Renungan Harian - Wednesday, 13 June 2018

TERBUKA MENERIMA KEBENARAN


Rabu, 13 Juni 2018

St. Antonius dr Padua, ImPujG

1 Raja-raja 18:20-39

Mazmur 16:1-2,4-5,8,11

Markus 5:17-19

 

Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” --- Matius 5:17

 

CURIGA. WAS-WAS! Setiap orang  mempunyai reaksi yang berbeda ketika menghadapi ‘sesuatu’ yang baru atau yang akan merubah hidupnya. Bagi yang bersikap terbuka mereka akan mudah menerima informasi, kegiatan ataupun peristiwa-peristiwa yang bahkan akan memberikan  perubahan  yang akan terjadi dalam hidupnya. Tentu saja bagi orang-orang yang terbuka terhadap pembaharuan, haruslah bisa memilih dan memilah, mana yang baik dan mana yang buruk sehingga memberikan manfaat bagi hidupya.

Tetapi bagi orang yang bersikap tertutup, tentu ia akan sulit menerima pembaharuan. Setiap hal baru bisa membuat tidak nyaman dan mangusik ketenangan hidupnya. Maka  tidak jarang mereka akan langsung reaktif bersikap menolak, atau bahkan bersikap curiga dan was-was!

Dalam bacaan  Injil hari ini, Yesus yang sedang berkhotbah di bukit. dapat  menangkap adanya kecurigaan dan penolakan dari orang-orang yang mendengarkan khotbah-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan kalimat “janganlah kamu menyangka ...” Sebuah pernyataan keras karena  Yesus  tahu bahwa  orang-orang Yahudi salah paham dan menyangka  kedatangan-Nya  akan meniadakan hukum Tarurat atau kitab para nabi. Tidak!

Bagi orang Israel, Hukum Taurat adalah suatu hukum yang membahas peraturan-peraturan Allah supaya orang-orang Israel dapat hidup kudus sesuai kehendak-Nya (Kel 20:1-17). Hukum yang mencakup Perjanjian Allah dengan umat Israel yang harus ditaati; itu disampaikan  Allah setelah mereka dimerdekakan dari perbudakan di Mesir (Kel 20:2). Hukum Taurat menegaskan agar janganlah ada ‘allah’ lain bagi orang Israel, selain “Allah Bapa” (Kel 20:23). Maka bagi orang Israel meniadakan hukum Taurat dan Kitab para nabi adalah pelanggaran terhadap Hukum Taurat itu sendiri, di mana upah pelanggaran Hukum Taurat adalah maut.

Maka Yesus dengan tegas mengatakan bahwa kedatangan-Nya bukan meniadakan Hukum Taurat dan Kitab para nabi, tetapi justru untuk menggenapinya. “Selama belum lenyap langit dan bumi ini maka satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat” (Mat 5:18).

Kedatangan Yesus menjadi Anak manusia di dunia ini telah menjadi bukti bahwa Yesus menggenapi Hukum Taurat. Jika sebelumnya manusia dihakimi melalui Hukum Taurat, maka dengan kedatangan Yesus kita dibebaskan dari dosa dan maut. Yesus mengoreksi dan meluruskan Hukum Taurat dengan wujud nyata kasih-Nya yang besar, dengan hukum cinta kasih-Nya, dan dengan rela mengorbankan nyawa demi menebus dosa manusia melalui pengorbanannya, penyaliban dan wafat di kayu salib, serta kebangkitan-Nya. Yesus telah mengajar tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan-Nya yang sungguh mulia sehingga kita beroleh hidup sejati dan kekal dan meneladan-Nya. (Thony)

Doa: Ya Tuhan, bimbinglah kami agar aku selalu setia menjadi pengikut-Mu,  mampu menerima dan melaksanakan ajaran cinta kasih-Mu.

Janji: “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;  di hadapan-Mu  ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu  ada nikmat  senantiasa --- Mazmur 16:11

Pujian: Santo Antonius dari Padua, demi Yesus, rela meninggalkan kemewahan duniawi untuk menjadi pengikut Yesus. Dan melalui khotbah-khotbahnya dia telah mempertobatkan banyak orang.

Penanggung Jawab RH: Rm. Subroto Widjojo, SJ


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MENJADI SATU

Thursday, 16 May 2024

INTENSI DOA DARI YESUS

Wednesday, 15 May 2024

KITA DIPILIH OLEH YESUS

Tuesday, 14 May 2024

PERCAYA YANG BENAR

Monday, 13 May 2024

KASIH ALLAH

Sunday, 12 May 2024

New 10 May 2024, 07:31

Friday, 10 May 2024

SUKACITA DALAM KRISTUS

Friday, 10 May 2024

MENJADI PEWARTA YANG PENUH SUKA CITA

Thursday, 09 May 2024

ROH KEBENARAN

Wednesday, 08 May 2024