Share Media :

MENELADANI PAUS FRANSISKUS, MEMBAGIKAN RAHMAT PEMBARUAN!


“Pembaruan adalah rahmat Allah. Pembaruan bukan berasal dari kita. Pembaruan berasal dari Allah yang diberikan kepada kita untuk dibagikan”, demikian pesan Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, saat Misa Pelantikan Pengurus BPN PKK Indonesia Periode 2018-2021, Sabtu (24/11), di Gedung Shekinah Jakarta. Bersama-sama dengan Rm. Chris Purba SJ dan Rm. Steve Winarto Pr, Bapa Uskup melantik Para Pengurus BPN. Rm. Steve Winarto Pr sekaligus juga dilantik sebagai Co-Moderator BPN PKK Indonesia.

Bapa Uskup dalam homilinya, menekankan sosok Yesus sebagai seorang pelayan sejati yang selalu menawarkan rahmat pembaruan. Paus Fransiskus sebagai contoh teladan yang mampu membawa suatu pembaruan, tidak hanya bagi Gereja namun juga bagi dunia. Pesan Bapa Uskup tersebut selaras dengan tema “Membagikan Rahmat Pembaruan” yang menjadi tema besar dalam kepengurusan BPN PKK Indonesia untuk tiga tahun mendatang.


Menunjuk sosok Paus Fransiskus tentu bukan tanpa alasan, sebab pada tahun 2013, Paus Fransiskus dinobatkan sebagai Man Of The Year versi majalah TIME. Tahun 2014, situs fortune.com mengeluarkan daftar The World’s 50 Greatest Leaders dengan nama Paus Fransiskus pada urutan pertama.


Lantas, apa yang membuat Paus Fransiskus dirasa oleh dunia, tentu juga Gereja, sebagai sosok yang membawa rahmat pembaruan? Dijelaskan oleh Bapa Uskup, ada tiga fase. Yang pertama pada usia 17 tahun, dimana Paus memiliki pengalaman yang amat sangat mendasar, pengalaman akan Allah yang akhirnya mendasari keputusannya untuk menjadi bagian dalam Ordo Serikat Yesus. Dalam pengalaman dasar tersebut, terjadi suatu perjalanan panjang yang berbuah menjadi suatu transformasi pribadi dalam diri Paus Fransiskus. Transformasi pribadi itu yang kemudian mengubah pandangan-pandangannya, salah satu contohnya adalah pandangan akan Gereja. Bagi Paus Fransiskus, Gereja adalah seperti rumah sakit di medan perang. Gereja harus merawat umat manusia yang terluka di dalam perjalanan sejarah.

Kemudian, Paus Fransiskus juga melakukan transformasi dalam Institusi Kepausan. Salah satu tindakan nyata yang dilakukannya adalah tidak tinggal dalam Istana Kepausan, dan memilih untuk tidur di kamar yang sangat sederhana. "Paus ingin menunjukan bahwa Institusi Kepausan bukanlah institusi kekuasaan, tetapi institusi pelayanan", terang Mgr. Suharyo.


“Paus ingin menunjukan bahwa Institusi Kepausan bukanlah institusi kekuasaan, tetapi institusi pelayanan.”

Bagi Bapa Uskup, membutuhkan cara berfikir yang sangat dahsyat yang tidak mungkin terjadi tanpa transformasi batin sebelumnya. Dengan demikian, Bapa Suci mengajak para pengurus BPN yang dilantik untuk sungguh-sungguh merenungkan dan berdoa bahwa pengalaman-pengalaman dasar akan Allah dapat terus memperbarui kita. Beliau juga berpesan agar para pengurus tetap semangat dan sungguh-sungguh mau diutus untuk membagikan rahmat pembaruan.

Misa Pelantikan Pengurus BPN pagi hari itu juga dihadiri oleh Rm. L Sugiri SJ, Koordinator BPN PKKI Indonesia periode 1983 – 1989 dan Rm. Andang L Binawan SJ. Kehadiran Rm. Sugiri menjadi sesuatu yang sangat spesial, sebab Rm. Sugiri merupakan salah satu sosok penting dalam perkembangan awal PKK di Indonesia. Proficiat dan selamat melayani bagi para pengurus yang dilantik. Bagikanlah rahmat pembaruan!!! *** [medikom BPN]



Share with :

Anda mempunyai pertanyaan / komentar / saran mengenai BPN PKK, silahkan email kami ke INFO@KARISMATIKKATOLIK.ORG
kami akan segera merespon pertanyaan / komentar / saran Anda secepatnya. IG: @KARISMATIKKATOLIK  YOUTUBE: KARISMATIK KATOLIK INDONESIA

Copyright © 2007-2024 Badan Pelayanan Nasional, Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPK PKK).
versi archive 2007 link : WWW.KARISMATIKKATOLIK.ORG/ARCHIVED/