Renungan Harian - Sunday, 28 April 2024

MENEMPEL PADA POKOK ANGGUR


Minggu, 28 April 2024

Kisah Para Rasul 9:26-31

Mazmur 22:26b-27.28.30.31-32
1Yohanes 3:18-24

Yohanes 15:1-8


“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” ---Yohanes 15:5


TUHAN YESUS, aku perlu menjadi ranting yang terus menempel kepada-Mu, sang pokok anggur yang benar, karena bila aku tidak menempel kepada-Mu, maka aku akan menjadi ranting yang tidak berguna. Sebaliknya bila aku menempel kepada-Mu, maka aku akan berbuah banyak.

Sebagai manusia, sebenarnya aku tidak dapat berbuat apa-apa; semua tergantung daripada-Mu, karena Engkaulah penguasa di surga dan di bumi (lih. Mat 28:18). Karena itu sebagai mahluk ciptaan-Mu, aku tidak dapat berbuat apa-apa; tugasku hanyalah melakukan yang terbaik seturut kehendak-Mu. Bila aku tidak melakukan kehendak-Mu maka aku akan dipotong karena aku tidak berguna lagi.

Jadi sebagai murid Kristus, aku perlu melakukan seluruh perintah-Mu dengan sebaik mungkin, tanpa ada pengecualian. Aku perlu menjadi murid Kristus dengan kesetiaan total; aku perlu menjadi perpanjangan tangan-Mu agar berguna bagi mereka, dan memperkenalkan Kristus kepada mereka sehingga merekapun akan memperoleh keselamatan kekal. Tugasku yang terutama adalah melakukan evangelisasi untuk memperkenalkan Engkau kepada sesama manusia di sekitarku, agar mereka juga mau menjadi murid-Mu yang setia. (D. Agus Goenawan)

 

 

DOA: ”Tuhan Yesus, jadikanlah aku menjadi ranting yang terus menempel kepada Engkau, sehingga aku boleh berbuah banyak, dan berguna bagi sesama. Amin.”

JANJI: ”Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.” --- Mazmur 22:32

PUJIAN: Santo Louis Marie Grignon de Monfort adalah seorang kudus dari abad ke-17 yang dihormati karena Devosinya yang sangat mendalam kepada Santa Perawan Maria. Di masa mudanya, ia dikenal lekas marah bila ada sesuatu yang tidak memuaskan hatinya. Namun ketika ia meningkat dewasa, ia mampu mengendalikan sifatnya. Perubahan ini menjadi suatu persiapan yang baik baginya untuk memasuki perjalanan hidup yang panjang sebagai seorang imam. Pendidikannya yang berlangsung di Paris dirintangi oleh banyak kesulitan, terutama karena kekurangan uang. Untuk memperoleh sedikit uang, ia berusaha bekerja malam di sebuah rumah sakit sebagai penjaga jenazah-jenazah. Setelah beberapa tahun berkarya sebagai imam misionaris di dalam negeri dan menjadi pembimbing rohani di sebuah rumah sakit, ia berziarah ke Roma untuk bertemu dengan Sri Paus Klemens XI (1700-1721). Oleh Sri Paus, ia ditugaskan untuk mentobatkan para penganut Jansenisme yang sudah merambat di seluruh Prancis. Tugas suci yang berat itu diterimanya dengan senang hati dan dilaksanakannya dengan sangat berhasil. Ia menghayati kaul kemiskinan dengan sungguh-sungguh  menggantungkan seluruh hidupnya kepada kemurahan hati umatnya. Tahun-tahun terakhir hidupnya dihabis=kannya dalam doa dan menditasi di sebuah gua yang sunyi sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1716 dalam usia 43 tahun. Ia mengabdikan dirinya dalam melayani Tuhan dengan cara hidup saleh. Kesalehan dan sikap hidup yang baik mengantarnya menjadi orang kudus.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

ROH KEBENARAN

Wednesday, 08 May 2024

HIDUP DALAM ROH KEBENARAN

Tuesday, 07 May 2024

ALLAH ADALAH KASIH

Sunday, 05 May 2024

TUHAN TELAH MEMILIHMU

Saturday, 04 May 2024

JALAN KEBENARAN

Friday, 03 May 2024

SUPAYA SUKACITAMU MENJADI PENUH

Thursday, 02 May 2024

MENJADI RANTING KRISTUS YANG BERBUAH

Wednesday, 01 May 2024

KRISTUS ADALAH DAMAI KITA

Tuesday, 30 Apr 2024

APAKAH ENGKAU MENGASIHI ALLAH?

Monday, 29 Apr 2024

MENEMPEL PADA POKOK ANGGUR

Sunday, 28 Apr 2024

PEKERJAAN YESUS

Saturday, 27 Apr 2024