Renungan Harian - Tuesday, 12 March 2024

TAWARAN TUHAN


Selasa, 12 Maret 2024

Yehezkiel 47:1-9.12

Mazmur 46:2-3.5-6.8-9

Yohanes 5:1-3a.5-16


“Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” --- Yohanes 5:6


SETIAP ORANG pasti pernah mengalami sakit. Ada yang mengalami sakit ringan, ada pula yang mengalami sakit berat. Kalau penyakit ringan akan gampang diobati dan tidak perlu waktu yang lama untuk mengobatinya. Paling minum obat satu dua kali ditambah istirahat yang cukup biasanya akan segera sembuh. Walaupun sakit ringan yang namanya sakit tetap tidak mengenakkan. Apalagi kalau menderita sakit berat. Tentu ini membuat kita dan keluarga sangat menderita dan hati menjadi gundah gulana dibuatnya. Tenaga, waktu, uang habis terkuras saat mengupayakan kesembuhannya. Berbagai cara ditempuh untuk memperoleh kesembuhan. Bahkan tidak jarang mencari “orang pintar” setelah secara medis tidak kunjung sembuh juga. Tentu cara ini sangat mendukakan Tuhan, karena Tuhan tidak suka diduakan. Sehingga sering kita mendengar buat apa banyak uang tetapi sakit-sakitan, tidak ada artinya. Apa lagi bagi yang tidak punya  uang lebih tidak punya arti lagi. Sampai tahap ini orang akan menyadari bahwa kesehatan itu sangat berharga, bahwa kesehatan adalah nomor satu.

Dalam Alkitab ada beberapa kisah tentang orang menderita sakit dalam waktu yang lama. Mereka berjumpa dengan Tuhan Yesus dan mengalami kesembuhan. Diantaranya adalah perempuan yang mengalami sakit pendarahan selama 12 tahun. Perempuan yang mengalami pendarahan 12 tahun ini mendengar tentang Tuhan Yesus banyak menyembuhkan orang. Begitu mendengar Yesus datang ke daerahnya maka wanita ini juga mau disembuhkan  Tuhan Yesus. Namun orang begitu banyak wanita ini tidak bisa bertemu langsung dengan Yesus. Namun dengan yakin bahwa dengan menyentuh jubah Tuhan Yesus saja maka dia akan sembuh. Alhasil wanita ini sembuh (Mrk 5:27). Yesus berkata kepada wanita itu bahwa iman nya telah menyelamatkannya. Dalam Markus 2:4 ada pula orang lumpuh yang digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Lagi-lagi melihat iman mereka Yesus menyembuhkan orang lumpuh tersebut. Dan Injil Yohanes hari ini menceritakan Tuhan Yesus menyembuhkan seorang yang sudah lumpuh selama tiga puluh delapan tahun di serambi Kolam Betesda di Yerusalem dekat pintu Gerbang Domba. Dan Tuhan Yesus memang sudah tahu dia sudah lama seperti itu. Tuhan Yesus  menawarkan kesembuhan kepada orang lumpuh itu. Orang lumpuh itu sembuh, dia  bangun, angkat tilamnya dan berjalan. Kesembuhan bisa terjadi Oleh karena iman orang yang sakit, iman orang lain yang membawa orang sakit kepada Tuhan Yesus, dan kemauan Tuhan Yesus sendiri untuk menyembuhkan.

Hari ini Tuhan Yesus juga mau tawarkan kepada setiap kita kesembuhan. Bukan hanya sakit penyakit saja, tetapi pergumulan hidup apapun, hubungan yang tidak baik antara Suami istri, orang tua dengan anak, dengan mertua, ipar, saudara atau dengan siapa saja, Tuhan Yesus mau pulihkan. Bahkan barangkali ada yang keadaan ekonomi sedang tidak bersahabat  saat ini Tuhan juga mau pulihkan. Maukah kita terima tawaran Tuhan ini? Mari sahabat Kristus jangan menggunakan kekuatan sendiri. Tetapi lebih peka lagi mendengar suara Tuhan, sehingga kita dapat mendengar apa yang ditawarkan Tuhan kepada kita. (Nai Li) 

 

DOA: Ya Bapa yang penuh kasih, kami perlu Engkau untuk membuat kami semakin peka untuk menerima setiap tawaran-Mu yang menyembuhkan kami secara lahir dan batin. Amin.”

JANJI: “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” - Mazmur 46:2

PUJIAN: Beata Yustina dari Arezzo pada usia tiga belas tahun, ia sudah masuk biara Benediktin Santo Markus di Kota Arezzo. Namun pada akhirnya ia meningkatkan biara itu dan hidup menyepi bersama Lucia di Gua Civitelle yang sangat sempit dan rendah. Ketika Lucia jatuh sakit, Yustina dengan Setia mendampinginya siang dan malam. Meskipun ia sibuk merawat Lucia, ia tidak lupa berdoa dan tidak mengurangi kebaktian dan mati raganya. Karena menjadi kuat, Yustina kemudian kembali ke pertapaan Arezzo. Di Sinai ia semakin berkembang dalam kehidupan rohaninya dan menjadi seorang pertapa yang saleh. Melalui doa-doanya ia menyembuhkan banyak orang sakit. Penyembuhan masuk juga terjadi atas diri orang sakit yang berdoa dengan perantaraannya setelah ia wafat. Yustina wafat pada tahun 1319.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

JADILAH SAKSI KRISTUS YANG HIDUP

Sunday, 19 May 2024

MENJADI SATU

Thursday, 16 May 2024

INTENSI DOA DARI YESUS

Wednesday, 15 May 2024

KITA DIPILIH OLEH YESUS

Tuesday, 14 May 2024

PERCAYA YANG BENAR

Monday, 13 May 2024

KASIH ALLAH

Sunday, 12 May 2024

New 10 May 2024, 07:31

Friday, 10 May 2024

SUKACITA DALAM KRISTUS

Friday, 10 May 2024