Renungan Harian - Sunday, 14 April 2024

MASIH ADAKAH YANG TIDAK PERCAYA KEPADA YESUS SEBAGAI TUHAN YANG TELAH BANGKIT?


Minggu, 14 April 2024

Kisah Para Rasul 3:13-15.17-19

Mazmur 4:2.4.7.9

1 Yohanes 2:1-5a

Lukas 24:35-48


Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan bakar. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.” --- Lukas 24:42-43


SEORANG RAJA telah mangkat, dua tahun kemudian ditetapkan bahwa putranya harus menggantikan kedudukannya sebagai penerusnya, namun karena putra raja tersebut adalah seorang yang ber-iman katolik, maka sang putra rela untuk pindah ke agama lain karena persyaratan menjadi raja haruslah memeluk agama tertentu sesuai ketetapan dalam kerajaan tersebut, tentu ini mengusik nurani umat katolik yang menaruh perhatian terhadap berita tersebut.

Hari ini Lukas memberikan kesaksian bahwa Yesus telah menyelesaikan seluruh penampakkan-Nya kepada semua murid-Nya yang biasa disebut sebagai Ring 70. Ke tujuh-puluh orang inilah murid-murid Yesus yang terdekat yang akan mewartakan berdua-dua kepada seluruh bangsa dengan kesaksian bahwa Yesus telah bangkit dan Ia adalah Tuhan, Putra Allah dan penebus umat manusia.

Diawal gereja perdana setelah Yesus bangkit, para rasul menghadapi situasi yang tidak mudah, mereka dikejar oleh penguasa untuk disiksa bahkan dibunuh, para imam dan penguasa menyebarkan hoaks bahwa jenazah Yesus dicuri, namun Allah telah membuat rancangan-Nya. Yesus yang telah wafat itu bangkit, dan menemui semua murid-Nya. Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan bakar. Yesus mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Melalui peristiwa ini, Yesus telah memberikan pondasi iman kepada Ring 70 dan peristiwa nyata inilah yang menjadi tonggak ke-imanan para murid Yesus untuk kemudian diutus Yesus mewartakan Injil hingga pewartaan itu sampai kepada kita saat ini. Santo Stefanus hanyalah salah satu contoh martir yang diminta untuk menyangkal Yesus, namun ia lebih memilih mati di rajam daripada menyangkal Yesus, tentu ini kontradiktif dengan anak raja yang rela meninggalkan ke-imanan-nya kepada Yesus demi untuk kedudukan duniawi. Jika seandainya anak raja yang katolik itu adalah keponakan raja, maka dapat dipastikan ia tetap beriman kepada Yesus hingga saat ini. Melalui peristiwa ini, hal-hal duniawi lebih dipilih meskipun harus menggadaikan ke-imanannya, padahal statusnya sebagai raja hanyalah sementara, suatu saat ia pasti akan mati dan mempertanggung-jawabkan ketidak setiaannya kepada sang Pencipta.

Godaan sebagai rakyat biasa bukanlah kedudukan untuk menjadi raja dengan mengorbankan iman, namun di zaman yang modern ini godaannya tidak kalah berat, tidak sedikit pejabat yang beragama katolik terjerat korupsi dan masuk penjara, dan masih banyak perkara duniawi yang menjauhkan kita dengan Tuhan. Yesus mengajak kita untuk tidak menjadi orang biasa, Yesus ingin kita juga menjadi Ring 70-Nya yang setia. Tidak menyangkal Yesus berarti hidup setia kepada seluruh ajaran cintakasih yang diajarkan-Nya dengan terus mewartakan kebaikan dan berani bersaksi bahwa Yesus adalah Tuhan, maka kita akan bercahaya dimanapun kita berada. (Siswoyo Nugroho)

 

DOA: “Ya Yesus, dampingilah aku selalu, dimanapun aku berada, dan jadikanlah aku selalu setia kepada-Mu selamanya, Amin.”

JANJI: ”Ketahuilah, Tuhan telah memilih bagi-Nya orang yang dikasihi-Nya; Tuhan mendengarkan apabila aku berseru kepada-Nya.” - Mazmur 4:4

PUJIAN: Tiburtius merupakan salah seorang martir di Roma yang hidup  pada abad ke 3. Keluarganya merupakan salah satu bangsawan Roma, dirinya adalah adik dari Santo Valerianus yang merupakan suami dari Santa Sesilia.Tiburtius dan Valerianus menerima Tuhan Yesus setelah belajar iman Kristiani dari Santa Sesilia. Sesilia mengisahkan Yesus dengan begitu indahnya sehingga Valerianus dan Tiburtius langsung minta dibaptis. Paus Urban I (222-230), memberikan sakramen baptis bagi keduanya, sebagai pengikut Kristus, mereka melakukan banyak perbuatan amal kasih. Saat itu di Roma terjadi banyak penganiayaan umat Kristiani, masa-masa dimana kebebasan beribadah dan beragama tersandera. Ketika penganiayaan semakin memuncak, kedua pemuda bangsawan ini selalu berupaya agar dapat memberikan penguburan yang layak bagi setiap martir Kristen yang dibunuh.  Ketika mereka juga tertangkap, dengan keyakinan kuat dan keberanian memilih mati daripada mengingkari iman mereka kepada Yesus.

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

KRISTUS ADALAH DAMAI KITA

Tuesday, 30 Apr 2024

APAKAH ENGKAU MENGASIHI ALLAH?

Monday, 29 Apr 2024

MENEMPEL PADA POKOK ANGGUR

Sunday, 28 Apr 2024

PEKERJAAN YESUS

Saturday, 27 Apr 2024

JALAN KEHIDUPAN

Friday, 26 Apr 2024

AMANAT AGUNG

Thursday, 25 Apr 2024

YESUS SANG TERANG DALAM KEGELAPAN

Wednesday, 24 Apr 2024

KASIH YANG TAK TERPISAHKAN

Tuesday, 23 Apr 2024

GEMBALA PARA DOMBA

Monday, 22 Apr 2024

ANAK-ANAK ALLAH

Sunday, 21 Apr 2024

TETAP SETIA MENGIKUT YESUS

Saturday, 20 Apr 2024