Share Media :

ICCRS ITC - Pendahuluan (Oleh Michelle Moran)

ICCRS International Intercession Training Course


Kali ini, kita akan mengambil bacaan dari Injil Yohanes Bab 15, dimana Yohanes menggambarkan mengenai pokok anggur dan ranting-rantingnya. Pada ayat 16 dikatakan: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah...”

Program ITC ini adalah tentang menghasilkan buah yang akan berlangsung lama. Hal ini sangat penting bagi kita di dalam Pembaruan Karismatik Katolik. Kita merayakan 50 tahun aliran rahmat yang mengalir dalam Gereja Katolik. Ketika anda berusia 50 tahun, anda telah memiliki kedewasaan tertentu. Jadi, satu pertanyaan yang saya tanyakan kepada diri saya sendiri adalah dimana buah yang dihasilkan Pembaruan Karismatik Katolik?

Jika saya memiliki satu halaman kertas besar, saya akan menuliskan semua buah yang telah saya lihat setidaknya 50 tahun terakhir. Apa yang akan kita tuliskan pada kertas itu? Ini pertanyaan yang menarik bukan?

Apakah kita telah menghasilkan buah yang abadi dan bukan buah yang hanya datang dan kemudian kering lalu memudar?


Ada kisah dimana Paus Fransiskus menceritakan sesuatu yang menarik. Ia berkata bahwa ketika beliau mengenal PKK untuk pertama kalinya, ia tidak menyukainya. Ia bilang, “Saya tidak suka PKK. Saya pikir PKK itu seperti Sekolah Samba.” Samba adalah tarian khas Amerika Latin. Bapa Suci berasal dari Argentina, dan tarian popular Argentina adalah Tango. Akan tetapi, banyak negara di Amerika Latin menari Samba.

Ketika Paus melihat Pembaruan Karismatik Katolik, ia berpikir, “Orang-orang ini gila. Mereka seperti berada di sekolah tari.” Kenapa ia mengatakan demikian? Ia berkata seperti itu karena ia melihatnya bukan seperti sebuah pelayanan. Ia melihat dengan cara yang dangkal. Kemudian, Paus Fransiskus melanjutkan, “Tapi setelah beberapa waktu, saya mengubah pandangan saya.” Bahkan seorang Paus dapat mengubah cara pandangnya.

Ia sebenarnya mengatakan cerita ini kepada para pastor dan para uskup ketika kami berada di retret para imam seluruh dunia. Ia berkata kepada para imam dan uskup, “Saya telah keliru.” Saya rasa itu merupakan sesuatu yang indah tentang kerendahan hati dalam sebuah kepemimpinan.

Paus Fransiskus mengakui kekeliruannya. Ia mengakui hal tersebut dihadapan para uskup dan imam. Jadi, saya rasa kita dapat belajar banyak dari kerendahan hati Paus Fransiskus.

Ia mengubah pemikirannya tentang PKK, katanya: “Saya mengubah cara pandang saya, ketika saya melihat begitu banyak hal baik yang Karismatik lakukan.” Dan, menurut saya, ia berbicara tentang buah. Ketika kita menghasilkan buah yang matang dari Roh Kudus, kita akan menjadi orang-orang yang Tuhan panggil dan tetapkan. Kita akan menjadi orang-orang yang berbuah bagi Gereja. Jadi, sekarang kita sudah berusia 50 tahun. Kita perlu bergerak jauh dari hal-hal yang sifatnya kekanak-kanakan. Santo Paulus berbicara banyak tentang hal kekanak-kanakan.

Ia berkata, “Ketika saya kanak-kanak, saya berbicara seperti anak-anak, berpikir seperti anak-anak, dan bertindak seperti anak-anak. Tapi sekarang, saya adalah seorang pria dewasa, hal kekanak-kanakan saya tinggalkan.” Saya rasa, ini adalah saatnya untuk kita sebagai PKK untuk meninggalkan pemikiran yang dangkal dan kekanak-kanakan. Semua energi dari Roh Kudus bekerja bersama kita, dan kita membawa energi itu untuk menghasilkan buah yang berlangsung lama. Saya percaya, salah satu buah yang matang dari PKK adalah pelayanan doa syafaat.

Tuhan memanggil kita di sini untuk fokus pada pelayanan doa syafaat. Ini adalah salah satu buah yang matang dari Roh Kudus yang bekerja melalui PKK. Saya percaya, Tuhan sedang bekerja, dan Ia membangkitkan pasukan pendoa di seluruh dunia. Tuhan sedang bekerja di seluruh bangsa, membangkitkan pria dan wanita, membentuk pasukan pendoa yang perkasa yang akan pergi ke seluruh Dunia. Saudara-saudari, anda dipanggil dan dipilih untuk berada di sini dan menjadi bagian dari Pasukan Pendoa yang perkasa itu. Amin?

Tuhan memanggil kita dan memilih kita di sini. Ia membangkitkan para pendoa, ia membangkitkan orang-orang yang telah bersiap untuk bergerak di dalam Karunia. Jadi, ini bukan hanya sekedar sekolah untuk doa. Ini adalah sekolah doa syafaat yang profetis. Kita akan menjelaskan itu pada program ini.

Kita yang berada di dalam Pembaruan Karismatik bergerak dalam karunia. Ketika kita bergerak di dalam karunia dari Roh Kudus, ketika kita bergerak dalam karunia-karunia itu, dan ketika kita berdoa, maka kita berdoa dengan cara yang tidak biasa karena kita berdoa sesuai dengan hati Tuhan dan kita berdoa di dalam kekuatan Roh Kudus.

Banyak kelompok doa syafaat yang tidak sungguh-sungguh berdoa syafaat. Mereka berdoa untuk memanjatkan permohonan. Ketika anda berkumpul dan anda berkata, “Siapa yang mau didoakan?” Kemudian kita membaca daftar nama dan membaca apa yang mereka inginkan untuk didoakan. Itu sangat baik. Namun, itu bukanlah doa syafaat. Itu adalah doa permohonan.

Kadang-kadang di dalam kelompok doa, kita menyebut doa permohonan. Kita perlu memperjelasnya, kita bicara tentang bergerak dalam karunia iman. Ingat 1 Kor 12, ada 9 karunia karismatik. Salah satunya adalah karunia iman.

Jika kita ingin berdoa dengan cara Karismatik, jika kita ingin erat dengan doa syafaat yang profetis, kita perlu berdoa untuk pelepasan karunia iman itu. Karena karunia iman memampukan kita untuk melihat apa yang mustahil untuk dilihat dengan mata manusia.

Karunia iman, memampukan kita untuk melihat dengan Roh. Kita perlu melihat dengan dengan Roh untuk tahu apa yang ada di pikiran dan di hati Tuhan dan apa yang Tuhan inginkan untuk kita doakan.

Jadi, saya meminta anda malam ini untuk berdoa, bahwa Tuhan akan mengunjungi anda malam ini dengan cara tertentu. Memberikan anda karunia iman yang menuntun anda untuk menjadi lebih berpengharapan. Bahwa Tuhan akan melakukan sesuatu yang baru di dalam hidup anda. Apakah anda percaya itu? Apakah anda percaya bahwa Tuhan akan melakukan sesuatu yang baru?

Saya percaya, Tuhan hendak mengubah kita dengan total jika kita mengatakan ‘Ya’. Tuhan akan melakukan itu jika kita meminta sesuatu yang baru, atau karunia yang lebih dalam lagi dari karunia iman, yakni Expectant Faith (Iman yang penuh pengharapan).

Iman untuk melihat hal-hal dari Tuhan. Iman yang mampu untuk mendengar suara kecil Tuhan, dan iman yang memampukan untuk berjalan di dalam hidup kita. Hal-hal yang Tuhan ingin kita lakukan.

Saya percaya bahwa Tuhan sedang bekerja. Kita tidak punya Tuhan yang tidur. Tuhan tidak tidur. Tuhan sedang bekerja dan selagi ia bekerja, ia mencari orang-orang yang mau bergerak bersama Dia. Dia membangkitkan pria dan wanita untuk mengikuti pimpinan-Nya. Ia membangkitkan murid-murid, ia membangkitkan orang-orang dengan talenta untuk mewartakan kerajaan-Nya.

Dimana Kerajaan Allah? Saya senang mengelabui orang-orang dengan pertanyaan ini. Kerajaan Allah ada di sini, diantara kita, tetapi Kerajaan Allah belum sepenuhnya disadari. Itulah mengapa ketika kita berdoa Bapa Kami, kita berdoa, ‘Datanglah Kerajaan-Mu’. Tapi kita berdoa demikian, sudah tahu apa artinya menjadi kerajaan bagi orang-orang. Karena Kerajaan Allah ada di hati saya, di hati anda. Kerajaan Allah ada diantara kita. Kita ingin setiap pria, wanita, anak-anak, dan semua orang mengetahui apa itu hidup di dalam kerajaan yang Hidup. Untuk hidup di kerajaan terang. Untuk hidup di kerajaan Allah.

Kita dapat berdoa seperti kita bergerak di dalam karunia iman. Seperti Tuhan memimpin kita ke depan. Seperti kita melihat-Nya. Seperti kita menunggu-Nya. Seperti kita mendengarkan suara-Nya. Kita dipanggil untuk sangat aktif di dalam doa syafaat ini. Dengan aktif mencari Tuhan, maka.. fiuhhh.. semua itu akan berlayar menuju kepada Roh-Nya.

Hal itu seperti ketika anda mengendarai kendaraan anda. Anda perlu tahu kapan anda harus menginjak gas, atau kapan anda harus menginjak rem. Jika anda bingung, itu akan jadi masalah. Jika anda menginjak rem pada saat anda seharusnya bergerak maju. Brutt.. itu akan jadi masalah.

Bersama Tuhan, kita harus menunggu di dalam Tuhan ketika Ia ingin kita untuk menunggu, tetapi ketika Ia mengatakan “Pergi”, kita harus pergi bergerak di dalam Tuhan. Dan jika kita bergerak dimana seharusnya kita menunggu dalam Tuhan, kita berada dalam masalah.

Tuhan tidak ingin kita melakukan sesuatu untuk-Nya, Tuhan ingin kita melakukan hal-hal yang Dia mau. Kadang-kadang, kita jadi sangat sibuk dan berkata, “Aku sedang bekerja untuk Tuhan. Aku sedang bekerja untuk Tuhan!” dan kemudian kita kelelahan. Kita menjadi capek. Tetapi ketika kita mengijinkan Tuhan bekerja di dalam diri kita, dan melalui kita, kita tidak akan pernah kelelahan.

Tidak ada istilah kelelahan sebagai orang Kristiani, karena ketika Tuhan bekerja dalam diri kita, Ia memperbarui kekuatan kita. Kita punya sayap rajawali, kita berlari, dan kita tidak akan pernah kelelahan. Kita berjalan, dan kita tidak akan letih.

Saya mengatakan ini kepada anda karena anda tahu, sebagai pendoa syafaat, kita tidak mau orang-orang melakukan pekerjaan untuk Tuhan. Seperti yang Bapa Uskup katakan, Tuhan tidak membutuhkan orang-orang untuk melakukan pekerjaan-Nya, Ia tidak butuh. Tapi Tuhan mau bejana yang kosong yang siap diisi dengan Roh Kudus. Jadi Roh-Nya dapat bekerja melalui semangat yang diisi, semangat yang menuntut orang-orang untuk membawa perubahan bagi dunia ini dan untuk memberitakan kepenuhan Kerajaan Allah.

Ini artinya, menjadi pendoa syafaat yang mengatakan, “Tuhan ini aku, siap sedia untuk-Mu. Aku siap dipakai sebagaimana Engkau ingin menggunakan aku.” Tuhan berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku” kata Tuhan, “Aku telah memilih kamu dan Aku menetapkanmu.”

Tuhan berkata, “Saya akan mengumpulkan orang-orang untuk pelatihan pertama doa syafaat ini, di Asia. Dan saya mengumpulkan orang-orang ini.” Sebuah hak istimewa, dipanggil dan dipilih sendiri oleh Allah untuk mengikuti pelatihan doa syafaat. Saya ingin terbuka kepada Tuhan, semua yang Tuhan ingin lakukan di dalam diri saya, dan melalui saya. Saya yakin, kamu juga ingin terbuka kepada Tuhan karena saya tahu, tujuan Tuhan adalah agar kita mau beranjak dari tempat duduk. Tujuan Tuhan adalah bahwa Ia membawa kepenuhan Kerajaan-Nya kepada setiap bangsa, setiap lidah, setiap orang-orang dan setiap Negara agar Kerajaan Surga boleh meraja di Bumi ini. Saya percaya saat ini Tuhan ingin membawa kita lebih dalam lagi.

Beberapa dari anda mungkin sangat berpengalaman dalam pelayanaan doa syafaat. Namun ada juga yang pemula. Tidak penting ada di tahap mana kita berada. Yang terpenting adalah apakah kita siap untuk Tuhan membawa kita ke tempat yang lebih dalam? Apakah kita telah bersiap-siap ketika Tuhan berkata: “Melangkah sedikit lagi, melangkat sedikit lagi. Melangkah sedikit lagi!”

Saya ingin anda membuka Yeh 47. Ini adalah bacaan yang sangat anda ketahui. Saya ingin anda melihat itu karena disitu ada sebuah undangan. Anda pasti ingat, ini adalah bacaan yang berbicara tentang Sungai yang keluar dari Bait Suci. Tentu saja ini sangat sederhana. Saya tidak akan membahas teologi saat ini, tapi anda dapat merefleksikannya.

Dan, dikatakan bahwa Nabi mengukur kedalaman air. Ia melakukannya bertahap. Pertama, dalamnya sepergelangan kaki, dan kemudian sampai di lutut, dan ia mengukur lagi air itu dan dalamnya sudah sampai di pinggang. Saya ingin anda memikirkan hal tersebut di hidup anda. Anda tahu, anda sedang berada dimana ketika Tuhan berkata: “Berenanglah dalam sungai kehidupan-Ku.”

Mungkin kamu seperti anak-anak yang berada di pinggiran air, dan anda bermain-main air, anda menikmatinya. Itu menyenangkan. Mungkin lututmu ada di dalam air. Dan ketika lutut kita berada di dalam air, kita tidak dapat bergerak dengan cepat, kenyataannya sulit untuk bergerak. Mungkin beberapa dari kita merasakan itu di dalam kehidupan spiritual. Sangat sulit untuk bergerak. Ketika air sampai pada pinggang anda, ada undangan untuk berserah. Anda dapat berenang di dalam air sepinggang. Mungkin beberapa dari kita yang dalam tahap itu berkata: “Saya lebih suka menjaga kaki saya tetap berada di dasar dan hanya merasakan airnya di pinggang.”

Atau beberapa dari kita berkata: “Lagi, Tuhan. Berikan aku air lebih banyak lagi. Sehingga aku dapat berenang-renang sampai ke dalam.” Kita semua berada dalam tahap yang berbeda-beda. Bacalah bacaan itu dalam doa anda. Refleksikan itu; Yeh 47.

Namun yang terpenting dari bacaan ini adalah ketika Nabi mengukur kedalaman air, itu bukan tentang seberapa dalam airnya, tapi tentang bagaimana air bekerja. Karena disitu dikatakan, “Kemanapun air pergi, itu membawa kesehatan dan kehidupan dan penyembuhan bagi dunia.”

Sahabat terkasih, anda dan saya telah dipanggil oleh Tuhan dan Ia memanggil kita untuk berdiri di sungai kehidupan. Berjalan dimana kamu berdiri, berjalanlah dimana anda butuh untuk pergi lebih dalam bersama Tuhan. Tetapi, kata-kata yang perlu kita semua dengar adalah: “Kita semua ada di sungai kehidupan dan berdiri melewati sungai kehidupan itu.” Tidak hanya untuk kita tapi untuk seluruh orang di sekitar kita dan untuk seluruh dunia.

Setiap dari kita terbuka akan kehidupan dari Tuhan. Setiap dari kita merespon panggilan untuk masuk ke dalam air kehidupan, menempati perjalanan yang membawa kesehatan, kekudusan, dan kesembuhan bagi dunia. Sangat menarik, bukan?

Salah satu hak istimewa yang saya miliki sebagai Presiden ICCRS adalah saya sering memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Bapa Suci. Contohnya pada persiapan Yubilium Emas PKK, kami bertemu beberapa kali dengan Bapa Suci. Pada tanggal 25 April (2017), saya bertemu dengan Paus Fransiskus bersama dengan lima orang pemimpin lainnya dari seluruh dunia.

Saat itu, kami bertemu untuk membicarakan Yubilium Emas PKK. Ketika bertemu dengan Paus Fransikus, kami membayangkan bahwa kami hanya memiliki waktu 30 menit. Itu adalah waktu yang cukup lama untuk sebuah pertemuan khusus dengan Bapa Suci. Kenyataannya, Bapa Suci menghabiskan waktu bersama kami lebih dari satu jam. Beliau amat sangat bersemangat.

Beliau berbicara tentang era baru di dalam Gereja dan di Dunia. Ia berkata, “Saat ini, kita tinggal dalam waktu dimana Roh kudus bekerja secara spesial. Waktu dari Roh Kudus yang begitu luar biasa.”

Waktu dimana kita melihat Tuhan melakukan sesuatu yang tidak pernah kita dapat bayangkan. Itulah yang dikatakan Paus Fransiskus kepada kita. Woww, menakjubkan, bukan?

Ia berkata, kita terlihat sedang tinggal pada waktu dimana Roh Kudus bergerak dengan sangat cepat. Ada kecepatan dari Roh Kudus dan Paus memandang kita dan Ia berkata, “Dan saya membutuhkan bantuan anda.” Hanya ada kita berlima saat itu di dalam ruangan. Jadi, saya ingin mengatakan kepada anda, ia tidak hanya berbicara kepada lima orang. Ia berkata, “Saya membutuhkan bantuan saat ini dari saudara-saudara yang mengetahui apa itu hidup di dalam kuasa Roh Kudus?”

Paus mengatakan, Ia membutuhkan bantuan anda. Jadi, mengapa Ia membutuhkan bantuan anda? Ia membutuhkan bantuan kita karena kita hidup di waktu strategis dalam sejarah Gereja. Kita hidup di masa yang spesial dari Roh Kudus. Saya percaya bahwa saat ini di dalam masa Roh Kudus, apa yang dibutuhkan adalah orang-orang yang memiliki kerinduan akan doa syafaat. Kerinduan untuk berdoa dalam Roh. Kerinduan untuk berdoa syafaat yang profetis.

Ketika kita mengambil tempat kita sebagai pejuang, sebagai penjaga yang berdiri di sebuah menara, melihat apa yang Tuhan katakan dan ketika kita melakukan itu, saya percaya bahwa kita membuat kontribusi yang sangat besar untuk Gereja pada masa yang strategis dari Roh Kudus ini.

Ketika saya tiba di Indonesia bersama suami saya, Peter, tuan rumah tidak hanya menceritakan banyak hal tetapi juga memperingatkan kami bahwa saat ini kemungkinan akan terjadi beberapa gangguan di negara ini. Saya pikir ini bukan kebetulan karena Tuhan sedang membangkitkan pasukan pendoa syafaat. Ini adalah waktu Tuhan. Ini adalah saat yang tepat. Tuhan memanggil kita di sini, karena melalui anda semua, Tuhan dapat mengubah takdir dari Negara ini.

Ketika kita berdoa, kita berbagi dalam pelayanan Kristus, jadi kita tidak hanya berdoa karunia iman secara pribadi dalam satu menit, tapi kita juga akan mengambil beberapa waktu untuk berdoa bagi bangsa anda, pada hari ini, saat ini dan kita akan melakukan ini mengikuti pola yang Yesus berikan kepada kita.

Dalam Ibrani 5:7, diceritakan tentang Yesus semasa hidupnya di bumi. Yesus mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis. Saya percaya, Tuhan memanggil kita dalam doa syafaat untuk menyeka apa yang kita lihat, air mata yang kita curahkan dapat membawa penyembuhan bagi bangsa.

Ini adalah doa Yesus. Ada waktu Ia berdoa dengan berteriak, ada waktu ia berdoa dalam keheningan, ada waktu ia mengeluarkan air mata, ada waktu ia bergerak dan beraksi. Selagi Roh memimpin, kita harus mau untuk dipimpin. Itu artinya menjadi pendoa syafaat mengikuti jejak Yesus Kristus. Berbagi dalam doa syafaat, dalam pelayanan Yesus.

Saat saya menjadi presiden ICCRS 10 tahun lalu, saya sedang menuju kepada 40 tahun Pembaruan Karismatik. Saya menjalani 10 tahun yang menakjubkan, mencoba untuk merasakan apa yang Roh lakukan. Saya merasa perlu mengkomunikasikan hal ini kepada orang-orang. Ketika 40th pembaruan Karismatik, saya pergi mengarungi tempat yang berbeda-beda, tentu saja saya berbicara tentang 40 tahun dalam padang gurun, dan setelah 40 tahun, akhirnya PKK menemukan visi dari tanah terjanji. Jadi, saya berkata kepada orang-orang, “Ini adalah saatnya. Ini saatnya setelah 40 tahun, kita pergi ke tempat yang baru. Ini saatnya kita bangkit dan menyebrangi sungai Yordan, untuk masuk ke tanah terjanji.”

Apa yang saya percayai, kita lakukan dari Firman Tuhan. Ketika kita membaca Kitab Joshua, apa yang terjadi adalah sekelompok orang yang pergi ke depan, baru saja memata-matai. Apakah anda ingat? Mereka melihat-lihat dan ketika mereka memata-matai, mereka sedikit takut, jadi mereka kembali dan mereka membuat berbagai alasan. Ada banyak kisah yang lebih daripada itu, tapi saya percaya, dalam 10 tahun terakhir, umat Allah yang hidup di dalam Roh Kudus telah bergerak maju.

Kita telah berjalan selangkah demi selangkah. Kadang-kadang karena takut, kita mundur ke belakang. Kadang, kita menjadi tidak berani dan kita melangkah ke samping. Kadang-kadang kita kehilangan banyak waktu karena melakukan hal-hal bodoh dan hal-hal yang bukan dari Tuhan. Kita kehilangan sedikit waktu.

Kamu telah melangkah selangkah demi selangkah, tapi marilah, sebagai Kerajaan yang mencintai orang-orang, Kerajaan yang menghasilkan orang-orang, mari, ambil bagianmu, mari, ambil tempatmu, mari jadi strategis, mari ubah kegelapan menjadi terang dan hancurkan kerajaan gelap dengan kerajaan terang.

Tuhan sedang membangkitkan pasukan pendoa syafaat. Tuhan sedang membangkitkan Kerajaan, dan ia berkata: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilihmu.” ***




Share with :

ARTIKEL TERKAIT

Pembaruan Karismatik Katolik: Arus Rahmat bagi Seluruh Gereja (Pst. Raniero Cantalamessa, OFM Cap)

Friday, 05 Jul 2019

KARAKTER, KONSEP, DAN KOMPETENSI DALAM DIRI SEORANG PEMIMPIN

Monday, 29 Apr 2019

HOMILI MGR. I. SUHARYO DALAM MISA SYUKUR 30TH SEP SHEKINAH

Friday, 14 Dec 2018

MATERI CERAMAH UMUM DAN LOKAKARYA KONVENAS XIV

Wednesday, 03 Oct 2018

ICCRS ITC - SESI III - Panggilan dan Kebutuhan Mendesak Untuk Doa Syafaat (Oleh Anne Marie)

Thursday, 28 Jun 2018

ICCRS ITC - SESI II - Apa yang dimaksud dengan Doa Syafaat? (Oleh Michelle Moran)

Saturday, 02 Jun 2018

ICCRS ITC - SESI I - Pendoa Syafaat yang Bertobat (Oleh Anne Marie)

Monday, 21 May 2018

ICCRS ITC - Pendahuluan (Oleh Michelle Moran)

Friday, 04 May 2018

Karunia-karunia Roh Kudus Dalam Gereja Untuk Pelayanan (Oleh Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm)

Thursday, 02 Nov 2017

Roh Kudus Sumber Kuasa & Karunia Dalam Melayani (Oleh Mgr. I. Suharyo)

Wednesday, 18 Oct 2017

Tumbuh dan Bergerak di Dalam Karisma (Oleh Damian Stayne)

Monday, 21 Aug 2017

Tumbuh dan Bergerak di Dalam Karisma (Oleh Fr. Dario Betancourt)

Monday, 21 Aug 2017

Menyebarkan Rahmat Baptisan Dalam Roh (Oleh Fr. Jonas Abib)

Wednesday, 14 Jun 2017

Menyebarkan Rahmat Baptisan Dalam Roh (Oleh Sr Nancy Kellar)

Tuesday, 13 Jun 2017

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen PD - Memimpin Dinamika Pujian dan Penyembahan

Thursday, 15 Dec 2016

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen PD - Mengkomunikasikan Visi yang Jelas

Tuesday, 01 Nov 2016

PRACTICAL TECHNIQUES OF EVANGELIZATION (Jim Murphy)

Thursday, 27 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen Persekutuan Doa - Memberikan Pengajaran

Thursday, 27 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Kepemimpinan Bag. 3 (Terakhir)

Saturday, 08 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Kepemimpinan Bag. 2

Monday, 03 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Kepemimpinan

Thursday, 29 Sep 2016

ICCRS Leadership Training Course: Pembaruan Karismatik Katolik (Bag. 2)

Wednesday, 28 Sep 2016

ICCRS Leadership Training Course: Pembaruan Karismatik Katolik (Bag. 1)

Wednesday, 28 Sep 2016

ICCRS Leadership Training Course: Eklesiologi

Wednesday, 28 Sep 2016

Seminar Pagi by Father Cantalamessa

Tuesday, 27 Oct 2015

CATHOLIC FAMILY IS BEAUTIFUL by Father Cantalamessa

Monday, 26 Oct 2015

Anda mempunyai pertanyaan / komentar / saran mengenai BPN PKK, silahkan email kami ke INFO@KARISMATIKKATOLIK.ORG
kami akan segera merespon pertanyaan / komentar / saran Anda secepatnya. IG: @KARISMATIKKATOLIK  YOUTUBE: KARISMATIK KATOLIK INDONESIA

Copyright © 2007-2024 Badan Pelayanan Nasional, Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPK PKK).
versi archive 2007 link : WWW.KARISMATIKKATOLIK.ORG/ARCHIVED/