T A L K S H O W

Peran Kerahiman Allah dalam Keluarga, Pemimpin, & Dunia Usaha

“Allah yang Maha Rahim perlu dialami, karena dengan dialami maka kita semua bisa membagikan Kerahiman itu.” Hal ini diungkapkan oleh Mgr. Antonius Subianto dihadapan puluhan peserta Talkshow “Peran Kerahiman Allah dalam Keluarga, Pemimpin, dan Dunia Usaha”, di Hotel Gran Mahakam – Kamis, 24 November 2016. Kegiatan yang digagas oleh BPN PKKI bekerjasama dengan Yayasan Shekinah Bina Insani ini, diselenggarakan sebagai ungkapan syukur penutupan Tahun Kerahiman. Dengan dimoderatori oleh Agus Gunawan, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, Uskup Bandung, dan Ibu Pieneke, seorang wanita Katolik yang tekun dalam dunia usaha, dihadirkan sebagai narasumber pada malam hari itu.

Bapa Uskup pada kesempatan tersebut menekankan betapa Maha Rahimnya Allah itu. Ia memberikan sebuah ilustrasi bahwa Allah yang Maha Rahim ibarat tinggal di hati manusia. Ketika manusia menolak keberadaan Allah dan ‘mengusir-Nya’, Allah hanya bergerak selangkah, ketika manusia terus mengusir Allah dari dalam hatinya, Allah akan melangkah keluar sambil tetap menoleh ke arah manusia, begitu terus sampai manusia semakin jauh dari Allah. Hingga suatu ketika manusia merasakan kehampaan bagai seorang anak hilang dan mulai mencari Allah, maka saat itulah Allah berlari secepat kilat ke arah kita dan memeluk kita. Kerahiman Allah yang kita alami tersebut akan memampukan kita untuk menyebarkan lagi kerahiman itu pada orang lain.

Sementara itu, Ibu Pieneke mensharingkan pengalamannya akan Kerahiman Allah yang pernah dirasakan keluarganya termasuk perjuangan Beliau menghadapi berbagai macam tantangan dan pencobaan dalam hidup. Pengalaman yang pernah dilalui dan bagaimana Kerahiman Allah sungguh nyata itu membuat Ibu Pieneke berani untuk bersaksi dan membagikannya kepada orang lain.

Selain Talkshow bersama Bapa Uskup dan Ibu Pieneke, diadakan juga penggalangan dana dimana seluruh dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk kegiatan perutusan tenaga pengajar dari BPN ke daerah-daerah yang saat ini masih sangat minim tenaga pengajar. Harapannya, setiap pengajar yang diutus ke daerah bisa membagikan pengajaran, pengalaman, dan sukacita Injil sehingga dapat mengembangkan PD di parokinya masing-masing. ***