YESUS DI DALAMKU DAN AKU DI DALAM YESUS

Jumat, 19 April 2024

Kisah Para Rasul 9:1-20

Mazmur 117:1.2

Yohanes 6:52-59

“Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” --- Yohanes 6:56

AYAT DIATAS sungguh luar biasa. Mengapa? Karena menunjukkan suatu persekutuan yang begitu erat antara Yesus dan manusia. Persekutuan yang muncul dari kasih Yesus yang sangat besar kepada kita.

Yesus yang begitu mulia, menunjukkan keinginan-Nya untuk bersekutu dengan kita dengan lebih intim dan pribadi. Yesus menunjukkan keinginan-Nya untuk mendekat pada kita dan mengajak kita untuk datang mendekat pada-Nya. Namun, bukan hanya mendekat, Yesus lebih rindu untuk dapat tinggal dalam diri kita, sehingga kitapun dapat tinggal dalam diri-Nya. Yesus yang tinggal dalam diri kita menjadi sumber kekuatan dan hidup bagi rohani kita. Ini juga menunjukkan bahwa kita membiarkan Yesus yang menguasai dan merajai hidup kita sepenuhnya. Kita percaya pada semua rencana dan kehendak-Nya saja yang terjadi. Yesus ingin memanifestasikan diri-Nya sendiri dalam diri kita, dan kita yang telah hidup di dalam Yesus akan memiliki keinginan untuk hidup dengan benar, hidup sesuai ajaran dan perintah-Nya. Kita akan semakin mengimani dan mengasihi-Nya. Kasih yang membuat kita berusaha untuk menjauhi perbuatan dosa, melepaskan semua kedagingan dan keterikatan kita dari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Yesus.

Semuanya itu bisa terjadi kalau kita mau menerima ajakan Yesus untuk menyambut Tubuh dan Darah-Nya, bersatu secara fisik. Melalui Ekaristi membuat Yesus ada dalam diri kita. Untuk itu mari kita hadir sesering mungkin dalam perjamuan kudus-Nya. Yesus tak pernah berhenti mengundang kita untuk datang dan menyambut-Nya. (Kiki Oktavia)

DOA: ”Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk semua kerinduan-Mu yang begitu besar untuk bersatu dan tinggal di dalam diri kami. Bawa kami untuk dapat membalas kerinduan-Mu itu dengan selalu menyediakan waktu untuk hadir dalam perjamuan-Mu. Singkirkan semua hal yang dapat menghalangi persatuan ini. Biarlah menerima Tubuh dan Darah-Mu menjadi kerinduan dan kesukaan bagi kami seumur hidup kami, Amin.”

JANJI: “Sebab kasih-Nya hebat atas kita dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Haleluya!” - Mazmur 117:1

PUJIAN: Santo Paus Leo IX adalah paus yang ke 151. Lahir tanggal 21 Juni 1002 di Eguisheim (sekarang wilayah Perancis) dan diberi nama Bruno Eguisheim-Dagsburg. Keluarganya merupakan kaum bangsawan dalam kekaisaran Romawi Suci. Pada umur 5 tahun ia bersekolah di sekolah yang didirikan Uskup Bertold di Toul. Tahun 1027, ia diangkat nenjadi Uskup Toul menggantikan Uskup Harriman. Sepeninggal Paus Damasus II tahun 1048, ia diajukan sebagai paus oleh Kaisar Henry III, sepupunya. Ia berangkat ke Roma pada Desember 1048 dan sampai di sana pada Februari 1048. Ia diangkat jadi Santo karena jasanya yang telah memperbaharui cara hidup para imam di seluruh gereja, berusaha menyehatkan keuangan Takhta Suci yang berantakan, juga usahanya memberantas praktek simoni (membeli jabatan gereja dengan uang). Bapa Paus Leo IX tutup usia pada 19 April 1054.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)