Renungan Harian - Saturday, 16 March 2024

TUHAN ADALAH HAKIM YANG ADIL


Sabtu, 16 Maret 2024

Yeremia 11:18-20

Mazmur 7:2-3.9bc-10.11-12

Yohanes 7:40-53



“Namun, ya Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, menguji batin dan hati, biarlah aku  melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mu lah kubuka perkaraku.” --- Yeremia 11 : 20


MENJADI HAKIM bagi orang lain yang menyakiti kita adalah hal yang mudah. Meluapkan emosi saat terluka dan mengeluh saat berbeban berat adalah hal yang biasa kita lakukan, bahkan seringkali kita merasa Tuhan memperlakukan kita dengan tidak adil saat kita menghadapi ujian hidup yang seolah mustahil untuk diselesaikan.

Keadilan menurut Tuhan seringkali tidak sama dengan keadilan yang dipikirkan oleh manusia. Tuhan menguji ketulusan hati, batin, kesabaran dan kesetiaan kita ketika menghadapi berbagai persoalan hidup di dunia. Dia juga meminta kita untuk mengampuni sesama yang menyakiti kita dan mendoakan kebahagiaan untuknya. Kita diajak untuk melihat ke dalam diri sendiri dan berserah sepenuhnya kepada-Nya. Penyerahan diri sepenuhnya akan pertolongan Tuhan ini merupakan perwujudan iman kita dan juga sebagai ungkapan kepercayaan bahwa Ia akan menyelesaikan segala sesuatu pada waktu yang tepat dengan cara-Nya. Mampukah kita untuk tetap bersyukur kepada-Nya ketika kesesakan hidup mendera kita?  (Francisca Dyah)

 

 

DOA: “Bapa yang baik, kami serahkan sepenuhnya kepada-Mu segala perkara dan kesulitan hidup yang kami hadapi. Berjalanlah bersama kami dan kuatkanlah iman kami supaya kami dapat tetap bertindak bijaksana dan selalu setia hingga pertolongan-Mu datang kepada kami. Amin.”

JANJI: “Tuhan mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, Tuhan, sebab aku benar, dan aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.” - Mazmur 7: 9-10

PUJIANMengenal Beato Torello of Poppi. Hidupnya semasa kanak-kanak di desa biasa-biasa saja. Tetapi, setelah ayahnya meninggal dunia, Torello mulai mengubah seluruh cara hidupnya. Ia bergaul dengan teman-teman yang suka mabuk. Mereka bukannya bekerja, malahan berkeliaran di kota sepanjang hari. Torello menyukai teman-teman barunya ini dan berusaha keras mendapatkan pengakuan mereka. Suatu hari, ketika ia sedang bermain olahraga di tempat terbuka, seekor ayam jago terbang turun dari tempatnya bertengger dan mendarat di lengan Torello. Si jago lalu berkokok tiga kali; kokok yang panjang dan lantang. Torello terdiam kelu. Ia pergi dan tak hendak melanjutkan permainannya.

Ia tidak dapat tidak berpikir bahwa apa yang dilakukan si ayam jago bukanlah suatu kebetulan belaka. Ia diperingatkan, dengan cara yang sama seperti St. Petrus dulu diperingatkan. Cara hidup Torello yang tak bertanggung jawab akan menghantarnya jauh dari Yesus.

Seketika itu juga Torello berniat mengubah hidupnya. Ia pergi menemui Abbas San Fedele yang membantunya menyambut Sakramen Tobat dengan baik. Lalu Torello pergi ke suatu daerah hutan yang tenang dan memilih sebuah tempat dekat sebuah pohon besar. Ia melewatkan delapan hari lamanya dalam doa. Di akhir doa, ia memutuskan hendak menjadi seorang pertapa. Ia pulang ke Poppi dan menjual segala harta miliknya. Ia menyisakan bagi dirinya hanya cukup uang untuk membeli sepetak tanah dekat pohon besar yang ditemukannya di hutan. Di sebelah pohon besar ia mendirikan sebuah gubuk di mana ia menghabiskan sepanjang sisa masa hidupnya. Ia menanam sayur-mayur untuk makanannya dan mengambil air dari sungai. Ia berdoa dan mengamalkan mati raga, yang paling berat adalah tidur hanya tiga jam saja dalam semalam. Torello merasa bahwa menjadi seorang pertapa adalah panggilan hidup yang Tuhan kehendaki baginya. Demikianlah ia melewatkan hidupnya dalam damai. Semasa ia masih hidup, sedikit saja orang yang tahu mengenai hidupnya sebagai seorang pertapa. Hanya seorang sahabat tahu akan kehidupan Torello yang tersembunyi di hutan. Torello wafat dalam usia delapan puluh tahun sesudah melewatkan lebih dari lima puluh tahun hidup sebagai pertapa. Beato Torello wafat pada tahun 1282.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

JADILAH SAKSI KRISTUS YANG HIDUP

Sunday, 19 May 2024

MENJADI SATU

Thursday, 16 May 2024

INTENSI DOA DARI YESUS

Wednesday, 15 May 2024

KITA DIPILIH OLEH YESUS

Tuesday, 14 May 2024

PERCAYA YANG BENAR

Monday, 13 May 2024

KASIH ALLAH

Sunday, 12 May 2024

New 10 May 2024, 07:31

Friday, 10 May 2024

SUKACITA DALAM KRISTUS

Friday, 10 May 2024