Share Media :

KARAKTER, KONSEP, DAN KOMPETENSI DALAM DIRI SEORANG PEMIMPIN

Ditulis oleh: Jerus Tarunadjaya (Koordinator BPPG Makasar)

Karakter, Konsep, dan Kompetensi adalah hal terpenting yang harus dimiliki seorang pemimpin. Saya rasa kita tidak menyangkal bahwa pemimpin adalah satu sosok yang sangat penting dalam sebuah perkumpulan, organisasi apapun juga termasuk Organisasi Rohani. Walaupun ada berbagai definisi tentang seorang pemimpin, namun seorang pemimpin adalah seorang yang sangat berpengaruh tidak dapat dipungkiri.  

Satu definisi yang sangat klasik tentang pemimpin adalah dari J. Oswald Sanders. Ia mengatakan bahwa kepemimpinan itu pengaruh, yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain.   

Beberapa definisi lainnya, Lord Montgomery mendefisikan kepemimpinan sebagai berikut, "Kepemimpinan adalah kemampuan dan kehendak untuk mengarahkan orang, untuk satu tujuan bersama, dan watak yang menimbulkan kepercayaan." John R. Mott mengatakan pemimpin adalah orang yang dapat menarik orang lain mengikuti dia. Truman mengatakan pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk membuat orang lain suka melakukan sesuatu yang tadinya tidak suka melakukannya.

Dengan memperhatikan beberapa gambaran di atas yang kami rangkum, maka minimal ada 3 hal dalam diri pemimpin yang perlu diperhatikan di dalam kepemimpinan. Ketiga hal tersebut antara lain Karakter, Konsep, dan Kompetensi. 


Karakter

Menurut Tomatala karakter seseorang terbentuk dari sejumlah faktor antara lain genetika, iman atau rohani, dan lingkungan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter ialah sifat-sifat kejiwaan, ahlak, dan budi pekerti, tabiat, watak.

Menurut saya karakter dapat diubah walaupun sulit, yakni melalui kelahiran baru dan usaha atau latihan atau pembelajaran seseorang untuk berubah. Kelahiran baru yang dimaksudkan adalah seseorang dibaharui oleh Roh Kudus melalui imannya kepada Tuhan, namun setelah mengalami kelahiran baru  seseorang perlu terus untuk belajar supaya dapat bertumbuh.  

Walaupun Tuhan bisa mengubah seseorang, namun dalam hal karakter perlu adanya usaha atau belajar untuk menuju karakter yang semakin baik atau sempurna.  

Satu bagian Firman yang mengingatkan hal ini adalah dari Roma 12: 2, "...tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu," ada dua kata penting di sini adalah kata "berubahlah" adalah aktif -- kita yang harus aktif untuk belajar, dan dimana belajar itu adalah berubah; kemudian "pembaharuan budimu" yakni pasif yakni Tuhan yang mengubah kita lebih dulu. 


Konsep

Konsep bisa berbagai macam arti dan makna, dan yang dimaksudkan sebagai konsep seorang pemimpin adalah pemahaman atau gambaran mental tentang seorang pemimpin tentang dirinya sendiri sebagai pemimpin, bawahannya, dan situasi-situasi luar yang ada. Konsep-konsep ini bisa tercipta melalui latar belakang keluarga, pendidikan, iman, dan lingkungan.

Tentang konsep diri sebagai pemimpin bisa bermacam-macam, anak yang dibesarkan dalam lingkungan militer dan dengan gaya militer bisa terbawa konsep sebagai seorang pemimpin dengan sikap seperti militer, anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga sebagai pengusaha akan terbiasa sebagai seorang pengusaha khususnya dalam berpikir prinsip dagang.  

Pendidikan yang diterima selama menempuh studi juga akan membentuk konsep dirinya ketika sebagai seorang pemimpin, termasuk buku apa yang dibaca akan ikut membentuk pola pikir dan mentalnya.  

Selain perlu adanya konsep diri yang tepat, juga perlu adanya konsep yang tepat terhadap bawahan. Konsep terhadap bawahan yang perlu dimiliki ialah melihat bawahan itu adalah manusia bukan mesin, sebagai teman kerja bukan sebagai pembantu walaupun kehadirannya untuk membantu. Melihat bawahan sebagai pembantu dengan orang yang membantu sangatlah berbeda. Pembantu berkenaan dengan status yang konotasi kedudukan sosialnya lebih rendah, tetapi kalau sebagai orang yang membantu bisa sebagai teman kerja, sehingga ada perbedaan sikap terhadap bawahan kita. 

Bagaimana konsep (pemahaman dan sikap mental) pemimpin terhadap situasi-situasi yang berubah-rubah sangatlah penting. Seorang pemimpin tidak berusaha untuk mempelajari situasi-situasi dan tidak berani menghadapi situasi-situasi yang ada, maka tentu ia tidak akan bisa memimpin dengan efektif, efisien, sehat, dan produktif. 

Seorang pemimpin mesti bersikap optimis ditengah pesimis atau skeptis, harus bisa melihat peluang di tengah krisis atau ancaman. Dengan adanya sikap mental yang optimis dan usaha melihat peluang, maka sedikitnya pemimpin itu akan disebut pemimpin. 


Kompetensi

Secara sederhana "kompetensi" dapat diartikan sebagai kemampuan. Seseorang dinilai kompeten apabila orang tersebut memiliki kemampuan yang memadai untuk menangani sesuatu, dimana untuk jaman ini biasanya minimal dinilai dari sudut pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman orang tersebut yang dianggap sebagai keahliannya.  Seorang pemimpin agar dapat memimpin dengan efektif, efisien, sehat, dan produktif mesti harus memiliki kompetensi.  

Di dalam dunia yang serba cepat perkembangannya saat ini, maka seorang pemimpin harus tetap belajar supaya kompetensi bisa terus meningkat. Kompetensi seseorang akan mengalami ketertinggalan apabila berhenti belajar, belajar dalam arti mengisi pengetahuan dengan bacaan-bacaan dan mengembangkan kepemimpinan yang inovatif.  Dengan belajar diharapkan seorang pemimpin dapat memimpin sesuai dengan perkembangan zaman sehingga tetap dapat efektif, efisien, dan produktif. 


Keseimbangan Karakter, Konsep, dan Kompetensi

Ketiga elemen yakni karakter, konsep, dan kompetensi mesti seimbang dalam diri seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang memiliki kompetensi dan karakter, namun tidak memiliki konsep yang tepat, maka akan sering muncul konflik baik konflik dalam dirinya sendiri maupun konflik dengan bawahan atau orang lain karena konsepnya yang keliru, sehingga dengan demikian akan menghambat pergerakan atau perjalanan sebuah organisasi sehingga otomatis organisasi akan terganggu dan tidak menjadi efektif dan efisien, tidak sehat, dan pasti produktifitas akan terganggu.

Pemimpin yang memiliki Konsep dan Kompetensi, namun tidak memiliki karakter maka pemimpin itu akan bersikap arogan. Kearoganan pemimpin sudah sering terjadi, dapat bersikap sewenang-wenang, rentan melakukan korupsi, dan tindakan-tindakan yang dapat merugikan organisasi atau perusahaan.  

Sedangkan pemimpin yang memiliki karakter dan konsep, namun tidak memiliki kompetensi maka akan menghasilkan pemimpin yang minder. Minder karena selain tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan serta tidak punya pengalaman, akibatnya posisinya dapat terancam karena dinilai tidak efektif dan tidak produktif. 

Oleh karena itu ketiga faktor tersebut antara Karakter, Konsep, dan Kompetensi mesti seimbang dalam diri seorang pemimpin. Dengan adanya keseimbangan antara ketiga hal tersebut, maka seorang pemimpin akan dapat memimpin dengan efektif, efisien, sehat, dan produktif. 



Share with :

ARTIKEL TERKAIT

Pembaruan Karismatik Katolik: Arus Rahmat bagi Seluruh Gereja (Pst. Raniero Cantalamessa, OFM Cap)

Friday, 05 Jul 2019

KARAKTER, KONSEP, DAN KOMPETENSI DALAM DIRI SEORANG PEMIMPIN

Monday, 29 Apr 2019

HOMILI MGR. I. SUHARYO DALAM MISA SYUKUR 30TH SEP SHEKINAH

Friday, 14 Dec 2018

MATERI CERAMAH UMUM DAN LOKAKARYA KONVENAS XIV

Wednesday, 03 Oct 2018

ICCRS ITC - SESI III - Panggilan dan Kebutuhan Mendesak Untuk Doa Syafaat (Oleh Anne Marie)

Thursday, 28 Jun 2018

ICCRS ITC - SESI II - Apa yang dimaksud dengan Doa Syafaat? (Oleh Michelle Moran)

Saturday, 02 Jun 2018

ICCRS ITC - SESI I - Pendoa Syafaat yang Bertobat (Oleh Anne Marie)

Monday, 21 May 2018

ICCRS ITC - Pendahuluan (Oleh Michelle Moran)

Friday, 04 May 2018

Karunia-karunia Roh Kudus Dalam Gereja Untuk Pelayanan (Oleh Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm)

Thursday, 02 Nov 2017

Roh Kudus Sumber Kuasa & Karunia Dalam Melayani (Oleh Mgr. I. Suharyo)

Wednesday, 18 Oct 2017

Tumbuh dan Bergerak di Dalam Karisma (Oleh Damian Stayne)

Monday, 21 Aug 2017

Tumbuh dan Bergerak di Dalam Karisma (Oleh Fr. Dario Betancourt)

Monday, 21 Aug 2017

Menyebarkan Rahmat Baptisan Dalam Roh (Oleh Fr. Jonas Abib)

Wednesday, 14 Jun 2017

Menyebarkan Rahmat Baptisan Dalam Roh (Oleh Sr Nancy Kellar)

Tuesday, 13 Jun 2017

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen PD - Memimpin Dinamika Pujian dan Penyembahan

Thursday, 15 Dec 2016

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen PD - Mengkomunikasikan Visi yang Jelas

Tuesday, 01 Nov 2016

PRACTICAL TECHNIQUES OF EVANGELIZATION (Jim Murphy)

Thursday, 27 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Elemen-elemen Persekutuan Doa - Memberikan Pengajaran

Thursday, 27 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Kepemimpinan Bag. 3 (Terakhir)

Saturday, 08 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Kepemimpinan Bag. 2

Monday, 03 Oct 2016

ICCRS Leadership Training Course: Kepemimpinan

Thursday, 29 Sep 2016

ICCRS Leadership Training Course: Pembaruan Karismatik Katolik (Bag. 2)

Wednesday, 28 Sep 2016

ICCRS Leadership Training Course: Pembaruan Karismatik Katolik (Bag. 1)

Wednesday, 28 Sep 2016

ICCRS Leadership Training Course: Eklesiologi

Wednesday, 28 Sep 2016

Seminar Pagi by Father Cantalamessa

Tuesday, 27 Oct 2015

CATHOLIC FAMILY IS BEAUTIFUL by Father Cantalamessa

Monday, 26 Oct 2015

Anda mempunyai pertanyaan / komentar / saran mengenai BPN PKK, silahkan email kami ke INFO@KARISMATIKKATOLIK.ORG
kami akan segera merespon pertanyaan / komentar / saran Anda secepatnya. IG: @KARISMATIKKATOLIK  YOUTUBE: KARISMATIK KATOLIK INDONESIA

Copyright © 2007-2024 Badan Pelayanan Nasional, Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPK PKK).
versi archive 2007 link : WWW.KARISMATIKKATOLIK.ORG/ARCHIVED/