Share Media :

Sharing LTC Oleh Vivy (Medan)

Partisipasi saya di ICCRS LTC adalah rencana Tuhan. Saya tidak pernah membayangkan untuk ikut. Hal ini tidak ada dalam daftar resolusi saya saat malam pergantian tahun. Saya ditawari oleh Jenny Zein. Saya langsung setuju tanpa berpikir tentang waktu pelatihan yang lama. Saya sempat menghadapi kendala untuk ikut karena atasan tempat saya bekerja keberatan saya cuti terlalu lama.

Tapi bila Tuhan berkendak, maka semuanya pasti terjadi. Atasan saya melembutkan hati setelah didoakan teman-teman yang ikut LTC. Saya bisa mengikuti LTC dengan seluruh biaya ditanggung Gereja, PDKK Kristus Raja Medan, bersama beberapa donatur dari umat. Puji Tuhan!

Saat saya datang ke LTC, saya sebenarnya punya pergumulan besar terhadap komunitas orang muda di paroki saya. Saya sudah berjanji pada diri sendiri untuk menyerah dan berhenti untuk menyampaikan kabar baik kepada orang muda di paroki saya.

Keputusan ini sudah melalui berbagai tahapan: bersabar, mencoba mengerti, memotivasi, berdiskusi, mencari masukan dari beberapa umat dan pastor, bahkan hingga pertobatan pribadi di kamar pengakuan dosa.

Saya banyak terluka karena orang muda di sekeliling saya. Kadang saya merasa menjadi batu sandungan dengan peduli terhadap perkembangan iman orang muda. Tidak mudah untuk meyakinkan orang muda Katolik untuk  taat pada pimpinan Gereja.

Masalah lainnya; dalam kurun waktu 25 tahun saya aktif di Gereja, saya merasa tidak banyak perubahan yang terjadi. Pertumbuhan karismatik di gereja kami seakan stagnan. Kadang itu mengecewakan saya. Karena saya pernah berada pada masa jaya karismatik di gereja kami. 

Secara pribadi, saya melihat bahwa iman umat bertumbuh. Tapi secara organisasi tidak. Saya tidak tahu dimana masalahnya dan bagaimana solusinya. Seharusnya bila iman bertumbuh, tentu komunitas ikut bertumbuh. Seharusnya keduanya berjalan sejajar. Ini membingungkan bagi saya. Sampai akhirnya saya menemukannya jawabannya di ICCRS LTC.

Hari pertama kedatangan ke Villa Bukit Pancawati, saya memuji Tuhan. Tempatnya begitu teduh, indah, bersih, dan udara sangat segar. Saya merasa ini adalah tempat retret terbaik. Berjumpa dengan teman-teman baru dari berbagai daerah adalah pengalaman yang mengesankan.

Hari kedua pengajaran dimulai. Saya mendapat tamparan dari kata-kata James Murphy hingga tersadar. Gereja biasa dilihat sebagai organisasi yang bekerja untuk Tuhan, bukan organisasi yang bekerja bersama Tuhan. Saya merasa lelah selama ini karena bekerja untuk Tuhan. Dan bukan bekerja bersama Tuhan. Sehingga penolakan mengecewakan saya.

Teman-teman sepelayanan adalah bagian dari Tubuh Kristus. Kita mencintai mereka karena kita adalah satu tubuh, bukan karena kesempurnaan mereka. Paus Fransiskus menginginkan saya dan kita semua melakukan evangelisasi, estafet karya Tuhan dengan sukacita (Evangeli Gaudium), walaupun banyak kendala.

Malam hari saat refleksi tentang Bapa yang baik dari Michelle Moran, rohani saya dipulihkan oleh Bapa di Surga. Saya merasa seperti anak kecil dalam pangkuan-Nya. Saya yang lelah, letih lesu dan berbeban berat, namun ditegakkan kembali dalam pelukan kasih-Nya. Tuhan mengatakan bahwa saya tidak pernah sendirian. Dia bahagia dengan apa yang telah saya lakukan.

Bapa membawa saya keluar dari tempat yang gelap dan menarik saya ke tempat yang terang dan sangat indah. Saya diliputi denqan sukacita, dan akhirnya bertanya kepada Bapa: “What I have to do next?” Dan Dia menjawab: “I will show you…”

Saya jadi patner Tuhan. Saya akan menempatkan Tuhan berjalan di depan. Saya tinggal mengikuti-Nya, seperti lagu yang saya naikkan di LTC; “Walking with JESUS..”.

Saya juga bersyukur bisa mengenal begitu banyak orang muda di LTC. Mereka begitu bersemangat melayani Tuhan. Pemuji dan penyembah Tuhan yang rendah hati. Semangat saya timbul kembali dengan melihat mereka.

Saya juga dikuatkan oleh sharing pengalaman iman Joseph dan Irene Tedjaindra yang setia melayani bersama Tuhan selama puluhan tahun. Mujizat yang Irene alami saat indung telurnya diangkat, sangat memberkati saya. Tuhan bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi-Nya. 

Tuhan juga sudah begitu baik kepada saya dan keluarga. Suami saya sakit ginjal selama lima belas tahun dan hampir sembilan tahun ini, harus cuci darah. Saya disadarkan bahwa kami selalu dalam penyertaan Tuhan. Tuhan setia. Dan saya juga harus setia.

Akhirnya saya juga sadar bahwa LTC ini bukan tentang org lain, tetapi pertama-tama tentang diri saya sendiri. Tuhan berkehendak saya mengikuti LTC, supaya saya diingatkan kembali pada panggilan awal saya. Seperti Petrus yang ditanyai hingga tiga kali, apakah mengasihi Tuhan? Ya. Saya mengasihi Tuhan. Dan Ia katakan, gembalakanlah domba-domba-Ku.

James Murphy mengakhiri refleksi kabar baik dengan mengatakan keluar dari ruang atas (upper room), tempat Para Rasul berkumpul. Maka saya pun harus keluar dari Pancawati untuk mewartakan kabar baik, dan biarkan yang terjadi sesuai kehendak Tuhan.

Ini bukan tentang kebahagiaan atau penerimaan dari semua orang. Tapi semata-mata tentang kabar baik, Yesus yg menyelamatkan. Yesus bukan pilihan. Tapi satu-satunya jalan. Cari partner yang se-visi, berdoa, discernment, lalu lakukan bersama Tuhan, and let it go....

Itulah beberapa point penting yang saya dapatkan. Selain itu, berbagai topik yang memperkaya saya adalah sejarah karismatik Katolik dan bagaimana Gereja saat ini (Paus Fransiskus) sangat menghargai Pembaruan Karismatik Katolik dan memberi dukungan lebih dibandingkan sebelumnya.

Saya begitu terkesan dengan botol air minum yang dibagikan oleh panitia kepada seluruh peserta, agar kami tetap fit, bugar, terhindar dari dehidrasi. Kami para peserta diingatkan dengan stiker LAUDATO SI, ensiklik Paus Fransiskus tentang kepedulian kita terhadap lingkungan bumi tempat kita tinggal adalah bagian dari puji-pujian kepada Tuhan.

Well.... thank you for our speaker miss Michelle Moran, Mr. James Murphy, brother James Shin, all committee and all participant. You all my brother and sister in JESUS CHRIST. I love you all.



Share with :

Anda mempunyai pertanyaan / komentar / saran mengenai BPN PKK, silahkan email kami ke INFO@KARISMATIKKATOLIK.ORG
kami akan segera merespon pertanyaan / komentar / saran Anda secepatnya. IG: @KARISMATIKKATOLIK  YOUTUBE: KARISMATIK KATOLIK INDONESIA

Copyright © 2007-2024 Badan Pelayanan Nasional, Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPK PKK).
versi archive 2007 link : WWW.KARISMATIKKATOLIK.ORG/ARCHIVED/