Setiap orang memiliki rasa-perasa bahwa dirinya tidak hanya tumpukan daging atau otot maupun tulang, dibungkus kulit, yang dihidupkan oleh nafas dan darah; bukan pula sekedar petugas sosial atau anggauta keluarga/kampung, melainkan 'seorang pribadi, yang dijiwai oleh sesuatu yang melampaui segi materi dan duniawi itu, yang dinamai jiwa'. Dengannya orang berkontak dengan 'yang lain', tidak hanya dengan sentuhan materiil dan batasan waktu, tetapi dengan relasi batin, dan cakrawala universal.
Jiwa ini oleh orang yang beriman Kristiani dihayati sebagai Pribadi, yang ilahi, dan menjadi pangkal, isi dan tujuan hidupnya, termasuk yang 'insani' tadi. Bagi orang Beriman dan Paguyuban Orang Beriman, 'Yang Rohani' itu menjiwai seluruhnya. Bagi umat Kristiani, Dialah Roh Kudus, yang sejak awal mula melingkupi segala 'yang ada'. Ungkapan itu merupakan 'Pengakuan iman' yang meresapi seluruh hidup manusia beriman, secara perorangan maupun sebagai paguyuban. Beberapa persaudaraan umat mengungkapkan kesadaran itu dengan menyusun rumusan 'Syahadat'. Akan bermakna bagi seluruh hidup pribadi bersangkutan, kalau 'rasa-perasa' itu direfleksikan dan difahami dalam kaitan dengan pelbagai pengalaman hidup; khususnya dalam hubungan dengan syahadat, yang sering diucapkan secara ritual.
Harga perbuku Rp. 75.000,-
