Sunday, March 03, 2013    
Logo BPN      
  Pembaruan Karismatik Katolik  
       
buku pengajaran ISAO LOGO Info Iman Katolik BPN PKK pusat informasi artikel iman sharing dan kesaksian tanya jawab berita dan kegiatan hubungi kami

    | PROFIL | KEGIATAN BPN | VISI & MISI ORGANISASI | BAGAN ORGANISASI | BPPG-BPPG |

Cari:



Alkitab Online


"Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati daripada membagi rampasa dengan orang congkak."
Kita perlu untuk jujur terhadap satu sama lain dalam menceritakan pelanggaran dan juga kemenangan kita. Saat kita bersikap tulus dan transparan terhadap orang lain, kita memberi mereka kemerdekaan untuk "membuka topeng mereka" di hadapan kita.

Amsal 16:19

 

BUKU-BUKU PENGAJARAN


Items
DIPACU OLEH ROH KUDUS

Pembaruan Karismatik Katolik telah menjadi karunia istimewa dari Roh Kudus kepada Gereja untuk membaruinya. Buku ini adalah panduan yang sangat berguna bagi setiap orang untuk memahami sifat asli dari Pembaruan Karismatik Katolik. Pada hari ini, tanggal 16 Oktober, hari peringatan Baptisan saya, dengan sangat bersukacita  saya merekomendasikan buku ini kepada para gembala umat dan para pemimpin Pembaruan agar supaya dapat membantu mereka di dalam membimbing gerakan itu pada arah yang benar di dalam keuskupan dan daerah mereka. ... [more info]



Items
PEDOMAN DASAR

Telah tersusun PEDOMAN DASAR dengan kepanitiaan yang diketuai oleh Romo Antonius Gunardi, MSF. Pedoman dasar ini telah diterima dan disahkan oleh KWI dalam Sidang tahunannya, November 2005.... [more info]



Items
VISI DAN MISI PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK di IN

Mengingat perkembangan Karismatik di Indonesia yang cukup pesat, tetapi tanggapan umat maupun pimpinan Gereja yang sering masih simpang-siur, maka dirasa semakin dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari pimpinan Gereja yang resmi, yang lebih jelas dan sesuai dengan iman Gereja. ... [more info]



Tentang BPN PKK : KEGIATAN BPN
PACE,MACE ... BANGKITLAH ! (SHARRING PENGALAMAN PELAYANAN KE PAPUA OLEH AGAPITUS

Items


PACE,MACE ... BANGKITLAH !

(Sharing Pengalaman Pelayanan ke Papua oleh Agapitus)

           9 Agustus 2007, tepat jam 07.00 WIT, ketika pesawat yang membawaku, johan, cello & niko mendarat dengan mulus di bandara Sentani Jayapura. Ingin tahu yang kami lakukan pertama kali? Hal pertama yang kami lakukan berempat begitu menginjak tanah Papua adalah BERFOTO.... Mungkin itu juga yang membuat panitia penjemput yang terdiri dari Pak Iwan dan Pak Gunawan tidak kesulitan mengenali rombongan sie kepemudaan dan langsung menyapa kami, “Pitus yang mana?”

          Sambil menunggu barang-barang bagasi yang jumlahnya lumayan banyak, maklum selain kami masing-masing membawa koper pakaian (tapi ada yang bawa guling lho!), laptop, juga keyboard yang lumayan beratnya, kami luangkan waktu sambil ngobrol kesana kemari. Kira-kira 20 menit menunggu, akhirnya barang bawaan kita berempat sudah keluar dari bagasi, dan pak Iwan langsung mengajak kita berempat cabut dari bandara Sentani menuju sebuah penginapan di kota Jayapura. Dari bandara Sentani menuju penginapan, dibutuhkan waktu kira-kira 1 jam. Dan selama 1 jam perjalanan itu, kami habiskan dengan mengagumi indahnya pemandangan alam Papua sambil bersenda gurau. Sementara pak Iwan bak Pemandu yang baik, menjelaskan kepada kami berempat mengenai tempat-tempat yang kami lihat.

          Ah...ternyata alam Papua begitu indahnya! Walau untuk itu, saya harus menempuh hampir 12 jam perjalanan udara dari surabaya transit jakarta transit makassar dan terakhir transit di biak. Sepanjang perjalanan dari bandara Sentani menuju penginapan, di sebelah kiri jalan dipenuhi oleh pemandangan dari gunung-gunung yang menjulang tinggi, sedangkan di sebelah kanan jalan nampak pemandangan dari indahnya danau Sentani dan laut Indonesia. Indah banget! Belum puas menikmati alam Papua, tiba-tiba obrolan kami dikejutkan oleh dering Handphone pak Iwan.  Ternyata suara di seberang handphone adalah suara dari bu Rita, ketua sie kepemudaan Keuskupan Jayapura. Sambil mengucapkan selamat datang di tanah Papua kepada kami berempat melalui pak Iwan, bu Rita juga mengingatkan bahwa bapak Uskup Jayapura Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM berkenan menerima kedatangan kami di kediaman beliau jam 10.00 WIT. Sementara jam di tangan sudah menunjukkan pukul 08.30 WIT dan keliatannya masih jauh dari penginapan. Akhirnya obrolan kami teruskan kembali sambil menikmati pemandangan yang ada. Akhirnya tepat jam 09.00 WIT kami sampai di penginapan. Tempatnya sangat bagus, berada di pusat kota Jayapura. Kami hanya punya waktu 30 menit untuk mandi dan bongkar muatan sebelum di jemput oleh pak Iwan menuju kediaman bapak Uskup.

          Setelah bongkar muatan dan mandi yang super kilat. Jam 09.30 WIT, pak Iwan sudah siap menjemput kami menuju ke kediaman bapak Uskup. Ternyata jarak dari penginapan menuju kediaman bapak Uskup nggak sampai 15 menit. Sangat dekat. Kediaman beliau terletak sedikit di atas bukit dengan pemandangan langsung ke laut Indonesia. Dan dari kediaman bapak Uskup, negara Papua Nugini juga bisa terlihat. Ternyata di kediaman bapak Uskup, sudah menunggu pak Paulus (suami bu Rita), bu Rita dan beberapa pengurus BPK serta panitia Retret.  Wah kalau melihat sambutan yang diberikan kepada kami, kami seperti bukan pelayan Tuhan lagi. Tapi lebih seperti Raja. Atau kami sendiri yang gede rasa ya? Padahal mungkin yang di sambut adalah Yesus sang Raja yang mengutus kami? Ah...kami khan cuman keledai yang di tunggangi oleh Tuhan Yesus saat masuk ke Yerusalem. Jadi pasti bukan kami yang di sambut secara luar biasa, melainkan Tuan & Tuhan kami Yesus Kristus.

          Tepat jam 10.00 WIT, bapak Uskup Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM berkenan menerima rombongan team Kepemudaan BPN. Kesan pertama yang muncul adalah bahwa beliau adalah seorang pemimpin gereja yang sangat sederhana dan bersahaja, tetapi sangat tegas dan bijaksana. Dalam pertemuan tersebut, bapak Uskup banyak memberi masukan kepada Team Kepemudaan BPN mengenai keadaan orang muda di papua termasuk keprihatinan beliau akan banyaknya jumlah penderita HIV/AIDS yang kebanyakan dari orang muda/usia produktif. Dalam pertemuan tersebut Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM juga mengatakan bahwa penyebab terbesar HIV/AIDS di papua bukan karena narkoba melainkan karena tingginya seks bebas di kalangan orang muda papua. Setelah menyampaikan masukan kepada team, Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM berharap banyak agar melalui retret Orang Muda Katolik ini maka akan banyak lahir leader/pemimpin orang muda baru dalam gereja, sehingga terjadi pembaharuan dalam gereja khususnya di papua seperti amanat dari SAGKI dan SINODE para uskup di papua. Pertemuan siang itu diakhiri dengan berkat dari bapak Uskup untuk seluruh panitia dan acara retret Leadership. Sebelum kami pamit, bapak Uskup berjanji untuk datang dalam retret orang-orang muda tersebut.

          Setelah bertemu dengan bapak Uskup, selanjutnya di tempat yang sama, kami Bertemu dengan VIKJEN Rm.DR. Neles Tebay, Pr yang menyambut sangat antusias retret Orang Muda Katolik di keuskupan Jayapura, dan berpesan agar orang-orang muda di papua bisa melihat dan belajar banyak melalui acara tersebut.

          Sekitar jam 12.30 WIT acaranya adalah Makan bersama dengan para panitia dan pengurus BPK Jayapura dan melalui diskusi singkat maka diadakan perubahan session dan acara dalam retret tersebut untuk mendukung masukan dari bapak Uskup Mgr.Leo Laba Ladjar, OFM. Tak lupa sebagai menu selamat datang, begitu para panitia menyebutnya, disajikan “PAPEDA”, yaitu makanan yang terbuat dari sagu dengan kuah ikan yang sangat pedas. Saat makan, tak lupa pak Iwan mengingatkan kepada kami berempat agar tidak terkena Malaria, syaratnya kami tidak boleh terlalu capek dan terlambat makan. Wah...nasehat yang bagus tuch. Perasaan nggak usah di papua, kalau soal tidur dan makan banyak itu mah sudah tradisi...khan masih dalam masa pertumbuhan hehehe.....Siang itu, kami kembali ke penginapan sekitar jam 15.00 WIT

          Jam 17.00 WIT kami di jemput oleh pak Iwan di penginapan untuk Misa persiapan para panitia dan team Kepemudaan BPN jam 18.00 WIT, yang dipersembahkan oleh Rm. John Keakebu, OFM yang mengambil bacaan dari Mat 16 : 13 – 23. Dimana Rm.John Keakebu banyak berharap terhadap orang-orang muda di papua sebagai pembaharu-pembaharu gereja penting sekali untuk masuk dan mengerti akan rencana Allah bagi hidup mereka, sehingga jika Yesus bersama dengan mereka maka mereka bisa hidup seperti “Batu Karang” sehingga angin dan badai apapun tidak akan menggoyahkan mereka. Misa persiapan tersebut selesai sekitar jam 19.30 WIT dan dilanjutkan dengan keakraban antar para panitia dan diteruskan dengan latihan sang jagoan WL dari Cilincing alias si Cello (begitu Rm.Anton Gunardi menyebutnya hehehe) diiringi si pendekar keyboard maut alias si Niko bersama dengan para Worship Leader (WL) dan singer setempat. Wah rupanya WL dan singer di papua nggak kalah lho dengan para WL dan singer ibukota hehehe.....

            Hari Jumat, 10 Agustus 2007 tepat jam 10.00 WIT, retret Orang Muda Katolik “Leadership” resmi dimulai dengan diawali Misa Pembukaan yang dipersembahkan oleh Rm. John Bunay, Pr. (Seorang pastor yang penuh semangat dan karisma yang juga Rektor dari Seminari Tinggi). Dimana Rm. John Bunay dalam homilinya banyak memberi motivasi kepada para peserta agar orang muda Katolik di Jayapura Bangkit & Bergerak dan juga Menjelaskan tentang maksud dan tujuan di adakannya retret orang muda Katolik tersebut. Salah satu kelebihan dari Rm.John Bunay yang sangat menonjol adalah karunia membuat “Mop” atau Joke hehehe....Tapi dengan kelebihannya tersebut, mudah sekali bagi pastor satu ini untuk dekat dengan orang-orang muda.

            Setelah mengikuti Misa Pembukaan yang cukup meriah, acara di lanjutkan dengan Fellowship yang di pimpin oleh Cello dan Niko. Acara fellowship ini di ikuti cukup antusias oleh peserta yang hadir ditengah cuaca yang cukup menyengat di papua. Diawali dengan lagu Walking With Jesus yang dimodifikasi sana sini, acara fellowship ini cukup membawa suasana yang akrab bagi para peserta, mengingat retret orang muda Katolik ini diikuti oleh para ketua mudika dari 8 dekenat yang ada di Keuskupan Jayapura, juga para ketua Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) dari beberapa Universitas yang ada di Papua dan para ketua dan pengurus dari Persekutuan Doa Muda Mudi. Meriahnya acara Fellowship siang itu terpaksa harus diakhiri, ketika sang dewa Dapur memukul lonceng tanda makan siang telah tersedia hehehe....

            Sore hari, setelah makan dan istirahat yang cukup, acara retret di awali dengan pemaparan hasil SAGKI dan SINODE Keuskupan Jayapura oleh bapak Hardus Desa (Ketua BPK Jayapura) dengan tujuan agar para pemimpin orang muda memahami sikap dan harapan gereja terhadap orang-orang muda khusunya orang muda di Papua. Melalui pemaparan ini, orang-orang muda mulai sadar bahwa gereja membutuhkan peran serta mereka dan orang-orang muda sudah saatnya untuk BANGKIT & BERGERAK untuk membangun Tubuh Kristus. Setelah rehat sejenak, maka acara dilanjutkan dengan Session I : Live in God s Plan. Dimana tujuan dari session ini adalah mengajak para peserta untuk memahami Tujuan Allah menciptakan manusia dan bagaimana manusia bisa masuk dalam Rencana Allah. Seorang Pemimpin sebelum menetapkan tujuan bagi komunitasnya, perlu mengerti dan memahami Tujuan Hidupnya karena Tujuan hidup akan sangat mempengaruhi pola pikirnya. Dimana pola pikir tersebut dapat mempengaruhi perasaan seseorang dan bersama-sama dengan pikiran akan menghasilkan kehendak untuk melakukan tindakan. Tindakan yang dilakukan secara terus menerus maka lama kelamaan akan membentuk suatu Habit/kebiasan, dan seterusnya.

            Setelah makan malam, maka acara retret dilanjutkan dengan Session II : God is Calling on You. Dimana tujuan dari session ini adalah agar para peserta mengerti cara Allah memanggil mereka untuk melayani pekerjaanNya. Dalam hal ini para peserta diajak belajar dari para pelayan Tuhan dari Alkitab salah satunya adalah Nabi Yeremia. Kemudian para peserta diajak juga untuk memahami dan mengerti panggilan mereka dalam dunia orang muda. Mungkin hari pertama itu cukup berat bagi para peserta, mengingat 2 session yang diberikan sangat memerlukan permenungan yang mendalam. Tetapi betapapun beratnya materi yang diberikan, dari raut wajah para peserta, sangat kelihatan kehausan dan kerinduan untuk belajar lebih dan lebih lagi. Semangat para peserta seolah-olah menjadi “Charger” bagi kami para pelayan muda untuk memberikan yang terbaik. Jam menunjukkan pukul 21.30 WIT ketika seluruh acara hari pertama itu selesai.

            Hari Sabtu, tanggal 11 Agustus, merupakan pagi pertama setelah kami tiba di Papua. Dan hari itu kami harus bangun pukul 05.30 WIT atau pukul 03.30 WIB. Padahal hari jumat malam, kami baru tidur pukul 01.00 WIT atau 11.00 WIB. Orang bilang kami mengalami “Jet Lag”. Alamak kayak ke luar negeri aja. Padahal ini khan masih papua gitu loh...! Tetapi itulah kenyataan yang kami alami. Memulai tidur dan mencoba bangun menjadi suatu perjuangan dan kenikmatan tersendiri. Menunggu Johan si orang Palembang mandi, merupakan waktu yang sangat berharga untuk mencuri tidur sesaat lagi hehehe.....Walau itu mungkin cuman 15 sampai 30 menit. Lumayan. Maklum kami tidur sekamar. Atau mungkin kami memang jodoh kali ya, hampir di setiap pelayanan bareng kami ditempatkan satu kamar. Ih amit-amit hehehe.....

            Hari itu di awali dengan Session III : Apa Yang Menggerakkan Hidupmu. Dimana tujuan dari session ini adalah agar para peserta memahami apa yang sesungguhnya menggerakkan hidup mereka. Apakah hidup mereka di gerakkan oleh sakit hati, dsb karena kalau hidup kita digerakkan oleh sakit hati maka pada saat kita menjadi pemimpin maka kita akan menjadi pemimpin yang suka menyakiti juga. Dibutuhkan keberanian untuk mengenal siapa diri kita sesungguhnya.

            Masih di pagi yang sama, para peserta mengikuti Session IV : How God Built You in Your Ministry. Dimana tujuan dari session ini adalah agar para peserta memahami cara Tuhan membangun para pelayanNya melalui pelayanan mereka. Sehingga diharapkan para peserta akan bertumbuh menjadi para pemimpin yang tangguh karena mereka memahami bahwa Allah menggunakan berbagai cara agar kita belajar dan bertumbuh menjadi lebih baik dalam pelayanan kita.

            Sore hari, setelah para peserta segar setelah rehat, maka para peserta di ajak untuk masuk dalam Session V : Live s Reflection. Dimana tujuan dari session ini adalah mengajak para peserta untuk merefleksikan perjalanan hidup mereka seperti arus sungai, dimana disepanjang perjalanan kehidupan kita, Allah juga menyertai. Diharapkan melalui session ini, para peserta tidak selalu melihat latar belakang kehidupan mereka yang kurang bagus sehingga menghambat kerja Roh Kudus, melainkan fokus pada kuasa Allah yang sanggup mengubah masa depan mereka. Sangat salut dan hormat dengan ketaatan dan keseriusan para peserta dalam merefleksikan perjalanan hidupnya. Masing-masing peserta dengan taat, berusaha menyendiri dan melihat perjalanan hidup mereka bersama dengan Allah. Si Johan menjelaskan tahap-tahap session ini dengan jalan membagi pengalamannya saat mereflesikan perjalanan hidup bersama Tuhan. Rupanya sharring ini yang membuat peserta begitu sungguh-sungguh melakukan semua instruksi.

            Malam itu,acara di tutup dengan Pertobatan & Pembaharuan. Melalui acara ini, para peserta diajak untuk berani menyerahkan masa lalu/latar belakang kehidupan mereka yang kurang berkenan bagi Allah pada Salib Yesus dan mengajak para pesera untuk berkomitmen di hadapan salib Yesus, untuk berani menyerahkan hidup mereka dan masa depan mereka demi Kemuliaan Allah. Kemudian setelah para peserta menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, maka saatnya mereka mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Yesus sang Juru Selamat melalui penumpangan tangan para Gembala. Penting sekali bagi kita para pemimpin untuk mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuan & Tuhan kita Yesus Kristus. Sungguh suatu rahmat yang luar biasa, jika kami para pelayanNya yang tak berguna ini, malam itu dapat melihat Kemuliaan Allah tercurah pada para sahabat-sahabatNya. Tak terasa air mataku turun melihat betapa baiknya Tuhan itu. Sungguh Dia layak untuk di puji dan disembah. Malam itu mungkin menjadi malam terpanjang dalam kehidupan para peserta, dimana wajah mereka dipenuhi dengan suka cita. Malam itu dipenuhi dengan orang-orang muda yang rindu untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan. Mungkin mereka sedang jatuh cinta dengan Tuhan, sehingga tidak bisa tidak, hatinya rindu untuk bercerita tentang kebaikan sang pujaan hati, Yesus.

            Hari Minggu, tanggal 12 Agustus. Tak terasa retret ini akan segera berakhir. Sudah tiba saatnya para pemimpin-pemimpin orang muda ini diperlengkapi dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan mereka. Maka pagi itu diberikan  Session VI : 10 Principle s In Jesus Ministry. Dimana tujuan dari session ini adalah agar para pemimpin orang muda ini belajar prinsip-prinsip Pelayanan Yesus Kristus, sehingga mereka bisa mempraktekkan cara pelayanan yang dilakukan oleh Yesus dalam melayani orang muda di komunitas maupun gereja.

            Session berikutnya mengenai 7 Principle s For Every Project. Dimana tujuan dari session ini adalah agar para pemimpin orang muda ini mengerti prinsip-prinsip dalam melakukan pelayanan terhadap orang muda sehingga orang-orang yang dipimpinnya dapat bertumbuh dan berkembang. Hari minggu tersebut, selain session para peserta juga di ajak melakukan semacam game leadership agar mereka juga belajar untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari selama retret ini.

            Minggu pagi itu terasa waktu berjalan sangat cepat, dan waktu yang telah tersedia terasa sangat kurang. Setelah mengikuti session dan dinamikanya, para peserta diberi kesempatan untuk unjuk kebolehan mewakili komunitas masing-masing. Ada yang menyanyi, ada yang menari, ada yang bercerita, bahkan ada juga yang khusus mengeluarkan “Mop” atau joke-joke andalan komunitasnya. Wah pokoke mak nyuuuss! Setelah semua komunitas mendapatkan jatah waktu untuk unjuk kebolehan, maka seluruh rangkaian retret orang muda Katolik tersebut ditutup dengan semacam perarakan peserta sambil membawa bendera merah putih dan diiringi oleh tarian daerah papua. Suatu perpaduan antara budaya dan kerohanian yang di kemas dengan sangat apik oleh para panitia. Setelah acara selesai para peserta diajak segera makan siang, karena bus yang membawa seluruh peserta menuju Gereja Gembala baik Abepura untuk merayakan Misa Penutup bersama Vikjen Rm. DR. Neles Tebay, Pr jam 18.00 WIT.

            Saat makan siang, aku berimaginasi tentang segarnya mandi di tengah teriknya siang itu. Aku makan cepat-cepat agar bisa segera ke penginapan dan mandi sebelum menuju ke gereja Gembala Baik di Abepura. Memang terkadang impian tidak seindah kenyataan. Belum sempat langkahku meninggalkan pintu ruang makan. Beberapa sahabat muda dari Keluarga Mahasiswa Katolik mengajak untuk pertemuan. Yach maklum sich, dulu waktu masih kuliah, aku sempat jadi ketua Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) dan senat di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Jadi nggak ada salahnya bagi-bagi pengalaman dengan para pemimpin muda tersebut, siapa tahu tips-tips yang pernah aku lakukan bisa dicoba untuk mengembangkan orang-orang muda di kampus.

            Misa Penutupan Dipimpin oleh Vikjen Rm. DR. Neles Tebay, Pr

Misa penutupan di adakan di Gereja Gembala Baik kota Abepura, selain di hadiri oleh para peserta retret juga di hadiri oleh Rm. John Bunay Pr, dan Rm. Eko Widiatmojo, Pr (pastor paroki) dan beberapa umat. Dalam homilinya, Rm. Neles menjelaskan mengenai hasil SINODE Keuskupan Jayapura yang mempunyai 2 prioritas, dimana salah satunya adalah mengenai ORANG MUDA KATOLIK. Dalam kesempatan tersebut, Rm.Neles juga berharap banyak agar para peserta setelah kembali ke paroki/komunitas masing-masing dapat menjadi penggerak/pemimpin orang muda yang lain dan tidak perlu takut/kuatir karena keuskupan akan mendukung secara penuh.

            Malam itu sebagai ucapan syukur karena telah terlaksananya retret orang muda Katolik, maka sehabis misa penutupan maka seluruh panitia bersama Vikjen Rm. DR. Neles Tebay, Pr dan Rm. John Bunay, Pr makan malam bersama dengan menu serba Ikan. Menurut konon kabarnya sich, rumah makan yang dipilih itu paling lengkap koleksi ikannya. Sambil makan maka Rm. John Bunay, Pr memimpin acara evaluasi terhadap seluruh rangkaian acara, kepanitian dan peserta, dan tak lupa juga di bicarakan mengenai rencana follow up. Evaluasi dilakukan dengan sangat santai dan positif.

            Hari Senin pagi, tanggal 13 Agustus merupakan waktu rehat bagi kami setelah hampir 3 hari melayani retret sebelum senin sore kembali melayani dalam seminar khusus Pujian & Penyembahan di balai paroki Katedral. Hari itu kami berempat bangun tidur pukul 09.00 WIT, dan hari itu bu Rita berjanji akan mengajak kami jalan-jalan untuk menikmati indahnya kota Jayapura dan juga mencari souvenir semacam koteka untuk oleh-oleh. Bahkan sempat terpikir untuk melihat perbatasan Papua Nugini. Kira-kira jam 11.00 WIT, kami berempat dijemput oleh bu Rita dan diajak ke pusat souvenir untuk cari koteka. Maklum si Cello dan Niko, ingin banget foto berdua dengan memakai koteka sebelum kembali ke jakarta. Sementara si Johan,ingin mencari gantungan kunci model koteka untuk team kesayangan di Palembang. Setelah puas berkeliling kota Jayapura, kami kembali ke penginapan untuk mempersiapkan acara seminar Pujian & Penyembahan sore harinya.

            Jam 16.30 WIT kami di jemput dari penginapan menuju Balai Paroki Katedral. Jaraknya sangat dekat, sekitar 15 menit dari penginapan kami. Saat tiba di tujuan, peserta seminar masih sedikit yang datang. Tepat jam 17.15 WIT, seminar kami mulai dengan peserta sekitar 100 orang. Seminar ini dilakukan karena tidak semua orang-orang dari Persekutuan Doa bisa ikut retret Leadership mengingat tempat yang terbatas yaitu sekitar 160 orang dan juga retret tersebut di khususkan untuk para pemimpin orang muda di luar Persekutuan Doa. Seminar sore itu dipimpin oleh jagoan WL dari Cilincing si Cello, dan acara di bagi 2, yang pertama diberikan pengajaran mengenai dasar-dasar Pujian Penyembahan dan acara kedua para peserta di ajak untuk langsung mempraktekkan sebuah Persekutuan Doa Yang Diurapi. Dan saat di lakukan Pujian Penyembahan, semua peserta yang hadir mengalami dan merasakan Hadirat Allah yang begitu besar, dan malam itu banyak terjadi pemulihan. Praise God.

            Pelayanan ke papua merupakan hadiah terindah dari Tuhan untuk Ulang Tahun Pernikahanku yang ke 9 tanggal 15 Agustus. Hampir selama 5 hari tinggal di papua, begitu banyak kemurahan Tuhan yang kami terima. Dan pengalaman yang mungkin akan selalu aku ingat adalah saat melihat begitu banyak orang-orang muda yang diubahkan setelah mereka mengalami secara pribadi perjumpaan dengan Tuhan Yesus. Kuasa Tuhan begitu dahsyat. Papua menyimpan potensi yang luar biasa besar. Mulai dukungan dari pihak gereja, para pembina orang-orang muda yang mendukung secara penuh dan orang-orang mudanya yang haus untuk belajar dan punya semangat untuk maju. Papua hanya membutuhkan pemimpin yang bisa melihat potensi itu dan mengelola dengan baik. Maka dengan Api Roh Kudus yang sudah membakar jiwa orang-orang muda di papua. Kebangkitan orang muda Papua bukan sesuatu yang mustahil. Saya berharap dari papua akan lahir pemimpin-pemimpin orang muda yang tangguh baik tingkat Keuskupan maupun Nasional.


    Informasi lain mengenai : KEGIATAN BPN :
  • Kunjungan BPN ke Dubes Vatican
    Kedatangan BPN yang diwakili oleh Joseph Tedjaindra, Endie Rahardja, Felix Ali Chendra ke kedutaan Vatican diterima oleh duta besarnya yaitu Uskup Agung Leopoldo Girelli. [lebih lengkap ...]

  • ISAO MEETING di Singapura
    Pada tanggal 9 – 11 Desember 2006, di Singapore diadakan ISAO meeting yang dihadiri delegasi dari 13 negara. Delegasi Indonesia diwakili oleh: Mgr. M. Angkur, OFM, Joseph Tedjaindra, Rm. Subroto Wijoyo, SJ, dan Felix Ali Chendra. Wimpie Santosa juga hadir karena mendapat undangan khusus dari Pastor Bart.Tujuan pertemuan adalah untuk menghimpun keluarga karismatik di Asia Pasific dan makin saling mengenai antar kedaerahan. [lebih lengkap ...]

  • Temu Wicara BPN PKKI dengan KWI
    Pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2007, diadakan pertemuan antara pengurus BPN PKKI dengan KWI, bertempat di kantor KWI, Jalan Cut Meutia No. 10. BPN PKKI diwakili oleh Bp. Joseph Tedjaindra , Bp. George Wangsanegara, Bp. Ali Rachman, Bp. Endie Rahardja dan Bp. Felix Ali Chendra. [lebih lengkap ...]

  • 11 April 2007 BPN PKKI bertemu dengan Uskup Agung Jakarta
    Pada pertemuan BPN dengan Uskup Agung Jakarta, Mgr. Julius Darmaatmadja,SJ tanggal 11 April 2007, team BPN melaporkan kepada Uskup hal-hal yang penting antara lain, bahwa PKK sudah mendapat 3 dokumen, yaitu pada tahun 1983, 1993, 1995 dan diterima BPN. Sekarang ini judulnya adalah Aneka Karunia, Satu Roh dan di dalamnya dengan judul Pembaruan Hidup Kristiani sebagai Karisma Roh   [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional I, Jakarta. 3 s/d 6 Juni 1981

    Tema       : “Jadilah SaksiKu.” Peserta    : 250 orang dari 12 keuskupanPembicara tamu : Pastor Fio Mascarenhas SJ, Direktur Internasional Catholic Charismatic Renewal Office di Roma, dan Pastor Rufus Pareira Pr, Wakil Ketua Pembaharuan Karismatik Katolik di India. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional II, Malang 24 Juni s/d 1 Juli 1983

    Tema: “Kamu akan diberi Kuasa” (Kis 1:8) dengan jumlah peserta 372 orang dari 18 keuskupan. Pembicara tamu : Fr. Michael Marsch, OP (Perancis – Jerman) & Miss Kim Colins, USA .Peninjau: 5 orang dari Malaysia Timur (Sabah) [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional III, Salatiga, Semarang. 9 – 13 Juli 1985

    Tema: “Jadilah Jantung Gereja” Peserta tercatat 870 (yang hadir lebih dari 900) orang dari 37 Kota di 19 Keuskupan.Peninjau 1 orang awam dari Singapura. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional IV di Bandung, 5 – 9 Juli 1988
    Konvenas ini mengambil tema Aku Mengutus Kamu” dengan jumlah peserta 961 orang dari 23 Keuskupan dan peninjau 18 orang dari Brunei, Serawak, Malaysia, dan Singapore. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional V di Surabaya. 1 – 3 Juli 1990
    Dengan tema “Kuasa Dalam Kesatuan” dan jumlah peserta    : +/- 1500 orang dari seluruh Indonesia (Data arsip belum ditemukan) [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional VI di Wisma Kinasih, Caringin, Bogor. 30 Juni – 3 Juli 1993
    Dengan Tema “Siapkan Jalan Bagi Tuhan” dan dihadiri oleh peserta 1200 orang. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional VII di Batu, Malang. 26 – 29 Juni 1996

    Tema“Kamulah Bangsa Terpilih” dan peserta  Diikuti oleh 29 Keuskupan, dan diperincikan sebagai berikut. Konvensi Top Leader A denga jumlah 151 peserta dan Konvensi Leader A dan B  dengan jumlah 633 peserta, juga diikuti tamu kita dari Keningau (4 orang awam) dan dari Singapura (6 orang awam).Acara : Kaderisasi Top Leaders bagi Leader A, dalam bentuk Renungan / Ceramah Umum dan Refleksi dan Pengajaran (Session) bagi Leader B (BPK). [lebih lengkap ...]

  • Tema Konvenas PKK Indonesia
    Konvensi nasional (Konvenas) merupakan ajang pertemuan bagi para leader Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) Indonesia, yang pada umumnya dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. [lebih lengkap ...]

  • SERBA-SERBI Perayaan 25 tahun BPN di Padang

    Kamis, 10 April 2008 subuh… kami tiba di Terminal 1, Cengkareng agak pagi, karena jalanan belum macet. Ketika masih di dalam Taksi aku sempat bilang ke Pak Endie bahwa mungkin kami yang tiba lebih dulu.. jebule… eh.. ternyata.. bapak Uskup malah sudah tiba di Terminal 1 sejak jam empat pagi, beliau berangkat pagi-pagi sekali dari kediamannya di Bogor sebelum ayam jantan berkokok, sebelum matahari menampakkan wajah dari peraduannya di balik awan kelabu, karena alasan yang sama takut macet. Memang beberapa hari sebelumnya akses menuju Bandara Cengkareng sempat pamer paha -- padat merayap tanpa harapan. Tapi tetap saja kami salut dengan bapak Uskup, yang walau sudah menanti lebih dari dua jam masih tampak fresh… Salut untuk bapak Uskup yang telah memberikan contoh sebagai gembala yang baik, selalu berada di depan kami, domba-domba yang kadang masih suka nakal dan membuat Sang Gembala sakit kepala.

      [lebih lengkap ...]

  • Temu Konsultasi Teologis seputar Pembaruan Karismatik Katolik

    Selaku Ko-Moderator Badan Pelayanan Nasional  Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI), Romo Anton Gunardi, MSF, mengantar pertemuan itu dengan menjelaskan bahwa temu konsultasi teologis seputar pembaruan karismatik katolik ini dalam kesempatan memperingati  seabad munculnya gerakan pentakostalsime,   empat puluh tahun lahirnya pembaruan karismatik dalam Gereja,dan dua puluh lima tahun berdirinya BPN PKKI.Romo BS. Mardiatmadja, SJ, penasehat teologi KAJ, mengarahkan Temu Konsultasi ini  dengan mengatakan: “Tujuan pertemuan kita adalah melakukan konsultasi perihal masalah-masalah yang secara teologis relevan dengan fenomen Pembaruan Karismatik Katolik  di Indonesia” .
    [lebih lengkap ...]

  • Memelihara Semangat Pelayanan
    Bulan Oktober 2008 yang lalu BPN menggelar sidangnya yang kedua di tahun 2008.  Pada Misa Pembukaan  Romo Alex Fandy dari Padang dalam homili memberikan pembedaan antara pengalaman beriman dan pengalaman mendapat mujizat. Kasih Tuhan ataupun mujizat belum tentu mengubah orang dengan sebetulnya. Dan pengalaman iman bukan soal mujizat. Dalam kitab suci pun kita melihat, banyak orang yang disembuhkan Yesus tetapi tidak mengikuti Yesus. Yang membuat orang memiliki pengalaman iman adalah Taqwa (adalah sikap takut akan Allah).
    [lebih lengkap ...]

  • DARI BUMI KATULISTIWA PONTIANAK

    Pagi itu jam masih menunjukkan pukul 11.00 WIB ketika aku berangkat ke bandara International Juanda. Tapi diluar sana suasana sudah mirip malam hari. Gelap sekali. Ya, menurut laporan Badan Meteorologi dan Geofisika hampir di sebagian besar wilayah Surabaya di lingkupi oleh awan hitam gelap, dan kilat tampak menyambar-nyambar di iringi oleh tiupan angin yang kencang sekali. Itu merupakan gejala alam akibat pengaruh awan kemulunimbus. [lebih lengkap ...]

  • Konvenda V Manado di Tomohon
    Tomohon adalah kota yang sejuk dengan tanah yang subur dan terkenal sebagai “Kota Bunga”, dengan pelaksanaan Konvenda V Pembaharuan Karismatik Katolik di Tomohon, maka Keuskupan Manado mendapat kehormatan untuk kedua kalinya mengadakan Konvenda, yang pertama tahun 1995 dan yang kedua yang diadakan sekarang ini.Konvenda diikuti peserta dari Keuskupan Agung Makassar (Kota Makassar, Rantepao dan Makale), Keuskupan Amboina (Kota Ambon, Ternate) dan dari Kesukupan Manado ( Kota Manado, Palu, Bitung) dengan jumlah peserta lebih kurang 300 orang dan dihadir juga oleh pastor–pastor dan suster biara yang aktip dalam Pembaharuan Karismatik Katolik. [lebih lengkap ...]

  • PERAYAAN EKARISTI SYUKURAN BERSAMA HUT KE-13 PERHIMPUNAN SHEKINAH BINA INSANI
    Acara diawali dengan sambutan yang ramah oleh Bpk. Irwanta pada pukul 09.00 pagi. Bersama tim pujian dari St. Bartholomeus-Taman Galaksi, Bekasi, seluruh undangan yang berjumlah sekitar 80 orang, diajak memuji kebaikan Tuhan dengan nyanyian S bab Tuhan Dia baik dan mengiring awal Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Anton Gunardi MSF sebagai selebran utama yang didampingi oleh Pater Susilo MSC dan Pater Koelman SJ, dengan nyanyian Besar Anug rahMu. [lebih lengkap ...]

  • Konferensi ICCRS 2009 di Kkottongnae, Korea Selatan
    Konferensi ICCRS tahun 2009 ini mengambil tempat di Kkottongnae, Korea Selatan (Lihat kolom Sejarah Kkottongnae). Tema besar yang diambil untuk kali ini adalah LOVE IN ACTION. Acara diadakan mulai tanggal 1 – 9 Juni 2009 dan dihadiri oleh Kardinal Albert Vanhoye selaku Emiritus of the Pontifical Biblical Institute in Rome, 13 orang Uskup dan Uskup Agung, puluhan Imam, biarawan dan biarawti, lebih dari 300 peserta dari 45 negara, serta lebih dari seribu peserta dari Korea Selatan. Dari Indonesia sendiri yang berangkat melalui BPN adalah Rm. F.X. Sukarno, Rm. Hendra Kimawan dari Bandung, Rm Lioe Foet Khien dari Banjarmasin,  Bp. Felix Ali Chendra, Bp & Ibu Endie Rahardja dan Bp. Saut Lumban Tobing dari Medan. [lebih lengkap ...]

  • Jika Komitmen Dilakukan Dengan Kasih, Maka Semuanya Dapat Terjadi
    Sabtu (18/4) diadakan misa upacara pelantikan Pengurus Perhimpunan Shekinah Bina Insani (PSBI), masa bakti 2009-2012, dipimpin oleh Romo Vikjen Keuskupan Agung Jakarta yaitu Romo Yohanes Subagyo, Romo Koelman dan Romo Subroto. [lebih lengkap ...]

  • Konvenas XI: Persekutuan Doa Yang Penuh Berkat
    Dalam kurun waktu ± 30 tahun, Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) telah bertumbuh kembang dan mencatat sejumlah kontribusi penting bagi Gereja Katolik dan masyarakat di Indonesia tercinta. Tidak terbilang jumlah orang-orang Katolik yang mengalami pembaruan, sehingga mereka menemukan jati dirinya kembali dan  mengalami pembaruan  iman, serta menemukan kesadaran baru untuk hidup menggereja, berbangsa dan bernegara. Tidak sedikit juga keluarga-keluarga Katolik yang menemukan kembali kekuatan Allah yang mempersatukan pasangan suami istri, para imam yang mengalami Kristus yang hidup dalam Ekaristi, biarawan-biarawati yang menemukan  semangat baru dalam melayani, para pengusaha dan kalangan berada tersentuh nuraninya untuk ikut memperjuangkan kaum lemah, miskin dan terpinggirkan, serta pemuda-pemudi yang menemukan panggilan hidup imamat dan membiara. [lebih lengkap ...]

  • SIDANG PLENO BESAR BPN PKKI 13 - 15 Oktober 2009
    Pada tanggal 13 - 15 Oktober 2009 menjelang akhir periode kepengurusan BPN 2006-2009 yang dikoodinir oleh JosephTedjaindra digelar Sidang Pleno Besar.  Orang-orang yang hadir di dalam pertemuan ini terdiri atas para pengurus organisasi pendukung BPN, BPPG dan BPK-BPK dari Keuskupan-keuskupan mewakili seluruh Gereja dalam keluarga besar PKK. [lebih lengkap ...]

  • Sidang Pleno Kecil II 2009 BPN PKKI
    BPN kembali mengelar sidang pleno kecil pada tanggal 3 -5 Desember 2009 di MegaMendung. Pak Joseph Tedjaindra membawakan materi tentang HISTORY OR VICTORY dalam melayani pentingnya menghasilkan buah-buah Roh daripada hanya mengingat pengalaman masa lalu. [lebih lengkap ...]

  • KONVENAS XI, Bali 15-18 Oktober 09- Semakin Menyala-nyala Dalam Melayani Tuhan
    Acara Pembukaan Konvenas dimulai dengan masuknya Perarakan Vandel. Paling awal vandel BPN Karismatik Katolik Indonesia, disusul vandel-vandel dari BPK-BPK yaitu Denpasar, Bali dan Lombok, Amboina, Atambua, Bandung, Banjarmasin, Bogor, Fakfak, Keuskupan Agung Jakarta, Ketapang, Kupang, Makassar, Malang, Manado, Maumere, Manokwari -Sorong, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Pangkalpinang, Pontianak, Ruteng, Samarinda, Sanggau, Keuskupan Agung Semarang, Sibolga, Singapura, Cikuna, Surabaya, Tanjungkarang, Tanjungselor, Timika, Timor Leste, Weetebula dan Mimika. [lebih lengkap ...]

  • MISA PELANTIKAN PENGURUS BPN PKKI 2009-2012

    “Dengan Roh Semakin Menyala Meningkatkan Koordinasi dan Kaderisasi Pembaruan Karismatik Katolik”.Rasa penuh syukur memenuhi sanubari umat saat diselenggarakan Misa Pelantikan Pengurus BPN PKKI 2009-2012 dengan tema: “Dengan Roh Semakin Menyala Meningkatkan Koordinasi dan Kaderisasi Pembaruan Karismatik Katolik” yang diadakan tanggal 11 Maret 2010 pada hari Kamis, puku 18.00 WIB di Gereja St. Laurentius, paroki St. Laurentius, Bandung dengan rangkaian acara, Puji-pujian, Misa Pelantikan, dan Ramah Tamah. [lebih lengkap ...]

  • PERTEMUAN PENYEMANGATAN PLENO BPK PKK SURABAYA

    Sekitar 90 orang berkumpul di ruang atas Catholic Center, jalan Bengawan 3, Surabaya pada hari Minggu tanggal 28 Maret 2010 yang lalu.Mereka adalah para aktivis, pengurus, anggota team pelayanan BPKPKK Surabaya, PDKK-PDKK yang berada dalam keuskupan Surabaya. Kota asal bukan hanya dari Surabaya dan sekitar, melainkan juga dari Madiun, Mojokerto, Wlingi, dan lain-lain. [lebih lengkap ...]

  • Pertemuan Para Leaders BPK Makassar - “Back to Basics”
    Dalam rangkaian kunjungan kerja di kota Makassar tanggal 25 April  2010 Bapak Felix Ali Chendra melakukan tatap muka sekaligus melayani umat PKK di BPK Makassar, pada hari pertama Minggu tiba dari Jakarta. Beliau langsung menuju tempat acara di Restaurant Imperial  dimulai pada jam 11.00 WIT dengan agenda temu para Leader dengan pembahasan Back To Basics. [lebih lengkap ...]

  • Retret Karunia Roh Kudus di Oelolok (Timor).
    Nama tempat ini baru pertama kali saya dengar ketika tiba di kota Kupang – Timor pada hari Minggu tgl 1 Agustus 2010.Perjalanan darat dengan bus malam yang membawa kami dari Kupang menuju Oelolok membutuhkan waktu 7 jam.Jalan yang cukup sempit (untuk ukuran Pulau Jawa) penuh dengan kelokan tajam yang tak kunjung henti. Penduduk Timor mengatakan bahwa jalan tersebut disebut “letter S”, karena belokan-belokan berbentuk huruf “S” mengantarkan kami sampai ke tempat tujuan.  [lebih lengkap ...]

  • KONVENSI NASIONAL MUDA - MUDI KATOLIK IV
    Sobat, hari Kamis 28 Oktober 2010 yang notabene merupakan hari Sumpah Pemuda, juga menjadi awal bagi sebagian teman – teman kita, untuk memulai langkah yang baru. Dengan mengikuti rangkaian acara Konvensi Nasional Muda Mudi Katolik IV yang diselenggarakan pada 28 – 31 Oktober 2010 di Bukit Doa Immanuel (BDI), Prigen, Jawa Timur, para pemimpin muda mudi Katolik bersatu untuk belajar bersama menjadi pemimpin yang berjiwa pelayan untuk membawa berkat dari Tuhan untuk semua. “Be A Blessing Servant Leader” sesuai dengan tema Konvenas tersebut. Dihadiri 280 peserta dan 35 fasilitator serta puluhan undangan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua, menjadikan peserta dapat saling bertukar pikiran mengenai kemajuan Persekutuan Doa atau lingkungan Katolik Karismatik di tempat asal mereka. [lebih lengkap ...]

  • Visi Tema Konvenas Muda Mudi Katolik IV
    Visi tema Konvensi Nasional Muda Mudi Katolik IV yaitu “Be a Blessing Servant Leader” dimulai dari beberapa bulan sebelum saya resmi dilantik menjadi Ketua Sie Kepemudaan BPN PKKI pada bulan Maret 2010. Beberapa waktu lamanya Tuhan beri dorongan dan visi yg kuat mengenai satu hal yaitu orang2 muda diajak dan diharapkan untuk menjadi pemimpin/leader, bukan sembarang leader. Tuhan ingin kita menjadi leader/pemimpin yang sungguh berani memberikan diri untuk melayani dan mau menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kita. Be a Blessing Servant Leader ! [lebih lengkap ...]

  • KONVENDA PERTAMA BPPG SAMARINDA
    Setelah dinanti-nantikan sekian lama, akhirnya Konvenda I BPPG Samarinda diadakan pada tanggal 8 – 9 Mei 2010, bertempat di Bukit Rahmat, Putak, Loa Duri, Samarinda. Tema yang diambil dalam acara Konvenas ini adalah “Berakar, bertumbuh dan berbuah”. Konvenas ini diikuti oleh sekitar 120 peserta dari 3 Keuskupan, yaitu Keuskupan Palangka Raya, Keuskupan Banjarmasin dan Keuskupan Agung Samarinda. Peserta dari Keuskupan Tanjung Selor menyatakan akan hadir, namun ternyata tidak muncul sampai acara penutupan. [lebih lengkap ...]

     
Copyright © 2007 Pembaruan Karismatik Katolik. All rights reserved.