SJ mengalami 4 kali pembaptisan  roh, karena beliau belum bisa mengampuni, saat beliau bisa mengampuni maka terjadilah perubahan dalam hidupnya, karena  Allah  adalah Kasih, maka kita  juga harus mengasihi sesama.

PERLU DISCERMENT

        Setelah makan siang para imam mendapatkan penjelasan tentang discerment, bahwa discerment itu perlu untuk mengetahui apakah sesuatu itu berasal  dari Tuhan atau bukan. Bagaimana  kita tahu bahwa itu dari Tuhan kalau kita tidak mengenal Tuhan? Jadi untuk mengetahui bahwa itu dari Tuhan saat discerment kita harus mengenal  Tuhan.   Selanjutnya  beliau dan Sheryl Nguyen mengatakan “Seorang imam tidak cukup hanya melakukan misa, meskipun satu hari melakukan misa sebanyak 3 kali, tetapi harus mempunyai  waktu  pribadi  untuk  berdoa.” 

       Kemudian dilakukan doa bersama untuk  mohon  karunia  discerment,  beliau  dan  Sheryl  Nguyen  mengatakan untuk discerment  pertanyaannya harus  sederhana dan spesifik dengan jawaban hanya ya atau tidak , dan tidak boleh membuat pertanyaan dengan menggunakan kata atau misalnya “Tuhan, apakah malam ini saya akan makan dengan ikan atau daging?” tetapi pertanyaannya adalah “Tuhan, apakah saya malam  ini  akan makan  ikan?” Jika ditawarkan menjadi pimpinan suatu PD mengajukan discerment dengan mengajukan pertanyaan “Tuhan, apakah saya ambil tawaran untuk menjadi pimpinan PD?” Sheryl Nguyen memberi contoh, bahwa dia paling tidak suka untuk berbicara di depan umum. Kemudian dia melakukan discerment dengan mengajukan pertanyaan kepada Tuhan “Tuhan, apakah saya  harus berbicara bersama Pastor Robert Faricy dipertemuan besok?”  Pada mulanya Sheryl  Nguyen  mendapat jawaban  tidak tapi suaranya sangat lembut, kemudian dia sadar bahwa itu bukan jawaban  dari Tuhan, karena  dia  bukanlah tipe orang yang  berbicara lembut, dia kalau  berbicara  langsung  pada persoalan, jadi  dia merasa bahwa itu bukan dari Tuhan, kemudian dia melakukan discerment lagi dan jawabannya ya tegas, dan dia yakin bahwa itu adalah jawaban dari Tuhan, sehingga  besoknya dia berbicara di pertemuan tersebut bersama Pastor Robert Faricy, SJ. Tuhan menjawab pertanyaan kita sesuai dengan kepribadian  kita  masing-masing.

        Dalam discerment kadangkala kita tidak mendapat jawaban  karena kita mengajukan pertanyaan yang sangat penting, sehingga  dibutuhkan  waktu yang cukup lama, tetapi tetap harus didoakan. Demikian juga apabila kita mengajukan pertanyaan dan kita sebenarnya sudah membuat keputusan sendiri dan hanya mau mendapat konfirmasi saja dari Tuhan. Dalam discerment kita harus bebas untuk bisa merasakan saat Yesus mengatakan ya atau tidak , karena Tuhan yang akan mempengaruhi perasaan kita, supaya keputusan kita sesuai dengan perasaan Tuhan. Kita harus jujur pada diri sendiri, dan tidak terikat pada rasa gengsi. Dan Tuhan berbicara juga melalui Superior, karena Tuhan menghargai Superior, apabila dalam discerment mendapat jawaban ya , namun apabila Superior mengatakan tidak berarti jawabannya tidak .

       Sebagai seorang imam pasti  banyak godaan,  termasuk godaan untuk meninggalkan imamat dan menikah dengan seorang  perempuan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Pastor Robert Faricy, SJ dimana ada seorang pastor mau menikah tanpa seijin gereja dan dia mengatakan  telah melakukan discerment, dan saat ditanya hasil discermentnya dia mengatakan perasaannya  baik, dan saat merasakan tidak akan menikahi perempuan tersebut dia merasa tidak enak,  jadi  dia  merasa ini pasti dari Tuhan, dan hal inipun disampaikannya kepada superiornya dan superiornya juga mengatakan  bahwa itu berasal dari Tuhan. Point yang ingin disampaikan Pastor Robert Faricy, SJ, bahwa itu salah karena hal itu bukan masalah  perasaannya, tetapi  bagaimana  perasaan Tuhan. Namun akhirnya pastor tersebut tetap melepaskan imamatnya dan menikah. Sampai sekarangpun  godaan seperti  ini  masih  dialami oleh para imam, dan banyak imam yang meninggalkan  imamatnya  dan  menikah.

        Diserment adalah doa kontemplasi, hasil dari discerment adalah mengenal Yesus, mengetahui apa yang Yesus ingin lakukan. Dan apakah segala sesuatu itu datang  dari  Tuhan.

       Tuhan telah memilih para imam karena rahmatNya dan untuk menjaga panggilan ini, imam memerlukan karunia-karunia roh, antara lain karunia  dalam menyampaikan kotbah, karunia sabda pengetahuan, karunia nubuat, karunia untuk berbelas kasih, karunia berdoa dan mengenal Yesus dan hubungan pribadi dengan Yesus secara pribadi, karena para imam adalah altar Yesus, dan para imam juga perlu seorang pembimbing rohani yang tetap serta datang kepada Bunda Maria untuk memohon pertolongannya.

        Sekitar jam 2 siang pertemuan selesai, dan ditutup dengan doa serta berkat  dari  Bapak  Uskup.

         Semoga dengan pertemuan ini para imam semakin mengenal karunia-karunia Roh Kudus yang diperlukan mereka masing-masing dalam menjalankan imamat mereka dan memintanya kepada Tuhan karunia-karunia yang dibutuhkan oleh mereka masing-masing, sehingga para imam akan tetap setia dalam panggilan  khusus  mereka sebagai seorang imam. Dan tentunya doa dari semua umat juga sangat diperlukan agar para imam tetap setia dan semakin diberkati Tuhan dalam panggilan mereka. Sebagaimana Pastor Robert Faricy, SJ dipanggil Tuhan untuk menjadi imam dengan cara seperti yang beliau sharingkan di atas, kita yakin para imam  pasti mempunyai pengalaman masing-masing yang sangat berkesan saat dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi imam, dan panggilan itu telah ditanggapi sehingga saat ini telah menjadi seorang imam.

BERTEMU DENGAN PARA SENIOR GERAKAN KHARISMATIK KATOLIK 

Pada malam  harinya  pukul  19.15 WIB  di  Aula Gereja Santa Theresia, sekitar  20 orang  senior  kharismatik  hadir dalam pertemuan dengan Pastor Robert Faricy, SJ dan  Sheryl Nguyen. Dalam  pertemuan  tersebut  Pastor Robert Faricy, SJ  mensharingkan kembali  bagaimana  Tuhan  memanggilnya menjadi seorang imam dan bagaimana beliau bergabung dengan kharismatik Katolik sebagaimana beliau sharingkan  saat pertemuan dengan para imam moderator PDKK-Paroki di Shekinah. Dan dalam pertemuan ini beliau mengatakan telah  berhenti dari mengajar di Universitas Gregorian  sejak  tahun  2006.

        Setelah itu  Sheryl Nguyen  mensharingkan pengalamannya.  Dia adalah orang  Amerika  yang aslinya adalah  orang  Vietnam,  dia  dari  keluarga kaya. Pada  tahun  1981  saat  dia  berumur 15 tahun bersama keluarganya pindah ke Amerika, setelah 6 tahun Vietnam  dikuasai oleh komunis. Cita-citanya  datang   ke  Amerika untuk belajar,  menjadi  kaya  dan  berkuasa. Dia meninggalkan imannya, dia pergi ke  gereja  tapi  tidak masuk  ke  gereja, dan  orangtuanya  sudah  tidak   pernah  ke  gereja  dan  dia  juga  tidak  pernah  lagi melakukan pengakuan dosa. Saat umur  18  tahun  dia  pindah untuk   masuk kuliah,  dia   berfokus   pada  belajar  untuk   menjadi  sukses  dan  banyak  uang, hal  ini  dimaksudkan  untuk menunjukkan  kepada  keluarganya  bahwa dia  orang  sukses.

           Dia adalah seorang insinyur dan bekerja  hampir  24 jam sehari, seolah-olah dia menikah dengan pekerjaannya. Dia  bekerja  pada  perusahaan  besar yang  membuat CD  untuk   IBM  dan perusahaan tersebut semakin maju sehingga  dia  mendapat bonus yang besar,  tetapi dia merasa tidak bahagia dan merasa kosong.

       Tahun 1988  dia  melakukan perjalanan bisnis ke Asia Tenggara, dan memutuskan  untuk  lebih  awal  kembali ke Amerika karena  dia  mendapatkan dirinya  terkena   kanker  yang  selama  ini  tidak dia sadari.  Di perusahaan tempat dia  berkerja,  dia   memiliki   seorang  bos, orang  Yahudi  yang  mencintainya   seperti  anaknya  sendiri. Bosnya ini  memaksa  dia untuk memeriksakan dirinya ke dokter.  Saat itu umurnya 30 tahun, di  Amerika  kalau  orang  memiliki  1  rumah saja, maka  orang tersebut termasuk orang yang sukses dan  dia  memiliki  3  rumah. Dan dia juga mengumpulkan  uang  yang  banyak  untuk  masa  pensiunnya. Namun dia sangat  tidak  bahagia  dan  merasa kosong.

        Saat  diketahui  dia  menderita kanker, ternyata penyakit   kanker payudaranya  telah   mencapai   stadium 3,  dan dia sangat berterima  kasih  kepada bosnya yang telah  memaksanya  untuk  mengobati kankernya tersebut. Saat  menjalani operasi  dokter tidak memberikan   obat   bius   yang  cukup  dan dia  bisa  merasakan pisau  operasi   memotong tubuhnya, saat itulah untuk  pertama  kalinya  dia  minta  kepada  Tuhan  bukan  berdoa   untuk  bisa  melalui  semuanya   ini  dan  jangan biarkan    adik  dan keluarganya   mengalami hal yang sama dengan dia, akhirnya dia dapat melalui operasi tersebut.  Kemudian  dia  menjalani  radiasi  serta  kemoterapi. Dan  saat  itu  tidak  ada orang   yang   mengurusinya,  dia mengurus dirinya sendiri dan Tuhan menolongnya  melewati  semuanya  itu.

         Perusahaannya  sangat  baik  dimana  dia  tetap mendapat  gaji penuh  meskipun  dia  tidak  masuk  kerja  karena  penyakitnya  ini. Dia  sangat marah kepada Tuhan karena penyakit yang dideritanya ini.  Ketika  orang berbicara  kepadanya  tentang  agama atau Tuhan,  dia  mengatakan bahwa dia sudah bergumul kepada Tuhan tetapi kelihatannya  Tuhan  kurang  menolongnya.  Saat  dia  masih  muda  dia telah berpikir tentang  keburukan-keburukan dari  Gereja  karena  dia  dididik dan dibesarkan oleh para pastor dan suster. Dia  bertanya  kepada  Tuhan tentang otoritas mereka dan cara-cara mereka. Itulah sebabnya dia meninggalkan  imannya  saat  berumur   10  tahun.

      Saat  menderita  kanker inilah  dia  menyadari  bahwa  dia  telah mengabaikan  imannya.  Saat  dia  kecil  dia  lebih mengandalkan manusia daripada Tuhan.  Ibunya berkata bahwa adiknya berpikir bahwa dia akan masuk neraka, dan Ibunya berpikir dia kena  kanker  karena Tuhan sedang menghukumnya, tetapi dia tidak peduli dan dia mangatakan bahwa dia memang pantas untuk  masuk  neraka.  Saat  berumur 7 tahun  dia  telah  membaca  perjanjian  lama  dan  perjanjian  baru  semuanya, dan   ayat-ayat   tersebut   diingatkan  kembali  kepada  dia.   Dia  juga  lupa  bagaimana cara  berdoa  rosario  dan doa  lainya, yang  dia ingat  hanya  Yesus,  Maria dan Yusuf  yang  sangat  mencintai  dia.

         Saat di California seorang teman mengajaknya untuk ikut dalam  Persekutuan Doa,  dan dia ikut. Sebenarnya  dia  mempunyai  pengalaman  yang  sangat  buruk  dengan kharismatik Katolik. Kemudian  dia memutuskan bahwa  dia tidak bergantung kepada manusia  tetapi  kepada Tuhan, jadi dia  tidak  peduli  akan apa yang dikatakan orang lain.  Suatu  hari  dia diundang  untuk  menghadiri persekutuan doa di sebuah rumah dan  pastornya orang Vietnam, Pastor itu bertanya siapa  yang  mau  menerima karunia berbahasa roh dan dia menerima karunia  berbahasa  roh, itulah perjalan dia kembali kepada gereja dan  inilah  dia  sekarang.

        Kemudian dia berhenti dari perkerjaannya dan menjadi pelayan penuh waktu bersama Pastor Robert Faricy, SJ, dan  telah  melakukan pelayanan  keberbagai  negara.

       Pertemuan  ditutup  dengan doa untuk  Pastor  Robert  Faricy, SJ  dan Sheryl Nguyen dengan  penumpangan tangan  untuk  pelayanannya  besok  dalam  rekoleksi dan workshop selama 2 hari di Sawangan, dan kemudian mereka mendoakan yang hadir.

        Tuhan  mempunyai rencana bagi setiap kita masing-masing, seringkali rencana kita bertolak-belakang dengan rencana  Tuhan.  Jadi  marilah kita semakin  mendekatkan  diri  kepada Tuhan untuk mengetahui apa rencana Tuhan dalam hidup kita, karena kita semua diutus dan kita semua adalah misionaris untuk memberitakan kabar baikNya bagi sesama.

 

Margareta W     

 

sumber dari WS 05/TH VI


    Informasi lain mengenai : Artikel Menarik :
  • Doa sebelum memasuki dunia maya (internet)
    St. Isidorus dari Sevilla,Pesta : 4 April.  Diangkat sebagai Santo Pelindung Internet Users (Proposed Patron Saint of Internet Users).Doa sebelum memasuki dunia maya (internet) [lebih lengkap ...]

  • Businessmen Dinner Gathering
    Jumat, 22 Agustus 2008, aku di undang Dinner bersama Uskup Surabaya Mgr.  Vincentius Sutikno Dan para pengusaha besar di Surabaya. Dalam dinner tersebut Mgr.  Sutikno ingin menjelaskan mengenai motto Keuskupan Surabaya Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, Dan mempunyainya dalam segala kelimpahan kepada seluruh pengusaha di Surabaya.  Dan dinner tadi malam juga dijadikan ajang untuk launching program PSR (Personal Social Responsibility). [lebih lengkap ...]

  • Peserta Konvensi New Dawn ( Inggris) - Harapan Bagi Gereja
    Saya merasa ada yang berbeda pada konvensi New Dawn tahun ini, yang selalu dihadiri kira kira 3,000 orang setiap tahun. Pengajaran dan pewarta dan kegiatan liturginya seperti biasanya selalu baik. Pewarta yang hadir diantaranya termasuk Pastor Bob Faricy, SJ ( USA), yang kembali setelah lama menghilang, Michelle Moran dan Charles Whitehead ( UK), Pastor Chris O Donnel O,Carm ( Irlandia), Pastor John Bashibora ( Uganda), Pastor Stan Fortuna CFR ( Bronx), Roy Shoeman, seorang Yahudi yang menjadi Katolik dan Pastor Rufus Pereira ( India). Saya pikir perbedaannya terletak pada besarnya kehadiran umat dan iman mereka yang terlihat  dengan cara yang berbeda-beda [lebih lengkap ...]

  • Cara- Cara Doa Karismatik?
    Seseorang pernah bertanya mengenai  cara2  berdoa karismatik dan terus terang saya sendiri tidak tahu.  Yang jelas umat Katolik yang ikut pembaruan kharismatik Katolik, tetap Katolik. Jadi doa-doanya ya biasa secara Katolik umum. Doa pribadi, doa liturgi di gereja dan doa bersama di kelompok atau lingkungan. Sama!!!!! [lebih lengkap ...]

  • USKUP DAN KEBENARAN INJIL
    Dengan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta, Gereja Yesus Kristus diberi kuasa untuk memberitakan Injil ke seluruh penjuru dunia. Pada mulanya berita Injil ini tidak ditulis melainkan hidup di dalam hati dan pikiran murid-murid Yesus, terutama ke duabelas. Kedua belas rasul terlatih untuk memahami dan mengajarkan amanat Yesus sebagaimana belum paernah dilakukan orang lain, karena mereka mempelajarinya dengan berjalan bersama Yesus melalui saat-saat pencobaan dan kemuliaan. Demikianlah sejak awal kristianitas pengajaran rasul-rasul Yesus adalah sumber yang paling diandalkan mengenai kebenaran tentang Yesus. [lebih lengkap ...]

  • Pemberi, Pengambil , Penyimpan
    “Ya Allah yang Mahabaik, tolonglah aku agar menjadi pemberi, pertama kepadaMu lalu kepada orang lain – dan tak pernah hanya menjadi pengambil atau penyimpan. Terima kasih untuk mendengarkan dan menjawab doaku. Aku bersyukur di dalam nama Yesus. Amin.” [lebih lengkap ...]

  • “Engkau tidak akan takut lagi kepadaKu, engkau hanya akan mengasihiKu”
    “Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?” Inilah yang dinyanyikan Israel di dalam salah satu Mazmur (113:5,6), memuji keagungan Allah maupun kedekatan kasihNya kepada manusia. Allah berada di tempat tinggi, namun Ia turun kepada kita…. Allah itu besar tak terhingga, dan jauh, jauh di atas kita. Inilah pengalaman pertama kita tentang Dia. Jaraknya tampak tidak terbatas. Pencipta alam semesta, Sang penjaga segala sesuatu, sangat jauh dari kita: atau demikianlah tampaknya pada awalnya. Tetapi kemudian datanglah kenyataan yang mengherankan: Dia yang tak terbandingkan, yang “bertahta di tempat tinggi”, menujukan pandanganNya ke bawah kepada kita. Ia membungkukkan diri kepada kita yang di bawah. Ia melihat kita, dan Ia melihat saya. Perbuatan Allah yang melihat ke bawah jauh lebih besar dari sekedar melihat dari atas. [lebih lengkap ...]

  • KELUARGA YANG HIDUP DI HADIRAT ALLAH
    Oleh orangtua kita diajarkan banyak hal yang indah tentang kebenaran tetapi pemberian terbesar yang dapat mereka berikan kepada kita adalah, suatu iman yang hidup dan percaya penuh kepada Allah. Iman dan kepercayaan ini tidak hanya diajarkan, namun juga ditangkap dari mereka yang memiliki pengalaman akan Allah. Berbahagialah anak-anak yang bertumbuh di dalam rumah tangga di mana mereka melihat orangtua yang hidup di hadirat Allah setiap hari. Mereka tahu bahwa orangtua mereka adalah manusia biasa dan memiliki kelemahan-kelemahan, namun mereka juga melihat kekuatan dan rahmat yang didapatkan orangtua dari Allah di dalam doa, untuk mengampuni, mengasihi dan berbagi. [lebih lengkap ...]

  • Karisma Discernment (Membeda-bedakan Aneka Macam roh)

    Rasul Yohanes menulis: “Janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah... dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus (sebagai Anak Allah), tidak berasal dari Allah”. Santo Paulus menulis: “Ujilah apa yang berkenan kepada Allah” (1Yoh. 4:1,2,3; Ef. 5:10). Ia juga menulis: “Janganlah padamkan Roh Kudus, ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (1Tes. 5:19,21). [lebih lengkap ...]

  • BERBUAH MAKIN LEBAT DAN MAKIN BAIK
    Baru-baru ini, menurut berita UCAN, 310 peserta (dari 44 negara) menghadiri konperensi ke-13 Pelayanan Pembaruan Karismatik Katolik Internasional (ICCRS, International Catholic Charismatic Renewal Services) yang berlangsung pada tanggal 2-9 Juni 200 9 di Institut Kesejahteraan Kkottongnae yang dikelola Gereja di Eumseong. Tema konperensi adalah Kasih dalam Aksi” (Love in Action). Sangat menarik bahwa Bruder James Shin Sang-hyun dari Kkottongnae, sekretaris panitia pelaksana setempat, menyatakan bahwa para pemimpin pembaruan karismatik Katolik berjanji untuk melayani orang miskin, khususnya anak-anak dengan HIV/AIDS di Afrika. [lebih lengkap ...]

  • Salib Katolik
    “Mengapa kamu banyak sekali menggantung Salib? Hampir setiap kamar ada Salib. Seakan kamu menyalibkan Yesus di mana-mana.” Kata Andi kepada Beti ketika Andi berkunjung ke rumah Beti sahabat karibnya. Kebetulan Beti adalah seorang Kristen Katolik. [lebih lengkap ...]

  • Komitmen Dalam Tugas

    Dalam setiap pertemuan pengurus baik Badan Pelayanan di tingkat Paroki, Kevikepan maupun Keuskupan, sering ada laporan dari peserta tentang masalah komitmen. Permasalahan klasik terjadi berulang-ulang dan di berbagai tempat.Persekutuan Doa menjadi lesu dan kurang bersemangat, karena kurangnya komitmen dari tim pelayanan. Mulai dari kurangnya latihan, persiapan jasmani dan rohani, hingga kurang mampunya membagi waktu antara kegiatan yang satu dengan lainnya, sehingga Persekutuan Doa sering menjadi pihak yang harus dikalahkan. [lebih lengkap ...]

  • The Need for Pentecost Now

    Last year, when speaking to the African Synod, Pope Benedict XVI proclaimed: “We pray that Pentecost may not only be an event of the past, at the very beginning of the Church, but that it may be today, indeed now... Let us pray that the Lord may bring about the outpouring of his Spirit now, and recreate his Church and the world.” One can easily see why the Pope would have us pray that the Lord recreate the world, but why would the Pope ask God to recreate his Church? [lebih lengkap ...]

  • BUNDA MARIA,TELADAN KITA
    Khususnya di bulan Mei dan Oktober kegiatan umat berdoa Rosario bersama  di lingkungan masing-masing sangat terasa. Demikian juga dengan kegiatan novena serta banyak  juga yang melakukan ziarah ke gua-gua Maria. Selain itu ada kelompok-kelompok umat  yang khusus berdevosi kepada Bunda Maria. Pertanyaannya, apakah   kita sudah benar-benar  meneladani Bunda Maria dalam kehidupan kita sehari-hari? Dan apa sih yang bisa kita teladani dari Bunda  Maria? [lebih lengkap ...]

  • SIDANG AGUNG GEREJA KATOLIK INDONESIA (SAGKI) 2010
    Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) merupakan pertemuan akbar 5 tahun sekali. SAGKI dihadiri oleh utusan dari 37 Keuskupan di Indonesia yang terdiri dari para Uskup, imam, biarawan-biarawati, dan sejumlah wakil umat. SAGKI 2010 berlangsung dari tanggal 1 sampai dengan 5 November 2010 di Wisma Kinasih, Caringin – Bogor, Jawa Barat dan tercatat dihadiri 385 orang. SAGKI 2010 merupakan kesempatan untuk merayakan pangilan kita sebagai Gereja yang dipanggil untuk mewartakan Kabar Gembira Keselematan (Evangelisasi). [lebih lengkap ...]

  • HARI RAYA ORANG KUDUS, KEKUDUSAN BAGI SEMUA ORANG

    Kekudusan merupakan sesuatu yang diberikan  untuk tiap-tiap orang yang sudah dibaptis, tanpa memandang tipe kepribadian, karier, umur, ras, atau status perkawinan. Dalam sakramen baptis, kita  semua telah dilahirkan kembali dengan otot rohani yang diperlukan untuk memampukan kita untuk mencapai garis akhir. Namun otot ini harus dipelihara dan dilatih jika mereka masih dapat untuk dikembangkan dan membawa kita pada jarak sepenuhnya. [lebih lengkap ...]

     
Copyright © 2007 Pembaruan Karismatik Katolik. All rights reserved.