Sunday, March 03, 2013    
Logo BPN      
  Pembaruan Karismatik Katolik  
       
buku pengajaran ISAO LOGO Info Iman Katolik BPN PKK pusat informasi artikel iman sharing dan kesaksian tanya jawab berita dan kegiatan hubungi kami

    | PROFIL | KEGIATAN BPN | VISI & MISI ORGANISASI | BAGAN ORGANISASI | BPPG-BPPG |

Cari:



Alkitab Online


"Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati daripada membagi rampasa dengan orang congkak."
Kita perlu untuk jujur terhadap satu sama lain dalam menceritakan pelanggaran dan juga kemenangan kita. Saat kita bersikap tulus dan transparan terhadap orang lain, kita memberi mereka kemerdekaan untuk "membuka topeng mereka" di hadapan kita.

Amsal 16:19

 

BUKU-BUKU PENGAJARAN


Items
DIPACU OLEH ROH KUDUS

Pembaruan Karismatik Katolik telah menjadi karunia istimewa dari Roh Kudus kepada Gereja untuk membaruinya. Buku ini adalah panduan yang sangat berguna bagi setiap orang untuk memahami sifat asli dari Pembaruan Karismatik Katolik. Pada hari ini, tanggal 16 Oktober, hari peringatan Baptisan saya, dengan sangat bersukacita  saya merekomendasikan buku ini kepada para gembala umat dan para pemimpin Pembaruan agar supaya dapat membantu mereka di dalam membimbing gerakan itu pada arah yang benar di dalam keuskupan dan daerah mereka. ... [more info]



Items
PEDOMAN DASAR

Telah tersusun PEDOMAN DASAR dengan kepanitiaan yang diketuai oleh Romo Antonius Gunardi, MSF. Pedoman dasar ini telah diterima dan disahkan oleh KWI dalam Sidang tahunannya, November 2005.... [more info]



Items
VISI DAN MISI PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK di IN

Mengingat perkembangan Karismatik di Indonesia yang cukup pesat, tetapi tanggapan umat maupun pimpinan Gereja yang sering masih simpang-siur, maka dirasa semakin dibutuhkan bimbingan dan pengarahan dari pimpinan Gereja yang resmi, yang lebih jelas dan sesuai dengan iman Gereja. ... [more info]



Tentang BPN PKK : KEGIATAN BPN
SERBA-SERBI PERAYAAN 25 TAHUN BPN DI PADANG



11 Nov 2008

 

    SERBA-SERBI Perayaan 25 tahun BPN di Padang

 

GASIK

Kamis, 10 April 2008 subuh… kami tiba di Terminal 1, Cengkareng agak pagi, karena jalanan belum macet. Ketika masih di dalam Taksi aku sempat bilang ke Pak Endie bahwa mungkin kami yang tiba lebih dulu.. jebule… eh.. ternyata.. bapak Uskup malah sudah tiba di Terminal 1 sejak jam empat pagi, beliau berangkat pagi-pagi sekali dari kediamannya di Bogor sebelum ayam jantan berkokok, sebelum matahari menampakkan wajah dari peraduannya di balik awan kelabu, karena alasan yang sama takut macet. Memang beberapa hari sebelumnya akses menuju Bandara Cengkareng sempat pamer paha -- padat merayap tanpa harapan. Tapi tetap saja kami salut dengan bapak Uskup, yang walau sudah menanti lebih dari dua jam masih tampak fresh… Salut untuk bapak Uskup yang telah memberikan contoh sebagai gembala yang baik, selalu berada di depan kami, domba-domba yang kadang masih suka nakal dan membuat Sang Gembala sakit kepala.

 

 

SAMBUTAN PANITIA

Begitu rombongan yang berangkat dari Jakarta tiba kami disambut dengan penuh senyum oleh panitia Konvenas Mini, tak tanggung-tanggung, ketua panitia pun hadir menjemput delegasi yang datang bukan cuma dari kota Jakarta saja, karena ada juga yang dari Bogor dan Kalimantan. Segera saja rombongan berpencar menempati mobil-mobil yang sengaja disiapkan untuk menjemput kami dan langsung dibawa ke Soto Garuda yang maknyussss… memang sotonya uenak tenan ditambah lagi dengan perut sudah waktunyaminta diisi. Tak cukup sekedar soto, kami masih diajak ke Pulau Karam, ups.. bukan menyeberangi lautan menuju pulau yang sudah karam, tapi itu adalah nama jalan tempat di mana kami diajak menikmati es durian Ganti nan Lamo, bana adjo, durian lamo tengik, indak enak dibuat es apalagi dimakan.

 

 

PERKENALAN

Sorong

Dalam pembukaan rapat Pleno, tiap peserta diminta memperkenalkan diri, tampillah seorang bapak dari Sorong.. wow.. sepertinya utusan terjauh nih, sehari-hari beliau memang bertugas di BPN, yang ini BPN dalam arti instansi pemerintah, bukan Badan Pelayanan Nasional, melainkan Badan Pertanahan Nasional, singkatan boleh sama tapi arti jauh sangat berbeda, antara sekuler dan non sekuler. Walaupun perjalanan yang ditempuh dari bagian timur Indonesia ke bagian barat yang nyaris dari ujung ke ujung dengan beberapa kali ganti pesawat, dan harus menunggu selama 2 jam di airport sebelum dijemput panitia, bapak yang berdiri di sini selaku wakil dari BPN Karismatik dan tidak sedang mengurus tanah ini, tak menyesal karena akhirnya bisa juga untuk pertama kalinya makan nasi Padang langsung di kota asalnya.. lamak bana!

 

 

Pontianak

Sebenarnya kali inipun ingin absen lagi walau sudah dua kali absen karena kesibukan usaha, namun toh akhirnya ikut juga dalam Konvenas Mini di Padang ini karena ada ultimatum dalam surat undangan bahwa pertemuan Pleno Kecil tidak boleh diwakilkan. Tadi ketika akan diajak makan soto, Pak Joseph van Ponti  ini sempat juga bertanya-tanya kok jauh-jauh ke kota Padang diajak makan soto, apakah karena ada Romo Noto? Tapi kemudian rupanya batal makan soto dan diajak makan nasi Padang. Puji Tuhan datang ke Padang bisa mencicipi nasi domestik :D, Nasi Padang dengan Bareh Solok yang terkenal itu tentunya...

 

Peserta Terjauh

Kalau tadi dikatakan peserta terjauh adalah bapak yang datang dari kota Sorong, yang bukan sorong ke kanan sorong ke kiri, ternyata ada lho peserta yang datang dari luar negeri... ay.. ay.. siapa dia? Tak lain tak bukan, bapak Ketua BPN, bapak yang punya hajat dalam Konvenas Mini ini, yaitu pak Joseph Tejaindra, beliau beberapa hari sebelumnya memang meninggalkan tanah air tercinta menuju Vatikan karena diutus oleh BPN untuk menghadiri rapat Colloquium di sana.

 

Awalnya visa pak Joseph sempat ditolak karena diurus oleh agen, saking penasaran Pak Joseph memutuskan untuk langsung menyambangi Kedutaan dan minita bertemu dengan Oom dubes, tapi rupanya dihalangi, memang sudah menjadi rahasia umum para ajudan biasanya jauh lebih galak dari sang Person in Charge sendiri. Namun, setelah halangan sana-sini dan aneka macam kerepotan aplikasi visa dapat di atasi, akhirnya atas ijin dari Nuncio, visa berhasil didapatkan walau tidak bisa langsung terbang dengan Lufthansa sebab hanya berbekal visa Italiano, langsung saja pak Joseph banting stir ganti pesawat... o la la.. memang pak ketua kita ini keren banget ya bisa gonta ganti pesawat dengan cepat hehe..

 

Ketika tiba di tempat tujuan, rupanya pak Joseph hanya diantar sampai di depan pintu rumah retret. Begitu masuk tiap peserta harus mendaki tangga dengan jarak yang lumayan jauh dan kalau iman tidak kuat jantung bisa copot... duh syukur Roh Kudus senantiasa menyertai bapak sehingga jantung tetap aman terikat pada pembuluh darah, kalau sampai copot tentunya kami bingung pak, gimana mencari tukang las atau tukang solder jantung yang mengerti bahasa Indonesia di Vatikan sana.

 

 

Beberapa hal sebagai oleh-oleh dari Vatican:

1.         Seluruh pembicara adalah para teolog dengan tema Charism in charismatik renewal in the Catholic church. Ditekankan baptisan dalam Roh Kudus adalah yang paling penting karena gereja lahir saat Pentakosta di mana Roh Kudus turun atas para rasul dan di sana terjadi gereja. Pencurahan Roh Kudus, istilah yang benarnya adalah baptisan dalam Roh Kudus dan setiap hari kita boleh meminta baptisan Roh Kudus yang gunanya untuk membarui diri sendiri; jadi dalam kelompok diharapkan sungguh terjadi baptisan dalam kelompok.

2.         Hubungan dengan Tuhan Yesus harus selalu nomor satu, sesibuk apapun kita. Dikatakan kepada para uskup, para pastor dan pelayan bahwa pelayanan kita betul-betul penting tapi tak boleh menggantikan relasi kita dengan Tuhan karena relasi dengan Tuhan Yesuslah yang paling utama bukan pelayanan kita.

3.         Ada 9 karunia dalam Kitab Suci, dibawakan oleh 3 orang, masing-masing dengan durasi 20 menit, padahal 1 karunia saja biasanya dibahas panjang lebar dan lebih dari 20 menit, sekarang 3 karunia oleh satu orang hanya dalam waktu 20 menit. Rupanya bahan yang dipakai adalah mengenai apakah karunia sudah dipergunakan oleh kelompok karismatik dan apakah menunjang gereja, apakah karunia penting, terutama penyembuhan. Francis Mc Nutt mengatakan penyembuhan penting, tetapi ada yang lebih penting yaitu hubungan kita dengan Yesus dan menyadari apakah kita sudah disembuhkan dan menyembuhkan orang lain, jangan temanya terus menerus tentang  penyembuhan seakan-akan kita tak pernah sembuh.

4.         Yang mengagumkan adalah pastor Farisi yang membahas tentang  retret khusus untuk para uskup karena yang ikut bisa merasakan faedahnya. Apakah karisma sudah ada dalam gereja, sesuaikah dengan teologi gereja? Maka hanya masing-masing negara yang bisa menjawab sebab gereja universal sudah memberikan itu. Pembaruan karismatik apakah berjalan sesuai dengan karisma dalam 1 Kor 12.

5.         Karisma kepemimpinan apakah peminpin terus menerus mau di atas dan tak memberikan tampuk kepemimpinan pada generasi muda. Generasi muda haruslah orang muda bukan sekedar muda dalam semangat saja, karena banyak pastor-pastor mafia yang mengatakan dia moderator tapi dia lalu mengatur semuanya, koordinator tak bisa apa-apa. Maka perlu regenerasi yang kalau berjalan, pembaruan karismatik akan menjadi pembaruan yang ada dalam jalur yang benar. Yang penting dikatakan selain baptisan Roh Kudus harus ada karunia nubuat. Dikatakan di Eropa karunia nubuat hampir tak terdengar maka diambil kesimpulan Eropa mengalami penurunan karismatik, yang paling menonjol adalah Afrika, utusan mereka hebat, mereka datang memakai jas dan dasi, sungguh orang-orang muda yang patut dikagumi.  Yang sedang menanjak adalah Asia, mereka mengatakan tolong perhatikan apa yang pernah dikatakan mendiang Johanes Paulus II, bahwa milenium ketiga adalah kebangkitan Kristus di Asia, bahwa kepada kita semua yang membawakan renungan-renungan, janganlah hanya mempersiapkan renungan lama - stok lama, itu boleh tapi apakah selalu diperbarui dan dibawa dalam doa, apakah khotbah-khotbah kita, terutama para uskup dan pastor, juga awam sudah menjadi khotbah yang profetik sehingga yang mendengar pulang dengan semangat Kristus. Sebagai  pemimpin, kita tahu arah gereja, kita ada dalam gereja, jangan lupa untuk berevangelisasi, ini pening, seluruh gereja harus bangkit. Kelompok Eropa terbakar dengan situasi ini, dan mengakui betul bahwa mereka mulai menurun.

 

Mgr Datubara

Ketika Mgr Datubara tiba, tampak disambut dan didampingi oleh Mgr. Angkur, Pak George, tak ketinggalan juga Pak Wirako yang adalah ketua Panitia Konvenas di Padang ini serta beberapa panitia lainnya. Dengan ramah dan penuh senyum Mgr. Datubara menyalami umat yang ingin bersalaman dengan beliau satu persatu, saking asyiknya memberi salam terlewatlah tangga menuju ruang pertemuan besar karena selain umat yang disalami, para penjaga kios yang ada di seputar lantai satu didatangi dan disalami semua oleh bapak Uskup. Rupanya gembala kita yang satu ini ingin memberikan shalom, salam damai kepada setiap orang yang dijumpainya. Semoga saja damai yang telah kami terima dapat kami bagikan kepada orang banyak tanpa memandang siapakah orang-orang yang kami jumpai nanti sehingga semangat Pembaruan yang berisi muatan api cinta kasih Kristus dapat tertularkan kepada semua orang.

 

 

Dekorasi ruangan Konvenas

Dekorasi panggung untuk Konvenas Mini 25 tahun BPN ini disarati dengan bunga mawar berwarna pink, ditambah beberapa bunga lain bernuansa peach dan putih, ada juga rangkaian lilin-lilin yang sengaja diletakkan di beberapa titik dekat sisi kiri dan kanan ruang pertemuan. Mmm... hut 25 tahun dengan nuansa pink, apa maksudnya usia 25 tahun itu kalau untuk seorang gadis masih bisa dibilang kenyes-kenyes ya? Semoga saja apa yang telah diperjuangkan oleh para penggerak di BPN lengkap dengan jatuh bangun dan segala kepusingannya yang sudah melewati masa 25 tahun dapat terus berkembang sehingga karya dan pelayanan Pembaruan Karismatik semakin meluas di muka bumi ibu pertiwi yang kita cintai ini.

 

 

Paparazzi in action

Yang namanya paparazzi di mana-mana pasti ada dan gaya mereka memotret acara Konvenas kali ini tidak kalah dengan paparazzi profesional yang sudah go internasional. Para peserta juga asyik membuat acara sendiri dengan antri foto bareng Bapa Uskup, Mgr. Angkur dan Mgr. Datubara dan romo Alex Suwandi beserta para penari Pasembahan. Macam-macam gaya peserta, ada yang minta hanya pasutri saja bersama bapak uskup, romo dan para penari, ada juga yang foto bersama rombongan perwakilan daerah masing-masing. Yah tentunya momen langka ini perlu diabadikan karena ini adalah hal yang amat jarang terjadi ... 25 tahun kiprah Badan Pelayanan Karismatik Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia, dirgahayu BPN, tetap smangat melayani Kristus!

 

 

Upacara memakan daun Sirih

Tari pembukaan adalah tari khas dari Sumatra Barat, nama tarian itu adalah tari pasembahan yang dibawakan oleh beberapa siswi yang dengan lembut dan gemulai berlenggak-lenggok mengikuti irama musik. Sesudah itu ada satu upacara yang rupa-rupanya lazim dilakukan untuk menyambut kedatangan tamu-tamu yang dihormati. Beberapa penari tampak membawa seperangkat alat yang berisi daun sirih dan untuk menerima kehormatan itu para tamu dipersilahkan mengambil daun sirih dan mengunyahnya. Tampak Mgr. Datubara dan Mgr. Angkur masing-masing mengambil daun sirih dan memakannya dengan santai. Ketika para penari sampai pada Koordinator BPN, dengan agak ragu-ragu bapak Joseph Tedjaindra mengambil selembar dan mencoba mengunyah daun sirih itu sedikit sambil memejamkan mata dan mimik sedikit kepedasan. Memang daun sirih pedas pak, tapi khasiat daun sirih itu konon kabarnya baik untuk kesehatan kulit. Begitu juga dengan pelayanan, kadang melayani itu pas ditolak rasanya mungkin lebih pedas dari daun sirih, tapi Firman yang telah ditaburkan tidak akan kembali dengan sia-sia dan buah-buahnya akan rrruuuaaarrr biasa!.

 

 

Semua berdayuang dalam acara pembukaan KRK

Salah satu tembang yang didendangkan dalam acara pembukaan KRK adalah lagu khas dari ranah Minang, Dayuang anak Palinggam... musik semakin panas, pemimpin pujian mengajak seluruh umat yang hadir untuk ikut mendayung, maka asyiklah para ibu-ibu melakukan gerakan mendayung, tapi ada beberapa bapak di bagian tengah dan belakang tampak tenang-tenang saja tidak ikut mendayung, entah masih lelah karena perjalanan yang jauh, atau masih memikirkan sate dan soto padang nan lamak bana. Di bagian depan tampak para bapa uskup asyik bergoyang ikut menikmati alunan irama musik sementara para penyanyi terus menyanyikan lagu dayuang.. dayuang... dayuang anak palinggam.. dayuang terus duhai BPN, … terus mendayung, terus berusaha menebarkan benih-benih kasih, mewartakan kabar baik dan menjadikan seluruh bangsa murid Kristus, tidak hanya dari Sabang sampai Merauke tapi merambah ke seluruh pelosok dunia.

 

 

Sambutan dari Mgr. Situmorang

Ketika nama Mgr. Situmorang disebutkan oleh MC, secara spontan beberapa orang muda yang memang dekat dengan bapa uskup meneriakkan: ”Hayo opung... maju opung... aahhh mesra sekali panggilan itu, opung.. opa atau kakek. Opung yang menjadi gembala para umatnya, opung yang mengasihi umatnya bak seorang kakek mengasihi cucunya. Mgr. Situmorang memang tidak bisa hadir kemarin dalam acara pembukaan Konvenas Mini karena harus bertemu dengan bapak wakil presiden Republik Indonesia di Jakarta. Petang ini, beliau menyempatkan diri untuk hadir dalam acara pembukaan KRK, walau tampak sedikit lelah tapi wajah beliau tetap dihiasi oleh senyum yang menawan. Dalam sambutannya bapa Uskup mengatakan sengaja masih menggunakan pakaian yang sama ketika bertemu dengan bapak Jusuf Kalla, mmm apa mungkin maksud bapa uskup mau membagi kabar baik Kristus yang telah diwartakan kepada pak Wapres sekaligus memberikan contoh peduli pada lingkungan dengan berhemat tidak banyak-banyak mencuci pakaian yang akan menghabiskan banyak air dan detergen karena detergen juga mempunyai potensi pada pemanasan global. :D

 

 

Histeris dengan Kia

Di tribun baik sisi kanan dan kiri tampak banyak ABG alias anak baru gede, usia mereka bervariasi, yang balita juga ada anteng digendongan ibunya. Rata-rata para ABG ini memilih untuk duduk di barisan depan, mereka duduk dengan tenang walau beberapa ada yang asyik ngobrol dengan teman-temannya, sedangkan yang lain ada juga yang bercanda tapi suasana masih terkontrol. Awalnya kupikir mereka adalah remaja dan orang muda yang rindu untuk mendapatkan siraman rohani, tapi kok waktu pujian penyembahan hanya sedikit yang ikut masuk dalam suasana khusyuk.. o o o.. tak tahunya mereka datang untuk Kia. Begitu mereka mendengar suara Kia, teriakan histeris memenuhi seluruh stadion yang 2/3 nya dipenuhi umat, apalagi ketika MC mengatakan bahwa Kia masih jomblo tambah gemuruh teriakan mereka, langsung saja blitz menyala di sana-sini, para remaja itu berusaha mengambil foto Kia dengan menggunakan kamera maupun handphone mereka. Satu hal yang patut dicatat di sini, walau mungkin datang hanya untuk melihat Kia, mereka tetap duduk manis dan mendengarkan firman yang disampaikan oleh ibu Esther. Semoga saja Roh Kudus bekerja di hati mereka sehingga kaderisasi Gerakan Pembaruan Karismatik di kota Padang dan sekitarnya dapat berjalan dengan baik. 

 

salam

Mungky

 

sumber: WartaShekinah Edisi 04/2008


    Informasi lain mengenai : KEGIATAN BPN :
  • Kunjungan BPN ke Dubes Vatican
    Kedatangan BPN yang diwakili oleh Joseph Tedjaindra, Endie Rahardja, Felix Ali Chendra ke kedutaan Vatican diterima oleh duta besarnya yaitu Uskup Agung Leopoldo Girelli. [lebih lengkap ...]

  • PACE,MACE ... BANGKITLAH ! (Sharring Pengalaman Pelayanan ke Papua oleh Agapitus
    9 Agustus 2007, tepat jam 07.00 WIT, ketika pesawat yang membawaku, johan, cello & niko mendarat dengan mulus di bandara Sentani Jayapura. Ingin tahu yang kami lakukan pertama kali? Hal pertama yang kami lakukan berempat begitu menginjak tanah Papua adalah BERFOTO.... Mungkin itu juga yang membuat panitia penjemput yang terdiri dari Pak Iwan dan Pak Gunawan tidak kesulitan mengenali rombongan sie kepemudaan dan langsung menyapa kami, “Pitus yang mana?” [lebih lengkap ...]

  • ISAO MEETING di Singapura
    Pada tanggal 9 – 11 Desember 2006, di Singapore diadakan ISAO meeting yang dihadiri delegasi dari 13 negara. Delegasi Indonesia diwakili oleh: Mgr. M. Angkur, OFM, Joseph Tedjaindra, Rm. Subroto Wijoyo, SJ, dan Felix Ali Chendra. Wimpie Santosa juga hadir karena mendapat undangan khusus dari Pastor Bart.Tujuan pertemuan adalah untuk menghimpun keluarga karismatik di Asia Pasific dan makin saling mengenai antar kedaerahan. [lebih lengkap ...]

  • Temu Wicara BPN PKKI dengan KWI
    Pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2007, diadakan pertemuan antara pengurus BPN PKKI dengan KWI, bertempat di kantor KWI, Jalan Cut Meutia No. 10. BPN PKKI diwakili oleh Bp. Joseph Tedjaindra , Bp. George Wangsanegara, Bp. Ali Rachman, Bp. Endie Rahardja dan Bp. Felix Ali Chendra. [lebih lengkap ...]

  • 11 April 2007 BPN PKKI bertemu dengan Uskup Agung Jakarta
    Pada pertemuan BPN dengan Uskup Agung Jakarta, Mgr. Julius Darmaatmadja,SJ tanggal 11 April 2007, team BPN melaporkan kepada Uskup hal-hal yang penting antara lain, bahwa PKK sudah mendapat 3 dokumen, yaitu pada tahun 1983, 1993, 1995 dan diterima BPN. Sekarang ini judulnya adalah Aneka Karunia, Satu Roh dan di dalamnya dengan judul Pembaruan Hidup Kristiani sebagai Karisma Roh   [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional I, Jakarta. 3 s/d 6 Juni 1981

    Tema       : “Jadilah SaksiKu.” Peserta    : 250 orang dari 12 keuskupanPembicara tamu : Pastor Fio Mascarenhas SJ, Direktur Internasional Catholic Charismatic Renewal Office di Roma, dan Pastor Rufus Pareira Pr, Wakil Ketua Pembaharuan Karismatik Katolik di India. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional II, Malang 24 Juni s/d 1 Juli 1983

    Tema: “Kamu akan diberi Kuasa” (Kis 1:8) dengan jumlah peserta 372 orang dari 18 keuskupan. Pembicara tamu : Fr. Michael Marsch, OP (Perancis – Jerman) & Miss Kim Colins, USA .Peninjau: 5 orang dari Malaysia Timur (Sabah) [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional III, Salatiga, Semarang. 9 – 13 Juli 1985

    Tema: “Jadilah Jantung Gereja” Peserta tercatat 870 (yang hadir lebih dari 900) orang dari 37 Kota di 19 Keuskupan.Peninjau 1 orang awam dari Singapura. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional IV di Bandung, 5 – 9 Juli 1988
    Konvenas ini mengambil tema Aku Mengutus Kamu” dengan jumlah peserta 961 orang dari 23 Keuskupan dan peninjau 18 orang dari Brunei, Serawak, Malaysia, dan Singapore. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional V di Surabaya. 1 – 3 Juli 1990
    Dengan tema “Kuasa Dalam Kesatuan” dan jumlah peserta    : +/- 1500 orang dari seluruh Indonesia (Data arsip belum ditemukan) [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional VI di Wisma Kinasih, Caringin, Bogor. 30 Juni – 3 Juli 1993
    Dengan Tema “Siapkan Jalan Bagi Tuhan” dan dihadiri oleh peserta 1200 orang. [lebih lengkap ...]

  • Konvensi Nasional VII di Batu, Malang. 26 – 29 Juni 1996

    Tema“Kamulah Bangsa Terpilih” dan peserta  Diikuti oleh 29 Keuskupan, dan diperincikan sebagai berikut. Konvensi Top Leader A denga jumlah 151 peserta dan Konvensi Leader A dan B  dengan jumlah 633 peserta, juga diikuti tamu kita dari Keningau (4 orang awam) dan dari Singapura (6 orang awam).Acara : Kaderisasi Top Leaders bagi Leader A, dalam bentuk Renungan / Ceramah Umum dan Refleksi dan Pengajaran (Session) bagi Leader B (BPK). [lebih lengkap ...]

  • Tema Konvenas PKK Indonesia
    Konvensi nasional (Konvenas) merupakan ajang pertemuan bagi para leader Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) Indonesia, yang pada umumnya dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. [lebih lengkap ...]

  • Temu Konsultasi Teologis seputar Pembaruan Karismatik Katolik

    Selaku Ko-Moderator Badan Pelayanan Nasional  Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI), Romo Anton Gunardi, MSF, mengantar pertemuan itu dengan menjelaskan bahwa temu konsultasi teologis seputar pembaruan karismatik katolik ini dalam kesempatan memperingati  seabad munculnya gerakan pentakostalsime,   empat puluh tahun lahirnya pembaruan karismatik dalam Gereja,dan dua puluh lima tahun berdirinya BPN PKKI.Romo BS. Mardiatmadja, SJ, penasehat teologi KAJ, mengarahkan Temu Konsultasi ini  dengan mengatakan: “Tujuan pertemuan kita adalah melakukan konsultasi perihal masalah-masalah yang secara teologis relevan dengan fenomen Pembaruan Karismatik Katolik  di Indonesia” .
    [lebih lengkap ...]

  • Memelihara Semangat Pelayanan
    Bulan Oktober 2008 yang lalu BPN menggelar sidangnya yang kedua di tahun 2008.  Pada Misa Pembukaan  Romo Alex Fandy dari Padang dalam homili memberikan pembedaan antara pengalaman beriman dan pengalaman mendapat mujizat. Kasih Tuhan ataupun mujizat belum tentu mengubah orang dengan sebetulnya. Dan pengalaman iman bukan soal mujizat. Dalam kitab suci pun kita melihat, banyak orang yang disembuhkan Yesus tetapi tidak mengikuti Yesus. Yang membuat orang memiliki pengalaman iman adalah Taqwa (adalah sikap takut akan Allah).
    [lebih lengkap ...]

  • DARI BUMI KATULISTIWA PONTIANAK

    Pagi itu jam masih menunjukkan pukul 11.00 WIB ketika aku berangkat ke bandara International Juanda. Tapi diluar sana suasana sudah mirip malam hari. Gelap sekali. Ya, menurut laporan Badan Meteorologi dan Geofisika hampir di sebagian besar wilayah Surabaya di lingkupi oleh awan hitam gelap, dan kilat tampak menyambar-nyambar di iringi oleh tiupan angin yang kencang sekali. Itu merupakan gejala alam akibat pengaruh awan kemulunimbus. [lebih lengkap ...]

  • Konvenda V Manado di Tomohon
    Tomohon adalah kota yang sejuk dengan tanah yang subur dan terkenal sebagai “Kota Bunga”, dengan pelaksanaan Konvenda V Pembaharuan Karismatik Katolik di Tomohon, maka Keuskupan Manado mendapat kehormatan untuk kedua kalinya mengadakan Konvenda, yang pertama tahun 1995 dan yang kedua yang diadakan sekarang ini.Konvenda diikuti peserta dari Keuskupan Agung Makassar (Kota Makassar, Rantepao dan Makale), Keuskupan Amboina (Kota Ambon, Ternate) dan dari Kesukupan Manado ( Kota Manado, Palu, Bitung) dengan jumlah peserta lebih kurang 300 orang dan dihadir juga oleh pastor–pastor dan suster biara yang aktip dalam Pembaharuan Karismatik Katolik. [lebih lengkap ...]

  • PERAYAAN EKARISTI SYUKURAN BERSAMA HUT KE-13 PERHIMPUNAN SHEKINAH BINA INSANI
    Acara diawali dengan sambutan yang ramah oleh Bpk. Irwanta pada pukul 09.00 pagi. Bersama tim pujian dari St. Bartholomeus-Taman Galaksi, Bekasi, seluruh undangan yang berjumlah sekitar 80 orang, diajak memuji kebaikan Tuhan dengan nyanyian S bab Tuhan Dia baik dan mengiring awal Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Anton Gunardi MSF sebagai selebran utama yang didampingi oleh Pater Susilo MSC dan Pater Koelman SJ, dengan nyanyian Besar Anug rahMu. [lebih lengkap ...]

  • Konferensi ICCRS 2009 di Kkottongnae, Korea Selatan
    Konferensi ICCRS tahun 2009 ini mengambil tempat di Kkottongnae, Korea Selatan (Lihat kolom Sejarah Kkottongnae). Tema besar yang diambil untuk kali ini adalah LOVE IN ACTION. Acara diadakan mulai tanggal 1 – 9 Juni 2009 dan dihadiri oleh Kardinal Albert Vanhoye selaku Emiritus of the Pontifical Biblical Institute in Rome, 13 orang Uskup dan Uskup Agung, puluhan Imam, biarawan dan biarawti, lebih dari 300 peserta dari 45 negara, serta lebih dari seribu peserta dari Korea Selatan. Dari Indonesia sendiri yang berangkat melalui BPN adalah Rm. F.X. Sukarno, Rm. Hendra Kimawan dari Bandung, Rm Lioe Foet Khien dari Banjarmasin,  Bp. Felix Ali Chendra, Bp & Ibu Endie Rahardja dan Bp. Saut Lumban Tobing dari Medan. [lebih lengkap ...]

  • Jika Komitmen Dilakukan Dengan Kasih, Maka Semuanya Dapat Terjadi
    Sabtu (18/4) diadakan misa upacara pelantikan Pengurus Perhimpunan Shekinah Bina Insani (PSBI), masa bakti 2009-2012, dipimpin oleh Romo Vikjen Keuskupan Agung Jakarta yaitu Romo Yohanes Subagyo, Romo Koelman dan Romo Subroto. [lebih lengkap ...]

  • Konvenas XI: Persekutuan Doa Yang Penuh Berkat
    Dalam kurun waktu ± 30 tahun, Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) telah bertumbuh kembang dan mencatat sejumlah kontribusi penting bagi Gereja Katolik dan masyarakat di Indonesia tercinta. Tidak terbilang jumlah orang-orang Katolik yang mengalami pembaruan, sehingga mereka menemukan jati dirinya kembali dan  mengalami pembaruan  iman, serta menemukan kesadaran baru untuk hidup menggereja, berbangsa dan bernegara. Tidak sedikit juga keluarga-keluarga Katolik yang menemukan kembali kekuatan Allah yang mempersatukan pasangan suami istri, para imam yang mengalami Kristus yang hidup dalam Ekaristi, biarawan-biarawati yang menemukan  semangat baru dalam melayani, para pengusaha dan kalangan berada tersentuh nuraninya untuk ikut memperjuangkan kaum lemah, miskin dan terpinggirkan, serta pemuda-pemudi yang menemukan panggilan hidup imamat dan membiara. [lebih lengkap ...]

  • SIDANG PLENO BESAR BPN PKKI 13 - 15 Oktober 2009
    Pada tanggal 13 - 15 Oktober 2009 menjelang akhir periode kepengurusan BPN 2006-2009 yang dikoodinir oleh JosephTedjaindra digelar Sidang Pleno Besar.  Orang-orang yang hadir di dalam pertemuan ini terdiri atas para pengurus organisasi pendukung BPN, BPPG dan BPK-BPK dari Keuskupan-keuskupan mewakili seluruh Gereja dalam keluarga besar PKK. [lebih lengkap ...]

  • Sidang Pleno Kecil II 2009 BPN PKKI
    BPN kembali mengelar sidang pleno kecil pada tanggal 3 -5 Desember 2009 di MegaMendung. Pak Joseph Tedjaindra membawakan materi tentang HISTORY OR VICTORY dalam melayani pentingnya menghasilkan buah-buah Roh daripada hanya mengingat pengalaman masa lalu. [lebih lengkap ...]

  • KONVENAS XI, Bali 15-18 Oktober 09- Semakin Menyala-nyala Dalam Melayani Tuhan
    Acara Pembukaan Konvenas dimulai dengan masuknya Perarakan Vandel. Paling awal vandel BPN Karismatik Katolik Indonesia, disusul vandel-vandel dari BPK-BPK yaitu Denpasar, Bali dan Lombok, Amboina, Atambua, Bandung, Banjarmasin, Bogor, Fakfak, Keuskupan Agung Jakarta, Ketapang, Kupang, Makassar, Malang, Manado, Maumere, Manokwari -Sorong, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Pangkalpinang, Pontianak, Ruteng, Samarinda, Sanggau, Keuskupan Agung Semarang, Sibolga, Singapura, Cikuna, Surabaya, Tanjungkarang, Tanjungselor, Timika, Timor Leste, Weetebula dan Mimika. [lebih lengkap ...]

  • MISA PELANTIKAN PENGURUS BPN PKKI 2009-2012

    “Dengan Roh Semakin Menyala Meningkatkan Koordinasi dan Kaderisasi Pembaruan Karismatik Katolik”.Rasa penuh syukur memenuhi sanubari umat saat diselenggarakan Misa Pelantikan Pengurus BPN PKKI 2009-2012 dengan tema: “Dengan Roh Semakin Menyala Meningkatkan Koordinasi dan Kaderisasi Pembaruan Karismatik Katolik” yang diadakan tanggal 11 Maret 2010 pada hari Kamis, puku 18.00 WIB di Gereja St. Laurentius, paroki St. Laurentius, Bandung dengan rangkaian acara, Puji-pujian, Misa Pelantikan, dan Ramah Tamah. [lebih lengkap ...]

  • PERTEMUAN PENYEMANGATAN PLENO BPK PKK SURABAYA

    Sekitar 90 orang berkumpul di ruang atas Catholic Center, jalan Bengawan 3, Surabaya pada hari Minggu tanggal 28 Maret 2010 yang lalu.Mereka adalah para aktivis, pengurus, anggota team pelayanan BPKPKK Surabaya, PDKK-PDKK yang berada dalam keuskupan Surabaya. Kota asal bukan hanya dari Surabaya dan sekitar, melainkan juga dari Madiun, Mojokerto, Wlingi, dan lain-lain. [lebih lengkap ...]

  • Pertemuan Para Leaders BPK Makassar - “Back to Basics”
    Dalam rangkaian kunjungan kerja di kota Makassar tanggal 25 April  2010 Bapak Felix Ali Chendra melakukan tatap muka sekaligus melayani umat PKK di BPK Makassar, pada hari pertama Minggu tiba dari Jakarta. Beliau langsung menuju tempat acara di Restaurant Imperial  dimulai pada jam 11.00 WIT dengan agenda temu para Leader dengan pembahasan Back To Basics. [lebih lengkap ...]

  • Retret Karunia Roh Kudus di Oelolok (Timor).
    Nama tempat ini baru pertama kali saya dengar ketika tiba di kota Kupang – Timor pada hari Minggu tgl 1 Agustus 2010.Perjalanan darat dengan bus malam yang membawa kami dari Kupang menuju Oelolok membutuhkan waktu 7 jam.Jalan yang cukup sempit (untuk ukuran Pulau Jawa) penuh dengan kelokan tajam yang tak kunjung henti. Penduduk Timor mengatakan bahwa jalan tersebut disebut “letter S”, karena belokan-belokan berbentuk huruf “S” mengantarkan kami sampai ke tempat tujuan.  [lebih lengkap ...]

  • KONVENSI NASIONAL MUDA - MUDI KATOLIK IV
    Sobat, hari Kamis 28 Oktober 2010 yang notabene merupakan hari Sumpah Pemuda, juga menjadi awal bagi sebagian teman – teman kita, untuk memulai langkah yang baru. Dengan mengikuti rangkaian acara Konvensi Nasional Muda Mudi Katolik IV yang diselenggarakan pada 28 – 31 Oktober 2010 di Bukit Doa Immanuel (BDI), Prigen, Jawa Timur, para pemimpin muda mudi Katolik bersatu untuk belajar bersama menjadi pemimpin yang berjiwa pelayan untuk membawa berkat dari Tuhan untuk semua. “Be A Blessing Servant Leader” sesuai dengan tema Konvenas tersebut. Dihadiri 280 peserta dan 35 fasilitator serta puluhan undangan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua, menjadikan peserta dapat saling bertukar pikiran mengenai kemajuan Persekutuan Doa atau lingkungan Katolik Karismatik di tempat asal mereka. [lebih lengkap ...]

  • Visi Tema Konvenas Muda Mudi Katolik IV
    Visi tema Konvensi Nasional Muda Mudi Katolik IV yaitu “Be a Blessing Servant Leader” dimulai dari beberapa bulan sebelum saya resmi dilantik menjadi Ketua Sie Kepemudaan BPN PKKI pada bulan Maret 2010. Beberapa waktu lamanya Tuhan beri dorongan dan visi yg kuat mengenai satu hal yaitu orang2 muda diajak dan diharapkan untuk menjadi pemimpin/leader, bukan sembarang leader. Tuhan ingin kita menjadi leader/pemimpin yang sungguh berani memberikan diri untuk melayani dan mau menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kita. Be a Blessing Servant Leader ! [lebih lengkap ...]

  • KONVENDA PERTAMA BPPG SAMARINDA
    Setelah dinanti-nantikan sekian lama, akhirnya Konvenda I BPPG Samarinda diadakan pada tanggal 8 – 9 Mei 2010, bertempat di Bukit Rahmat, Putak, Loa Duri, Samarinda. Tema yang diambil dalam acara Konvenas ini adalah “Berakar, bertumbuh dan berbuah”. Konvenas ini diikuti oleh sekitar 120 peserta dari 3 Keuskupan, yaitu Keuskupan Palangka Raya, Keuskupan Banjarmasin dan Keuskupan Agung Samarinda. Peserta dari Keuskupan Tanjung Selor menyatakan akan hadir, namun ternyata tidak muncul sampai acara penutupan. [lebih lengkap ...]

     
Copyright © 2007 Pembaruan Karismatik Katolik. All rights reserved.