Renungan Harian - Wednesday, 13 March 2024

MENGENAL CINTA BAPA


Rabu, 13 Maret 2024

Yesaya 49:8-15

Mazmur 145:8-9.13cd-14.17-18

Yohanes 5:17-30



“Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih  besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.” --- Yohanes 5:20


KITA PASTI punya pengalaman hidup yang berbeda satu dengan yang lain namun pertanyaan yang sama pasti pernah kita dengar, dalam hidup kita menjumpai orang yang senantiasa mempertanyakan panggilan hidupnya begitu rupa. Ia selalu mencari apa yang dikehendaki Tuhan atas dirinya. Ia rela meninggalkan apa saja: pekerjaan, keluarga, tempat tinggal, kedudukan, dan orang-orang yang dicintainya. Ia pun rela menguji kesetiaan dirinya. Ia tidak mau hidup menggelinding begitu saja, seperti bola. Itulah sebabnya kadang ia “berhenti” bahkan kalau perlu “merombak” rasa amannya demi suatu nilai yang ia perjuangkan. Dalam kedaan batin seperti itulah kesetiaan dan kedekatan Allah dialami amat nyata olehnya. Ia sadar bahwa Allah tidak membiarkan dirinya binasa. Ia mengisi hidup secara lebih bermakna. “Bikin hidup, lebih berarti”.

Tetapi ada juga orang yang selalu iri kepada orang lain karena kekayaan dan keberuntungannya. Dia tidak berdoa, jarang ke gereja, apalagi mengikuti pertemuan di lingkungan/kelompok, perilakunya kerap kali juga kurang baik tetapi usahanya selalu berhasil, kekayaannya terus meningkat. Sedangkan kita yang setiap saat berdoa, ke gereja, aktif di kegiatan-kegiatan kerohanian, tidak pernah berbuat jahat, tetapi rejeki tetap pas-pasan, kadang-kadang malah sering kesulitan.

Tuhan adil. Kebaikan Tuhan tidak cukup diukur secara ekonomis. Kebaikan Tuhan lebih dari sekedar materi yang hanya memuaskan hidup sesaat, minimal hanya saat hidup di dunia. Tuhan memberi apa yang tidak bisa diberikan manusia dan siapapun kecuali Dia yaitu kebangkitan dan hidup kekal. Kehidupan ini diberikan kepada siapapun menurut kehendak-Nya, terutama mereka yang selalu setia kepada-Nya dan membina hidup baik selaras dengan segala perintah-Nya.

Cinta Allah itu kekal abadi, cinta Allah itu sempurna tidak berubah, sekalipun kita tidak setia. Berbeda sekali dengan cinta manusia yang sangat dipengaruhi oleh suasana hati dan keadaan tertentu. Kristus datang ke dunia untuk menunjukkan kekuatan cinta Allah itu. Cinta Allah itu memampukan Dia untuk memberi kehidupan baru dan melakukan apa saja yang Allah kehendaki atas diri-Nya. Dengan demikian kita belajar bahwa mencintai berarti memberi hidup baru kepada orang lain. Memampukan dia menggapai tujuan yang lebih baik sebagaimana yang dicita-citakannya. Mengalami dicintai berarti melewati ‘kematian’ menuju kehidupan. Membiarkan cinta itu bekerja efektif berarti memiliki hidup abadi. (Sr. Anastasia Marlina. CP)

 

 

DOA: "Bapa yang maha cinta, kami bersyukur untuk cinta-Mu yang Engkau nyatakan dalam dunia melalui Putra-Mu Yesus Kristus yang hidup dan mati-Nya demi cinta yang kekal dan sempurna kepada kami manusia, Dia rela menangung resiko dalam mencintai dan membebaskan kami dari dosa, dialah Tuhan juru selamat yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa, Amin."

JANJI: ”Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.” - Mazmur 145:9

PUJIAN: 13 Maret Santa Eufrasia / Eupraxia, Pengaku Iman

Eufrasia hidup antara tahun 382-412. Di lingkungan masyarakat Konstantinopel, keluarganya tergolong kaya raya. Ia dikenal sebagai puteri bangsawan yang murah hati kepada kaum fakir miskin dengan menyumbangkan harta bendanya. Karena bercita-cita menjadi seorang pertapa, ia memutuskan hubungan pertunangannya dengan anak seorang senator, lalu menjalani pertapaan di padang gurun Mesir. Ia mengalami banyak godaan di biara itu untuk kembali ke dunia ramai. Namun berkat ketekunannya dalam doa dan matiraga dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kasar dan hina dalam biara, ia berhasil mengatasi godaan-godaan itu. Eufrasia kadangkala berpuasa satu minggu lamanya, sehingga menimbulkan iri hati di kalangan rekan-rekannya. Namun ia bisa menenangkan rekan-rekannya itu dengan sikap dan budi bahasanya yang halus dan sopan.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

JADILAH SAKSI KRISTUS YANG HIDUP

Sunday, 19 May 2024

MENJADI SATU

Thursday, 16 May 2024

INTENSI DOA DARI YESUS

Wednesday, 15 May 2024

KITA DIPILIH OLEH YESUS

Tuesday, 14 May 2024

PERCAYA YANG BENAR

Monday, 13 May 2024

KASIH ALLAH

Sunday, 12 May 2024

New 10 May 2024, 07:31

Friday, 10 May 2024

SUKACITA DALAM KRISTUS

Friday, 10 May 2024