ANAK-ANAK ALLAH

Minggu, 21 April 2024

Kisah Para Rasul 4:8-12

Mazmur 118:1.8-9.21-23.26.28cd.29

1 Yohanes 3:1-2

Yohanes 10:11-18

“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu, dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.”  --- 1 Yohanes 3:1

PERNYATAAN RASUL Yohanes bahwa kita adalah anak-anak Allah, akan semakin nyata apabila Yesus Kristus Tuhan kita, menyatakan diri-Nya. Pada saat itu, kita akan menjadi sama seperti Dia. Dan kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Lalu, setiap orang yang dengan sepenuh hati dan segenap jiwa menaruh pengharapannya kepada-Nya, maka menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Dalam konteks itu, pada saat ini kita akan menyimak, mempelajari dan merenungkan Firman Tuhan yang tercantum dalam Surat 1 Yohanes 3:1-10 . Secara garis besar, ayat-ayat Firman Tuhan tersebut mencatat dan mengungkapkan perkara-perkara sebagai berikut.

Pertama, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah. 

Kedua, setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Ketiga, setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi. 

Keempat, Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. 

Kelima, Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi, sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia. (Wisnu)

DOA: “Tuhan dampingilah hidupku, gengamlah selalu tanganku dan tuntunlah aku agar selalu berada di jalan-Mu. Tuhan, pantaskan aku menjadi anak-Mu dan sekaligus jadikan aku alat-Mu, kuatkan imanku aku saat melalui rintangan-rintangan dalam hidup dan ingatkan aku selalu bahwa Engkau tidak pernah meninggalkanku, karena aku adalah anak-Mu dan sekaligus karena aku adalah adalah alat-Mu, dan juga karena aku percaya akan kasih karunia-Mu yang besar, Amin.”

JANJI: “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” - Mazmur 118:29

PUJIAN: ANSELMUS, seorang Doktor Gereja yang lahir pada tahun 1033, berasal dari kota Aosta, Piedmont, Italy.  Ketika Remaja, ayahnya menentangnya niatnya untuk menjadi seorang biarawan, berawal dari penolakan inilah selama dua belas tahun ia menghabiskan hidupnya dengan bersenang-senang sebagai remaja kaya dan pandai, seketika melupakan niat awal menjadi seorang biarawan. Tidak ada yang menyangka bahwa kelak ia akan dipakai Tuhan menjadi salah satu teolog dan pemimpin Gereja terbesar. Sesaat segera ia pergi ke Perancis mengunjungi seorang Abbas (pemimpin biara) Lanfranc yang kudus dari biara Bec yang terkenal. Ia dibimbing menjadi seorang biarawan Benediktin. Tiga tahun kemudian pada 1078, ia terpilih sebagai Abbas saat itu ia berusia tiga puluh tahun. Anselmus dianggap sebagai seorang pemikir orisinil dan mandiri, ia dikagumi karena kesabaran, kelembutan, dan keterampilan mengajarnya. Di bawah kepemimpinannya, Biara Bec menjadi sekolah monastik, sangat berpengaruh dalam studi filosofis dan teologis. Pada tahun 1093, Anselmus diangkat menjadi Uskup Agung Canterbury. Meskipun banyak orang mengasihinya, namun Raja William II, pemimpin Inggris saat itu menentang penunjukannya sebagai Uskup Agung, hingga akhirnya Anselmus terpaksa harus melarikan diri dalam pengasingan. Di sana ia memberikan fokus pelayanan bagi orang-orang miskin dan membutuhkan. Dirinya sangat vokal menentang perdagangan budak. Perjuangannya berbuah hasil, ia memperoleh surat dewan nasional di Westminster, sebagai bagian dari resolusi yang melarang penjualan manusia. Santo Anselmus wafat pada tanggal 21 April 1109, dan menerima kanonisasi oleh paus Alexander IV pada tahun 1492.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)