Renungan Harian - Saturday, 06 April 2024

YESUS HADIR DALAM RUPA LAIN KEPADA KITA


Sabtu, 6 April 2024

Kisah Para Rasul 4:13-21

Mazmur 118:1.14-15.16ab-18.19-21

Markus 16:9-15



”Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.” --- Markus 16:11-12


PADA BAGIAN awal perwartaan Kabar Baik memang diperlukan hadirnya seorang (atau banyak) saksi dari mereka yang melihat, mendengar, merasakan dan berinteraksi langsung secara phisik dengan Tuhan Yesus. Para saksi ini kemudian akan mewartakan (bersaksi) atas apa yang mereka alami, dengar, rasakan dan dapatkan. Salah satu substansi Kabar Baik (yang harus diwartakan) adalah tentang kebangkitan Tuhan Yesus, bahwa Tuhan Yesus telah mengalahkan kematian. Ternyata pada bagian awal untuk mengabarkan kebangkitan-Nya tidaklah mudah. Setelah kematian-Nya, pada awalnya Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena (Mrk.16:9). Kemudian Maria Magdalena mengabarkan tentang kebangkitan Tuhan Yesus kepada para murid yang selalu mengiringi Tuhan, namun mereka tidak percaya.

Selanjutnya, Tuhan Yesus memperlihatkan kepada dua orang dari mereka dalam rupa yang lain. Kedua murid ini kemudian mengabarkan tentang kebangkitan Tuhan Yesus kepada murid lainnya. Namun sekali lagi mereka tidak percaya. Para murid mempunyai cara pandang bahwa mereka “harus melihat sendiri” maka mereka baru percaya bahwa Tuhan Yesus telah bangkit. Mereka tidak begitu saja percaya dari perkataan (kesaksian) baik dari Maria Magdalena maupun kedua murid lain yang kepadanya Tuhan Yesus memperlihatkan diri.

Apabila kepercayaan baru muncul saat seseorang bisa melihat, mendengar dan merasakan secara langsung, maka kepercayaan yang terbangun akan terbatas kepada ruang dan waktu tertentu. Yaitu ruang dan waktu dimana Tuhan Yesus hadir secara ragawi, dua ribu tahun yang lalu. Sementara Kabar Baik harus diwartakan kepada seluruh umat manusia tanpa batasan ruang dan waktu. Hal ini berarti bahwa perwartaan harus didasarkan kepada kepercayaan yang totalitas. Tuntutan melihat, mendengar dan merasakan sendiri secara langsung menjadi tidak relevan lagi.

Tuhan Yesus menegur ketidakpercayaan dan kedegilan hati para murid (Mrk.16:14) yang baru akan percaya manakala mereka melihat langsung kehadiran Tuhan Yesus. Kitapun seperti para murid saat itu. Seringkali kita tidak mudah percaya. Kita berharap bisa melihat, mendengar, mengalami sendiri secara pribadi langsung kehadiran Tuhan Yesus. Kita menuntut Tuhan Yesus untuk berbicara, menyapa langsung kepada kita. Kita berpikir dan menuntut seperti Thomas yang baru percaya setelah melihat. (Yoh.20:25)

Padahal, sebagaimana yang dialami oleh dua orang murid dalam perjalanan mereka ke luar kota, Tuhan Yesus menampakkan diri juga dalam rupa yang lain kepada kita. (Mrk.16:12) Tuhan selalu hadir dalam diri orang-orang disekitar kita: keluarga, tetangga, rekan sekerja, teman seperjalanan, dsb. Melalui kesulitan hidup, penderitaan dan masalah mereka, Tuhan hadir menyapa kita. Tuhan juga hadir menegur kita melalui problematika alam, lingkungan dan bumi kita. Masalahnya justru ada pada kita. Cukup peka dan mampukah kita untuk bisa mendengarkan suara, teguran, dan sapaan Tuhan? Dan yang lebih penting, bagaimana kita menjawab secara aktif dan positif sapaan Tuhan itu dalam wujud karya nyata dalam kehidupan keseharian kita.

Semoga kita menjadi bagian dari orang yang tidak melihat namun percaya. (Hadi Karyono)


DOA: ”Ya Allah, ternyata hati kami degil dan tidak mudah percaya akan kehadiran-Mu. Kami sering menutup mata hati dan pikiran kami bahwa Engkau hadir menyapa dalam rupa yang lain. Kami tidak peka bahwa Engkau selalu hadir menyapa melalui orang-orang disekitar kami dalam permasalahan kehidupan keseharian mereka. Engkau pun hadir menegur kami melalui berbagai problematika lingkungan hidup dan alam di bumi ini. Ya Allah, bantulah kami yang lemah ini untuk lebih peka akan sapaan-Mu, Amin.”

JANJI: ”Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” - Mazmur 118:1

PUJIAN: St. Selestinus, Paus (422-432) dan Pengaku Iman

Tanggal dan tempat kelahiran tidak diketahui. St. Selestinus adalah seorang romawi. Ayahnya bernama Priscus. Pada tahun 416 ia menjadi Diakon,  dan pada tahun 422 menjadi Paus menggantikan Paus Bonifasius I. Saat menjadi Paus, ia tidak mengganti namanya dengan “nama regnal” (yaitu nama yang digunakan penguasa saat mereka bertakhta atau berkuasa).  Pada masa itu penganiayaan terhadap para pengikut Kristus tidaklah membawa akibat yang fatal. Gereja bisa dikatakan menang terhadap penganiayaan. Justru yang terjadi adalah adanya masalah internal di dalam Gereja. Muncul perpecahan di dalam tubuh Gereja dengan adanya ajaran sesat dari Nestorius yang mengajarkan bahwa Bunda Maria bukanlah Bunda Allah. Dalam rangka mempertahankan ajaran Gereja yang benar tentang Bunda Maria, St. Selestinus mengundang konsili di Efesus untuk mengutuk ajaran sesat Nestorius itu. Gereja tetap mengakui Bunda Maria sebagai Bunda Allah, karena Yesus yang dikandung dan dilahirkannya adalah sungguh Putra Allah. Ajaran sesat lain yang besar saat itu adalah keraguan tentang perlunya rahmat untuk mencapai keselamatan. St. Selestinus juga sangat marah terhadap para penganut Novatianisme di Roma, ia memenjarakan uskup mereka, dan melarang ibadah mereka. Ia menolak keras atas setiap inovasi sekecil apapun terhadap konstitusi gereja yang telah dikeluarkan para pendahulunya. Ia secara aktif melawan kaum Pelagian dan merupakan orang yang sangat ortodoks. Ajaran-ajaran sesat selalu ditentang keras oleh St. Selestinus. St. Selestinus meninggal pada tanggal 6 April 432 dan dimakamkan di suatu tempat pemakaman St. Priscilla di Via Salaria, di sebuah jalan di Roma. Di kemudian hari, jenazahnya dipindahkan dan dimakamkan kembali di Basilika Santa Prassede.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

HIDUP DALAM ROH KEBENARAN

Tuesday, 07 May 2024

ALLAH ADALAH KASIH

Sunday, 05 May 2024

TUHAN TELAH MEMILIHMU

Saturday, 04 May 2024

JALAN KEBENARAN

Friday, 03 May 2024

SUPAYA SUKACITAMU MENJADI PENUH

Thursday, 02 May 2024

MENJADI RANTING KRISTUS YANG BERBUAH

Wednesday, 01 May 2024

KRISTUS ADALAH DAMAI KITA

Tuesday, 30 Apr 2024

APAKAH ENGKAU MENGASIHI ALLAH?

Monday, 29 Apr 2024

MENEMPEL PADA POKOK ANGGUR

Sunday, 28 Apr 2024

PEKERJAAN YESUS

Saturday, 27 Apr 2024

JALAN KEHIDUPAN

Friday, 26 Apr 2024