Renungan Harian - Thursday, 14 March 2024

PEWARTAAN SEJATI ADALAH TINDAKAN NYATA


Kamis, 14 Maret 2024

Keluaran 32:7-14

Mazmur 106:19-20,21-22,23

Yohanes 5:31-47


“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun  Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,  namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” --- Yohanes 5:39-40


RUDOLFO ADALAH seorang pemuda, namun sangat disayangkan, pekerjaannya adalah mengemis. Keluarganya tidak putus-putus menasihati dia agar tidak menjadi pengemis, demikian pula dengan para sahabatnya. sahabat mengingatkannya: “mengemis itu pekerjaan hina di mata Tuhan, lebih baik tangan di atas daripada di bawah”. Suatu hari, saat ia mengemis dengan tangan menengadah keatas, Rodolfo melihat dari kejauhan seorang gadis kecil penjaja makanan berjalan dengan satu kaki dan tongkat penyangga sebagai pengganti kaki lain yang telah putus. Diatas kepalanya diletakkannya panci yang berisi kue-kue dagangannya. Saat gadis itu terhenti didepannya, ia mengambil uang hasil penjualannya itu untuk diberikan kepada Rudolfo, sang pengemis itu, tanpa berkata-kata; gadis penjual kue itu langsung berjalan lagi meneruskan perjalananya.

Rudolfo terhenyak, ia masih memegang uang itu sambil melihat gadis kecil itu berlalu, berjalan dengan satu kaki, mata Rudolfo berkaca-kaca sambil sesekali memandangi uang yang masih ditangannya itu, ia seperti mengalami pukulan hebat dalam relung-relung sanubarinya dan berkata bahwa ini tidak benar, apa yang kulakukan ini salah, ia melihat kedua kakinya yang utuh, lalu matanya memandang kelangit, menangis sejadi-jadinya dan bertobat.

Saat itu juga dengan penuh semangat ia beranjak setengah berlari menuju ke pasar terdekat, ia menawarkan diri menjadi kuli angkut dan mendapatkan upah yang lebih besar daripada mengemis.

Injil hari ini menceritakan bagaimana Yesus ditolak oleh bangsanya sendiri, mereka tidak mau menerima kehadiran Yesus sebagai Putra yang diutus oleh Bapa (Yoh 5:36) dan kesaksian Yohanes pembabtis tentang Yesus juga tidak didengarkan oleh bangsa Yahudi, hati mereka telah tertutup meskipun Yesus telah menjelaskan bahwa Musa telah menulis tentang diri-Nya. Yesus telah mewartakan kerajaan Bapa-Nya melalui tindakan-Nya, Ia mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, membuat yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang kusta menjadi tahir bahkan orang mati dibangkitkan-Nya, namun tetap saja mata hati mereka tertutup dan tidak mau percaya dan menolak Yesus.

Sesungguhnya banyak umat yang merasa kering rohaninya, karena mereka disibukkan oleh perkara-perkara duniawi, namun diantara mereka juga rindu akan kehadiran Allah. Rudolfo adalah satu diantara banyak orang yang tersentuh mata hatinya, ia terhenyak bukan oleh nasihat dan kata-kata namun oleh karena tindakan nyata dari seseorang.

Injil hari ini hendaklah menjadi sumber kekuatan yang menginspirasi kita untuk bertindak mewartakan kerajaan Allah. Kita diajak untuk menjadi seperti gadis kecil penjual kue yang menginspirasi orang lain, karena itulah tugas kita yang sesungguhnya yang diamanatkan oleh Tuhan Yesus kepada kita. Marilah kita memantapkan hati kita, seraya memohon pertolongan Tuhan supaya kita dapat melakukan tindakan yang nyata, melakukan hal-hal kecil bahkan yang sesederhana apapun juga, yang bisa  mewartakan kerajaan Allah baik itu dilingkungan tempat kita bekerja, dalam pergaulan di masyarakat dan yang utama adalah didalam keluarga kita, agar setiap perbuatan kasih yang kita lakukan menjadi tanda yang sangat nyata bahwa Allah hadir melalui diri kita, dimanapun juga kita berada. (Siswoyo Nugroho)

 

 

DOA: Ya Yesus, berilah aku kekuatan dan semangat oleh Roh Kudus-Mu agar mampu mewartakan kerajaan Allah melalui tindakan kasih yang nyata dimanapun juga aku berada, Amin.”

JANJI: ”Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir: perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.” - Mazmur 106:21-22

PUJIAN: Matilda lahir kira-kira pada tahun 895. Ia kemudian menikah dengan Henry I, putra Adipati Saxon, yang menjadi raja Jerman pada tahun 919. Tuhan menganugerahkan kepada mereka anak-anak yang cerdas: Otto, yang kemudian menjadi Otto I, kaisar Jerman dan Kaisar Romawi Suci; Henry, yang menjadi adipati Bavaria; Bruno, yang menjadi uskup Agung di Cologne dan kemudian dihormati oleh Gereja sebagai orang Kudus; dan Gerberga, yang menikah dengan Raja Loius IV dari Perancis. Ketika suaminya meninggal pada tahun 936, Matilda membaktikan dirinya kepada karya-karya cinta kasih. Ia lebih banyak memperhatikan kehidupan rohaninya.

Ia mendirikan biara-biara di Nordhausen, Quedlinburg dan di Engern. Anak-anaknya, Henry dan Otto sering memarahi ibunya karena sangat banyak memboroskan harta kekayaan untuk membantu orang-orang fakir miskin. Meskipun demikian, mereka tetap menghormati Matilda, ibu mereka. Hal ini terlihat dengan tindakan Otto terhadap ibunya,. Ketika Otto pergi ke Roma untuk dimahkotai sebagai Kaisar Roma, ia menyerahkan kekuasaan Kerajaan Jerman kepada ibunya. Matilda memimpin Kerajaan Jerman hingga kematiannya pada tanggal 14 Maret 968 di sebuah biara yang didirikannya di Quedlinburg.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

JADILAH SAKSI KRISTUS YANG HIDUP

Sunday, 19 May 2024

MENJADI SATU

Thursday, 16 May 2024

INTENSI DOA DARI YESUS

Wednesday, 15 May 2024

KITA DIPILIH OLEH YESUS

Tuesday, 14 May 2024

PERCAYA YANG BENAR

Monday, 13 May 2024

KASIH ALLAH

Sunday, 12 May 2024

New 10 May 2024, 07:31

Friday, 10 May 2024

SUKACITA DALAM KRISTUS

Friday, 10 May 2024