Renungan Harian - Wednesday, 06 June 2018

BANGKIT BERSAMA KRISTUS


Rabu, 6 Juni 2018

St. Norbertus, Usk

2 Timotius 1:1-3,6-12

Mazmur 123:1-2

Markus 12:18-27

”Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup!” --- Markus 12:27a

 

CREDO TIAP Minggu dalam Ekaristi, kita daraskan “Aku percaya ... akan Kebangkitan badan ...” Dasarnya ialah iman kita akan Yesus Kristus, yang bangkit mulia dari alam maut.

Bacaan Injil hari ini menegaskan bahwa hidup di surga jangan disamakan dengan hidup di dunia. Orang Saduki adalah kelompok Yahudi yang tak percaya akan adanya kebangkitan badan. Mereka juga menolak Kitab-kitab para Nabi. Yang mereka pegang hanya ‘Kelima Buku Misa” yang biasa disebut “Taurat Musa”. Mungkin  mereka berpikir mengenai kebangkitan sebagai kebangkitan  fisik.

Dalam debat dengan orang-orang Saduki, dengan jelas Yesus menanggapinya dengan mengatakan: “Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!" (Mrk 12:24-27). Kebangkitan kita nanti bukan seperti Lazarus yang dibangkitkan Yesus, hidup kembali di bumi ini dan nantinya mati lagi. Kita akan mempumyai  tubuh yang baru.

Bagi kita yang percaya kepada kebangkitan, hidup yang baru sesungguhnya sudah mulai bisa kita rasakan sekarang meski kenyataannya masih nanti. Kebangkitan tidak berarti harus menempuh kematian. Kebangkitan dapat berarti kembali bisa memaafkan orang yang telah bersalah kepada kita, bisa kembali bersemangat setelah putus asa, kembali bahagia setelah bersedih. Kembali mempunyai pemikiran yang optimis setelah mengalami kegagalan. Ini berkat iman kita kepada Yesus Kristus yang telah wafat dan bangkit bagi kita.

Tujuan akhir kehidupan manusia adalah persekutuan cinta dengan Tuhan. Dan di dalam setiap Perayaan Ekaristi, kita menyambut-Nya dan bersatu dengan Tuhan sendiri. Yesus pernah bersabda: “Akulah roti hidup. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia" (Yoh 6:48-51) (Lisa)

Doa: Allah Bapa yang Maha Baik, terima kasih ya Tuhan, karena Engkau telah memberikan Yesus Kristus, yang telah menyelamatkan kami; dan memberi  kami memiliki kehidupan yang kekal. Hidup bersama-Mu.

Janji: “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” --- 2 Timotius 1:7

Pujian: “Viaticum” – ‘teman seperjalanan’, yakni Ekaristi disambut pasien dalam keadaan gawat setelah menerima Sakramen Pangampunan dan Pengurapan Orang sakit. Itu selain Yesus menemani dalam perjalanan terkahir juga jaminan kehidupan kekal.

Penanggung Jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ

 


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MENJADI SATU

Thursday, 16 May 2024

INTENSI DOA DARI YESUS

Wednesday, 15 May 2024

KITA DIPILIH OLEH YESUS

Tuesday, 14 May 2024

PERCAYA YANG BENAR

Monday, 13 May 2024

KASIH ALLAH

Sunday, 12 May 2024

New 10 May 2024, 07:31

Friday, 10 May 2024

SUKACITA DALAM KRISTUS

Friday, 10 May 2024

MENJADI PEWARTA YANG PENUH SUKA CITA

Thursday, 09 May 2024

ROH KEBENARAN

Wednesday, 08 May 2024