Renungan Harian - Friday, 22 March 2024
HUBUNGAN BAPA DAN ANAK
Jumat, 22 Maret 2024
Yeremia 20:10-13
Mazmur 18:2-3a.3bc-4.5-6.7
Yohanes 10:31-42
”Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku.” --- Yohanes 10:37
MENGENAL DAN PERCAYA kepada Yesus tidak sama dengan mendapat kepastian akan salah satu gelar yang ingin kita capai dalam pendidikan misalnya. Seperti orang-orang Yahudi berhadapan dengan Yesus, ada perasaan ingin tahu, curiga, aneh, tidak percaya, bimbang dan ragu, seakan-akan tidak yakin dengan berulang kali mencobai Dia dengan berbagai cara. Tetapi berkali-kali Yesus menunjukkannya di khalayak ramai, bagaimana kuasa-Nya melakukan perkerjaan Bapa-Nya, intinya adalah kehadiran Allah didalam diri Yesus yang menurut mereka adalah menghujat Allah dan mendorong untuk melempari-Nya.
Sesungguhnya kita pun sama seperti orang Yahudi, hanya melihat dari kaca mata realitas berpikir, akal budi dan mentalitas ego diri pribadi sehingga kita tidak dapat mendengar-Nya, mengikuti suara panggilan-Nya dan tidak melibatkan diri dengan-Nya, sehingga kita tidak akan dapat menangkap dan menemukan makna dari untuk apa kita diutus ke dunia ini.
Kita perlu mengasah dan mengelola mata batin iman dan memohon kepada Tuhan Yesus agar diberikan hikmat dalam melihat orang tidak dengan melihat fisik, tingkah laku dan tutur kata saja, melainkan juga kebaikan dan pengorbanan yang diberikan kepada sesama manusia merupakan Roh Allah yang ada didalam dirinya yang berarti juga terkoneksi dengan Bapa dan Anak. (Fransiskus Setiawan)
DOA: ”Ya Tuhan, jadikanlah kami semua orang yang mampu mengimani Engkau lebih dalam lagi dengan melihat karya dan perutusan-Mu yang ada didalam sesama kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, Amin.”
JANJI: “Ia berkata: “Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku!” - Mazmur 18:2
PUJIAN: Jumat dukacita adalah peringatan saleh Santa Perawan Maria yang berduka pada hari Jumat sebelum Minggu Palma yang diadakan pada minggu kelima Prapaskah (sebelumnya disebut ”Minggu sengsara”), secara tradisional dikenal sebagai Bunda Maria dalam sengsara. Perayaan liturgi pertama untuk Maria yang berduka, Pesta Bunda Pengasih, terjadi pada abad ke-15. Pada tahun 1668, para Servite (Ordo Hamba Maria, salah satu dari lima ordo pengemis dalam gereja Katolik Roma yang mendedikasikan diri kepada Maria dengan gelar Bunda Dukacita) diberikan izin untuk mengadakan Misa nazar Tujuh Duka Maria. Pada tahun 1692, Paus Innosensius XII mengizinkan perayaan Pesta untuk menghormati Bunda Maria pada hari Minggu ketiga bulan September; yang kemudian dipindahkan ke hari Jumat sebelum Minggu Palma.
Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)
Bagikan :
Renungan Harian lainnya :
KASIH YESUS MEMPERSATUKAN BUNDA MARIA DAN PARA MURID-NYAMonday, 20 May 2024 |
JADILAH SAKSI KRISTUS YANG HIDUPSunday, 19 May 2024 |
RENCANA ALLAH BAGI KITA MASING-MASING BERBEDA-BEDASaturday, 18 May 2024 |
APAKAH ENGKAU MENGASIHI “AKU”?Friday, 17 May 2024 |
MENJADI SATUThursday, 16 May 2024 |
INTENSI DOA DARI YESUSWednesday, 15 May 2024 |
KITA DIPILIH OLEH YESUSTuesday, 14 May 2024 |
PERCAYA YANG BENARMonday, 13 May 2024 |
KASIH ALLAHSunday, 12 May 2024 |
JANJI KETENANGAN DAN KEPASTIAN DALAM IMANSaturday, 11 May 2024 |
New 10 May 2024, 07:31Friday, 10 May 2024 |
SUKACITA DALAM KRISTUSFriday, 10 May 2024 |