Renungan Harian - Wednesday, 09 October 2024

HAL BERDOA


Rabu, 9 Oktober 2024

Galatia 2:1-2.7-14

Mazmur 117:1.2

Lukas 11:1-4


“dan ampunilah dosa-dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." --- Lukas 11:4


DALAM BERDOA ada banyak hal yang sering kita daraskan. Pada banyak kesempatan, sebuah doa seringkali lebih berisi permintaan, permohonan, dan harapan. Seakan doa adalah harus sebuah “daftar permohonan” (wishing list). Tidak ada yang salah dengan hal ini. Namun sebenarnya selain memohon, dalam doa juga patut disampaikan ucapan syukur, terima kasih, pujian, penghormatan dan kekaguman kepada Allah. Doa pun dapat disampaikan dalam format yang tidak harus dengan berpanjang kalimat. Menjawab permintaan para murid-Nya, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana kita berdoa. Luk.11:1-4

Doa Bapa Kami adalah salah satu doa yang pertama dikenalkan kepada kita kala kanak-kanak. Saking seringnya kita doakan, sampai kita bisa hapal diluar kepala. Bagi kanak-kanak, mampu menghapal doa adalah sesuatu yang membanggakan bagi diri mereka dan para orang tua. Namun seiring dengan pertumbuhan iman kita, bagi orang dewasa agak mengkhawatirkan bila mendaraskan doa secara hapalan saja. Bahaya-nya berdoa secara hapalan adalah kita menjadi “tidak sadar” akan apa yang kita doakan. Mulut memang mengucapkan doa, tetapi kesadaran pikiran tidak menyatu dengan doa yang kita ucapkan (day-dreaming). Kalau tidak sadar akan apa yang kita ucapkan, bagaimana mungkin kita bisa menghidupi doa yang kita ucapkan itu dalam perilaku keseharian kita. “Kesadaran” saat berdoa menjadi hal penting agar kita paham, yakin dan mengerti betul akan apa yang sedang kita ucapkan. Sehingga pada gilirannya kita bisa menghidupi doa yang kita daraskan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui bacaan hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita suatu doa kepada Allah Bapa yang sangat mengasihi kita, anak-Nya. Mendengar permohonan doa dari seorang anak, tentu Allah Bapa akan mendengarkan dan berbelaskasih dengan memberikan yang terbaik bagi kita, anak-Nya. Namun sebagai Bapa bagi banyak orang, Allah Bapa juga mengharapkan agar kita “terlebih dahulu melakukan” apa yang tengah kita mintakan. Kita diminta agar telah “berbuat hal yang sama” kepada anak-anak-Nya yang lain. Salah satu bagian doa yang kita daraskan kepada Allah Bapa adalah kita “mohon ampunan” atas kesalahan kita. Pada saat yang sama kita juga menyampaikan bahwa kita “telah mengampuni” yang berbuat salah kepada kita. Luk.11:4 

Dengan kata lain, Tuhan Yesus mengajarkan agar kita yang mohon belas kasih Allah hendaknya kita juga mampu terlebih dahulu menghadirkan belas kasih kita kepada sesama kita, yang juga anak-anak Allah. Kita diminta melakukan terlebih dahulu apa yang sedang kita mintakan kepada Allah Bapa. Bila kita belum melakukan terlebih dahulu apa yang kita mohonkan, tentu rasanya kita belum pantas untuk memperoleh apa yang kita mohonkan. Bagaimana kita layak “dikasihani” bila kita tidak terlebih dulu “mengasihani sesama kita”. Hal ini sejalan dengan perintah Tuhan Yesus agar kita mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Mat.22:39 Tuhan Yesus menghendaki agar kita berlaku setara kepada sesama (dengan mengasihi mereka), sebagaimana kita ingin dikasihi oleh Allah Bapa.

Pertanyaan refleksinya: Apakah kita telah memperlakukan sesama kita secara setara dan setara, sebagaimana kita ingin diperlakukan demikian dalam kehidupan keseharian kita selama ini? (Hadi Karyono)

 

DOA: ”Ya Allah, kami seringkali mengutamakan ego dan kepentingan kami. Kami sering banyak mengeluh dan menuntut pelayanan dari sesama. Kami ingin mendapat perlakuan istimewa dan kami ingin selalu dilayani. Padahal Engkau telah mengutus Putra-Mu yang Tunggal turun ke dunia untuk melayani dan menyelamatkan kami dari dosa yang membelenggu. Ya Allah, bantulah kami yang lemah, tidak tau diri dan penuh dosa ini untuk semakin menyadari bahwa tugas kami sebagai pengikut Kristus adalah melayani sesama, sebagaimana telah Tuhan Yesus ajarkan dan berikan teladan kepada kami, Amin.”

JANJI: “Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!” - Mazmur 117:2

PUJIAN: Santo Yohanes Leonardi. Yohanes Leonardi lahir pada tahun 1541 di Lucca, Italia. Sepeninggal ayahnya, di usia 25 tahun Leonardi memutuskan untuk masuk seminari. Sambil bekerja sebagai asisten dokter di sebuah apotek, dia mulai studi sebagai seminaris. Akhirnya Leonardi tahbiskan sebagai imam pada tahun 1572.

Leonardi mengajarkan iman kepada anak-anak. Dia juga mempersiapkan banyak katekis untuk kegiatan pengajaran iman. Pelayanannya yang aktif juga telah membawanya ke banyak rumah sakit dan penjara. Sekumpulan anak muda di Lucca banyak membantu karya Pastor Leonardi di Lucca. Pada waktunya, kelompok ini menjadi suatu kongregasi religius para imam yang disebut “Pekerja-pekerja Bunda Allah”. Kepada Pastor Leonardi diberikan sebuah gereja sebagai pusat karyanya. Karena banyak tantangan politis di Lucca, Pastor Leonardi dipindah ke Roma di mana pembimbing rohani sekaligus sahabat karibnya, St.Filipus Neri tinggal. St.Filipus memberikan rumahnya pribadi untuk kegiatan pelayanan mereka. Pelayanan Pastor Leonardi bersama para imamnya kala itu sangatlah berat dan sulit akibat segala gejolak politik dan rohani di Eropa. Kendati demikian, Pastor Leonardi dan para imamnya bisa mendatangkan pengaruh religius yang kuat atas umat di Italia Selanjutnya karena keprihatinannnya yang besar atas banyaknya bangsa yang belum mengenal Kristus, Pastor Leonardi mendirikan “Kongregasi Penyebaran Iman”. Pada tahun 1595 kongregasi ini secara resmi diakui oleh Paus Klemens VIII.

St Yohanes Leonardi wafat akibat wabah penyakit pada tanggal 9 Oktober 1609 pada saat tengah melayani pasien-pasien kurban wabah penyakit. Dia dinyatakan sebagai orang kudus oleh Paus Pius XI tahun 1938.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

KERINDUAN BERADA DI RUMAH-NYA

Sunday, 29 Dec 2024

YESUS ADALAH PENDAMAIAN

Saturday, 28 Dec 2024

BERSEKUTU DENGAN TUHAN

Friday, 27 Dec 2024

SETIA SAMPAI AKHIR

Thursday, 26 Dec 2024

MARILAH KITA PERGI KE BETLEHEM

Wednesday, 25 Dec 2024

MEMUJI ATAS JANJI ALLAH

Tuesday, 24 Dec 2024

JALAN KASIH SETIA DAN KEBENARAN

Monday, 23 Dec 2024

KEHADIRAN TUHAN

Sunday, 22 Dec 2024

PANGGILAN KASIH ALLAH

Saturday, 21 Dec 2024

NELAYAN TUHAN JAMAN INI

Saturday, 30 Nov 2024