Renungan Harian - Saturday, 20 April 2024

TETAP SETIA MENGIKUT YESUS


Sabtu, 20 April 2024

Kisah Para Rasul 9:31-42

Mazmur 116:12-13.14-15.16-17  

Yohanes 6:60-69


“...Apakah kamu tidak mau pergi juga?” --- Yohanes 6:67


YESUS DI KAPERNAUM di hadapan para murid-Nya berbicara tentang Roti Hidup, Ia mengatakan bahwa Dia-lah Roti Hidup yang telah turun dari surga, dan bila orang tidak makan daging-Nya dan minum darah-Nya mereka tidak akan mempunyai hidup kekal  (tertulis dalam Yohanes 6:53-59).  Lalu, banyak dari murid-Nya berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” (ayat 60).  Yesus menanggapi perkataan para murid tersebut dengan balik bertanya: “Adakah perkataan itu mengguncangkan imanmu? (ayat 61). Yesus melihat para murid telah gagal memahami perkataan-perkataan-Nya.  Dan, itu mungkin wajar sebab  mereka masih berada dalam kegelapan, masih merespon dengan cara pikir manusia daging, sebab mereka belum mengalami terang, perkataan-perkataan Yesus tidak sanggup mereka cerna. Seandainya, pertanyaan Yesus itu ditujukan kepada kita saat ini, tentunya kita tidak akan terguncang,  karena kita telah mengetahui bahwa setiap perkataan yang Yesus ucapkan adalah kebenaran.  Kita bisa mencerna perkataan-perkataan Yesus karena Roh Kudus-Nya yang menerangi pikiran kita, ditambah lagi kita telah mengalami secara nyata kasih-Nya melalui Salib.

Namun, dalam Matius 26:41 diingatkan bahwa roh -manusia- memang penurut  tetapi daging lemah.  Manusia sekalipun sudah mengaku bertobat dan hidup dalam iman kepada Kristus,  bila tidak menjiwai persekutuannya dengan Kristus akan tetap menonjol kedagingannya.    

Ketika hidup tidak seperti yang kita harapkan, ketika kata-kata keras atau menyakitkan ditujukan kepada kita, ketika orang lain mengecewakan kita, ketika peristiwa-peristiwa yang tidak enak  harus kita alami, menghadapi kesulitan-kesulitan yang datang silih berganti.  Dan, Yesus bertanya kepada kita : “Apakah itu semua mengguncangkan imanmu?”  Bagaimana jawaban kita?

Bila kita menyerahkan hidup kita dalam pimpinan Roh Kudus, berpegang selalu pada Firman Tuhan, dan memiliki persekutuan yang erat dengan Kristus,  maka ketika kita dihadapkan pada kerasnya dunia, kesulitan dan badai hidup, kita mungkin saja mengalami guncangan namun sedikit/sebentar saja, lalu roh kita, jiwa kita bisa kuat dan bertahan dari amukan badai tersebut dan bisa keluar sebagai pemenang.  Sebaliknya, bila hidup kita lebih menuruti kehendak daging, bahkan  terpaan angin kencang yang biasa saja atau kata-kata yang keras saja mungkin sudah cukup membuat  kita tidak setia kepada Yesus dan kehilangan iman. Di akhir perikop Injil hari ini, diceritakan banyak sekali murid yang pergi, mengundurkan diri dan tidak mengikuti Yesus lagi.  Sehingga Yesus pun bertanya kepada kedua belas murid yang ada di sana : “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” 

Kita adalah murid-murid-Nya di jaman ini, apakah tanggapan rasul Petrus dalam perikop Injil hari ini masih dapat mewakili kita?  “Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup kekal, dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”  

Bila kita tetap setia kepada Tuhan Yesus, memandang setiap masalah yang kita alami besar kecil dengan kacamata iman dan berpegang pada kebenaran Firman-Nya, kita pasti menjadi pemenang dalam hidup ini dan menerima janji Kristus, hidup kekal  bersama-Nya. (Amanda)

 

­­­­­­­­­DOA: Tuhan Yesus, mohon jangan biarkan aku  meninggalkan-Mu dalam kondisi apapun dalam hidupku.  Ketika genggaman tanganku menjadi lemah tak cukup kuat berpegang pada-Mu, genggamlah aku dengan tangan-Mu yang perkasa sehingga aku selalu ada bersama-Mu, tak akan pernah terlepas dari kasih serta perlindungan-Mu, Amin.”

JANJI: ”Roh lah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup." - Yohanes 6: 63

PUJIAN: Hari ini, tgl 20 April, Gereja merayakan pesta wajib bagi St. Agnes dari Montepulciano, seorang biarawati yang lahir pada tahun 1268 dari keluarga bangsawan Italia.   Sejak usia 4 tahun ia seringkali meninggalkan permainan anak-anak dan memilih untuk berdoa kepada Tuhan selama berjam-jam. Ia hidup membiara sejak usia sangat belia. Kehidupan doa dan ketaatannya selama hidup membiara sangat menjadi panutan bagaikan malaikat bagi saudari2 biarawati di komunitas. Ia diangkat sebagai pemimpin di komunitasnya selagi berusia 18 tahun. Kemudian mendirikan biara rubiah Dominikan di Montepulciano dan menjadi pemimpin yang pertama di sana.  Banyak terjadi mujizat sejak masa kecil dan selama hidupnya. St. Agnes meninggal karena sakit yang dia derita yang sangat panjang. Ia meninggal di usia 49 tahun pada 1317, dan dikanonisasi pada tahun 1726 oleh Paus Benedictus XIII.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

TUHAN TELAH MEMILIHMU

Saturday, 04 May 2024

JALAN KEBENARAN

Friday, 03 May 2024

SUPAYA SUKACITAMU MENJADI PENUH

Thursday, 02 May 2024

MENJADI RANTING KRISTUS YANG BERBUAH

Wednesday, 01 May 2024

KRISTUS ADALAH DAMAI KITA

Tuesday, 30 Apr 2024

APAKAH ENGKAU MENGASIHI ALLAH?

Monday, 29 Apr 2024

MENEMPEL PADA POKOK ANGGUR

Sunday, 28 Apr 2024

PEKERJAAN YESUS

Saturday, 27 Apr 2024

JALAN KEHIDUPAN

Friday, 26 Apr 2024

AMANAT AGUNG

Thursday, 25 Apr 2024

YESUS SANG TERANG DALAM KEGELAPAN

Wednesday, 24 Apr 2024

KASIH YANG TAK TERPISAHKAN

Tuesday, 23 Apr 2024