Renungan Harian - Sunday, 03 March 2024

CINTA AKAN RUMAH TUHAN


Minggu, 3 maret 2024

Keluaran 20:1-3.7-8.12-17

Mazmur 19:8.9.10.11

1 Korintus 1:22-25

Yohanes 2:13-25


“Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” --- Yohanes 2:17


YESUS MEMBERSIHKAN Bait Suci di Yerusalem dari pedagang-pedagang hewan persembahan. Ini dilakukan-Nya karena kecemaran yang terjadi di dalamnya. Bukan hanya menjadi kotor oleh binatang-binatang yang diperjualbelikan, melainkan juga bisnis kotor yang terjadi di dalamnya.

Dalam bacaan ini, Yesus mengekspresikan amarah-Nya, para murid teringat kata-kata dari Perjanjian Lama: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku”. Dalam kondisi itu, manusia sulit melihat ekspresi cinta yang muncul karena Yesus mengasihi rumah Bapa-Nya. Karena manusia cenderung berpikir negatif jika tindakan itu merugikan mereka. Bisnis timbal balik yang saling menguntungkan antara para pedagang dengan pemimpin agama menjadi lebih penting daripada ajaran Yesus. Rasa takut manusia seringkali muncul kalau berhadapan dengan otoritas dan kekuasaan. Hal itu terlihat dari sikap masyarakat Yahudi yang mempertanyakan otoritas Yesus yang melarang mereka berjualan di Bait Allah. Hal-hal inilah yang membuat mereka tidak mampu melihat tanda cinta dari Yesus.

Untuk bisa melihat tanda cinta dari Yesus yang pertama, kita harus bersedia untuk “dijungkir-balikkan” (Yoh 2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya). Kita tinggal dalam dunia yang berdosa, kotor dan penuh dengan segala bentuk penipuan. Tetapi ini bukan hal pertama yang harus dibersihkan, melainkan yang pertama harus dibersihkan adalah Rumah Tuhan atau Bait Allah. Tuhan ingin memberkati dan memakai Gereja-Nya secara luar biasa. Itulah sebabnya Gereja yang mau menjadi alat Tuhan adalah Gereja yang terus-menerus terbuka bagi teguran. Begitu juga untuk Bait Allah (diri kita sendiri), yang pertama Tuhan bersihkan bukan persoalan-persoalan yang sedang kita hadapi tetapi kita harus berani untuk dibersihkan lewat “Sabda dan Sakramennya” yaitu “Tobat dan Ekaristi”. Agar tubuh kita kembali menjadi Bait Allah dan kembali peka untuk mendengar suara-Nya yang bergema dalam nurani kita.

Untuk bisa melihat tanda cinta dari Yesus yang kedua, kita harus bersedia untuk “dibangun dengan cara Tuhan” (Yoh 2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?”). Kehadiran Yesus seperti mengacaukan, tetapi sebenarnya adalah merapikan. Yang kacau adalah perbuatan dan pikiran mereka. Yesus mau membersihkan dan menyucikan Bait Allah. Tetapi orang Yahudi tidak bisa menerimanya, melainkan mereka minta suatu tanda yang menunjukkan bahwa Yesus berhak untuk bertindak demikian. Dan “tanda” seringkali dikaitkan dengan mujizat, tetapi sebenarnya pembersihan di Bait Allah ini sebenarnya juga tanda yang menunjuk kepada pribadi Kristus. Memang benar Bait Allah yang megah tersebut memang didirikan oleh Herodes selama masa empat puluh enam tahun. Ada kebanggaan bagi orang-orang Yuhudi akan betapa megah dan kokohnya Bait tersebut. Memang seperti itulah cara orang dunia umumnya membanggakan sesuatu. Dunia seringkali menggunakan angka dan durasi untuk menunjukkan kehebatan sesuatu. Angka 46 tahun pembangunan Bait Allah bagi mereka terlihat jauh lebih besar dibandingkan dengan angka 3 hari-Nya Yesus, namun mereka tidak menyadari bahwa sesuatu yang dibangun oleh Yesus jauh lebih dahsyat.

Marilah kita bangun Bait Allah dalam diri kita sesuai dengan kehendak-Nya. Karena Tuhan ingin setiap kita dibangun dengan dasar yang benar, sesui dengn cara-Nya dan untuk mencapai tujuanNya. (Sischa Halim)

 

DOA: “Bapa yang terkasih, kami bersyukur kepada-Mu bahwa Yesus adalah Bait Suci yang sejati. Berilah kami kekuatan dan keberanian datang kepada-Mu untuk dibersihkan, sehingga tubuh kami menjadi Bait-Mu, tempat Kitab Suci-Mu dibacakan dan suara-Mu jernih kami dengar dalam Nurani kami, Amin.”

JANJI: “Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” - Mazmur 19:8

PUJIAN: Yesus bercakap-cakap dengan Kebanyakan orang Yahudi tidak suka kepada orang Samaria karena mereka menganggap orang Samaria itu kafir atau ras tidak murni karena mereka melakukan perkawinan campur dengan bangsa lain. Tetapi Yesus mengasihi segala macam orang. Yesus ramah kepada orang-orang dari bangsa manapun. Yesus ingin semua orang mengenal kebenaran yang membimbing kepada hidup yang kekal. Di sinilah Yesus menunjukkan cinta dan kasih Tuhan yang manis itu.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

JADILAH SAKSI KRISTUS YANG HIDUP

Sunday, 19 May 2024

MENJADI SATU

Thursday, 16 May 2024

INTENSI DOA DARI YESUS

Wednesday, 15 May 2024

KITA DIPILIH OLEH YESUS

Tuesday, 14 May 2024

PERCAYA YANG BENAR

Monday, 13 May 2024

KASIH ALLAH

Sunday, 12 May 2024

New 10 May 2024, 07:31

Friday, 10 May 2024

SUKACITA DALAM KRISTUS

Friday, 10 May 2024