Share Media :

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen PD - Memimpin Dinamika Pujian dan Penyembahan

ELEMEN-ELEMEN PERSEKUTUAN DOA

MEMIMPIN DINAMIKA PUJIAN DAN PENYEMBAHAN

(Oleh: Jim Murphy)

 

Mengapa Kita Menyembah Tuhan?

Ada empat alasan mengapa kita perlu menyembah Tuhan:

Yang pertama adalah karena keadilan.

Tuhan adalah pencipta dan kita adalah ciptaan. Tidak ada seorangpun yang ada di tempat ini kalau bukan karena Tuhan. Jadi meskipun anda tidak suka dengan Tuhan, keadlian menuntut anda untuk menyadari siapa pencipta anda. Saat orang Farisi berkata pada Yesus, “Suruh orang-orang ini berhenti untuk memuji Tuhan!” Yesus berkata, “Bahkan ketika Aku bisa memberhentikan mereka, batu-batu ini akan berseru menyembah Tuhan.” Mazmur 150:6 berkata, “Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.” Dalam Perjanjian Lama, ketika ada tiga orang yang berada dalam kobaran api, mereka memberikan sebuah litani pujian dan penyembahan. Biarlah salju, biarlah hujan, biarlah segalanya memuji Tuhan. Biarlah gunung-gunung, biarlah laut dan segala isinya memuji Tuhan. Kita adalah ciptaan-Nya. Ini adalah masalah keadilan. Sudah layak dan sepantasnya.

Yang kedua adalah karena tertulis di Alkitab.

Ada begitu banyak ayat yang menjelaskan bahkan saya tidak bisa jelaskan satu persatu. Tetapi dalam Kitab Mazmur, enam mazmur terakhir selalu dimulai dengan kata Haleluya, pujilah Tuhan. Dan Alkitab dipenuhi dengan perintah untuk memuji Tuhan. Tidak pernah dikatakan, “saya sedang diberkati, jadi saya ingin memuji Tuhan.” Ketika hari anda baik, pujilah Tuhan. Ketika anda mengalami hari yang buruk, pujilah Tuhan. Ketika anda merasa dekat dengan Tuhan, pujilah Tuhan, bahkan ketika anda tidak merasakan apa-apa, pujilah Tuhan. Memuji Tuhan adalah suatu keputusan bukanlah masalah emosi. Melainkan memuji Tuhan adalah perintah. Anda tidak perlu waktu lama untuk membuka Alkitab. Waktu demi waktu anda akan mendapatkan alasan mengapa anda perlu memuji Tuhan.

Alasan yang ketiga adalah karena itu takdir.

Anda dibuat seperti itu. Anda menjadi anda yang sebenarnya ketika anda memuji dan menyembah Tuhan daripada waktu anda yang lain. 1 Petrus 2:9, “…..”. Kenapa Tuhan membuat anda menjadi anaknya, mengapa Tuhan menyelamatkan anda dari dunia yang sudah rusak? Supaya anda boleh menyatakan dan memuliakan Tuhan. Biarlah semua pelayan Tuhan memuji nama Tuhan.

Alasan keempat, apakah anda tahu apa yang sedang dilakukan orang-orang kudus di surga saat ini?

Mereka sedang memuji dan menyembah Tuhan. Apakah anda tahu apa yang sedang dilakukan para malaikat saat ini di surga? Mereka larut dalam pujian dan penyembahan. Saya suka dengan malaikat, saya suka dengan para orang kudus. Saya mau menjadi seperti mereka. Apa yang mereka lakukan? Mereka memuji Tuhan. Mereka memuji Tuhan, saya juga akan memuji Tuhan. Kalau itu sangat baik untuk malaikat, itu pasti baik untuk saya.

Inilah alasannya. Empat alasan yang bisa anda beritakan kepada orang-orang diluar sana mengapa kita perlu memuji dan menyembah Tuhan.

 

Apa yang terjadi saat kita menyembah Tuhan?

Kita tidak menyembah Tuhan supaya kita mendapatkan sesuatu dari Dia, kita tidak mencoba memanipulasi Tuhan dengan doa-doa dan pujian kita. Jika Tuhan tidak melakukan apapun dalam hidup kita, seharusnya kita tetap memuji dan menyembah Dia. Ketika anda tidak merasakan apapun dalam hidup anda, anda harus tetap menyembah dia. Jadi, kita tidak menyembah Tuhan supaya mendapatkan sesuatu dari dia, tetapi hal-hal baik terjadi ketika kita memuji dan menyembah Dia. Apakah itu?

Saya percaya ketika kita menyembah Tuhan, dunia yang sesungguhnya sedang terjadi. Tuhan sedang menduduki tahta-Nya dengan kuasa dan kemegahan. Tuhan melihat semua ciptaan-Nya sangat baik. Tetapi, kemanusiaan kita mulai memberontak terhadap-Nya. Lucifer juga memberontak terhadap Tuhan dan terjadi suatu perpecahan ketika dosa asal itu terjadi. Kekacauan terjadi ketika manusia memberontak kepada Tuhan.

Ketika kita menyembah Tuhan, kita membuat segala sesuatu mulai kembali kepada sebagaimana seharusnya. Tuhan berada di tahta-Nya, dan semua ciptaannya memuji dan menyembah Dia. Ketika kita menyembah Tuhan, kita kembali kepada aturan yang seharusnya. Ketika hal-hal itu terjadi,  sesuatu juga terjadi.

Saya melihat penyembuhan lebih banyak terjadi ketika pujian penyembahan itu dinaikkan daripada ketika pelayanan mendoakan orang sakit. Itu sesuatu yang luar biasa. Saat menyembah Tuhan kita tidak mencari kesembuhan melainkan kita sedang memandang Tuhan. Ketika menyembah Tuhan, kesembuhan terjadi secara fisik dan juga secara rohani.

Kita melihat karunia-karunia mulai semakin banyak dicurahkan dalam penyembahan. Karisma-karisma menjadi semakin hidup. Kita dapat melihat Tuhan berbicara secara pribadi pada hati setiap orang ketika kita memuji dan menyembah Dia. Saat pujian dan penyembahan, banyak orang menangis, mereka menangisi dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Hadirat Tuhan yang luar biasa membuat kita semua ingin bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Kita juga melihat banyak orang dibebaskan dari kuasa kegelapan ditengah-tengah pujian dan penyembahan.

Saya pernah berada di suatu PD beberapa tahun lalu. Pada waktu itu, wilayah tersebut banyak dikuasai oleh kuasa-kuasa kegelapan. Dan Gereja ini sering kali diserang secara rohani. Orang-orang meletakan jimat di Gereja tersebut untuk menyerang. Ada banyak peperangan rohani di tempat tersebut. Suatu saat pastor sedang memimpin PW, ada seorang pria bekerja sebagai sound sistem menggunakan headphone sedang mengatur semua peralatannya. Pada saat pujian dan penyembahan, pastor itu merasa ada gerakan roh untuk terus memuji dan menyembah Tuhan. Pujian dan penyembahan semakin naik dan pastor itu tidak menyadari ada teknisi yang sedang mengatur sound system. Teknisi itu keliatannya menjadi pusing, ia melepaskan headphone tersebut dan keluar dari ruangan itu. Pastor tersebut mulai menyadarinya. Ia kemudian menghampiri pria itu dan bertanya, “Apakah anda baik-baik saja?” “Ya. Saya baik-baik saja, tapi sesuatu terjadi ketika saya sedang membenahi soundsystem dan menggunakan headphone. Ia memberikan headphone itu kepada pastor untuk menunjukan apa yang ia rasakan. Pastor itu kemudian menggunakan headphone dan terkejut karena ia mendengar banyak suara orang-orang berteriak seakan neraka dicabik-cabik. Pastor itu menyadari bahwa pujian dan penyembahan yang dinaikan begitu kuat dan semua roh-roh jahat yang mencoba menghancurkan Gereja itu menjadi takut, berteriak dan tidak tahan dengan puji-pujian.

Di Amerika ada sebuah mesin yang ketika anda mencoloknya, mesin itu akan mengeluarkan suara-suara yang tidak dapat manusia dengar, tetapi dapat didengar oleh tikus-tikus. Suara itu akan membuat tikus-tikus itu terganggu sehingga mereka menjadi pergi. Saya percaya ketika kita memuji dan menyembah Tuhan, ada suara-suara lain yang secara manusia kita tidak bisa dengarkan, tetapi musuh Tuhan, roh-roh jahat itu bisa mendengar, dan itu bisa membuat mereka gila. Firman Tuhan katakan, “Biarlah Tuhan ditinggikan dan biarlah musuh-musuh-Nya berserakan”. Sekali lagi, kita tidak memuji dan memuliakan Tuhan untuk mendapat sesuatu, tapi saat kita memuji dan menyebah Tuhan, Ia secara murah hati mencurahkan berkat-berkat-Nya untuk kita.

 

Bagaimana Praise and Worship bisa berlangsung?

Perayaan/Ucapan Syukur

Ketika memulai suatu persekutuan doa, sangat baik untuk kita membuat orang-orang merasa nyaman dan senang. Kita bisa membuat orang-orang menikmati waktu mereka, dan itu adalah saat terbaik untuk memulai. Tapi kita tidak berhenti pada saat itu, kita akan masuk lebih dalam pada sebuah pujian. Bukan hanya memuji Tuhan tapi kita mulai melihat kemuliaan Tuhan. Musik dan lagunya mulai berubah, aktifitas berkurang, dan semua umat mulai fokus kepada Tuhan. Saat itu kita bisa menggunakan kata-kata ajakan, “Mari kita memulai PD dengan memuji dan menyembah Tuhan. Paulus katakan ketika kita datang bersama seseorang harus membawa sesuatu untuk kita persembahkan kepada Tuhan, jadi semuanya, mari kita mengucap syukur dengan kata-kata spontan kita. Mari dengan kata-kata spontan kita memuji Tuhan Allah kita.” Jadi bukan hanya musik, anda mencoba untuk mengajak dan membuat semua orang mulai memuji dan menyembah Tuhan.

Saya akan ceritakan sesuatu yang menarik. Di negara saya, Amerika, termasuk di Eropa, ada sebuah hukum yang mengatur tentang aturan lalu lintas, dan aturan lalu lintas berkata seperti ini: “Jika anda sedang mengemudi mobil anda dan di sebelah kanan anda lewat sebuah ambulance dengan lampu sirine-nya, anda diminta secara hukum untuk menepi atau setidaknya anda memperpelan kendaraan anda.” Saya akan memberitahu anda mengapa; ketika kendaraan emergency berada di samping anda dengan lampunya yang kedip-kedip, maka 14x lebih banyak kemungkinan terjadi ia ditabrak oleh kendaraan lain, padahal tujuan utamanya adalah agar ia dijauhi oleh kendaraan-kendaraan lain.

Lantas mengapa lampu yang berkedip itu membuat lebih banyak kecelakaan terjadi? Ini alasannya. Orang-orang sedang mengemudi dan perhatiannya tertarik pada lampu yang berkedip-kedip, dan orang-orang melihat apa yang sedang terjadi, dan tanpa mereka sadari mereka membelokan mobilnya mengikuti lampu itu. Hal ini seringkali terjadi. Mengapa orang-orang malah membelokan mobilnya kesana? Karena itulah yang sedang mereka lihat dan mereka perhatikan dan tanpa disadari, mereka sedang bergerak kearah tersebut. Mereka tidak menyadarinya karena itu alam bahwa sadar mereka. Lalu bagaimana dengan anda? Di dalam hidup anda, apa yang anda perhatikan? Anda punya pilihan atas apa yang ingin anda lihat?

Pujian

Seringkali kita datang ke PD dengan memikirkan masalah kita dan berfikir betapa lelahnya kita, mengeluhkan bos kita di kantor yang tidak adil, dan kita memulai PD saat seseorang mulai berkata, “Mari mari kita bangkit berdiri untuk memuji Tuhan.” Kita berkata, saya lagi tidak ingin, tapi karena semua orang berdiri, saya tidak ingin duduk sendirian. “Mari kita angkat tangan lebih tinggi lagi...,” saya juga tidak sedang ingin, tapi kemudian semua orang angkat tangan. Seringkali terjadi kita memuji dan menyembah Tuhan seperti sebuah mesin. Kita memang tidak selalu merasa ingin melakukan hal tersebut, memuji adalah sebuah keputusan, bukan soal perasaan. Itu adalah tugas anda, tanggung jawab anda, dan hak istimewa anda.

Penyembahan

Kemudian kita mulai bicara tentang Tuhan, “Terpujilah nama Tuhan. Tuhan adalah batu karangku, Tuhan adalah keselamatanku, Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.” Dengan segera semua orang menyembah Tuhan. Kita sering berfokus pada hal buruk dalam hidup, dan saat itu kita mulai mengarahkan mata kita pada Tuhan. Itulah kenapa semua orang di tempat itu punya kesamaan/tanggung jawab untuk memuji dan menyembah Tuhan. Jika anda datang ke dalam suatu PD, jangan datang ke PD hanya duduk-duduk. Kita tidak ingin memulai suatu PD hanya untuk anda duduk disana.Kita mengadakan sebuah PD untuk menyembah Tuhan, dan kita berharap semua orang bisa ikut berpartisipasi. Tidak peduli apakah anda merasa ingin atau tidak, tapi kita datang ke PD untuk menyembah Tuhan dan sesungguhnya mata kita haruslah tertuju pada Tuhan, menjauh dari kondisi-kondisi lainnya.

Kita masuk lebih dalam lagi dalam penyembahan, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,” kita kemudian menyadari tentang kekudusan Tuhan. Jadi, puji-pujian dan penyembahan masuk lebih dalam lagi. Pada saat itu orang-orang sudah larut dalam penyembahan, dan kita tidak mau ada apapun menggangu kita.

Keheningan

Seringkali penyembahan itu memimpin kita masuk ke dalam keheningan. Ketika kita menyembah, ada suatu saat dimana kita cuma hening, dan keheningan itu terjadi bukan karena kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, melainkan karena hadirat Tuhan ada saat itu. Dia menyapa kita begitu dalam sampai kita kehilangan kata-kata. Karismatik tidaklah selalu “keras-keras”, namun ada juga momen dimana ada suatu keheningan yang indah dan luar biasa terjadi.

Kadang-kadang pada saat keheningan tersebut, sering muncul kata-kata nubuatan. Kita memang ingin ada kata-kata nubuatan, tetapi kadang-kadang anda harus melindungi keheningan tersebut, karena seringkali dalam keheningan yang dalam tersebut, seseorang tiba-tiba bangkit berdiri dan bicara, seakan-akan mulai mengarah ke hal yang berbeda. Kita memiliki waktu dimana kata-kata nubuatan itu akan disampaikan, tetapi kita juga perlu berkata kepada mereka bahwa kita memerlukan waktu setidaknya selama 5 menit untuk semua hening dalam hadirat Tuhan. Anda harus bisa memberikan arahan kepada orang lain, karena untuk beberapa orang, keheningan membuat mereka tidak nyaman dan mendorong mereka untuk mengatakan sesuatu.

Pujian dan Penyembahan

Dalam keheningan kita masuk ke dalam Roh yang lebih dalam, namun setelah itu kita kembali memuji Tuhan lagi. Jadi, kita mulai dari musik yang riang, kita memuji dan menyembah Tuhan, kemudian kita masuk ke dalam penyembahan yang dalam dan masuk suasana keheningan. Setelah itu kita naik lagi untuk kembali memuji dan meyembah Tuhan. Tidak selalu di dalam PD akan jadi seperti ini, tapi inilah elemen-elemen yang sering terjadi dalam sesi pujian dan penyembahan. Ini menjadi seperti sebuah aliran dalam PD.

 

Hal-hal praktis di dalam Pujian dan Penyembahan

Penggunaan Musik

Mari kita bicara soal musik. Saya rasa kita semua setuju bahwa musik adalah karunia Tuhan yang indah, dan kadang-kadang ada lagu-lagu tertentu yang kita rasakan begitu berapi-api karena musik. Akan tetapi, kita perlu menyadari sesuatu lewat pertanyaan ini, ketika tidak ada musik, apakah kita tetap bisa memuji dan menyembah Tuhan? Musik tidak pernah ditakdirkan untuk mewakili kita memuji Tuhan, musik haruslah membantu kita untuk memuji dan menyembah Tuhan. Jadi, jika anda tidak bisa memuji dan menyembah Tuhan tanpa musik, itu berarti anda sudah sangat bergantung kepada musik. Saya tidak menentang itu, tapi musik bukanlah satu-satunya cara untuk menyembah Tuhan.

Berdoa dan Bernyanyi dalam Roh

Michelle pernah mensharingkan tentang bahaya yang bisa terjadi ketika kita menyembah Tuhan dalam Roh, yaitu hilangnya fokus/perhatian. Contohnya ketika saya sedang berdoa dalam bahasa Roh, tiba-tiba, bisa saja saya memikirkan menu apa yang akan kita dapatkan untuk makan malam nanti. Saat itu, kita membiarkan Roh bekerja sementara kita sedang mememikirkan hal lain.

Dalam Kitab Roma dikatakan bahwa Roh kita membantu kita berdoa. Roh tidak akan melakukan itu untuk anda supaya anda bisa liburan. Kadang-kadang juga terjadi saat kita menyembah Tuhan dalam Roh bisa seperti mesin, kita menjadi begitu dikacaukan, dan ada saat tertentu kita menjadi sulit untuk berfokus. Itu terjadi pada kita semua. Ketika anda bergabung dengan Roh dan menyembah dalam Roh, itu adalah suatu yang luar biasa dalam suatu penyembahan. Karena Roh Tuhan sangat rindu untuk menyembah Tuhan. Roh tidak akan terganggu, Roh dapat begitu fokus kepada Tuhan. Jadi ketika kita berdoa dalam bahasa Roh, itu akan menjadi doa yang sangat indah dan anda bisa membantu orang untuk bertumbuh dalam karunia tersebut. Anda dapat berkata, “Mari kita ambil waktu sejenak, kita bersama mendengarkan karunia kita dalam berbahasa Roh”, dan anda terus mendorong orang untuk melakukannya. Seringkali terjadi, setelah beberapa saat orang akan merasa capek, dan berhenti dalam waktu yang sangat singkat. Tapi kalau kita bisa mendorong orang untuk maju diluar perasaannya, kalau mereka bisa lebih dalam lagi daripada kebiasaan mereka, tanpa anda sadari, anda sedang mematahkan suatu tembok, dan itu luar biasa.

Penggunaan Kata-kata

Dalam 1 Kor 14:15 Paulus berkata, Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.” Penting jika kita mendorong orang untuk berdoa dalam bahasa Roh, tetapi kita juga harus mendorong orang menggunakan pikiran mereka untuk berdoa.

Ketika saya menemukan orang-orang yang mulai kehilangan fokus, saya katakan kepada mereka, “Katakan satu hal saja, kualitas Tuhan yang anda suka,” dan mereka mulai berfikir, “Saya mengagumi kekudusan Tuhan.” “Saya mengagumi kerahiman Tuhan.” “Saya kagum dengan hikmat kebijaksanaan Tuhan.” Dan mereka menggunakan kata-kata sehari-hari dan menggunakan logika rasional. “Pujian kepada-Nya selalu ada dimulutku.” “Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapa aku harus takut.” “Biarlah burung-burung memuji Dia, biarlah orang-orang memuji Dia, biarlah bangsa-bangsa memuji Dia.” Ketika itu dilakukan, hal-hal luar biasa terjadi. Selalu ada tempat untuk memuji dan menyembah Tuhan.

Pujian dengan Gerakan

Apakah anda menggunakan tubuh anda untuk memuji Tuhan? St. Paulus dalam Roma 12:1 mengatakan, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Saya ingin bertanya pada anda, saat anda memuji Tuhan, lalu secara nyata Tuhan Yesus hadir pada saat itu, apakah anda akan mengatakan, “Oooh ada Yesus,” atau “Oooh itu adalah Raja di atas segala Raja?” Jadi apa yang akan tubuh anda lakukan ketika anda sungguh-sungguh menyembah Tuhan? Kita telah menemukan bahwa ketika kita mendorong orang untuk mengekspresikan pujian dari hati mereka, pujian itu masuk lebih dalam.

Mari kita lihat firman Tuhan. Dalam Why 4, Yohanes seakan-akan dibawa ke dunia yang lain. Ia pergi ke sebuah PD yang sangat besar. Siapa yang memimpin pujian dan penyembahan? Ialah Tuhan Sendiri. Di awal dari bab 4, dia menjelaskan tentang tahta Tuhan, dan keindahan tahta Tuhan. Dimulai dari ayat 4, “Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih   dan mahkota emas di kepala mereka. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh  yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca  bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk  penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar  yang sedang terbang. Dan keempat makhluk   itu masing-masing bersayap enam,  sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata,  dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa,  yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang. Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta  itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu  di hadapan Dia  yang duduk di atas takhta itu,  dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

Kita juga melihat hal yang hampir sama pada bab berikutnya. Jadi anda bisa mendapatkan sebuah gambaran apa yang terjadi di Surga. Mereka berkomitmen secara penuh dan mereka terlibat secara penuh. Tuhan sedang ada di tahta-Nya, bagaimana kita merespon hal tersebut? Mereka melemparkan diri mereka di lantai, mereka melemparkan mahkota mereka dan berteriak menyerukan kekaguman dan menyembah Tuhan. Siapapun orang yang ada di sebuah PD, pasti menyukai PD, dan itu adalah model untuk kita semua. Anda harus menyembah Tuhan dengan segenap hati, pikiran, kekuatan, dan raga.

Catatan untuk Seorang Pemimpin Pujian:

  1. Seorang pemimpin pujian memiliki dua tanggung jawab utama; mereka harus peka terhadap gerakan Tuhan dimana Tuhan sedang memimpin, dan mereka juga harus peka dan memperhatikan dimana orang-orang sedang berada. Saya pernah bercerita tentang seorang pemimpin pujian yang ketika sudah jam 11.30 malam, ia masih ingin terus larut dalam Pujian dan Penyembahan, padahal saat itu orang-orang yang berada disana sudah merasa lelah. Sebagai seorang leader, anda harus melayani orang-orang. Mungkin anda bersama dengan Tuhan bisa bertahan hingga sepanjang malam, tapi orang-orang itu tidak bisa seperti anda. Jadi sebagai pemimpin pujian anda harus tahu akan apa yang Tuhan inginkan, dan apa yang orang-orang mampu lakukan.
  2. Pemimpin pujian membantu orang-orang untuk bisa memuji dan menyembah Tuhan. Pemimpin pujian tidak boleh seolah-olah berkata, “Lihat bagaimana saya menyembah Tuhan!” Tetapi pemimpin pujian haruslah membantu orang-orang untuk dapat menyembah Tuhan.
  3. Tim discernment. Ketika saya ingin memimpin sesuatu, saya selalu meminta orang-orang dari tim saya untuk membantu saya. Saya biasanya akan bertanya, “Apa yang kamu rasakan? Apakah kita harus melanjutkan ini atau kita menunggu lima menit lagi?”
  4. Pemimpin pujian harus menemukan saat-saat dimana ada keseimbangan antara kebebasan dan juga aturan. Beberapa PD menjadi sangat terorganisasi dan tidak ada lagi spontanitas. Bahkan, ada juga PD yang terlihat kacau karena tidak memiliki aturan sama sekali. Sebagai seorang pemimpin, anda perlu menemukan keseimbangan di dalamnya. Kita adalah manusia-manusia biasa yang mencoba melayani Tuhan, jadi mari sama-sama memiliki kerendahan hati untuk boleh melakukan segalanya bagi Tuhan. Walaupun tidak sempurna, Tuhan akan memahaminya. ***


Share with :

ARTIKEL TERKAIT

Pembaruan Karismatik Katolik: Arus Rahmat bagi Seluruh Gereja (Pst. Raniero Cantalamessa, OFM Cap)

Friday, 05 Jul 2019

KARAKTER, KONSEP, DAN KOMPETENSI DALAM DIRI SEORANG PEMIMPIN

Monday, 29 Apr 2019

HOMILI MGR. I. SUHARYO DALAM MISA SYUKUR 30TH SEP SHEKINAH

Friday, 14 Dec 2018

MATERI CERAMAH UMUM DAN LOKAKARYA KONVENAS XIV

Wednesday, 03 Oct 2018

ICCRS ITC - SESI III - Panggilan dan Kebutuhan Mendesak Untuk Doa Syafaat (Oleh Anne Marie)

Thursday, 28 Jun 2018

ICCRS ITC - SESI II - Apa yang dimaksud dengan Doa Syafaat? (Oleh Michelle Moran)

Saturday, 02 Jun 2018

ICCRS ITC - SESI I - Pendoa Syafaat yang Bertobat (Oleh Anne Marie)

Monday, 21 May 2018

ICCRS ITC - Pendahuluan (Oleh Michelle Moran)

Friday, 04 May 2018

Karunia-karunia Roh Kudus Dalam Gereja Untuk Pelayanan (Oleh Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm)

Thursday, 02 Nov 2017

Roh Kudus Sumber Kuasa & Karunia Dalam Melayani (Oleh Mgr. I. Suharyo)

Wednesday, 18 Oct 2017

Tumbuh dan Bergerak di Dalam Karisma (Oleh Damian Stayne)

Monday, 21 Aug 2017

Tumbuh dan Bergerak di Dalam Karisma (Oleh Fr. Dario Betancourt)

Monday, 21 Aug 2017

Menyebarkan Rahmat Baptisan Dalam Roh (Oleh Fr. Jonas Abib)

Wednesday, 14 Jun 2017

Menyebarkan Rahmat Baptisan Dalam Roh (Oleh Sr Nancy Kellar)

Tuesday, 13 Jun 2017

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen PD - Memimpin Dinamika Pujian dan Penyembahan

Thursday, 15 Dec 2016

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen PD - Mengkomunikasikan Visi yang Jelas

Tuesday, 01 Nov 2016

PRACTICAL TECHNIQUES OF EVANGELIZATION (Jim Murphy)

Thursday, 27 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen Persekutuan Doa - Memberikan Pengajaran

Thursday, 27 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Kepemimpinan Bag. 3 (Terakhir)

Saturday, 08 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Kepemimpinan Bag. 2

Monday, 03 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Kepemimpinan

Thursday, 29 Sep 2016

ICCRS Leadership Training Course: Pembaruan Karismatik Katolik (Bag. 2)

Wednesday, 28 Sep 2016

ICCRS Leadership Training Course: Pembaruan Karismatik Katolik (Bag. 1)

Wednesday, 28 Sep 2016

ICCRS Leadership Training Course: Eklesiologi

Wednesday, 28 Sep 2016

Seminar Pagi by Father Cantalamessa

Tuesday, 27 Oct 2015

CATHOLIC FAMILY IS BEAUTIFUL by Father Cantalamessa

Monday, 26 Oct 2015

Anda mempunyai pertanyaan / komentar / saran mengenai BPN PKK, silahkan email kami ke INFO@KARISMATIKKATOLIK.ORG
kami akan segera merespon pertanyaan / komentar / saran Anda secepatnya. IG: @KARISMATIKKATOLIK  YOUTUBE: KARISMATIK KATOLIK INDONESIA

Copyright © 2007-2024 Badan Pelayanan Nasional, Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPK PKK).
versi archive 2007 link : WWW.KARISMATIKKATOLIK.ORG/ARCHIVED/