Renungan Harian - Sunday, 24 March 2024

YESUS MENDERITA KARENA CINTA


Minggu, 24 Maret 2024

Markus 11:1-10

Yesaya 50:4-7

Mazmur 22:8-9.17-18a.19-20.23-24

Filipi 2:6-11

Markus 15:1-39


“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Kemudian Yesus dibawa keluar untuk disalibkan.” --- Markus 15:19.20b



ORANG BERIMAN hidup sepenuhnya berserah kepada Allah, dan menaruh semua harapannya kepada Allah melalui doa-doanya. Ia percaya bahwa Allah mendengar dan mengabulkan permohonannya.  Allah memang baik, lebih baik dari siapapun di dunia ini. Oleh sebab itu, banyak yang menyalah-artikan kebaikan-Nya itu. Allah akan memberikan apa yang dikehendaki-Nya bukan keinginan kita.

Allah sangat mencintai manusia. Ia rela menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus yang disiksa, diolok, dicambuk, diludahi dan mati disalib. Semua cinta-Nya diberikan bagi kita manusia, cinta tanpa syarat apapun. Karena cinta yang besar itu, Yesus mampu melewati rasa sakit dan takut, sampai di kayu salib.

Dalam Minggu Palma ini, kita diingatkan kembali bagaimana Yesus di sambut dengan meriah ketika Ia memasuki kota Yerusalem. Semua menaruh harapan yang besar kepada Yesus, tetapi bukan harapan yang Allah rancangkan melainkan yang mereka ingini. Harapan yang salah itulah membuat hubungan cinta mereka menjadi tidak mesra sehingga mereka kecewa dan mudah meninggalkan Yesus.

Kisah sengsara Yesus sering kita anggap hanya sebagai cerita belaka, kita tidak memahami dengan benar arti dari pengorbanan Yesus bagi kita, sehingga kita tidak mampu menyentuh arti penderitaan Yesus bagi kita.

Marilah kita membuka hati untuk memahami cinta dan penderitaan Yesus. Sehingga kita dapat memahami penderitaan sesama dan rela berkorban bagi sesama. Seperti Tuhan kita Yesus Kristus. (Pieter K.)

 

 

DOA: ”Ya Tuhan Yesus, bukalah hatiku untuk lebih mencintai dan memahami akan penderitaan-Mu bagiku, Amin.”

JANJI: ”Aku akan memasyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah.” - Mazmur 22:23

PUJIAN: Katarina lahir di Ulfasa, Swedia pada tahun 1331. Ia adalah anak keempat Santa Brigita dari Swedia. Ia menikah pada usia 13 tahun, dengan Eggard van Kyren, pemuda bangsawan Jerman. Akan tetapi ia tetap tertarik dengan kehidupan membiara yang telah menjadi cita-citanya semenjak kecil. Pada tahun 1349, setahun sebelum Eggard suaminya meninggal dunia, Katarina pergi mengunjungi ibunya Brigita. Pertemuan dengan ibunya mengobarkan lagi panggilan hidup membiara yang dicita- citakannya. Tatkala suaminya meninggal, ia menggabungkan diri dalam perkumpulan yang didirikan ibunya untuk melaksanakan karya-karya cinta kasih. Tampaknya ia sungguh berbahagia dengan cara hidup ini. Setelah ibunya meninggal, Katarina kembali ke Swedia dan berkarya di Vadstena sebagai pemimpin perkumpulan ibunya. Tahun berikutnya ia kembali lagi ke Roma. Ia berkarya disana selama lima tahun. Setelah itu ia kembali ke Vadstena dan berkarya disana hingga menghembuskan nafasnya pada tanggal 24 Maret 1381. Ia digelari Kudus pada tahun 1484 oleh Sri Paus Innocentius VIII (1484-1492).

Penanggung Jawab RH: Komunitas MBA (Mari Baca Alkitab)


Bagikan :

Renungan Harian lainnya :

MENEMPEL PADA POKOK ANGGUR

Sunday, 28 Apr 2024

PEKERJAAN YESUS

Saturday, 27 Apr 2024

JALAN KEHIDUPAN

Friday, 26 Apr 2024

AMANAT AGUNG

Thursday, 25 Apr 2024

YESUS SANG TERANG DALAM KEGELAPAN

Wednesday, 24 Apr 2024

KASIH YANG TAK TERPISAHKAN

Tuesday, 23 Apr 2024

GEMBALA PARA DOMBA

Monday, 22 Apr 2024

ANAK-ANAK ALLAH

Sunday, 21 Apr 2024

TETAP SETIA MENGIKUT YESUS

Saturday, 20 Apr 2024

DITARIK TUHAN

Thursday, 18 Apr 2024

PERCAYA

Wednesday, 17 Apr 2024