Share Media :

dari bangkok dan manila menuju jakarta

Kehadiran Pembaruan Karismatik Katolik pada tahun 1976 di Keuskupan Agung Jakarta tidak dapat dipisahkan dari jasa Alm. Mgr. Leo Soekoto SJ, Uskup Agung Jakarta waktu itu. Untuk menolong umat Katolik yang haus akan persekutuan doa dan dalam kerangka penggembalaan gerejawi, beliau mengundang dua orang pastor dari luar negeri datang ke Jakarta untuk memperkenalkan Pembaruan Karismatik Katolik kepada para imam, biarawan dan biarawati serta tokoh-tokoh Gereja Katolik di Jakarta. Dua orang pastor tersebut adalah Pastor Paul O Brien SJ tokoh PKK dari USA yang berdomisili di Bangkok, dan Pastor Herbert Schneider SJ yang waktu itu termasuk sebagai pencetus, pengasuh dan moderator dari sebuah komunitas karismatik di Manila. Pertengahan April 1976 Pastor O Brien SJ telah tiba dahulu di Jakarta, disusul awal Mei 1976 dengan kedatangan Pastor Herbert Schneider SJ.

Pastor O Brien sudah lama berkecimpung di Pembaruan Karismatik Katolik, tak sebatas memiliki pengetahuan teoritis tapi juga praktek. Beliau adalah salah seorang pendiri rumah retret khusus bagi para uskup, imam dan diakon di Rhode Island, USA, suatu tempat dimana para uskup, imam dan diakon dapat berdoa bagi sesama uskup, imam dan diakon di seluruh dunia.

Pada awal Mei 1976 itu diadakan serangkaian ceramah, pertama untuk para imam di seluruh Jakarta. Ceramah hari berikutnya (tentang Pembaruan Karismatik Katolik) disampaikan kepada kelompok biarawan-biarawati se Jakarta, lalu menyusul (14 Mei 1976) sebuah kesempatan lagi untuk tokoh-tokoh Katolik Jakarta dengan jumlah yang sangat terbatas, hanya untuk awam tertentu saja.

Kesempatan untuk umat yang lebih luas diberikan selama dua kali. Pertama di Gereja Hati Kudus, Kramat, Jakarta Pusat pada hari Minggu 16 Mei 1976 dengan mendapat perhatian cukup besar. Kesempatan kedua untuk umat dilaksanakan pada 23 Mei 1976 di Aula Susteran Ursulin, Jl. Pos, Jakarta Pusat. Kesempatan kedua ini juga mendapat perhatian yang sangat baik dari para peserta.

Kedua imam ini juga memberikan seminar "Hidup dalam Roh" (Life in the spirit)  kepada 200 orang dalam bahasa Inggris selama lima hari penuh pada tanggal 17-21 Mei 1976. Sesi Introduksi/Pendahuluan diberikan pada 16 Mei 1976 di Gereja Hati Kudus, Kramat, Jakarta Pusat. Sesi-sesi berikutnya dari Life in the Spirit ini diberikan di Gereja St.Joseph, Matraman, Jakarta Timur.

Peminat yang serius pada waktu itu diberi kesempatan lagi untuk meningkatkan pengetahuan dengan kursus dasar kepemimpinan (Spiritual Leadership). Hadir sekitar 120 orang selama lima hari dari tanggal 24-28 Mei 1976, bertempat di Aula Susteran Ursulin Jl. Pos 2, Jakarta Pusat. Tokoh-tokoh Katolik yang sudah ada dan mengikuti semua ini dari permulaan, antara lain :

Alm. Bpk. Antonius Rahmat Abdisa dari Paroki Katedral;

Bpk Suyud dari Paroki Hati Kudus-Kramat;

Pasutri Roy-Winny Setjadi dari Paroki St. Maria Bunda Perantara – Cideng;

Pasutri Setiobudi-Nelly dari Paroki St.Petrus Paulus – Mangga Besar.

Dengan tersedianya serangkaian pengarahan yang cukup sistematik ini, khususnya mengenai langkah-langkah selanjutnya di hari hari ke depan, jelaslah bahwa kedatangan dua imam Yesuit ini bukanlah sekedar memperkenalkan Pembaruan Karismatik Katolik. Rangkaian acara demi acara tersebut telah menciptakan peluang dimana PKK agaknya memiliki potensi untuk ditumbuhkembangkan di KAJ.

Ketika seminar ditutup, Uskup Agung Jakarta yang hadir menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kedua imam tersebut dan menghimbau para peserta seminar untuk dapat meneruskan dengan tekun dalam Persekutuan Doa Karismatik Katolik. Momen inilah yang menandai kiprah dari Pembaruan Karismatik Katolik di Keuskupan Agung Jakarta hingga mencapai usianya yang ketigapuluh di tahun 2006 ini. Keluarga besar Pembaruan Karismatik Katolik memandang peristiwa ini sebagai lahirnya secara resmi Pembaruan Karismatik Katolik di Keuskupan Agung Jakarta. Dengan kata lain, gerakan dan karya Roh Kudus melalui Pembaruan Karismatik Katolik di Keuskupan Agung Jakarta adalah suatu gerakan dan karya yang direstui oleh Bapa Uskup selaku Pemimpin Gereja. Pembaruan Karismatik Katolik bukanlah segelintir orang tertentu di luar Gereja: Pembaruan Karismatik Katolik adalah pembaruan Gereja, milik seluruh umat Gereja.

 Sumber  dari Buku Sepenggal Ziarah



Share with :

Anda mempunyai pertanyaan / komentar / saran mengenai BPN PKK, silahkan email kami ke INFO@KARISMATIKKATOLIK.ORG
kami akan segera merespon pertanyaan / komentar / saran Anda secepatnya. IG: @KARISMATIKKATOLIK  YOUTUBE: KARISMATIK KATOLIK INDONESIA

Copyright © 2007-2024 Badan Pelayanan Nasional, Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPK PKK).
versi archive 2007 link : WWW.KARISMATIKKATOLIK.ORG/ARCHIVED/